A. Lafal Bacaan Al-Qur’an Surat al-Bayyinah Ayat 5 dan Artinya. وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ wamaa umiruu illaa liya’buduu laaha mukhlishiina lahu ddiina hunafaa-a wayuqiimuu shshalaata wayu’tu zzakaata wadzaalika diinu lqayyimah ”Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah Swt. dengan lapang dada menaati-Nya semata-mata sebab (menjalankan) agama, dan juga biar melakukan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).” (QS. al-Bayyinah : 5) (Padahal mereka tidak disuruh) di dalam kitab-kitab mereka yaitu Taurat dan Alkitab (kecuali menyembah Allah) kecuali supaya menyembah Allah, pada asalnya ialah An Ya’budullaaha, kemudian abjad An dibuang dan ditambahkan abjad Lam sehingga jadilah Liya’budullaaha (dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam beragama) artinya membersihkannya dari kemusyrikan (dengan lurus) maksudnya berpegang teguh pada agama Nabi Ibrahim dan agama Nabi Muhammad Saw bila telah tiba nanti. Maka mengapa sewaktu ia tiba mereka menjadi jadi ingkar kepadanya (dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama) atau tuntunan (yang mustaqim) yang lurus. (Tafsir al-Jalalain) B. Kandungan Al-Qur’an Surat al-Bayyinah Ayat 5 /Penjelasan ayat. Adapun kandungan surat al-Bayyinah ayat 5 ialah sebagai berikut: 2. Sebagai seorang Muslim, wajib hukumnya untuk mendirikan shalat lima waktu dalam sehari semalam, shalat ini sangat besar artinya, sebab merupakan tiangagama, dan ibadah yang pertama dihisab di akhirat. 3. Perintah untuk menunaikan zakat. Oleh sebab itu, dalam setiap harta ada hak Allah Swt. yang harus dikeluarkan untuk orang yang berhak menerimanya. Zakat berfungsi untuk menyucikan harta dan menumbuh kembangkannya. Dari segi bentuknya, ibadah dibedakan menjadi 5, yaitu: 1. Ibadah qauliyah (ucapan), menyerupai membaca al-Qur’an, berdo’a dan berdzikir. Ditinjau dari cakupannya, ibadah dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Ibadah ‘ammah (umum), yaitu segala perbuatan yang dilakukan semata-mata sebab Allah Swt., untuk mendapatkan rida-Nya seperti, menolong orang, mencari nafkah, menyerukan kebaikan, serta mencegah kejahatan. Ibadah menyerupai ini disebut juga dengan ibadah gairu mahdah. 2. Ibadah khassah (khusus), yaitu ibadah yang telah ditetapkan oleh nash wacana kaifiyah (tata cara) pelaksanaanya, menyerupai shalat, puasa, zakat dan haji. Ibadah menyerupai ini disebut juga dengan ibadah mahdah. Dengan demikian, segala bentuk ibadah yang telah diperintahkan oleh Allah Swt., baik itu shalat, puasa, atau zakat, haruslah disertai kerelaan dan keikhlasan hanya kepada Allah Swt. Dengan keikhlasan dalam beribadah, mengakibatkan insan selalu ingat pada Allah Swt. dan menjalankan segala perintahNya dalam kehidupan sehari hari. Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan wacana isi kandungan Al-Qur’an Surat Al- Bayyinah ayat 5 wacana keikhlasan dalam beribadah. Sumber Buku Al Qur’an Hadits Kelas X MA Kementerian Agama Republik Indonesia, 2014. Kunjungilah selalu percetakanalquran.com semoga bermanfaat. Aamiin. Karena adanya perpecahan di kalangan mereka, maka pada ayat ini dengan nada mencerca Allah menegaskan bahwa mereka tidak diperintahkan kecuali untuk menyembah-Nya. Perintah yang ditujukan kepada mereka adalah untuk kebaikan dunia dan agama mereka, dan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Mereka juga diperintahkan untuk mengikhlaskan diri lahir dan batin dalam beribadah kepada Allah dan membersihkan amal perbuatan dari syirik sebagaimana agama yang dibawa oleh Nabi Ibrahim yang menjauhkan dirinya dari kekufuran kaumnya kepada agama tauhid dengan mengikhlaskan ibadah kepada Allah. Ikhlas adalah salah satu dari dua syarat diterimanya amal, dan itu merupakan pekerjaan hati. Sedang yang kedua adalah mengikuti sunah Rasulullah. Allah berfirman: Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), "Ikutilah agama Ibrahim yang lurus." (an-Nahl/16: 123) Firman-Nya yang lain: Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, tetapi dia adalah seorang yang lurus dan muslim. (Ali 'Imran/3: 67) Mendirikan salat dalam ayat ini maksudnya adalah mengerjakannya terus-menerus setiap waktu dengan memusatkan jiwa kepada kebesaran Allah, untuk membiasakan diri tunduk kepada-Nya. Sedangkan yang dimaksud dengan mengeluarkan zakat yaitu membagi-bagikannya kepada yang berhak menerimanya sebagaimana yang telah ditentukan oleh Al-Qur'anul Karim. Keterangan ayat di atas tentang keikhlasan beribadah, menjauhkan diri dari syirik, mendirikan salat, dan mengeluarkan zakat, adalah maksud dari agama yang lurus yang tersebut dalam kitab-kitab suci lainnya. Page 2
1. Al-Fatihah2. Al-Baqarah3. Ali 'Imran4. An-Nisa5. Al-Maidah6. Al-An’am7. Al-A’raf8. Al-Anfal9. At-Taubah10. Yunus11. Hud12. Yusuf13. Ar-Ra’d14. Ibrahim15. Al-Hijr16. An-Nahl17. Al-Isra18. Al-Kahf19. Maryam20. Taha21. Al-Anbiya22. Al-Hajj23. Al-Mu’minun24. An-Nur25. Al-Furqan26. Asy-Syu'ara'27. An-Naml28. Al-Qasas29. Al-'Ankabut30. Ar-Rum31. Luqman32. As-Sajdah33. Al-Ahzab34. Saba35. Fatir36. Yasin37. As-Saffat38. Sad39. Az-Zumar40. Ghafir41. Fussilat42. Asy-Syura43. Az-Zukhruf44. Ad-Dukhan45. Al-Jatsiya46. Al-Ahqaf47. Muhammad48. Al-Fath49. Al-Hujurat50. Qaf51. Az-Zariyat52. At-Tur53. An-Najm54. Al-Qamar55. Ar-Rahman56. Al-Waqiah57. Al-Hadid58. Al-Mujadilah59. Al-Hasyr60. Al-Mumtahanah61. As-Saff62. Al-Jumu'ah63. Al-Munafiqun64. At-Taghabun65. At-Talaq66. At-Tahrim67. Al-Mulk68. Al-Qalam69. Al-Haqqah70. Al-Ma'arij71. Nuh72. Al-Jinn73. Al-Muzammil74. Al-Muddassir75. Al-Qiyamah76. Al-Insan77. Al-Mursalat78. An-Naba'79. An-Nazi'at80. 'Abasa81. At-Takwir82. Al-Infitar83. Al-Mutaffifin84. Al-Insyiqaq85. Al-Buruj86. At-Tariq87. Al-A'la88. Al-Ghasyiyah89. Al-Fajr90. Al-Balad91. Asy-Syams92. Al-Lail93. Ad-Duha94. Al-Insyirah95. At-Tin96. Al-'Alaq97. Al-Qadr98. Al-Bayyinah99. Az-Zalzalah100. Al-Adiyat101. Al-Qari'ah102. At-Takatsur103. Al-'Asr104. Al-Humazah105. Al-Fil106. Quraisy107. Al-Ma'un108. Al-Kautsar109. Al-Kafirun110. An-Nasr111. Al-Lahab112. Al-Ikhlas113. Al-Falaq114. An-Nas بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
|