Setelah pengeringan proses pengolahan masing-masing bahan limbah disebut

Proses terakhir pada pengolahan bahan limbah lunak adalah ... 

Setelah pengeringan proses pengolahan masing-masing bahan limbah disebut

Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!

Klik Untuk Melihat Jawaban


#Jawaban di bawah ini, bisa saja tidak akurat dikarenakan si penjawab mungkin bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban lain dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Semangat Belajar..#


Dijawab oleh ### Pada Wed, 03 Aug 2022 12:31:13 +0700 dengan Kategori Biologi dan Sudah Dilihat ### kali

Pewarnaan > pengeringan setelah pewarnaan > finishing untuk penyempurnaan produk agar siap pakai. semoga membantu :)

Baca Juga: 14. Bu Prima selalu membanggakan dirinya


wx.dhafi.link/jawab Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

woyy, pliss jawab sekarangggcontoh rancangan percobaan apa aja ya selain kucing??​

Pernahkah kalian mengalami atom berbentuk seperti pada gambar pemasangan terjadi pada gambar tersebut Apakah akibat dari kondisi tersebut pada tubuh m … anusia akan menanyakan sebuah pertanyaan berkaitan dengan peristiwa tersebut​

(C) 2) and 4) (D) all of the above 35. Ahmad sedang menguji dua buah trafo dan mendapatkan data sebagai berikut: Trafo X Z Vprimer (volt) 220 110 Vsek … under Nprimer (volt) 110 440 400 600 Isekunder (ampere) 4 erdasarkan data tersebut, spesifikasi trafo yang benar adalah.... O Trafo X merupakan trafo jenis Step down dengan Nskunder 200, dan Iprimer 1,5 ampere Trafo Z merupakan trafo jenis Step down dengan Nskunder 400, dan Iprimer 3,0 ampere Trafo X merupakan trafo jenis Step up dengan Nskunder 800, dan Iprimer 2,0 ampere Trafo Z merupakan trafo jenis Step up dengan Nskunder 2400, dan Iprimer 8 ampere 2 Rusydi Aziz berencana membuat bak mandi yang dapat menampung air minimal 2 (dua) ku​

1.jumlah penderita Aids yang disebabkan oleh pengguna narkoba adalah?2. penderita HIV/Aids di Indonesia pada tahun 2013 berjumlah?3. total orang yang … meninggal karena HIV/Aids pada tahun 2013-2014 adalah?​​

1.jumlah penderita Aids yang disebabkan oleh pengguna narkoba adalah?2. penderita HIV/Aids di Indonesia pada tahun 2013 berjumlah?3. total orang yang … meninggal karena HIV/Aids pada tahun 2013-2014 adalah?​

jelaskan faktor yang mempengaruhi keanekaragaman hayati tingkat ekosistem ​

tolong jawab sekarang yaaaaaa​

Be diligent 2 . No. Date. Sebutkan 5 Contoh yang termasuk makhluk hidup di seleifar mul Sebutkan 5 contoh yang termasuk benda tidak hidup. disekitarmu … i 3. Apa yang membedakan 2 kelompok tersebut? 4 Ada bakferi kan dan bakteri" yang menguntung yang 5. Jelaskan merugikar, sebutkan 2 contoh bakteri yang merugikar kefer karfan oksigen yang dihirup cihahikan bagi mak- manusia dengan energi yang hluk hidup!​

50 1 Jelaskan peranan produsen, konsumen, dan pengurai di dalam ekosistem. Jelaskan cara aliran energi melalui rantai makanan. Perhatikan gambar di sa … mping. Berdasarkan jaring-jaring makanan tersebut, buatlah rantai makanan penyusunnya. 4. Jelaskan perbedaan antara predasi dan parasitisme. 5. Jelaskan dampak yang terjadi jika predator atau mangsa mengalami peningkatan atau penurunan pada keseimbangan alam. 1. 2. 3. Aktivitas ini akan menumbuhkan sikap bertanggung jawab, rasa sayang, dan peduli terhadap lingkungan alam sekitar serta mandiri untuk​

