Siapakah narasumber dalam laporan hasil wawancara tersebut

Siapakah narasumber dalam laporan hasil wawancara tersebut
Siapakah narasumber dalam laporan hasil wawancara tersebut

Hai adik-adik kelas 6 SD, berikut ini Osnipa akan membahas materi mengenai Membuat Kesimpulan Hasil Wawancara. Semoga bermanfaat.

Cara Menyajikan Simpulan Berdasarkan Hasil Wawancara

Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mendapatkan sebuah informasi. Di dalam kegiatan wawancara ada narasumber dan pewawancara.

Narasumber adalah orang yang diwawancarai atau orang yang dimintai keterangan untuk diambil informasinya. Pewawancara adalah orang yang melakukan wawancara.

Sikap yang perlu kita perhatikan saat melakukan wawancara:

  1. Menggunakan bahasa baku
  2. Menggunakan pertanyaan singkat dan mudah dipahami
  3. Jangan menyela pembicaraan
  4. Santun

Di dalam melakukan kegiatan wawancara, narasumber yang dipilih harus sesuai dengan bidang keahliannya. Misalnya jika kalian ingin mendapatkan informasi tentang pendidikan, maka narasumber yang bisa ditemui adalah kepala sekolah atau guru. Jika kalian ingin mendapatkan informasi tentang cara bercocok tanam, maka narasumber yang dapat ditemui adalah petani.

Langkah-langkah wawancara:

  1. Menentukan tema
  2. Membuat daftar pertanyaan
  3. Mengurutkan daftar pertanyaan
  4. Menentukan narasumber
  5. Melakukan wawancara
  6. Mencatat jawaban narasumber
  7. Membuat laporan dan kesimpulan

Cara membuat bertanyaan untuk wawancaraDengan menggunakan rumus:5w + 1 H

5W:

  1. What = apa
  2. Where = di mana
  3. When = kapan
  4. Who = siapa
  5. Why = mengapa

1H:

How = bagaimana

Setelah membuat daftar pertanyaan langkah selanjutnya yaitu mengurutkan pertanyaan. Tujuannya agar pada saat proses wawancara topik pembahasan akan terarah dan teratur.

Perhatikan contoh wawancara berikut ini!Pewawancara : AssalamualaikumNarasumber: WaalaikumsalamPewawancara: Selamat pagi, Pak. Perkenalkan namaku Mario, siswa kelas VI SD. Maksud dan tujuanku datang ke sini yaitu ingin melakukan wawancara kepada Bapak perihal budidaya tanaman hias. Apa Bapak berkenan untuk diwawancarai?Narasumber: Ya, silakan. Dengan senang hati.Pewawancara: Tanaman hias apa yang sedang Bapak budidayakan? (menggunakan kata tanya apa)Narasumber: Saya sedang membudidayakan tanaman hias bunga mawar.Pewawancara: Di mana Bapak membudidayakan tanaman hias? (menggunakan kata tanya di mana)Narasumber: Saya membudidayakan bunga mawar di kebun belakang rumah saya.Pewawancara: Siapa yang membantu anda dalam membudidayakan tanaman hias? (menggunakan kata tanya siapa?)Narasumber: Saya memiliki dua orang pegawai yang membantu saya dalam membudidaya tanaman hias bunga mawar.Pewawancara: Mengapa anda memilih bunga mawar untuk dibudidayakan? (menggunakan kata tanya mengapa)Narasumber: Karena bunga mawar memiliki nilai jual yang tinggi dan juga cocok tumbuh di daerah ini.Pewawancara: Kapan waktu yang tepat untuk memanen bunga mawar ini? (menggunakan kata tanya kapan)Narasumber: Waktu yang tepat untuk panen bunga mawar yaitu ketika bunga mawar masih kuncup. Sehingga bunga mawar dapat bertahan lebih lama jika disimpan di tempat yang cukup air dan suhu ruangan yang baik.Pewawancara: Bagaimana cara anda memasarkan bunga mawar ini? (menggunakan kata tanya bagaimana)Narasumber: Biasanya saya menjual bunga mawar ini di pasar bunga dan ada juga yang saya jual melalui online atau melalui internet.

