Teknik yang digunakan dalam kerajinan logam adalah

TEMPO.CO, Jakarta -Kerajinan bahan keras bisa menjadi salah satu bisnis yang cukup menjanjikan dan menawarkan keuntungan yang menggiurkan. Salah satu kerajinan keras yang terkenal di Indonesia adalah rotan atau mebel.

Kini kerajinan tersebut sudah cukup terkenal di kancah internasional.

Dikutip dari jurnal Manfaat Pembelajaran “Prakarya dan Kewirausahaan” dalam Penumbuhan Sikap Wirausaha Siswa SMAN 1 Cimahi (2015) karya Vinny Fardila, pengertian dari kerajinan bahan keras adalah segala bentuk produk kerajinan yang terbuat dari bahan dasar bersifat keras.

Bahan dasar dari kerajinan keras terbagi dua, alam atau buatan. Kerajinan bahan keras alami adalah produk kerajinan yang bahan dasarnya bersifat keras dan diambil dari alam, seperti kayu, batu, rotan, bambu, dan lainnya.

Sedangkan kerajinan bahan keras buatan merupakan produk kerajinan yang dibuat dari bahan keras, namun sifatnya dibuatbdahulu seperti besi, logam, tembaga, dan kaca.

Ada 4 teknik pembuatan yang sering digunakan dalam mengolah kerajinan bahan keras, yaitu:

1. Teknik ukir

Melansir dari Analisis Keterkaitan Ragam Teknik Ukir Tatah Tembaga terhadap Kemungkinan Bentuk yang Dihasilkan dalam Pertimbangan Desain (2019) karya Said F. Nasrullah dan Andry Masri, teknik ukir merupakan teknik pembuatan kerajinan yang dilakukan dengan menggoreskan, memahat, mencungkil bagian dari bahan dasar untuk membentuk pola yang diinginkan. Teknik ini cocok diterapkan pada bahan keras, seperti kayu dan batu.

2. Teknik anyam

Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, teknik anyam yaitu teknik pembuatan kerajinan yang dilakukan dengan menyilangkan atau menggabungkan bahan anyaman sampai membentuk pola kerajinan yang diinginkan. Jenis teknik ini cocok diterapkan pada bahan bambu dan rotan.

3. Teknik ukir tekan

Teknik membuat hiasan yang dilakukan di atas permukaan pelat dengan cara ditekan menggunakan alat khusus. Jenis teknik ini cocok diterapkan di kerajinan bahan keras buatan, seperti logam dan tembaga. Alat yang dibutuhkan dalam teknik ukir tekan diantaranya bambu dan kayu.

4. Teknik pahat

Teknik pahat merupakan teknik pembuatan kerajinan yang dilakukan dengan mengurangi atau membuang bahan yang tidak digunakan secara perlahan hingga membentuk pola bentuk kerajinan. Biasanya teknik ini digunakan dengan memakai alat martil, pahat, kikir, dan lainnya. Teknik pahat cocok diterapkan pada bahan kayu.

WINDA OKTAVIA
Baca : Atribut Budaya Masyarakat Papua, Begini Cara Pembuatan Noken

Kerajinankerajinan tangankain batikRotanCinderamata


Di galeri UMKM Uwitan seluas 4.000 meter persegi, terdapat showroom untuk memajang aneka produk kerajinan kayu, kantin, sampai tempat bermain.

Baca Selengkapnya

Selama ini wisatawan mengenal Kotagede Yogyakarta sebagai sentra kerajinan perak. Sekarang berkembang ke perhiasan tembaga dan kuningan.

Baca Selengkapnya

Batikmemiliki kekhasan pada motif yang minimalis dan desain masa kini.

Baca Selengkapnya

Lombok Surfer Girl Club berselancar dengan memakai kebaya dan kain batik untuk memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Mendaur ulang limbah plastik menjadi kerajinan dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Cinderamata berupa bumbu tersebut secara simbolis diserahkan Presiden Joko Widodo kepada para pembalap MotoGP Mandalika.

Baca Selengkapnya

Keterisian tenant Sarinah sudah mencapai 95 persen. Tetapi untuk pada pembukaan perdana hari ini sekitar 80 persen.

Baca Selengkapnya

Profesor bidang ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Izza Mafruhah mematenkan tiga motif batik miliknya.

Baca Selengkapnya

Rusia memiliki beragam cinderamata atau pernak-pernik yang bisa dijadikan oleh-oleh. Berikut 3 diantaranya.