J D sebutkan 5 contoh yang termaksuls makhluk hidup di sekitarmy! sebutkan 5 Contoh yang termaksuk benda tidak hidup diselcitarmul Apa Yang membedakan … 2 kelompok tersebut? J ] Ada bakteri yang menguntungkan dan bakteri yang merugikan, sebutkan 2 contoh bakteri yang mencurigakan ] J Jelaskan keterkaitan oksigen yang dihirup manusia dengan energi yang ] dihasilkan bagi makhluk hidup! Jawaban​

Kuis: BAB adalah proses.... (a.) Pengaliran uretra (b.) Pergerakan usus (c.) Pengunyahan makanan (d.) Pengistirahatan badan (e.) Pernapasan

buku mandiri Ipa halaman 7, 1-25 .​

menghambat Tunas lateral tumbuh merangsang menghambat Dormansi biji merangsang (e) (f) berlawanan (g) (h) berlawanan

hormon apa yang menurun drastis sehingga terjadi ovulasi ?​

seorang siswa di kelas biologi tidak setuju dengan hasil pengklasifikasian berikut: a. mobil yang membutuhkan bensin (makanan) dan bergerak bukan mahl … uk hidup.b. tumbuhan balsam yang tidak makan atau berpindah dari satu tempat ke tempat lain adalah mahluk hidup.Bagaimana kalian dapat mempertahankan pengelompokan ini?​

pengaruh jumlah pemberian pupuk organik pada pertumbuhan tanaman strawbery jenis california?​

pertanyaan ada di foto​

dampak positif dari laut yang tercemar

dampak negatif dari laut yang tercemar

Tuliskan lima tumbuhan yang dapat dicangkok!​

Lihat Foto

KOMPAS.com/MUHAMAD SYAHRI ROMDHON

Ilustrasi limbah medis

KOMPAS.com - Limbah keras sangat sulit terdegradasi oleh miroorganisme, terutama limbah keras padat. Padahal keberadaannya terus meningkat setiap harinya.

Dilansir dari World Bank, pada tahun 2015 indonesia menduduki Negara keempat penghasil limbah padat di Asia dengan 0,52 kilogram tiap orang per harinya. Sedangkan penduduk Inonesia telah melebihi 200 juta jiwa.

Jumlah limbah padat yang dibuang setiap tahunnya bahkan terus-menerus meningkat. Pada tahun 2025 diperkirakan Indonesia akan memproduksi limbah sebanyak 0,85 kilogram untuk setiap penduduknya dalam waktu satu hari.

Jika terus dibiarkan maka limbah padat akan memenuhi pemukiman, membuat manusia hidup diatas tumpukan sampah. Untuk itu limbah padat dapat diolah dengan cara daur ulang dan pembakaran.

Pembakaran

Menumpuknya limbah keras menuntut manusia untuk dapat menyingkirkannya secara cepat dan masal, hal ini dilakukan dengan proses pembakaran.

Baca juga: Jenis dan Karakteristik Limbah Keras

Pembakaran dapat berupa pembakaran terbuka, gasifikasi, pirolisis, dan insinerasi. Pembakaran terbuka sering terjadi secara individu dan gasifikasi serta pirolisis dilakukan oleh industry dengan biaya yang tinggi namun tanpa menyebabkan polusi.

Insinerasi adalah proses pembakaran limbah keras yang paling sering dilakukan. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, insinerasi adalah proses pembakaran yang sangat efektif untuk mengurangi limbah keras, namun prosesnya menghasilkan gas rumah kaca yang berbahaya bagi lingkungan.

Daur Ulang

Daur ulang adalah proses menggunakan kembali limbah keras dengan cara menaikkan kualitasnya. Daur ulang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Limbah keras dipilih berdasarkan kriteria, bahan mana yang terpakai dan bahan mana yang tidak akan dipakai. Pembuangan sampah terpisah antara sampah organic dan anorganik dapat mempermudah proses dalam pemilahan sampah.

