Imam Tarmiji, M.Pd. *)
Nabi Muhammad SAW adalah Nabi akhir zaman, penutup para Nabi. Lahir tanggal 12 Rabiul Awwal tahun Gajah atau 13 April tahun 571 M. Sedangkan menurut ahli sejarah bernama Mahmud Basya al-Falaki, Nabi Muhammad lahir bertepatan pada tanggal 9 Rabiul Awwal tanggal 20 April tahun 571 M. Beliau diutus menjadi Rasul setelah bertahannuf atau bertahanus di Gua Hira selama 6 bulan lamanya, bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan turunlah wahyu yang pertama sebagai penegas diutusnya Nabi sebagai Rasul yaitu QS. Al Alaq ayat 1-5. Dengan badan menggigil dan demam, Nabi pulang ke rumah dengan disambut tergopoh-gopoh oleh Khadijah R.A yang segera menyelimuti beliau. Nabi menceritakan segala keadaan yang dialaminya kepada Khadijah. Kejadian ini segera dilaporkan kepada paman Khadijah yang bernama Waraqah bin Naufal, ia adalah orang yang masih memegang teguh dan Taurat. Ia menjelaskan bahwa tanda dan keadaan tersebut menguatkan bahwa yang dialami Muhammad adalah tanda kenabian. Hal ini dipertegas lagi dengan turunnya wahyu kedua yaitu QS. Al Mudassir: 1-7 yang menyatakan bahwa beliau bukan hanya seorang Nabi tetapi seorang Rasul. Beliau diangkat menjadi Rasul pada umurnya yang mendekati separuh abad, tepatnya pada umur 40 tahun. Beliau mengahabiskan sisa hidupnya untuk berdakwah menegakkan Tauhid dan syariat Islam. Beliau berdakwah dengan seluruh jiwa raganya, dengan begitu banyak halangan dan rintangan yang beliau hadapi, beliau berhasil melaksanakan misi dakwahnya dengan sukses dan penuh dengan hikmah ketauladanan. Dakwah Nabi Muhammad dibagi atas dua priode, yakni priode Makkah dan priode Madinah, beliau berdakwah pertama kali di Makkah selama hampir 10 tahun lamanya. Di periode Makkah ini, dakwah Nabi Muhammad kepada masyarakat Makkah lebih terfokus pada peningkatan kualias aqidah atau ketauhidan, dan mengajak mereka untuk meninggalakan segala bentuk peribadatan yang menyembah selain Tuhan yang Maha Esa sahaja yaitu Allah. Berikut ini prioritas dakwah Nabi Muhammad pada masyarakat Makkah, yaitu:
Dakwah Nabi SAW. Priode Makkah Lebih lanjut lagi, dalam perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW. Di Makkah, beliau melakukannya dengan tahapan-tahapan sesuai dengan wahyu yang diturunkan kepada beliau. Adapun tahapan-tahapan tersebut membentuk sebuah pola dakwah yang dapat digambarkan sebagai berikut: Adapun yang dimaksud dengan dakwah siriyah adalah dakwah Nabi Muhammad yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi, dakwah ini hanya dilakukan kepada sasaran yang mencakup keluarga terdekat, sahabat, dan orang-orang yang dianggap bisa dipercaya oleh beliau. Orang-orang yang pertama masuk islam disebut juga assabiqunal awwalun Dakwah siriyah dilakukan Nabi dalam jangka waktu 3 tahun setelah turunnya QS. Al-Mudassir: 1-7. Adapun ayat tersebut mengandung perintah-perintah Allah SWT. Kepada Nabi Muhammad dalam surat Al-mudassir: 1-7 yaitu 1.) Segera bergegas melaksanakan perjuangan membela agama Allah serta meninggalkan berleha leha 2.) Tugas untuk berdakwah dan mengajak manusia kedalam islam 3.) Perintah menegakkan tauhid 4.) Senantiasa berakhlak mulia dan berbudi luhur 5.)Bersabar dan tabah. Adapun alasan Nabi Muhamad melakukan dakwah secara siriyah adalah; 1.) menghindari konfrontasi fisik secara langsung 2.) mereka yang megikuti Nabi pada waktu itu masih dalam fase pendasaran pembangunan kualitas keimanan 3.) masyarakat makkah yang masih berperilaku jahiliyah dan beragama