Seni Budaya | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar pengertian membuat ragam hias pada bahan alam, bahan, alat, dan teknik ragam hias pada bahan alam, serta prosedur menerapkan ragam hias pada bahan alam dalam mata pelajaran seni budaya kelas tujuh revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang pengertian membuat ragam hias pada bahan alam, bahan, alat, dan teknik ragam hias pada bahan alam, serta prosedur menerapkan ragam hias pada bahan alam dalam mata pelajaran seni budaya. Show Gambar: freepik.com A. Pengertian Membuat Ragam HiasBahan Alam Membuat ragam hias pada bahan alam adalah suatu aktivitas berkreasi dalam wujud gambar hiasan yang diterapkan pada bahan alam, seperti kayu, bambu, dan batu sebagai objek yang digambari ragam hias. Ragam hias merupakan karya seni rupa yang diambil dari bentuk-bentuk flora, fauna, figuratif, dan bentuk geometris. Ragam hias dengan motif flora mudah dijumpai pada barang-barang seni seperti batik, ukiran, dan tenunan. Ragam hias merupakan karya seni rupa yang diambil dari bentuk-bentuk flora, fauna, figuratif, dan bentuk geometris. Ragam hias tersebut dapat diterapkan pada media dua dan tiga dimensi. 1. Ragam Hias Flora Flora sebagai sumber objek motif ragam hias dapat dijumpai hampir di seluruh pulau di Indonesia. Ragam hias dengan motif flora mudah dijumpai pada barang-barang seni seperti batik, ukiran, dan tenunan. 2. Ragam Hias Fauna Ragam hias fauna merupakan bentuk gambar motif yang diambil dari hewan tertentu. Hewan pada umumnya telah mengalami perubahan bentuk atau gaya. Beberapa hewan yang biasa dipakai sebagai objek ragam hias adalah kupu-kupu, burung, kadal, gajah, dan ikan. Ragam hias motif fauna telah mengalami deformasi namun tidak meninggalkan bentuk aslinya. Ragam hias fauna dapat dikombinasikan dengan motif flora dengan bentuk yang digayakan. Motif ragam hias daerah di Indonesia banyak menggunakan hewan sebagai objek ragam hias. Daerah-daerah tersebut seperti Yogyakarta, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Motif ragam hias tersebut dapat dijumpai pada hasil karya batik, ukiran, anyaman, dan tenun. 3. Ragam Hias Geometris Ragam hias geometris merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris dan kemudian digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya. Gaya ragam hias geometris dapat dijumpai di seluruh Indonesia, seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Ragam hias geometris dapat dibuat dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias. 4. Ragam Hias Figuratif Bentuk ragam hias figuratif berupa objek manusia yang digambar dengan mendapatkan penggayaan bentuk. Ragam hias figuratif biasanya terdapat pada bahan tekstil maupun bahan kayu, yang proses pembuatannya dapat dilakukan dengan cara menggambar. Ragam hias figuratif banyak dijumpai di daerah timur seperti papua. B. Bahan Ragam Hias1. Bahan buatan Bahan buatan adalah bahan yang dibuat oleh manusia, baik secara manual maupun secara masinal.