Limbah yang berasal dari tempat pembuangan sampah biasanya telah terkontaminasi limbah cair yang kotor dan mengandung penyakit. Oleh karena itu limbah harus dicuci bersih dan juga dihilangkan kuman yang menempel dengan sabun maupun cairan disinfektan.

Baca juga: Jenis Limbah dan Pengolahan Air Limbah

Produk kerajinan dari bahan limbah organik yang dimaksud adalah limbah organik basah dan kering. Limbah organik cukup banyak di lingkungan kita. Misalnya saja kulit jagung, batok kelapa, sisik ikan, dan kertas bekas. Banyak warga masyarakat yang sudah memanfaatkan limbah organik ini sebagai produk kerajinan. Teknik pembuatannya pun bervariasi. Temuan-temuan desain produk kerajinan dari limbah organik selalu bertambah dari waktu ke waktu. Ini dikarenakan semakin banyak orang yang perhatian terhadap pemanfaatan limbah organik sebagai produk kerajinan.


Pembuatan produk kerajinan di setiap wilayah tentunya berbeda dengan wilayah lainnya. Masing-masing daerah memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. Hal ini tentu dikarenakan sumber daya limbah organik dari masing-masing daerah berbeda. Daerah pembuatan produk kerajinan limbah organik antara lain di daerah pantai/pesisir, daerah pegunungan, daerah pertanian, dan daerah perkotaan. Di bawah ini merupakan penggolongan hasil limbah organik dilihat dari kondisi wilayahnya, yaitu :

  • Daerah pesisir pantai/laut. Limbah organik yang banyak tersedia adalah cangkang kerang laut, sisik ikan, tulang ikan, tempurung kelapa, sabut kelapa, dan lainnya.
  • Daerah pegunungan. Limbah organik yang banyak dihasilkan di daerah ini adalah kulit buah-buahan yang bertekstur keras seperti salak, durian; kulit pete cina, dan lainnya.
  • Daerah pertanian. Limbah organik yang didapat pada daerah ini adalah jerami padi, kulit jagung, batang daun singkong, kulit bawang, dan lainnya.
  • Daerah perkotaan Limbah yang dihasilkan di daerah perkotaan biasanya kertas, kardus, kulit kacang, kulit telur, kayu, serbuk gergaji, serutan kayu, dan lainnya.

Proses Pengolahan Bahan Limbah Organik

Untuk dapat menggunakan limbah organik menjadi barang kerajinan dibutuhkan proses pengolahan limbah tersebut. Limbah harus diolah terlebih dahulu sebelum digunakan. Proses pengolahan masing-masing bahan limbah organik secara umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Prosesnya yaitu:

