Telur setengah matang dimasak berapa lama

Kupas cangkang telur yang sudah matang di bawah air mengalir, Moms!

Salah satu cara yang bisa Moms coba dalam memasak telur, yakni dengan merebusnya. Namun siapa sangka, cara merebus telur tak bisa dilakukan sembarangan, lho.

Jika Moms tak mengetahui cara merebus telur yang tepat, telur mungkin akan tidak matang sempurna. Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk memahami cara merebus telur dengan benar.

Berikut takaran air yang digunakan dan perkiraan waktu yang dibutuhkan dalam merebus telur.

Cara Merebus Telur

Perlu Moms ketahui, waktu merebus telur akan berpengaruh pada tingkat kematangan telur itu sendiri.

Jadi, Moms perlu memahami berapa lama waktu yang dibutuhkan saat merebus telur hingga tingkat kematangan yang diinginkan.

Yuk, simak cara merebus telur yang dikutip dari berbagai sumber di bawah ini.

1. Didihkan Air dalam Panci Besar

Telur setengah matang dimasak berapa lama

Foto: telur rebus (pexels.com/Klaus Nielsen)

Cara merebus telur yang pertama ialah mendidihkan air di dalam panci besar. Namun pastikan bahwa takaran air yang Moms gunakan cukup untuk menutupi seluruh permukaan telur saat perebusan.

Telur yang tidak terendam dalam air seluruhnya tentu saja akan membuatnya tidak matang dengan merata.

Ingat Moms, masukkan telur saat air sudah mendidih, ya. Jika Moms memasukkan telur dalam air dingin di panci sebelum mendidihkannya, telur cenderung sulit dikupas.

Baca Juga: Cari Tahu Kandungan Gizi, Manfaat, dan Risiko Makan Putih Telur, Yuk!

2. Masukkan Telur ke Dalam Panci Secara Perlahan

Setelah air mendidih, gunakan sendok besar untuk menurunkan telur ke dalam air mendidih.

Jangan menjatuhkan telur secara sembarangan karena telur dapat mengenai dasar panci dan retak sehingga meninggalkan putih telur yang mengambang di air.

3. Kecilkan Api Sedikit dan Didihkan Kembali Perlahan

Telur setengah matang dimasak berapa lama

Foto: merebus telur (gnarlyscience.com)

Cara merebus telur yang berikutnya, yakni cukup gunakan api kecil. Hal ini untuk mencegah telur terlalu dalam guncangan air sehingga berpotensi pecah atau keluar dari panci.

Kemudian atur timer dan biarkan telur matang sesuai tingkat kematangan yang diinginkan. Berikut tingkat kematangan telur berdasarkan waktu perebusannya:

  • 4 menit: telur rebus ala Ramen dengan bagian putih telur matang dan bagian kuningnya setengah matang.
  • 5 menit: bagian putih telur matang dengan bagian kuning telur yang encer.
  • 6 menit: telur putih keras dengan bagian kuning lengket.
  • 8 menit: telur putih yang keras dengan kuning telur yang benar-benar matang, tetapi masih agak lengket dan keemasan.
  • 10 menit: telur putih keras dengan kuning pucat lebih kencang, dengan sedikit kelembutan di tengahnya.
  • 12 menit: telur putih yang keras dengan kuning telur yang hampir sepenuhnya matang.
  • 14 menit: telur putih yang keras dengan kuning pucat yang benar-benar matang, renyah dan kering.

Baca Juga: Gurih Nan Lezat, Ketahui 9 Manfaat Telur Asin untuk Kesehatan Berikut

4. Angkat dan Masukkan Telur dalam Air Es

Ketika timer Moms berbunyi, gunakanlah sendok berlubang/dengan saringan air untuk memindahkan telur dari air mendidih ke mangkuk besar berisi air es.

Merendam telur dalam air es tidak hanya mencegah telur terlalu matang, tetapi juga dapat membuat telur lebih mudah dikupas.

5. Kupas Kulit Telur

Telur setengah matang dimasak berapa lama

Foto: mengupas telur (pexels.com/Ron Lach)

Usai mengikuti cara merebus telur yang tepat di atas, langkah terakhir adalah mengupas kulitnya.

Lakukan hal ini saat telur cukup dingin untuk dipegang, lalu kupas di bawah air mengalir yang dingin.

Air akan masuk ke bawah kulit telur, yang akan membantu Moms mengangkat cangkang telur dengan bersih.

Cara ini juga memastikan bahwa bintik-bintik kecil dari cangkang yang tersisa dari telur tersapu bersih.

Moms juga bisa mengupas telur langsung di mangkuk. Setelah beberapa menit mendingin, Moms bisa mengaduk-aduk telur dengan sendok, dan biarkan cangkangnya retak sedikit demi sedikit hingga terkupas sempurna.