Pewawancara: Terima kasih atas waktunya, Pak. Wasalamualaikum.

Langkah selanjutnya yaitu: membuat laporan dan simpulan hasil wawancara.
Berikut contohnya:

Format Laporan Hasil WawancaraNama: MarioKelas: VI (enam)Topik Wawancara: Budidaya Tanaman Bunga MawarWaktu dan tempat Kejadian: Pukul 08.00 di Kebun belakang rumah.Maksud dan Tujuan Wawancara: Ingin memperoleh informasi tentang budidaya tanaman hias.Laporan Hasil Wawancara:Tanaman yang dibudidayakan adalah tanaman bunga mawar. Bunga mawar memiliki nilai jual tinggi. Bunga mawar ditanam di kebun belakang rumah dan dibantu oleh 2 karyawan. Setelah panen bunga mawar dijual di pasar bunga atau melalui internet.Kesimpulan:

Tanaman hias yang dibudidayakan adalah tanaman bunga mawar.

Cara Menyajikan Simpulan Hasil Wawancara:

  1. Menemukan inti dari setiap jawaban yang diberikan oleh narasumber
  2. Menentukan ide pokok dari jawaban yang diberikan

Selanjutnya, tugas hari ini Ananda melakukan wawancara. Iya, Ananda akan menjadi seorang reporter. Seru kan?! Tema wawancara mengenai cara menyelamatkan makhluk hidup. Ananda dapat mewawancarai ayah, bunda maupun saudara di rumah yang merawat hewan atau tumbuhan.

Sebelum melakukan wawancara, perhatikan langkah-langkahnya terlebih dahulu dan gunakan bahasa yang sopan dan baku. Apabila telah selesai, jangan lupa untuk membuat kesimpulan dari teks laporan hasil wawancara.

Pembahasan:

Pertanyaan wawancara:(1) Apa keistimewaan kucing anggora yang Bapak pelihara?(2) Mengapa Bapak memilih memelihara kucing anggora?(3) Kapan Bapak pertama kali membeli kucing anggora?(4) Di mana Bapak mendapatkan kucing anggora tersebut?(5) Siapa yang membantu dalam merawat kucing anggora?

(6) Bagaimana cara merawat kucing anggora?

Laporan Hasil WawancaraNama: IqbalKelas: VI (enam)Topik Wawancara: Memelihara kucing anggoraWaktu dan tempat Kejadian: Pukul 08.00 di rumah.Maksud dan Tujuan Wawancara: Ingin memperoleh informasi tentang memelihara kucing anggora.

Laporan Hasil Wawancara:

Kucing anggora adalah hewan yang unik. Bulu di kepala dan badan tidak begitu lebat, tapi bulu di bagian ekor bisa sangat lebat dan panjang. Kucing anggora merupakan kucing yang cukup digemari saat ini. Cara memelihara kucing anggora memberikan makanan secara teratur, membersihkan tubuh dan menjaga kebersihan kandangnya.

Kesimpulan:


Kucing anggora merupakan kucing yang unik dan tidak memerlukan perawatan khusus dalam memeliharanya.

Demikian pembahasan mengenai Membuat Kesimpulan Hasil Wawancara. Semoga bermanfaat.

Wawancara adalah salah satu cara untuk menggali informasi. Setelah melakukan sesi wawancara, kita perlu menyusun laporan hasil wawancara supaya mudah dibaca.

Kegiatan wawancara biasanya berkaitan dengan pencarian berita dan penelitian lalu menghasilkan laporan hasil wawancara.

Jika wawancara untuk kepentingan berita dan media cetak, kita tuangkan hasil wawancaranya dalam bentuk teks berita dengan berbagai jenis menjadi laporan hasil wawancara. 

Pada artikel ini, kita akan bahas secara mendalam format penulisan laporan hasil wawancara, lengkap dengan contoh laporan hasil wawancara yang baik dan benar.