a. Pemilahan bahan limbah organik Sebelum didaur ulang bahan limbah organik harus diseleksi terlebih dahulu untuk menentukan bahan mana yang masih dapat dipergunakan dan mana yang sudah seharusnya dibuang. Pemilahan bahan dapat dilakukan secara manual dan disesuaikan dengan tujuan penggunaan bahan yang telah dirancang. Bagian-bagian yang tidak bisa digunakan untuk membuat kerajinan dapat digunakan untuk keperluan yang lain. b. Pembersihan limbah organik Limbah organik yang sudah dipilih tersebut harus dibersihkan dahulu dari sisa sisa bahan yang telah dimanfaatkan sebelumnya. Misalnya saja kulit jagung, maka kulit jagung harus dipisahkan dari tongkol dan rambutnya. Lalu apakah tongkol dan rambutnya juga akan didaur ulang atau tidak itu tergantung dari perancangan produk. Sisik ikan harus dicuci dan dihilangkan bau amisnya sebelum digunakan. c. Pengeringan Bahan limbah organik yang sifatnya basah harus diolah dengan cara dikeringkan di bawah sinar matahari langsung, agar kadar air dapat hilang dan bahan limbah dapat diolah dengan sempurna. Pengeringan dilakukan untuk menjaga agar produk kerajinan yang akan dibuat menjadi lebih awet dan tidak terkena jamur ataupun bakteri yang dapat berkembang pada bahan organik tersebut. d. Pewarnaan Pewarnaan pada bahan limbah organik yang sudah kering merupakan selera dan disesuaikan dengan rancangan kerajinan yang akan dibuat. Jika dalam desain diperlukan bahan limbah yang diberi warna maka bahan limbah perlu diwarnai terlebih dahulu sebelum diproses sebagai produk kerajinan. Pewarnaan ini juga dapat menambah keindahan barang kerajinan yang akan dibuat. Proses pewarnaan yang umum dilakukan pada bahan limbah organik basah adalah dengan cara dicelup atau direbus bersama zat warna tekstil agar menyerap. Sedangkan bahan limbah organik kering dapat diwarnai dengan cara divernis/dipolitur, dapat pula dicat menggunakan cat akrilik atau cat minyak. Misalnya saja pada bahan kerajinan tempurung kelapa dapat menggunakan vernis. e. Pengeringan setelah pewarnaan Setelah diberi warna, bahan limbah organik harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung agar warna pada bahan baku dapat kering sempurna tidak mudah luntur. Namun ada juga pengeringan yang sebaiknya menghindari sinar matahari. Contohnya pada bahan limbah sisik ikan. Sebaiknya limbah sisik ikan dikeringkan dengan cara diangin-anginkan saja. Jika dijemur di bawah terik matahri bentuk sisik ikan akan berantakan. f. Finishing sebagai proses akhir agar siap pakai

Finishing merupakan merupakan kegiatan melapisi, memperindah, menutup, dalam penyelesaian akhir pembuatan barang kerajinan. Bahan limbah organik yang sudah kering dapat difinishing agar mudah diproses menjadi karya. Proses finishing juga berbagai macam caranya, seperti diseterika untuk limbah kulit agar tidak kusut, dapat pula digerinda, atau diamplas pada bahan tempurung kelapa.

tirto.id - Limbah organik basah adalah limbah organik yang bersifat lembut, mudah dibentuk, dan lekas terurai. Karena itu, limbah organik lunak merupakan limbah organik basah. Umumnya, limbah organik basah atau lunak berasal dari tumbuh-tumbuhan. Disebut sebagai limbah basah karena jenis sampah organik ini memiliki banyak kandungan air.

Pengolahan limbah organik basah merupakan bagian dari proses daur ulang sehingga benda-benda, yang biasanya terbuang menjadi sampah, itu dapat dimanfaatkan dan berguna untuk pelbagai macam kebutuhan.

Pada dasarnya, limbah basah terbagi menjadi dua, yaitu limbah basah organik dan anorganik, sebagaimana ditulis Henni Ratnasusanti dalam Prakarya Aspek Kerajinan [2020]. Kedua jenis tersebut memiliki sifat yang berbeda.

Limbah organik berasal dari bahan yang mengandung unsur karbon dan mudah terurai atau membusuk. Maka itu, bisa disimpulkan bahwa limbah organik basah mempunyai sifat lembek, mudah terurai, dan lekas membusuk.

Sebaliknya, limbah basah anorganik merupakan sampah yang berasal dari campuran bahan kimiawi. Dikatakan anorganik karena ia relatif sulit terurai dan membutuhkan waktu lama membusuk. Misalnya, limbah dari aktivitas industri, pertambangan, atau sampah rumah tangga.

Pendauran ulang limbah organik basah merupakan salah satu cara untuk mengatasi masalah lingkungan. Hal ini juga berguna untuk menciptakan nilai ekonomis dari sampah yang biasanya dibuang dan tak digunakan. Sebagai contoh, limbah organik dedaunan dapat diolah menjadi suvenir, kerajinan tangan, cindera mata, dan sebagainya.