2. Bahan Alam Bahan alam adalah bahan yang sudah tersedia di alam sekitar, misalnya kayu, bambu, dan batu.
C. Alat Ragam HiasAlat merupakan perkakas yang digunakan untuk berkarya. Alat untuk menerapkan ragam hias pada bahan alam seperti kayu, bambu, dan batu adalah pahat, palu, dan gergaji. Pahat adalah suatu alat pertukangan yang umumnya terbuat dari logam besi dan mempunyai ujung yang tajam. Dengan ujung yang cukup tajam tersebut dapat melubangi serta mengukir berbagai macam benda keras seperti logam, kayu maupun batu.Alat pahat untuk menerapkan ragam hias pada bahan kayu dan bambu berbeda dengan bahan batu. Kalian bisa melihat contoh pahat yang digunakan dalam kerajinan kayu pada gambar berikut! Pahat untuk bahan batu lebih keras dan kuat karena terbuat dari bahan baja. Pahat untuk bahan kayu dan bambu lebih lunak karena terbuat dari besi. Untuk pahat yang khusus digunakan untuk bahan keras seperti batu bisa kalian lihat di bawah ini! Fungsi utama dari pahat adalah untuk memahat, mengukir serta melubangi suatu benda. Terlepas dari fungsi umum tersebut, terdapat beberapa fungsi chisel lain. Fungsi tersebut antara lain sebagai berikut ini :
Berdasarkan bentuk, pahat dibagi menjadi 8 jenis antara lain sebagai berikut ini :
1. Teknik gambar/lukis Teknik aqurel adalah teknik melukis dengan menggunakan cat air (aquarel) dengan sapuan warna yang tipis, sehingga lukisan yang dihasilkan bernuansa transparan. Agar menghasilkan sapuan yang tipis dan ringan, alangkah baiknya kamu menggunakan cat yang sedikit encer. b. Teknik Plakat Berbeda dengan teknik seni lukis aquarel yang terkesan transparan. Teknik plakat merupakan teknik melukis yang menggunakan cat air, cat akrilik maupun cat minyak dengan sapuan tebal dan komposisi cat yang kental. Sehingga memberi kesan yang colorfull pada setiap karya. Teknik seni lukis ini sering digunakan oleh pelukis professional untuk menghasilkan lukisan yang mempesona dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. c. Teknik Spray Teknik spray adalah teknik melukis dengan cara menyemprotkan cat ke media lukis. Tujuan menggunakan teknik ini yakni untuk menghasilkan lukisan yang lebih halus dan tampak lebih visual. Kamu mungkin sering melihat graffiti di tembok-tembok jalan, itulah salah satu contoh melukis dengan teknik spray. d. Teknik Pointilis Teknik ini membutuhkan kesabaran yang lebih dari teknik lukis lainnya, karena cara kerjanya dengan menggunakan titik untuk menghasilkan lukisan yang menawan. Sering kali para pelukis menggunakan gradasi warna yang mengatur gelap terang lukisan. Menariknya hasil lukisan teknik pointilis bisa diimplementasikan juga pada kaos, namun tentu butuh konveksi kaos terpercaya untuk membuatnya. e. Teknik Tempera Teknik lukis tempera merupakan teknik melukis dengan cara mencampurkan kuning telur ke dalam cat sebagai bahan perekat. Lukisan ini sebagian menggunakan kayu sebagai kanvasnya dan ada juga yang langsung melukiskan ke tembok. Teknik tempera sempat menunjukkan masa jayanya di eropa antara tahun 1200 hingga 1500an. Duccio dan Simone Martini adalah diantara seniman Italia yang terkenal dengan menggunakan teknik ini. f. Teknik Basah Teknik basah merupakan teknik melukis dengan cara mengencerkan cat minyak dengan menggunakan linseed oil atau minyak cat. Setelah cat diencerkan dalam kekentalan tertentu, barulah di poleskan di atas permukaan kanvas. Kuas yang biasa digunakan dalam teknik ini adalah kuas dengan bulu panjang. g. Teknik Kering Kebalikan dengan teknik basah, teknik kering berarti melukis tanpa menggunakan linseed oil atau minyak cat. Kuas yang digunakan pada teknik kering haruslah dalam keadaan kering serta tidak berminyak. Untuk teknik ini