Kata Pengantar Puji syukur kepada Allah swt, salawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, karena atas hidayah dan kekuatan yang diberikanNya penulis dapat menyelesaikan buku ini. Buku ini dirancang sedemikian rupa, sederhana dan disesuaikan untuk mahasiswa sebagai buku ajar dalam Mata Kuliah Metodologi Penelitian Geografi, dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam bidang penelitian khususnya penelitian Geografi. Sudah barang tentu buku ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, semua kritik untuk perbaikan buku ini akan penulis terima dengan senang hati. Palembang, Juli 2013 Susanti Faipri Selegi, M.Pd
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………………………………………………………… iii DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. iv DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………… vi DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………….. vii BAB I ILMU DAN PENGETAHUAN A. Hakikat Ilmu dan Pengetahuan ……………………………………….. 1 B. Konsep Dasar Kajian Geografi …………………………………………. 4 1. Geografi Sebagai Ilmu Pengetahuan ………………………………… 4 2. Prinsip Dasar Geografi ……………………………………………….. 6 3. Cabang Geografi ………………………………………………………. 7 C. Kedudukan Geografi …………………………………………………….. 9 1. Objek Material ……….……………………………………………….. 9 2. Objek Formal …………………………………………………………. 10 SOAL ………………………………………………………………………………….. 12 Daftar Pustaka ………………………………………………………………………… 12 BAB II METODOLOGI PENELITIAN GEOGRAFI A. Pengertian Metodologi Penelitian Geografi ……………………………. 13 B. Kegunaan dan Peran Penelitian ..………………………………………… 14 1. Penelitian Menurut Tujuannya ………………………………………. 15 2. Penelitian Menurut Metode ………………………………………….. 15 3. Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi …………………………….. 16 4. Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisa ………………………… 16 C. Tujuan Penelitian …………….……………………………………………. 17 SOAL …………………………………………………………………………………… 19 Daftar Pustaka ………………………………………………………………………… 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode Penelitian …………..………………………………. 21 B. Jenis-jenis Metode Penelitian …………..……………………………….. 22 C. Desain Penelitian Geografi ………………..…………………………….. 23 1. Masalah dan Judul Penelitian ………………………………………. 24 2. Kajian Teori dan Kerangka Pemikiran …………………………...... 28 SOAL ……………………………………………………………………………………. 33 Daftar Pustaka …………………………………………………………………………. 33
BAB IV POPULASI DAN SAMPEL A. Populasi dan Sampel …..………………………………………………. 34 B. Ukuran Sampel……… …………………………………………………. 35 C. Teknik Sampling..…….………………………………………………… 36 1. Probability Sampling ………..………………………………………. 36 2. Non Probability Sample… …………………………………………… 39 D. Penentuan Ukuran Sampel ..…………………………………………... 41 SOAL ……………………………………………………………………………………. 42 Daftar Pustaka …………………………………………………………………………. 42 BAB V VARIABEL DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA A. Pengertian Variabel …………………….………………………………… 43 B. Jenis-jenis Variabel Penelitian ………………. …………………………. 43 C. Operasional Variabel ……………………………………………………. 45 D. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………………… 46 SOAL ……………………………………………………………………………………. 49 Daftar Pustaka …………………………………………………………………………. 49 BAB VI VALIDITAS DAN RELIABILITAS A. Konsep Pengujian Instrumen Penelitian.. ……………………………. 50 B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ……………………... 