Langkah-langkah Pengolahan Limbah Organik Basah

Proses pengolahan limbah organik basah tergolong sederhana. Ia bisa dilakukan dengan cara manual ataupun memakai mesin. Selama ini, mayoritas daur ulang limbah organik basah digunakan untuk membuat kerajinan.

Tahapan proses pengolahan limbah organik basah dari awal hingga akhir ialah dimulai dengan pemilahan limbah atau sortir. Kemduian, tahap berikutnya: pembersihan, pengeringan, pewarnaan, pengeringan selepas pewarnaan, dan penghalusan bahan sebelum dibuat menjadi karya kerajinan.

Berikut ini penjelasan mengenai langkah-langkah pengolahan limbah organik basah, sebagaimana dikutip dari buku Prakarya [2017] yang ditulis Suci Paresti, dkk.

1. Pemilahan limbah organik basah

Limbah organik basah ada banyak macamnya, mulai dari kertas, dedaunan, sisa buah, sisa sayur, jerami, dan sebagainya. Namun, tidak semua limbah organik itu bisa dimanfaatkan. Ada limbah sisa yang sudah tidak layak lagi sehingga perlu disisihkan. Pilih yang sesuai tujuan penggunaan bahan yang direncanakan sebelumnya.

2. Pembersihan

Limbah organik basah yang sudah disortir dibersihkan dari kotoran yang melekatinya atau hal-hal lain yang tak dibutuhkan. Sebagai misal, kulit jagung harus dipisahkan dari tongkol dan rambutnya. Kemudian, rambut atau tongkol jagung juga bisa didaur ulang, tergantung dari kerajinan yang akan dibuat.

3. Pengeringan

Limbah organik basah harus dikeringkan agar bisa digunakan sebagai bahan produk kerajinan. Proses pengeringan dilakukan dengan penjemuran limbah melalui sinar matahari langsung atau dengan bantuan mesin. Setelah kadar airnya menguap dan hilang, bahan limbah organik dapat diolah dengan mudah.

4. Pewarnaan limbah organik basah

Limbah organik yang sudah kering kemudian bisa diwarnai sesuai selera. Jika diberi warna, lakukan pewarnaan setelah pengeringan, sebelum limbah itu dibentuk menjadi bahan kerajinan.

Lazimnya, proses pewarnaan dilakukan dengan cara dicelup atau direbus dengan zat pewarna agar terserap utuh atau dicat langsung. Jenis pewarnaan yang lain ialah dengan cara divernis atau dipelitur. Ada juga yang memberi warna pada bahan-bahan dari limbah organik basah dengan cat akrilik atau cat minyak.

5. Pengeringan setelah pewarnaan

Selepas pewarnaan, bahan dari limbah organik lunak itu mesti dikeringkan di bawah sinar matahari langsung atau dianginkan. Setelah kering, warnanya akan menyatu sempurna sehingga tidak lekas luntur.

6. Penghalusan sampai menjadi bahan siap pakai

Setelah melalui proses-proses di atas, limbah organik perlu dirapikan atau dihaluskan sebelum difungsikan sebagai bahan produk kerajinan. Penghalusan berguna agar limbah organik tampak rapi, tidak kasar, dan menarik.

Penghalusan limbah organik dapat dilakukan dengan cara disetrika agar tidak kusut, digerinda, atau diamplas agar lembut. Setelah dihaluskan atau dirapikan, pengrajin dapat memulai untuk membuat karya kerajinan dari limbah organik tersebut.

Pembuatan karya dari limbah organik daur ulang harus sesuai dengan tujuan dan kreativitas pengrajin. Umumnya, pembuatan karya kerajinan memperhatikan syarat kegunaan, ergonomitas, dan keindahan dari produk kerajinan yang akan dikreasi tersebut.

Baca juga artikel terkait KERAJINAN atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
[tirto.id - hdi/add]

Penulis: Abdul Hadi Editor: Addi M Idhom Kontributor: Abdul Hadi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan