Segala sesuatu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan disebut


Segala sesuatu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan disebut

PENERAPAN 5R (RINGKAS, RAPI, RESIK, RAWAT, RAJIN)

SMK FARMASI NASIONAL SURAKARTA

Latar Belakang

Setiap perusahaan pasti mengharapkan suatu lingkungan kerja yang selalu bersih, rapi, dan masing-masing orang mempunyai konsistensi dan disiplin diri, sehingga mampu mendukung terciptanya tingkat efisiensi dan produktifitas yang tinggi di perusahaan. Namun pada kenyataannya kondisi ini sulit terjadi di setiap perusahaan. Banyak perusahaan yang seringkali mengeluh begitu sulitnya dan banyak membuang waktu hanya untuk mencari data dan atau sarana yang lupa penempatannya. Tidak hanya itu, seringkalinya kita kurang nyaman dengan kondisi berkas kerja yang berantakan dan tidak jarang memicu kondisi emosional kita. Hal ini terjadi pula di SMK Farmasi Nasional Surakarta.

Beberapa permasalahan tersebut diatas dapat kita atasi dengan melakukan penerapan program 5 R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) yang merupakan adaptasi program 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke) yang dikembangkan di Jepang dan sudah digunakan oleh banyak Negara di seluruh penjuru dunia. Ini merupakan suatu metode sederhana untuk melakukan penataan dan pembersihan tempat kerja yang dikembangkan dan diterapkan di Jepang, 5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih dan tertib, maka kemudahan bekerja perorangan dapat diciptakan dan dengan demikian efisiensi, produktifitas, kualitas dan keselamatan kerja dapat lebih mudah dicapai.

Prinsip ringkas adalah memisahkan segala sesuatu yang diperlukan dan menyingkirkan yang tidak diperlukan dari tempat kerja. Mengetahui benda mana yang tidak digunakan, mana yang akan disimpan, serta bagaimana cara menyimpannya supaya dapat mudah diakses terbukti sangat berguna bagi sekolah.

Prinsip rapi adalah menyimpan barang sesuai dengan tempatnya. Kerapian adalah hal mengenai sebagaimana cepat kita meletakkan barang dan mendapatkannya kembali pada saat diperlukan dengan mudah.

Prinsip resik adalah membersihkan tempat/lingkungan sekolah, mesin/peralatan, dan barang-barang agar tidak terdapat debu, kotoran dan bau. Kebersihan harus dilaksanakan dan dibiasakan oleh setiap orang mulai dari pimpinan hingga pelaksana yang ada.

Prinsip rajin adalah terciptanya kebiasaan pribadi guru dan karyawan serta siswa untuk menjaga dan meningkatkan apa yang sudah dicapai. Rajin di lingkungan sekolah berarti pengembangan kebiasaan positif di lingkungan sekolah. Apa yang sudah baik harus selalu dalam keadaan prima setiap saat. Prinsip rajin di lingkungan sekolah adalah “lakukan apa yang harus dilakukan dan jangan melakukan apa yang tidak boleh dilakukan”.

Prinsip rawat adalah mempertahankan hasil yang telah dicapai pada (Ringkas, Rapi, Resik) sebelumnya dengan membakukannya (Standarisasi). Prinsip ini dapat berjalan apabila dilaksanakan bersama-sama yang ada di lingkungan sekolah.

https://kristiandkusuma.wordpress.com/2014/06/11/penerapan-training-5r-ringkas-rapi-resik-rawat-rajin/

Kebutuhan Masyarakat adalah suatu rasa bersama yang timbul secara alami dari masyarakat  untuk memenuhi segala sesuatu yang diperlukan dalam kehidupannya. Kebutuhan ini memunculkan keinginan masyarakat untuk memperoleh hal yang dibutuhkan tersebut sebagai alat pemuas kebutuhan hidupnya.

Untuk memperoleh alat pemuas kebutuhan tersebut ada yang bisa diupayakan sendiri, didapatkan dengan bantuan pihak lain, atau memang harus diperoleh dari pihak lain karena keterbatasan kemampuan untuk menyediakan sendiri. 