Baca Selengkapnya

Agenda sport tourism MotoGP Mandalika adalah momentum untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya pelaku UMKM.

Baca Selengkapnya

Teknik yang digunakan dalam kerajinan logam adalah

Ilustrasi mengolah logam. (Photo by Raghav bhadoriya from Pexels)

Bola.com, Jakarta - Logam merupakan unsur kimia yang bersifat kuat, keras, dan bisa menjadi pengantar listrik atau panas. Sifat yang istimewa tersebut yang menjadi alasan dasar dalam penggunaannya.

Menurut Kamus Besar Bahsa Indonesia (KBBI) daring, logam adalah mineral yang tidak tembus pandang, dapat menjadi pengantar panas dan arus listrik (misalnya besi, aluminium, nikel).

Dalam kehidupan sehari-hari, logam sering digunakan untuk berbagai hal, seperti perhiasan, peralatan atau perkakas dalam rumah tangga. Bisa dibilang hampir setiap benda yang ada di sekitar memiliki unsur logam sebagai bahan dasarnya.

Untuk bisa mengolah bahan dasar logam, diperlukan teknik khusus. Teknik pengolahan logam yang dilakukan termasuk kerajinan dari bahan keras.

Berikut ini rangkuman tentang macam-macam teknik mengolah logam, seperti dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id, Senin (6/12/2021). 

Teknik cetak dapat dibagi menjadi dua, yakni:

Dalam praktiknya, teknik tuang berulang menggunakan dua keping cetakan yang terbuat dari batu dan dapat dipakai berulang kali sesuai kebutuhan.

Jenis teknik ini biasanya digunakan untuk mencetak benda-benda yang sederhana, baik bentuk maupun hiasannya.

  • Teknik tuang sekali pakai

Teknik ini sering digunakan dalam pembuatan benda perunggu yang bentuk dan hiasannya lebih rumit, seperti arca dan patung.Untuk melakukan teknik ini, diawali dengan membuat model dari tanah liat.

Selanjutnya dilapisi dengan lilin, lalu ditutupi lagi dengan tanah liat. Setelah itu dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terbentuk rongga.

Nah, dari rongga ini perunggu dapat dituang ke dalamnya. Setelah dingin, cetakan tanah liat dapat dipecah sehingga di peroleh benda perunggu yang diinginkan.

Teknik grafir adalah teknik mengikis sebagian permukaan material dengan pola tertentu.Teknik grafir atau engraving secara umum dibagi menjadi dua model, yaitu:

Vector engraving adalah proses menggores garis dengan menggunakan laser untuk menghasilkan pola garis.

Raster engraving adalah proses raster yang akan menghasilkan gambar dengan gradasi, ketajaman gambar bervariasi tergantung pada material yang digunakan, yaitu 45-1.200 dpi.

Teknik bubut merupakan suatu teknik pengerjaan karya yang dilakukan dengan menghilangkan bagian dari material menggunakan pahat yang berputar. Teknik ini umumnya digunakan untuk karya kerajinan.

Gerakan putar tersebut disebut dengan gerak potong relatif dan gerakan translasi dari pahat disebut dengan umpan.

Pengaturan kecepatan rotasi benda dan kecepatan translasi pahat akan menghasilkan berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.

Teknik etsa adalah teknik cetak yang menggunakan media cetak berupa lempengan tembaga. Untuk pembuatan klise, acuan dilakukan dengan penggunaan larutan asam nitrat yang bersifat korosif terhadap tembaga.

Jika dibandingkan dengan engraving, etsa memiliki kelebihan tersendiri. Dalam teknik engraving diperlukan keterampilan khusus pertukangan logam.

Sedangkan etsa relatif mudah untuk dipelajari terutama bagi para seniman yang telah terbiasa dalam menggambar. Hasil cetakan etsa umumnya bersifat linear dan seringkali memiliki kontur yang halus.

Teknik etsa bisa menjadi cara untuk membuang atau mengikis bagian yang harus direndahkan dengan bahan kimia tertentu.

Bahan yang dapat digunakan untuk membuat negatif cetak dalam dengan teknik etsa adalah berbagai jenis logam, seperti pelat tembaga, kuningan, aluminium, dan seng.

Mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda yang diukir. Awalnya, seni ukir ini digunakan untuk membuat perkakas rumah tangga dan benda-benda dari gerabah atau kayu.

Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran, antara lain sebagai berikut:

  1. Ukiran tembus (krawangan)
  2. Ukiran rendah
  3. Ukiran tinggi (timbul)
  4. Ukiran utuh

Sumber: Kemdikbud