Siapa yang bertanggung jawab dalam pembentukan karakter anak di dalam keluarga?

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keluarga pada hakikatnya merupakan wadah pembentukan karakter masing-masing anggotanya, terutama anak-anak yang masih berada dalam bimbingan dan tanggung jawab orang tuanya. Bagaimana sebuah keluarga memperlakukan anak-anaknya akan berdampak pada perkembangan perilaku anak-anaknya. Yang paling memprihatinkan, degradasi moral ini telah menyentuh ranah pendidikan, baik di sekolah secara langsung, maupun dinas pendidikan. 

Di dalam institusi yang lebih kecil, yaitu keluarga, banyak orang tua dan anggota keluarga lain yang mengeluhkan perilaku-perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anak-anak.

Mendidik dan mengajarkan anak tidak hanya berpaku pada materi pendidikan secara formal, seperti membaca, menulis, atau berhitung. 

Namun, juga perlu diiringi dengan pendidikan karakter sehingga kecerdasaan anak diiringi dengan pribadi yang baik. Jika biasanya pendidikan formal bisa didapatkan melalui sekolah, pendidikan karakter ini biasanya perlu diberikan baik dari guru maupun orangtua. 

Pendidikan karakter pada anak merupakan proses pembentukkan karakter yang memberikan dampak positif terhadap perkembangan emosional, spiritual, dan kepribadian.

Pendidikan karakter mencerminkan perilaku dan nilai-nilai baik yang dianut anak. Nilai-nilai tersebut meliputi sifat religius, jujur dalam perkataan maupun perbuatan, toleransi terhadap perbedaan, disiplin, taat, dan tertib pada peraturan. Selain itu, pendidikan karakter juga mencakup kreatif, mandiri, bersahabat, peduli lingkungan serta sosial, dan inovatif. 

Nilai-nilai pendidikan karakter pada anak ini berguna untuk mengembangkan potensi baik untuk diri sendiri maupun kehidupan di lingkungan sekitar. Nilai-nilai baik dalam karakter ini tidak hanya didapatkan melalui didikan orangtua saja, tetapi juga peran guru di sekolah. Selain itu, juga dapat diperoleh dari beragam aktivitas yang positif, seperti musik, olahraga dan lain-lain.

Pendidikan karakter  mempunyai makna  lebih tinggi dari pendidikan moral karena bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, tetapi membantu anak-anak merasakan  nilai-nilai yang baik, mau dan mampu melakukannya. Pembentukan karakter pribadi anak sebaiknya dimulai dalam keluarga karena interaksi pertama anak terjadi dalam lingkungan keluarga. 

Pendidikan karakter sebaiknya di terapkan sejak anak usia dini  karena pada usia dini karena sangat menentukan  kemampuan anak dalam mengembangkan potensinya. 

Pendidikan karakter pada anak usia dini dapat mengantarkan anak pada matang dalam mengolah emosi. Kecerdasan emosi adalah bekal penting  dalam mempersiapkan anak usia dini  dalam menyongsong masa depan  yang penuh dengan tantangan,  baik secara akademis maupun  dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Di sisi lain, anak-anak mengadukan minimnya waktu orang tua bersama mereka karena sibuk bekerja. Akibatnya semakin banyak jumlah keluarga yang hidup tanpa dukungan keluarga di dekatnya maupun sahabat-sahabat seumur hidup. 

Sumber: freepik

Keluarga merupakan salah satu pilar dalam tri pusat pendidikan karena lingkungan keluarga dapat membentuk baik buruknya manusia dalam berkembang, melalui pendidikan keluarga pula karakter anak dapat terbentuk dengan baik dalam lingkup keluarga maupun masyarakat. Lingkungan keluarga menyiapkan dan memberikan pendidikan untuk anak agar menjadi generasi penerus yang terdidik. Lingkungan keluarga berpengaruh terhadap keberhasilan prestasi anak karena lingkungan keluarga dijadikan sebagai sumber pengetahuan anak. Peran keluarga penting untuk menentukan proses pendidikan anak sehingga dapat membentuk pola sikap dan pribadi yang baik di lingkungan sekolahnya.

Pendidikan karakter adalah usaha manusia untuk mendidik potensi anak yang berguna membangun karakter pribadinya sehingga dapat bermanfaat untuk dirinya sendiri dan lingkungan sekitar. Pendidikan karakter dianggap sebagai perwujudan perasaan, perkataan, pikiran, sikap dan perbuatan yang didasari oleh norma, hukum, dan budaya. Tujuan pendidikan karakter adalah untuk menghindari terjadinya perilaku negatif dan membentuk individu yang bermoral.

Pendidikan karakter selalu berkaitan dengan lingkungan keluarga karena lingkungan keluarga adalah lingkungan yang pertama dalam membentuk karakter seseorang. Keluarga memiliki peranan penting untuk proses pembentukan karakter seseorang berdasarkan nilai agama, moral, sosial dan budaya.

Tanpa disadari, anak dapat belajar dan menyerap berbagai informasi dari lingkungan terdekatnya. Sikap orang tua mempengaruhi karakter anak dalam hal baik maupun yang buruk, maka dari itu sebagai orang tua harus dapat menjaga sikap di hadapan anaknya. Hal ini yang menyebabkan keluarga mempunyai peran penting dalam pendidikan karakter anak. Manfaat pendidikan karakter, antara lain:

1. Menjadi pribadi yang bertanggung jawab.

2. Untuk melatih mental dan moral.

3. Membentuk dan menguatkan karakter seseorang.

4. Dapat bermanfaat untuk lingkungan sekitar.

5. Mengetahui hal positif dan negatif.

6. Membentuk individu yang berkualitas sebagai generasi penerus bangsa.

7. Bijak dalam mengambil tindakan.

8. Dapat bekerja sama dengan baik.

9. Mengetahui dan memahami karakter diri sendiri.

10. Membentuk individu yang dapat toleransi terhadap perbedaan.

Orang tua perlu menanamkan nilai-nilai dalam pendidikan karakter seperti tanggung jawab, peduli, religius, toleransi, dan lain sebagainya. Orang tua juga dapat menggunakan metode berikut untuk menanamkan karakter pada anak, antara lain:

Cara melakukan komunikasi yang efektif dengan anak dapat dilakukan dengan memberikan anak kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya, menyimak dengan baik, menggunakan bahasa yang baik dan berbicara dengan singkat dan jelas. Hal ini dilakukan untuk menghindari masalah dengan anak karena komunikasi yang salah/miskomunikasi. Dengan komunikasi yang efektif dalam keluarga dapat menciptakan keharmonisan sehingga anak tidak sungkan untuk berbagi keluh kesah dengan orang tua dan anggota keluarga lainnya.

Keteladanan dapat dilakukan dengan cara memberikan contoh yang benar dalam berbicara, bersikap dan berpikir.

Orang tua perlu membiasakan anak untuk melakukan sesuatu dengan disiplin sejak dini. Orang tua perlu membuat kesepakatan dengan anak untuk melakukan sesuatu agar anak tidak merasa terbebani dengan tanggung jawab tersebut. Contohnya salat tepat waktu, menyapu dan mencuci piring.

Memberikan nasihat pada anak dapat dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang halus agar anak mau mendengarkan dan mengerti. Contoh nasihat yang diberikan orang tua kepada anaknya adalah jangan lupa untuk beribadah di mana pun dan kapan pun.

5. Penghargaan dan hukuman

Penghargaan dapat diberikan ketika anak melakukan perbuatan baik atau yang diharapkan baik. Penghargaan dapat berupa materil seperti uang dan mainan, sosial seperti pujian dan pelukan serta kesempatan lebih seperti liburan. Hukuman dapat dilakukan ketika anak berbuat salah dan melanggar peraturan. Tetapi hukuman yang diberikan harus dapat membuat anak menjadi lebih baik ke depannya dan tidak dengan kekerasan yang melukai fisik dan batin anak.

Orang tua memiliki tanggung jawab untuk membentuk karakter anak-anaknya. Orang tua harus mampu membagi waktunya dengan baik untuk anak karena dengan adanya perkembangan zaman, yang menyebabkan terjadinya pergeseran nilai kebudayaan pada masyarakat yang dikhawatirkan dapat melunturkan moral dan etika anak.

Beberapa kendala pendidikan karakter seperti pengasuhan yang kurang baik, hubungan orang tua dengan anak tidak dekat, kondisi pernikahan orang tua yang tidak harmonis, kondisi sosial ekonomi yang kurang dan pengaruh teknologi. Meskipun mengalami kendala-kendala tersebut orang tua tidak boleh melepas tanggung jawabnya untuk membentuk pendidikan karakter anak.

Bukan hanya di sekolah, lingkungan keluarga juga berperan penting dalam pendidikan karakter anak. Anak adalah cerminan dari orangtuanya, maka sebagai orang tua harus dapat menjaga sikap di hadapan anak-anaknya. Pendidikan karakter diharapkan mampu untuk membentuk individu yang bermoral sesuai dengan agama, norma, sosial, dan budaya. Pendidikan karakter juga bertujuan untuk menghindari perilaku negatif agar dapat terbentuk generasi muda sebagai penerus bangsa yang terdidik.