Saat alat-alat pemuas kebutuhan tidak bisa disediakan sendiri oleh masyarakat, diperlukan jasa atau layanan dari pihak lain yang mampu menyediakan alat-alat pemuas kebutuhan tersebut. Jadi, untuk memenuhi kebutuhan sebagaimana dimaksud, memerlukan keterlibatan  pihak lain, dengan melalui suatu proses dan prosedur tertentu sampai kebutuhan tersebut dikonsumsi oleh masyarakat. 

Pihak lain yang mengambil kesempatan untuk menyediakan alat pemuas kebutuhan adalah penyedia (provider). Sedangkan pihak yang meminta dan menggunakannya disebut sebagai pengguna (user) atau konsumen (consumer). Di beberapa kasus, penyedia layanan tersebut adalah pemerintah, dan konsumennya adalah masyarakat luas. 

Pentingnya Pemahaman Posisi

Kebanyakan orang tidak menyadari posisi dirinya, sehingga dia sama sekali tidak menyadari peran dirinya dalam di lingkungan pemerintah maupun di lingkungan kemasyarakatan. Seringkali orang-orang yang berada di dalam organisasi pemerintah dengan posisi pejabat atau petinggi, merasakan bahwa dirinyalah yang harus mendapatkan layanan dari para bawahan atau dari masyarakat. Hal inilah yang berdampak pada rendahnya kualitas pelayanan yang bisa diperoleh oleh masyarakat. 

Kita bisa menyimak di media massa beberapa contoh keluhan di masyarakat terkait rendahnya pelayanan yang diberikan oleh instansi pemerintah, antara lain sebagai berikut : 

  1. Keluhan Masyarakat atas perilaku pejabat, pejabat tinggi maupun pejabat negara yang memanfaatkan posisinya untuk memperoleh atau memiliki sesuatu, seperti penguasaan atas tanah rakyat tanpa biaya ganti rugi yang memadai. 

  2. Keluhan masyarakat atas layanan buruk administrasi perizinan kegiatan usaha penambangan di beberapa daerah di Indonesia yang tidak memperhatikan kondisi lingkungan sosial budaya ekonomi maupun lingkungan alam di sekitar area pertambangan. 

Untuk meningkatkan kinerja layanan, masing-masing pihak harus memahami posisinya dirinya. Di Instansi Pemerintah, setiap anggota pegawai memahami tujuan organisasi dan mengerti peran masing-masing dalam proses operasional organisasi. 

Hakikat Pelayanan Prima 

Program pelayanan kepada masyarakat dengan bertitik tolak dari konsep kepedulian kepada masyarakat terus dikembangkan. Sekarang ini, program layanan/pelayanan telah menjadi alat utama dalam melaksanakan strategi pelayanan yang memuaskan masyarakat. 

Kepedulian kepada pelanggan dalam manajemen modern telah dikembangkan menjadi suatu pola layanan terbaik yang biasa disebut dengan pelayanan prima. Hal yang menjadi perhatian adalah titik tolak dan tujuan dalam konsep pelayanan kepada pelanggan (customer service) dan kepedulian kepada pelanggan (customer care) sehingga memungkinkan mampu memberikan kepuasan yang optimal. Upaya memberikan pelayanan ini dapat diwujudkan apabila kita menonjolkan kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan dan tanggungjawab dalam proses pemberian layanan. 

Tiap orang atau kelompok dalam organisasi pemerintah dapat membuat definisi pelayanan prima sesuai dengan jenis pekerjaan atau bidang pelayanannya masing-masing. Tentunya juga harus disesuaikan dengan visi misi organisasinya. Yang penting, di dalam definisi pelayanan prima tersebut harus ada tiga hal pokok, yaitu pendekatan sikap yang berkaitan dengan kepedulian kepada pelanggan, upaya melayani dengan Tindakan terbaik dan ada tujuan memuaskan pelanggan dengan berorientasi kepada standar mutu pelayanan tertentu. 