Telur rebus yang dikupas atau pun tidak, dapat disimpan di lemari es atau kulkas hingga seminggu. Asalkan Moms menyimpannya dalam wadah kedap udara, ya.

Baca Juga: Aneka Resep Sup Telur, Lezat Dihidangkan Saat Hangat!

Manfaat Mengonsumsi Telur Rebus

Setelah mengetahui cara merebus telur yang tepat, Moms mungkin penasaran tentang manfaat di balik mengonsumsi telur rebus.

Jika iya, berikut ini adalah manfaat mengonsumsi telur yang direbus. Bisa dijadikan untuk menu diet, lho!

1. Bantu Turunkan Berat Badan

Telur setengah matang dimasak berapa lama

Foto: menimbang berat badan (Orami Photo Stock)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, telur rebus bisa membantu Moms dalam menurunkan berat badan sehingga cocok untuk dijadikan menu diet.

Pasalnya, telur rebus adalah sumber protein tanpa lemak yang sangat baik.

Mengonsumsi telur rebus akan membuat Moms kenyang tanpa memasukkan terlalu banyak kalori, yang tentu saja berguna jika Moms ingin menurunkan berat badan.

Telur juga rendah lemak jenuh dan dapat dianggap sebagai protein tanpa lemak, karena hanya mengandung 70 kalori.

Protein tanpa lemak merupakan komponen penting untuk manajemen berat badan, bila disertai dengan sayuran segar dan biji-bijian.

Tak hanya itu, telur dapat membantu membangun kekuatan otot dan mencegah hilangnya otot.

2. Nutrisi yang Baik untuk Ibu Hamil

Telur setengah matang dimasak berapa lama

Foto: ibu hamil (Orami Photo Stock)

Telur rebus juga baik untuk ibu hamil lho. Mengonsumsi telur rebus sangat baik untuk tumbuh kembang janin.

Hal ini karena protein dalam telur rebus bekerja bersama dengan vitamin D untuk mendorong perkembangan prenatal.

Elemen-elemen ini kemudian dapat mendukung pertumbuhan gigi, tulang, dan perkembangan bayi secara umum selama masa kehamilan.

Baca Juga: Imut Bergizi, Yuk Tiru 3 Resep Telur Puyuh yang Mudah Dibuat!

3. Menyehatkan Mata

Telur setengah matang dimasak berapa lama

Foto: telur dan roti (Orami Photo Stock)

Lutein dan zeaxanthin yang ditemukan dalam telur rebus memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang membantu menjaga kesehatan mata.

Nutrisi ini ditemukan dalam telur lebih banyak daripada sumber makanan lainnya.

Bahkan, makan 1 butir telur rebus 1 kali dalam sehari dapat mencegah degenerasi makula gangguan penglihatan yang biasa menyerang lansia.

Mengkonsumsi telur juga dapat menurunkan risiko katarak. Luar biasa ya, Moms?

4. Baik untuk Rambut dan Kuku

Telur setengah matang dimasak berapa lama

Foto: anak makan telur (Orami Photo Stock)

Dikutip dari Live Strong, telur rebus mengandung belerang yang tinggi dan merupakan sumber vitamin D yang baik, ditambah dengan vitamin, mineral, dan antioksidan lainnya.

Seluruh nutrisi dalam telur ini dapat bantu menumbuhkan rambut dan kuku yang sehat.

Baca Juga: Bolehkah Anak Makan Telur Setiap Hari? Simak Jawaban Dokter Spesialis Anak Berikut Ini!

5. Meningkatkan Kesehatan Otak

Telur setengah matang dimasak berapa lama

Foto: anak makan telur rebus (Orami Photo Stock)

Telur rebus baik untuk fungsi otak karena mengandung kolin. Untuk Moms ketahui, kolin adalah nutrisi yang mengatur otak, sistem saraf, dan kesehatan kardiovaskular.

Nutrisi ini membantu menjaga struktur membran sel otak yang membantu menyampaikan pesan dari otak ke saraf dan otot.

Kolin dalam telur juga membantu wanita hamil memiliki perkembangan otak janin yang baik dan mencegah cacat lahir.

Meski baik untuk tubuh, tetapi Moms tetap perlu membatasi konsumsi telur. Jangan mengonsumsinya lebih dari 1 butir setiap hari.

Menurut sebuah penelitian di The New England Journal of Medicine makan 2 butir telur rebus setiap hari meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Itu dia Moms, cara merebus telur dan manfaatnya yang bisa diketahui.

Jadi, ingat ya Moms, konsumsi secukupnya saja karena segala sesuatu yang berlebihan memang tak baik.

  • https://www.epicurious.com/ingredients/whats-the-best-way-to-boil-an-egg-article
  • https://www.webmd.com/diet/health-benefits-boiled-eggs#1
  • https://www.livestrong.com/article/240044-what-are-the-benefits-of-eating-boiled-eggs/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4135488/