Teknik pengawetan secara kimiawi dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu (a) penggunaan pengawet alami yang diperoleh dari makanan segar seperti gula, garam, bawang putih, cuka, kunyit dan kluwak dan (b) penggunaan Bahan Tambahan Makanan (BTM) dan (c) pengasapan. a. Penggunaan Pengawet Alami1) Gula Pasir
2) Garam Dapur
3) Cuka
4) Bawang Putih
5) Kunyit
6) Kluwak
b. Pengawet Sintetis (Bahan Tambahan Makanan)
Beberapa bahan pengawet diperbolehkan untuk dipakai, namun kurang aman jika digunakan secara berlebihan. Bahan-bahan pengawet tersebut antara lain sebagai berikut. 1) Asam Benzoat (acidium benzoicum)
2) Kalsium Benzoat
3) Sulfur Dioksida (SO2)
4) Kalium Nitrit
5) Kalsium Propionat/Natrium Propionat
6) Natrium Metasulfat Sama dengan kalsium dan natrium propionat, natrium metasulfat juga sering digunakan pada produk roti dan tepung. Bahan pengawet ini diduga bisa menyebabkan alergi pada kulit. 7) Asam Sorbat Beberapa produk beraroma jeruk, berbahan keju, salad, buah, dan produk minuman kerap ditambahkan asam sorbat. Meskipun aman dalam konsentrasi tinggi, asam ini bisa membuat perlukaan di kulit. 8) Zat Pewarna Berfungsi sebagai pewarna untuk menarik selera dan keinginan konsumen. Pewarna sintetis contohnya carbon black untuk memberikan warna hitam, titanium oksida untuk memutihkan, dan lain-lain. c. Pengasapan
|