Suku yang terkenal dalam membuat bentuk, meraut dan memahat seni patung tersebut adalah ….

Suku yang terkenal dalam membuat bentuk, meraut dan memahat seni patung tersebut adalah ….

Suku yang terkenal dalam membuat bentuk, meraut dan memahat seni patung tersebut adalah ….
Lihat Foto

wikipedia.org/Keenan63

Patung Asmat Merupakan Kerajinan Tangan Khas dari Papua

KOMPAS.com - Patung Asmat berasal dari Papua. Karya seni rupa ini dibuat oleh suku Asmat, salah satu suku penduduk asli di Papua.

Suku Asmat memang sudah dikenal dengan hasil karya ukirannya yang sangat unik dan tergolong rumit. Tiap hasil karya ukiran tersebut selalu punya makna tersendiri bagi suku Asmat.

Terbuat dari apakah patung Asmat?

Patung Asmat terbuat dari bahan kayu keras supaya hasil ukirannya kuat dan kokoh. Namun, biasanya kayu bakau lebih sering dipilih dan digunakan untuk membuat patung ini.

Menurut Pram dalam buku Suku Bangsa Dunia dan Kebudayaannya (2013), suku Asmat menggunakan peralatan tradisional untuk membuat hasil karya ukirannya, seperti kapak batu dan gigi atau tulang hewan.

Baca juga: Teknik Pewarnaan Patung

Proses pembuatan patung Asmat

Proses pembuatan patung Asmat diawali dengan memotong dan membentuk kayu sesuai bentuk yang diinginkan, menggunakan kapak batu. Setelah itu, suku Asmat menggunakan taring babi atau gigi ikan untuk menghaluskan permukaan kayu yang telah dibentuk.

Dalam pembuatan ukiran, suku Asmat sering menggunakan warna merah, hitam, dan putih untuk pewarnaannya. Bagi mereka, warna merah melambangkan daging, hitam melambangkan warna kulit suku Asmat, dan putih melambangkan tulang.

Motif ukiran patung Asmat

Dikutip dari jurnal Keunikan Acara Adat Bakar Batu dan Noken sebagai Daya Tarik Wisata Budaya Masyarakat di Papua (2018) karya Erina Elas, motif ukiran yang sering digunakan dalam pembuatan patung Asmat sering kali terinspirasi dari nenek moyang suku Asmat.

Namun, beberapa motif ukiran lainnya ada yang berbentuk perahu atau wuramon, yang dipercayai sebagai simbol perahu arwah yang membawa nenek moyang suku Asmat di alam kematian.

Bagi suku Asmat, seni ukiran kayu yang dilakukan secara turun temurun, seperti pembuatan patung Asmat, merupakan cara mereka untuk mengenang arwah leluhur atau nenek moyangnya.

Baca juga: Perbedaan Teknik Membutsir dan Mencetak pada Pembuatan Patung

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Asmat -

Bicara soal Suku Asmat, kita dibawa ke daerah eksotis di bumi Papua. Kebudayaannya juga sudah begitu terkenal. Jika kita bicara soal Suku Asmat di Papua, ada beberapa hal yang terbersit di dalam benak banyak orang. Antara lain terkait tradisi mereka di bidang ukir, anyaman, tarian dan budaya.

Menurut Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua, bagi Suku Asmat tradisi mengukir, menganyam, menyanyi dan menari merupakan kehidupan mereka. Bagi yang tidak memiliki ketrampilan tersebut berarti mati.

Suku Asmat percaya bahwa pengetahuan dan keahlian mengukir mereka berasal dari nenek moyang yang bernama Fumiripitsy, seorang ahli ukir. Fumiripitsy telah menciptakan sebuah tifa yang indah sekali, ia beri nama Eme serta patung-patung yang diberi nama Mbis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Suku yang terkenal dalam membuat bentuk, meraut dan memahat seni patung tersebut adalah ….
Alat musik tradisional papua tifa Foto: istimewa

Apabila tifa ini ditabuh, maka patung Mbis akan menjelma menjadi manusia yang menari mengikuti bunyi tifa. Fumiripitsy berkata kepada Mbis, mulai saat itu Mbis menjadi anak-anaknya.

Dalam budaya tradisionalnya, Suku Asmat tidak mengenal pahat dari logam untuk mengukir. Mereka menggunakan pahat yang terbuat dari tulang kasuari.

Suku Asmat mulai mengenal besi ketika ekspedisi Lorentz tahun 1907 melewati sungai-sungai di sekitar Asmat dalam upaya mencapai puncak bersalju Jayawijaya. Mereka melakukan kontak dengan Suku Asmat dan melakukan barter pisau besi, kapak besi, kaleng makanan dengan produk-produk seni pahat Asmat yang istimewa.

Rupanya benda besi, barang baru bagi Suku Asmat, menjadi benda yang tidak puas-puasnya digemari oleh mereka. Apalagi mereka merasa bahwa dengan benda-benda besi tersebut, dalam proses mengukir kayu menjadi mudah, jika dibandingkan dengan menggunakan pahat tulang kasuari.