51 1. Pengujian Validitas Instrumen ……………………………………. 51 2. Pengujian Reliabilitas Instrumen …………………………………. 52 3. Contoh Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ……….. 52 SOAL …………………………………………………………………………………… 55 Daftar Pustaka ………………………………………………………………………… 55 BAB VII TEKNIK ANALISIS DATA A. Pengertian dan Tujuan Teknik Analisis Data ………………………….. 56 B. Teknik dan Prosedur Analisis Data …………………………………….. 56 C. Analisis Statistik Deskriptif ……………………………………………… 57 D. Analisis Statistik Inferensial ……………………………………………... 57 SOAL …………………………………………………………………………………… 58 Daftar Pustaka ………………………………………………………………………… 58 BAB VIII PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN A. Manfaat dan Pentingnya Proposal Penelitian …………………………… 59 B. Proposal Penelitian Kuantitatif …………………………………………… 59 C. Proposal Penelitian Kualitatif ……………………………………………… 60 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL Tabel 1 Contoh Matrik Penelitian Terdahulu yang Relevan …………………… 29 Table 2 Contoh Operasional Variabel ……………………………………………… 46 Table 3 Contoh Format Kisi-kisi Pedoman Wawancara …………………………. 48 Table 4 Contoh Pedoman Wawancara ……………………………………………… 48 Table 5 Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Validitas ………………………… 53
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.Objek Material Disiplin Ilmu Geografi dan Ilmu …………………… 10 Gambar 2 Konstruksi Penelitian ………………………………..………………… 19
Metodologi Penelitian Geografi 1 BAB I ILMU DAN PENGETAHUAN A. Hakikat Ilmu dalam Koneksitas Penelitian Geografi Ilmu pengetahuan atau sains secara sederhana diartikan sebagai akumulasi pengetahuan yang sistematis. Sains sebagai metode pendekatan terhadap keseluruhan dunia empiris untuk menemukan kebenaran yang sifatnya tentative. Sedangkan ilmu diperoleh dan berkembang melalui kegiatan ilmiah dan berfikir ilmiah. Menurut J. Dewey kegiatan berfikir ilmiah atau berfikir rasional bijaksana adalah termasuk berfikir reflektif. Reflective thinking dapat dilakukan melalui enam tahapan kegiatan, yaitu: 1) The felt need , dirasakan dan didasari adanya kebutuhan untuk memecahkan suatu masalah; 2) The problem , menyadari makna penging suatu masalah dan berusaha untuk mermuskannya; 3) The hyphotesis , yaitu gagasan berdasarkan kajian teoritis untuk yang bersifat praduga yang masih memerlukan pembuktian untuk dijadikan sebagai kesimpulan akhir; 4) Collecting data as evidence , mengumpulkan data, fakta, dan informasi untuk dijadikan sebagai bahan pembuktian melalui pengolahan data untuk menguji kebenaran hipotesis; dan 5) Concluding belief , mengambil kesimpulan berdasarkan hasil pembuktian; 6) The general value of the conclusion , mengadakan implikasi dengan atau terhadap peristiwa lain, baik yang terjadi pada masa kini maupun waktu yang akan datang. B. Permasalahan dalam Kajian Geografi Geografi merupakan ilmu pengetahuan dengan objek utamanya adalah bumi beserta segala isinya. Kajiannya termasuk segala peristiwa, gejala, atau fenomena yang timbul sebagai akibat dari adanya hubungan interaksi yang terjadi antara berbagai unsur fisik maupun social ditinjau dari sudut pandang, keruangan, kelingkungan, kewilayahan dalam konteks keruangan. Berdasarkan hal tersebut, geografi merupakan ilmu yang ruang lingkup kajiannya sangat luas dan kompleks. Kajian geografi bertujuan untuk memahami hal-hal sebagai berikut.