Persiapan sebelum wawancara

Persiapan memegang peran penting dalam melancarkan sesuatu, termasuk wawancara. Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan sebelum eksekusinya. Yuk, kita bahas bersama!

1. Menggali tema wawancara secara mendalam

Kita harus mengetahui secara pasti apa tema yang diangkat dalam wawancara. Persiapan ini memungkinkan kita untuk menggali lebih detail informasi terkait. Setelahnya kita bisa analisis masalah apa yang bisa ditanyakan ke narasumber nantinya.

2. Menentukan narasumber dan ketahui latar belakangnya

Narasumber yang kita tentukan harus sesuai dengan tema yang kita ambil. Jangan sampai kita salah menentukan narasumber. Ketika kita akan membahas masalah kesehatan, tentunya narasumber yang cocok adalah Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas, dan lainnya.

3. Menyusun pertanyaan

Setelah tema dan narasumber sudah ditentukan, kita bisa langsung menyusun daftar pertanyaan wawancara. Pastikan semua pertanyaan terkait dengan tema yang akan dibahas. 5W+1H bisa kita gunakan sebagai pembuka kalimat tanya.

4. Mempersiapkan alat bantu yang dapat digunakan

Alat bantu yang dapat digunakan adalah alat tulis, tape recorder, dan kamera.

5. Mengatur janji bertemu

Pewawancara hendaknya menyusun janji bertemu dengan narasumber agar tidak mendadak dan narasumber pun lebih siap untuk diwawancara.

Kiat-kiat saat wawancara berlangsung

Tiba saatnya wawancara, ada beberapa hal yang wajib kita perhatikan, di antaranya:

1. Datang tepat waktu

Dalam wawancara, waktu sangatlah berharga. Setelah sebelumnya telah membuat perjanjian untuk wawancara, tentunya waktu wawancara juga sudah ditentukan. Usahakan kita datang lebih dulu dari narasumber. Ingat bahwa kita yang membutuhkan narasumber. Kita harus hargai waktu orang lain.

Selain datang tepat waktu untuk wawancara, datang tepat waktu juga sangat diharuskan kalau kamu hendak melakukan wawancara kerja. Simak contoh pertanyaan wawancara seleksi kerja yang telah dirangkum tim Lifepal. 

2. Perkenalkan diri dan jelaskan maksud serta tujuan

Salami narasumber ketika pertama kali bertemu. Jangan lupa kita perkenalkan diri dan langsung jelaskan maksud dan tujuan secara singkat. Kesan baik yang kita ciptakan di awal akan sangat baik untuk membangun interaksi.

3. Siapkan alat perekam

Kita bisa memulai sesi wawancara dengan mengeluarkan daftar pertanyaan dan alat perekam yang akan membantu kita menangkap segala informasi yang nantinya akan dituangkan dalam laporan hasil wawancara.

Setelah semua proses di atas kita jalani, hasil wawancara perlu kita tuangkan dalam sebuah laporan karena sangat penting untuk dijadikan sebagai bukti di samping alat rekam, apalagi laporan itu bisa mempermudah kita dalam menganalisis kata demi kata yang keluar dari mulut narasumber. Alhasil, semua pertanyaan mampu terjawab satu persatu.

Dalam pembuatannya terdapat format yang bisa diaplikasikan dalam penulisan laporan ini, yaitu format pertanyaan-jawaban dan narasi.

Format laporan hasil wawancara

Setelah semua proses di atas kita jalani, hasil wawancara perlu kita tuangkan dalam sebuah laporan karena sangat penting untuk dijadikan sebagai bukti di samping alat rekam, apalagi laporan itu bisa mempermudah kita dalam menganalisis kata demi kata yang keluar dari mulut narasumber. Alhasil, semua pertanyaan mampu terjawab satu persatu.

Dalam pembuatannya terdapat format yang bisa diaplikasikan dalam penulisan laporan ini, yaitu format pertanyaan-jawaban dan narasi.

1. Format tanya-jawab (Q&A)

Format ini mengharuskan kita menuliskan latar belakang dan identitas dari narasumber. Selain itu, kita tambahkan informasi mengenai tempat wawancara dan tema yang diangkat. 

Dalam format ini, kita bisa memakai inisial untuk penanya dan narasumber. Setiap setelah inisial kita langsung tuliskan jawabannya tanpa harus ada tanda petik. Format ini sangat mudah diaplikasikan. Pada akhir laporan ini kita perlu menuliskan kesimpulan dari apa yang dibahas.

Kita harus membuat inisial dari penanya dan narasumber terlebih dahulu, contohnya inisial P untuk penanya dan inisial DU untuk narasumber bernama Dolores Umbridge.

Berikut contoh laporan wawancara format tanya-jawab (QnA):

Contoh di atas adalah contoh laporan wawancara dengan format tanya-jawab. Selanjutnya kita bisa menuliskan kesimpulan atas apa yang kita bahas dengan narasumber pada bagian akhir laporan.

2. Format narasi 

Format ini kita pakai jika narasumber tidak terlalu responsif dan aktif dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan. Apalagi tidak banyak terdapat pernyataan-pernyataan yang bagus. Pada bagian ini kita bisa menulis tanda petik di setiap kalimat yang dilontarkan dengan ditambahi narasi terkait.

Yuk, kita lihat contoh contoh laporan hasil wawancara di bawah ini!

Seperti di format sebelumnya, format ini juga membutuhkan penutup atau kesimpulan di akhir laporannya.

Kedua format laporan di atas akan sangat mudah dipahami jika pembuka, isi, dan penutup dibuat sedemikian rupa. Maka dari itu, untuk menyusun semua runtutan laporan, mari kita bahas outline laporan wawancara!

Cara menyusun laporan hasil wawancara

Usahakan menulis hasil wawancara dengan memerhatikan kalimat langsung dan tidak langsung. Dapun sistematikanya sebagai berikut:

 

Latar belakang

Latar belakang ini berisi deskripsi suasana ketika melakukan wawancara. Cantumkan juga alasan mengambil topik wawancara tersebut.

Tujuan wawancara

Mengemukakan tujuan kamu melakukan wawancara. Dapat dituliskan dengan poin-poin atau paragraf.

Topik pembicaraan dalam wawancara

Di bagian ini, bisa mencantumkan topik pembicaraan atau tema yang dibahas dalam wawancara. Susun topik wawancara dengan benar dan rapi untuk memudahkan pembaca mengerti gambaran topik wawancara secara umum.

 Waktu dan tempat wawancara

Waktu dan tempat wawancara sangat penting. Sebab, waktu dan tempat sangat membuktikan keobjektifan wawancara.

Hasil wawancara

Yang terakhir dan paling penting adalah laporan hasil wawancara. Bagian ini mencakup informasi narasumber, pewawancara, dan transkrip hasil wawancara yang telah dilakukan.

Contoh outline laporan hasil wawancara

Berikut ini adalah outline yang bisa kita gunakan baik untuk melaporkan hasil wawancara dari format Q&A dan Narasi.

Bagian ini berisi informasi terkait narasumber, tema, dan tempat wawancara berlangsung. Hal menarik bisa dituliskan di bagian ini.

Topik pertama yang didapatkan

Topik kedua yang didapatkan

Topik ketiga yang didapatkan

Berisi kesimpulan hasil wawancara

Nah, itulah informasi terkait laporan hasil wawancara yang bisa kita pakai. Selamat mencoba!

Oya, selama menyusun hasil wawancaranya, jangan lupa untuk menjaga kesehatan, ya. Lebih bagus lagi jika kita memproteksi diri dengan asuransi.  

Coba saja lihat langsung di Lifepal untuk mendapatkan referensi produk asuransi kesehatan yang terbaik. Buat kamu yang punya pertanyaan seputar keuangan, Lifepal bisa membantu lewat fitur Tanya Lifepal

Pertanyaan seputar laporan hasil wawancara