Suku yang terkenal dalam membuat bentuk, meraut dan memahat seni patung tersebut adalah ….
Suku Asmat (dok Pemda)

Kegemaran pada benda besi ini, pernah diberitakan dalam surat kabar Belanda pada tahun 1930. Koran itu menyebutkan, bahwa suatu armada orang-orang Asmat yang bersenjata busur, panah dan tombak menyerang sebuah kampung di perbatasan Mimika.

Mereka mengobrak-abrik bangku-bangku sekolah milik gereja, hanya untuk mencopot paku-pakunya. Dengan paku-paku tersebut orang-orang Asmat hanya mengenal satu kegunaan yaitu untuk dijadikan pahat.

Seni Suku Asmat terkenal memiliki tradisi seni ukir yang khas dan terkenal sampai ke mancanegara. Bahkan seniman terkenal Eropa, Pablo Picasso, pada masa hidupnya mengagumi seni ukir ini.

Informasi menarik lainnya, Suku Asmat merupakan salah satu suku terbesar di Papua. Suku ini tinggal di rumah adat yang disebut rumah Jew. Di dalam rumah adat yang juga disebut dengan rumah bujang ini tersimpan senjata Suku Asmat yakni tombak, panah untuk berburu, dan noken.

Rumah Jew terbuat dari kayu dan didirikan menghadap arah sungai. Panjang rumah adat ini bisa sampai berpuluh-puluh meter. Atap rumah adat Suku Asmat terbuat dari daun sagu atau daun nipah yang telah dianyam. Warga menganyam beramai-ramai sampai selesai.

Simak Video "Gempa M 7,5 Guncang Papua Nugini, Terasa Hingga Jayapura"


[Gambas:Video 20detik]
(rdy/ddn)

Jakarta -

Bagi Suku Asmat, tradisi mengukir, menganyam, menyanyi dan menari merupakan kehidupan mereka. Bagi yang tidak memiliki ketrampilan tersebut berarti mati.

Suku Asmat percaya bahwa pengetahuan dan keahlian mengukir mereka berasal dari nenek moyang yang bernama Fumiripitsy, seorang ahli ukir. Fumiripitsy telah menciptakan sebuah tifa yang indah sekali, ia beri nama Eme serta patung-patung yang diberi nama Mbis.

Apabila tifa ini ditabuh, maka patung Mbis akan menjelma menjadi manusia yang menari mengikuti bunyi tifa. Fumiripitsy berkata kepada Mbis, mulai saat itu Mbis menjadi anak-anaknya. Dalam budaya tradisionalnya, Suku Asmat tidak mengenal pahat dari logam untuk mengukir. Mereka menggunakan pahat yang terbuat dari tulang kasuari.

Suku Asmat mulai mengenal besi ketika ekspedisi Lorentz tahun 1907 melewati sungai-sungai di sekitar Asmat dalam upaya mencapai puncak bersalju Jayawijaya. Mereka melakukan kontak dengan Suku Asmat dan melakukan barter pisau besi, kapak besi, kaleng makanan dengan produk-produk seni pahat Asmat yang istimewa.

Rupanya benda besi, barang baru bagi Suku Asmat, menjadi benda yang tidak puas-puasnya digemari oleh mereka. Apalagi mereka merasa bahwa dengan benda-benda besi tersebut, dalam proses mengukir kayu menjadi mudah, jika dibandingkan dengan menggunakan pahat tulang kasuari.

Kegemaran pada benda besi ini, pernah diberitakan dalam surat kabar Belanda pada 1930, menyebutkan bahwa suatu armada orang-orang Asmat yang bersenjata busur, panah, dan tombak menyerang sebuah kampung di perbatasan Mimika.

Mereka mengobrak-abrik bangku-bangku sekolah milik gereja, hanya untuk mencopot paku-pakunya. Dengan paku-paku tersebut orang-orang Asmat hanya mengenal satu kegunaan yaitu untuk dijadikan pahat.

Seni Suku Asmat terkenal memiliki tradisi seni ukir yang khas dan terkenal sampai ke mancanegara. Bahkan seniman terkenal Eropa, Pablo Picasso, pada masa hidupnya mengagumi seni ukir ini.

---

Artikel ini dibuat oleh Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua dan diubah seperlunya oleh redaksi.

Simak Video "Gempa M 7,5 Guncang Papua Nugini, Terasa Hingga Jayapura"



(elk/ddn)

Nama Pancasila secatra etimologi terdapat dalam bulir?​

ceritakan pembentukan dan kegiatan badan usaha persiapan kemerdekaan indonesia serta tokoh-tokohnya​

1) apa penyebab dari perilaku yang bertentangan dalam nilai-nilai pancasila di bidang sosial budaya 2) apa akibat dari perilaku yang bertentangan dala … m nilai-nilai pancasila di bidang sosial budaya jangann ngarang plss ​

apa akibatnya demo di norma hukum ​

sifat dari UUD 1945 adalah​

apakah mikey>>akuto?​

1) penyebab dari perilaku yang bertentangan dalam nilai-nilai pancasila di bidang sosial budaya2) akibat dari perilaku yang bertentangan dalam nilai-n … ilai pancasila di bidang sosial budaya​

buatkan teks drama cerita tentang norma hukum​

Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya merupakan Sila pertama rumusan dasar Negara yang tercantum dalam naskah… …

tolong........... ......... .....................​