Pelayanan untuk memuaskan pelanggan tidak harus dengan mengorbankan harga diri atau citra diri, karena memberikan pelayanan bukan didasarkan kepada ketaklukan satu pihak terhadap pihak lainnya. Sebaliknya pelayanan dilakukan untuk mewujudkan manfaat terbaik bagi semua pihak, yaitu mengembangkan strategi pelayanan yang didasarkan pada konsep triple win customer, yaitu kemenangan pegawai, pelanggan dan organisasi. 

Terlepas dari berbagai teori, pendekatan, perspektif dan paradigma berkaitan dengan pelayanan publik yang prima senantiasa berubah. Menyesuaikan dengan dinamika perkembangan kebutuhan masyarakat yang terdapat di negara-negara maju atau pada belahan dunia lainnya. Pergeseran tersebut bertujuan untuk menciptakan suatu kerangka pelaksanaan pelayanan publik yang lebih baik, efisien, responsif, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.  (Agus Mulyana/WI PPSDMA)

Halo, Sobat SMP! Pernahkah kalian membeli sayuran di warung? Selain itu, apakah kalian juga pernah membantu orang tua berjualan? Apabila pernah maka kalian telah melakukan kegiatan ekonomi. Kira-kira apa yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi? Lantas apa saja macam-macam kegiatan ekonomi? Yuk simak artikel berikut!

Kegiatan ekonomi adalah sebuah aktivitas yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Di dunia ini hampir tidak ada manusia yang bisa melakukan segala hal seorang diri. Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan bantuan dari orang lain untuk menjalankan kegiatan ekonomi.

Ada beberapa macam kegiatan ekonomi yang dilakukan dan sering kita temui di masyarakat. Kegiatan ekonomi itu seperti produksi, distribusi, dan juga konsumsi. Untuk mengetahui lebih jelas, di bawah ini akan dibahas penjelasan dari masing-masing kegiatan ekonomi.

Produksi merupakan kegiatan untuk menghasilkan suatu barang atau jasa. Kegiatan pokok ekonomi produksi dilakukan oleh produsen dalam rangka menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Tujuan dari produksi adalah guna memenuhi kebutuhan para pembeli atau konsumen dan mencari keuntungan dalam menghasilkan barang dan jasa.

Beberapa contoh kegiatan produksi adalah pabrik tahu yang memproduksi tahu, pengrajin batik yang membuat batik, industri garmen yang menghasilkan pakaian, dan juga sebagainya.

Setelah kegiatan produksi, kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan distribusi. Distribusi merupakan kegiatan menyalurkan barang atau jasa dari pihak produsen kepada pihak konsumen. Orang yang melakukan distribusi disebut distributor. Adapun tugas utama dari kegiatan distribusi yaitu membeli barang-barang dari pihak produsen untuk kemudian dijual kepada pihak konsumen.

Distributor sendiri terbagi menjadi tiga jenis, yakni pedagang besar (grosir), pedagang kecil (retail), dan juga perantara. Pedagang besar merupakan membeli dan menjual barang dalam jumlah yang besar, pedagang kecil membeli barang dari pedagang besar untuk dijual kepada pihak konsumen. Sedangkan untuk perantara merupakan hanya memperantarakan kegiatan ekonomi antara produsen dengan konsumen. Contoh dari kegiatan distribusi misalnya grosir sembako yang menjual produk dari produsen kepada masyarakat (konsumen).

Manusia setiap hari melakukan kegiatan konsumsi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Kegiatan konsumsi adalah kegiatan ekonomi yang menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa secara berangsur-angsur atau langsung habis. Kegiatan konsumsi bisa terjadi ketika produsen menjual barang atau jasa langsung kepada konsumen. Bisa juga kegiatan konsumsi terjadi ketika konsumen membeli barang atau jasa dari distributor.

Kegiatan konsumsi sendiri sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Contohnya seperti anak sekolah yang membeli alat tulis di toko buku, remaja yang membeli kuota internet di gerai pulsa, ataupun perusahaan otomotif yang membeli bahan baku produksi.

Dengan mempelajari materi mengenai kegiatan ekonomi ini, diharapkan Sobat SMP dapat memahami macam-macam kegiatan ekonomi yang ada di tengah masyarakat. Suatu saat Sobat SMP bisa saja menjadi pelaku kegiatan ekonomi yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia di masa yang akan datang.

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP