Tata krama atau sopan santun seharusnya dilakukan terhadap

SOPAN SANTUN DAN TATA KRAMA Sopan santun adalah sikap ramah yang diperlihatkan pada beberapa orang di hadapannya dengan maksud untuk menghormati serta menghormati orang itu, hingga membuat kondisi yang nyaman serta penuh keharmionisan. Sikap sopan santun adalah satu kewajiban yang harus dikerjakan oleh tiap-tiap kelompok mulai dari anak-anak sampai orangtua tanpa ada kecuali. Tiap-tiap kehidupan yang ditempuh tanpa ada diimbangi sopan santun pasti bakal membuat ketidakharmonisan bahkan juga keributan. Indonesia yaitu satu diantara negara yang di kenal dunia dengan sikap sopan santunnya serta satu diantaranya daerah Sunda. Daerah ini begitu kental dengan tata kramanya. Mereka mempunyai sikap sopan santun yang khas terlebih waktu terima kehadiran tamu. Sikap ini seolah jadi warisan dari nenek moyang yang perlu tetaplah dilestarikan serta tak bisa hilang ditelan jaman atau terkontaminasi oleh budaya negatif dari luar. Sopan santun dan tata krama merupakan salah satu tindakan positif yang sangat penting untuk diajarkan pada anak sejak usianya sedini mungkin. Ketika anak memiliki sopan santun dan tata krama yang mengesankan tentunya ini akan membuat setiap orangtua bangga dan bahagia. Orang lain pun akan merasa tersanjung dan menghargainya. Di dalam Islam, kita dianjurkan untuk saling menghormati satu sama lain. Karena di antara keindahan budi pekerti seseorang tercermin dalam perkataan yang diucapkan. Imam Syafi'i berkata " Lidahmu jangan biarkan mengucapkan kekurangan orang lain, sebab kamu pun mempunyai kekurangan dan orang lain pun mempunyai lidah." Sopan santun yang perlu diajarkan ke anak sendiri bisa dimulai dari kebiasaan mengucapkan salam atau senyum ramah ke orang yang baru dikenal dan baru bertemu, bertanya bagaimana kabar orang yang sudah cukup dikenalnya, mengucapkan terima kasih ketika anak diberi sesuatu atau mendapat pertolongan, mengungkapkan maaf jika menyakiti orang lain baik secara disengaja maupun tidak disakiti, tidak berkata kasar, menghormati orang yang lebih tua darinya dan menyayangi orang yang lebih mudah darinya dan masih banyak lagi. Mengajarkan sopan santun dan tata krama kepada anak tentunya membutuhkan proses yang cukup panjang. Orangtua harus lebih sabar, tenang dan berpikir positif selama mengajarkan anak sopan santun. Orangtua disarankan agar tidak memarahi apalagi memberi hukuman ke anak ketika anak tidak menerapkan sopan santu dan tata krama yang diajarkan. Para ahli juga menyarankan agar orangtua menjadi contoh terbaik ketika menginginkan anak berlaku sopan, santun dan memiliki tata krama mengesankan. orangtua adalah sosok yang menjadi panutan atau contoh pertama buat anak-anak. Anak-anak akan cenderung meniru sikap dan perbuatan orang yang terdekat dengannya. Sikap sopan santun patutlah dilakukan dimana saja tempat kita berada, sesuai dengan kebutuhan lingkungan, tempat, dan waktu karena sopan santun bersifat relative dimana yang dianggap sebagai norma  sopan santun dalam lingkungan rumah, sekolah, kampus, pergaulan, dan sebagainya. Hal tersebut kita lakukan  dimanapun tempat kita berada, kita akan selalu dihormati, dihargai, disenangi keberadaan kita oleh orang lain. Sopan santun harus diterapkan dimanapun sesuai dengan tuntutan lingkungan tempat kita berada. Contohnya seperti di dalam lingkungan rumah, baik di dalam maupun di luar lingkungan rumah, maka sopan santun yang harus diwujudkan antara lain : Menghormati orang tua, seperti tingkah laku yang baik, berbicara dengan lemah lembut, berkata jujur, tidak melakukan perbuatan yang dapat menyakiti perasaannya seperti suka berbohonh dan tidak mendengar nasehatnya. Menyayangi adik, kakak, saudara, dan seluruh keluarga denagn cara bertutur kata yang baik, tidak berkata kasar dan menjaga hubungan yang harmonis dengan seluruh anggota keluarga. Menghormati para tetangga yang berada disekitar rumah dengan sering bertegur sapa ketika saling bertemu, dan saling tolong menolong disaat sedang ada yang membutuhkan. 

Setelah itu, sopan santun didalam lingkungan sekolah dan kampus antara lain: Menjaga tingkah laku, seperti berprilaku baik dan terpuji menghormati guru dan dosen dan mematuhi peratuhan sekolah. Saat ini, kebanyakan orang yang tidak mempunyai sopan santun , seperti melawan orang tua, berkata kasar terhadap orang tua, menyakiti perasaan orang lain, sangat disayangkan karena sikap sopan santun seharusnya ada pada masing- masing individu.


Tata krama atau sopan santun seharusnya dilakukan terhadap

Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya

Skip to content

Tata krama atau sopan santun seharusnya dilakukan terhadap

Dekan Fakultas Hukum
Dr. M. Citra Ramadhan, SH, M.H

Tata krama atau sopan santun seharusnya dilakukan terhadap


Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Anggreni Atmei Lubis, SH, M.Hum

Tata krama atau sopan santun seharusnya dilakukan terhadap


Wakil Dekan Bidang Inovasi, Kemahasiswaan dan Alumni
Nanang Tomi Sitorus, SH, M.H

Tata krama atau sopan santun seharusnya dilakukan terhadap

Tata krama atau sopan santun seharusnya dilakukan terhadap

Tata krama atau sopan santun seharusnya dilakukan terhadap

Tata krama atau sopan santun seharusnya dilakukan terhadap

Tata krama atau sopan santun seharusnya dilakukan terhadap

Tata krama atau sopan santun seharusnya dilakukan terhadap

Tata krama atau sopan santun seharusnya dilakukan terhadap

#TMG hari ke-96

TATA KRAMA

Di era kemajuan teknologi saat ini, sering kali hati sedih menyaksikan anak muda yang kurang memperhatikan tata Krama. Mereka bersikap dan berbuat seenaknya sendiri. Tanpa mengerti cara bersikap, beretika kepada yang lebih tua. Mereka seolah menganggap hal ini sesuatu yang biasa. Anak muda saat ini kurang mengenal tata Krama. Padahal dari tata Krama kita bisa belajar bersikap, beretika dan dari sini pula karakter seseorang bisa kita lihat.

***

Tata krama terdiri dari kata “tata” dan “krama”. Tata berarti aturan, adat, norma, peraturan. Krama berarti sopan santun, prilaku santun, tingkah laku yang santun, bahasa yang santun, kelakuan yang santun, tindakan yang santun.

***

Tata krama merupakan kesadaran yang sensitif atau perasaan orang lain. Jika kita memiliki kesadaran tersebut, berarti kita memiliki tata krama yang baik

***

Tata krama sebaiknya kita ajarkan pada anak sejak dini. Pada dasarnya orang tua sangat berperan penting dalam pembentukan etika pada anak, dan orang tua pula dituntut untuk mengajarkan nilai-nilai tersebut. Namun mengajarkan etika tidak bisa dilakukan hanya satu hari. Hal ini membutuhkan proses yang cukup panjang dan harus dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan. Hal tersebut adalah suatu langkah awal untuk membentuk suatu generasi yang sadar diri terhadap tatakrama dan sopan santun.

***

Meskipun kita tahu saat ini anak-anak kurang berminat dalam belajar tata Krama. Anak-anak lebih menyukai pada sesuatu yang mengandung teknologi dan bersifat modern. Sungguh ironis situasi yang terjadi saat ini, banyak anak yang pandai dalam kemampuan akademisnya, namun dalam hal bergaul, tata krama mereka masih kurang. Bila permasalahan ini dibiarkan saja sampai mereka tumbuh dewasa, maka akan sangat sulit untuk diperbaiki, lain ceritanya bila sejak kecil anak-anak sudah diberi pelajaran dan bimbingan mengenai tatakrama dan sopan santun.

***

Dalam hal ini peran orangtua sangat penting dalam mengenalkan tata krama. Kelembutan, kesabaran dan keteladanan dari orang tua dalam mendidik anak dengan sopan santun pasti akan membuahkan hasil yang positif. semakin sering anak mengenal etika, sopan santun, dan tata Krama maka akan semakin kuat karakter anak terbentuk.

***

Marilah kita lestarikan dan junjung tinggi nilai-nilai kesopanan dan tatakrama, agar bangsa kita tetap menjadi bangsa yang berbudaya dan memiliki kepribadian yang luhur.

***

Salam literasi

Sabtu, 25 Juli 2020

🌻🌺☘️🌷☘️🌺🌻