disarankan menggunakan cat yang baru keluar dari dalam tube. Teknik kering cocok digunakan untuk melukis dengan kesan volume serta keruangan, seperti naturalism, realism dan surelism. h. Teknik Campuran Teknik ini merupakan kombinasi antara teknik basah dan teknik kering. Dengan teknik campuran kita bisa saling menutupi kekurangan dari teknik basah dan teknik kering. Teknik ini diawali dengan menggunakan teknik kering terlebih dahulu baru kemudian disusul teknik basah, dengan cara memblok warna sambil menambahkan intensitas minyak cat secara perlahan hingga sampai tahap akhir lukisan. 2. Teknik ukir/pahat Seni ukir sering kali dihubungkan dengan seni pahat, namun dua kegiatan ini sangatlah berbeda. Seni pahat lebih bertujuan untuk menghasilkan karya tiga dimensi, seperti patung. Sedangkan seni ukir, pada umumnya produknya lebih mengarah pada benda yang berwujud dwimatra (2 dimensi). Ada beberapa teknik seni ukir yang sering kita temukan dalam berbagai karya seni ukir , antara lain : 1. Carving Teknik carving adalah seni chipping dan memotong pada bagian datar dari kayu untuk membentuk ukiran agar tampaknya menjadi tiga dimensi. Teknik ini biasanya dilakukan dengan menggunakan alat bantu seperti pahat dan palu, serta pisau ukir yang digunakan untuk memperjelas detail. 2. Chip Carving Teknik ship carving pada umumnya digunakan pada potongan-potongan yang lebih besar dari pekerjaan seperti tunggul pohon atau kayu dan menggunakan kapak dan pahat yang lebih besar. Teknik ini menciptakan karya yang besar seperti patung dan melibatkan proses yang cukup rumit. 3. Pembakaran Kayu Pembakaran kayu adalah teknik terutama yang digunakan untuk menambah desain atau finishing kayu, namun beberapa seniman benar-benar menggunakan metode pembakaran untuk mengukir kayu kecil. Kayu yang telah dibakar akan menghitam di sekitar ukiran akhir dan memperjelas kesan sehingga tampak lebih hidup. 4. Mengerik Teknik mengerik adalah salah satu cara lama dan paling sederhana dalam teknik mengukir pemula. Teknik ini hanya membutuhkan tidak lebih dari sepotong kayu dan pisau ukir. E. Prosedur Menerapkan Ragam Hias Bahan AlamSeni ukir adalah seni membentuk gambar pada kayu, batu, atau bahan-bahan yang lain dengan cara membuat kruwikan (cekungan) dan buledan (bagian cembung) hingga tersusun suatu gambar yang indah. Langkah-langkah pembuatan seni ukir antara lain: Jika kita mengukir kayu maka yang akan kita siapkan adalah kayunya. Jika yang kita ukir adalah batu maka kita harus menyiapkan batunya. Dan tentunya kayu atau batu yang akan kita ukir harus dipilih yang cocok, berkualitas atau mempunyai mutu yang tinggi jika ukiran sudah jadi. 2. Siapkan peralatan yang dibutuhkan Peralatan untuk membuat ukir pada kayu antara lain:
Teknik dan Langkah-langkah mengukir :
Finishing merupakan proses yang akan membentuk penampilan dari suatu produk ukiran. Finishing dapat membuat suatu ukiran menjadi kelihatan bersih, halus, rata seperti barang yang baru, finishing dapat juga membuat suatu ukiran kelihatan kotor, antik, kuno seperti barang yang sudah berusia ratusan tahun, finishing dapat membuat permukaan ukiran menjadi rata atau permukaan ukiran menjadi tidak rata , bertekstur, dan retak-retak, finishing dapat dibuat dengan lapisan film yang tipis sekali atau lapisan film yang tebal sekali. Jadi finishing mempunyai variasi yang sangat banyak, dari yang paling sederhana dengan alat-alat dan bahan-bahan yang sederhana sampai dengan yang paling kompleks yang membutuhkaan alat-alat dan bahan-bahan finishing yang khusus. Demikian juga dengan bahan-bahan finishing terdiri dari banyak jenis dan macamnya mulai dari yang bahan-bahan yang murah sampai bahan-bahan yang mahal. |