paganism. Untuk menghindari hal-hal tersebut Nabi sangat hati-hati dalam melaksanakan dakwahnya. Metode yang beliau pakai untuk berdakwah fokus terhadap pendekatan personal, dengan bertatap muka secara langsung materi dakwah yang disampaikan langsung diterima dengan baik selaras dengan tutur kata dan perilaku beliau yang agung. Kemudian, turunlah QS Al Hijr: 94 dan 95 serta Asy Syuara: 214 -215, maka dimulailah dakwah beliau secara jahriyah atau terang-terangan. Cakupan sasaran dakwah nabi dalam tahapan jahriyah ini lebih luas daripada sebelumnya. Beliau mengumpulkan keuarga besar Bani Hasyim untuk jamuan makan, dan mengumpulka seluruh penduduk Makkah dengan menyeru mereka di atas bukit shafa. Adapun respon masyarakat dan keluarga besar terhadap Nabi Muhammad berbeda-beda. Adapun sikap-sikap tersebut diantaranya:
Kekejamannya dan bentuk intimidasi yang dilakukan Abu lahab sangatlah serius, sampai-sampai Allah melaknatnya di Al-Quran. Tidak hanya pamannya tapi saudara-saudaranya sendiri pun memusuhi beliau. Adapun mereka yang menolak denga prmusuhan dan intimidasi selain daripada yang disebutkan diatas diantaranya; Ummu Jumail (istri Abu Lahab), Abu Jahal, Umayyah bin Khalaf, Al Walid bin al Mughirah, Abdullah bin Abu Umayyah dsb. Hijrah merupakan salah satu perintah Allah SWT dan strategi Nabi untuk menghindari siksaan dan tekanan bagi pengikutnya. Bagi kaum muslimin yang masih tergolong minoritas, tekanan dan intimidasi yng dilakukan oleh Masyarakat kafir Makkah sudah diluar batas kewajaran. Sehingga pada fase konfrontasi fisik maupun psikis yang sangat parah, nabi memerintahkan kepada kaumnya untuk berhijarah ke Habasyah. Perjalanan Hijrah yang dilakukan kaum mukminin dibagi atas dua fase. Hijrah ke Habasyah yang pertama terjadi pada bulan Rajab tahun ke 5 kenabian, dilakuakn secara sembunyi-sembunyi berjumlah 10 laki-laki dan 5 perempuan. Pada hijrah yang pertama ini dipimpin langsung oleh Ustman bin Affan, kaum Kafir Quraisy Makkah sempat melakukan pengejaran namun kaum muslimin berhasil berhijrah menuju Habasyah. Hijrah ke Habasyah yang kedua dilakukan setelah beberapa bulan setelahnya. dengan metode yang sama, namun dengan jumlah orang yang semakin banyak yaitu 83 laki-laki dan 18 perempuan. Pada fase hijrah yang kedua kaum muslimin yang hijrah dipimpin oleh Ja’far bin Abu Thalin yang berhasil sampai pula di Habasyah. Pada fase yang kedua ini kaum Kafir Quraisy Makkah mengirim utusan untuk bernegosiasi dan menghasut Raja Najasyi untuk menolak kedatangan mereka.
Dalam perjalanan dakwah Nabi Muhammad yang sangat pelik dan berat ada beberapa peristiwa penting yang penting yang terjadi pada saat itu pula, yaitu:
Sudah bisa dipastikan, bahwa salah satu kunci kesuksesan dakwah Nabi Muhammad SAW adalah kesabaran dan ketabahannya. Beliau adalah sosok teladan bagi alam semesta, kesabaran dan ketabahannya membuat beliau termasuk dalam nabi-nabi yang tinggi derajatnya di sisi Allah SWT. Beliau termasuk nabi yang mendapat gelar Ulul Azmi Beberapa kisah berikut adalah contoh keteladanan beliau dalam melaksanakan dakwah di priode Makkah:
Sungguh ketabahan beliau tiada banding, suri teladan bagi seluruh alam. Beliaulah Nabi akhir zaman, Nabi Muhammad SAW, dengan kesabaran dan ketabahannya yang luar biasa, Nabi Muhammad menyelsaikan dakwahnya priode Makkah dengan gemilang dan menuai meraka orang-orang yang imannya kokoh dan tanpa goyah menegakkan panji-panji Allah. wallahu'alam *) Penulis adalah :
----------------------
|