Metodologi Penelitian Geografi 2 1. Penyebaran fenomena di atas permukaan bumi. 2. Hubungan antar fenomena di suatu tempat. 3. Hubungan suatu fenomena dengan fenomena di tempat lain. 4. Efek suatu fenomena terhadap fenomena lain. 5. Variasi suatu fenomena dari satu tempat ke tempat lain. 6. Perbedaan fenomena suatu tempat dengan tempat lainnya. 7. Difusi keruangan dan fenomena. 8. Lokasi dan lokalisasi dari suatu fenomena. 9. Akibat dari suatu tindakan pada suatu tempat terhadap fenomena di tempat lain. 10. Manfaat dan kegunaan dari suatu fenomena atau tindakan guna meningkatkan kesejahteraan manusia dan pembangunan. Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa cakupan dan peranan geografi itu setidaknya memiliki empat hal, sebagai berkut. 1. Geografi sebagai suatu sintesis , artinya pembahasan geografi itu pada hakikatnya dapat menjawab substansi pertanyaan-pertanyaan tentang what, where, when, why, dan how . Proses studi semacam itu pada hakikatnya adalah suatu sintesis, karena yang menjadi pokok penelaahan mencakup: apanya yang akan ditelaah, dimana adanya, mengapa demikian, bilamana terjadinya, serta bagaimana melaksanakannya? 2. Geografi sebagai suatu penelaahan gejala dan relasi keruangan . Dalam hal ini geografi sebagai pisau analisis terhadap fenomena baik alamiah maupun insaniah. Selain itu, dalam geografi juga berperan sebagai suatu kajian yang menelaah tentang relasi, interaksi, bahkan interdependisinya satu aspek tertentu dengan lainnya. 3. Geografi sebagai disiplin tataguna lahan . Disini titik beratnya pada aspek pemanfaatan atau pendayagunaan ruang geografi yang harus makin ditingkatkan. Sebab, pertumbuhan penduduk yang begitu pesat menuntut peningkatan sarana yang menunjang baik menyangkut kualitas maupun kuantitasnya. Misalnya, perluasan sarana tempat permukiman, jalan raya, bangunan public, tempat rekreasi, dan sebagainya. 4. Geografi sebagai ilmu penelitian . Hal ini dimaksudkan agar dua hal ini bisa tercapai, yaitu: (a) meningkatkan pelaksanaan penelitian ilmiah dan disiplin
Metodologi Penelitian Geografi 3 geografi itu sendiri yang dinamis sesuai dengan kebutuhan pengembangan ilmu yang makin pesat, (b) meningkatkan penelitian praktis untuk kepentingan kehidupan dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia umumnya. C. Konsep Dasar Penelitian Geografi 1. Objek Kajian Geografi Geografi sebagai bidang ilmu penelitian tidak terpisah dari objek kajian dari disiplin ilmu geografi, yaitu objek material dan objek formal. a. Objek Material Objek material geografi adalah Geosfer yang terdiri dari; Litosfer (lapisan kulit bumi), Atmosfer (lapisan udara), Hidrosfer (lapisan air), Biosfer (lapisan hewan dan tumbuhan), dan Antroposfer (lapisan manusia). Lapisan-lapisan tersebut sebenarnya dikaji pula oleh bidang ilmu lain. Contohnya kajian litosfer oleh geologi, atmosfer oleh klimatologi, geofisika dan meteorology, hidrosfer oleh hidrologi, biosfer oleh biologi, dan antroposfer oleh disiplin ilmu, seperti sosiologi, antropologi, politik, ekonomi, dan disiplin ilmu-ilmu lainnya. Dimanakah letak geografi? Geografi mempelajari hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik antara faktor fisikal dan manusia secara menyeluruh. Oleh karena itu, ilmu geografi berada pada dua pijakan antara ilmu alam dan ilmu social. Sebagai contohnya dalam mengkaji masalah banjir. Geografi tidak hanya melihat luas genangan, kedalaman, dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia, tetapi dikaji juga bagaimana latar belakang timbulnya fenomena banjir tersebut. Bagaimana penggunaan lahan di daerah hulu, penggarapan lahan, kemiringan lereng, intensitas hujan, dan faktor social budaya penduduk setempat di daerah hulu sungai. Kemudian diamati pula bagaimana peranan daerah hilir sebagai daerah limpasan air, seperti lebar kedalaman sungai, penggunaan lahan, dan faktor social, budaya, serta ekonomi penduduk setempat di sekitar sungai.
Metodologi Penelitian Geografi 4 Gambar 1. Objek Material disiplin Ilmu Geografi dan Ilmu-ilmu yang Mempelajarinya b. Objek Formal Objek formal geografi adalah cara pandang dan berpikir terhadap gejala yang ada di permukaan bumi. Gejala tersebut baik berupa keadaan fisik maupun keadaan sosialnya. Dari pandangan objek formal, maka akan muncul beberapa pertanyaan 5 WH+1H. Pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk mengetahui gejala-gejala yang terdapat di permukaan bumi sehingga hasil uraiannya jelas sebagai cara pandang geografi. Adapun penjelasan lebih lanjut sebagai berikut: • What (pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui ‘Apa’ yang terjadi) • Where (pertanyaan mengenai lokasi, persebaran fenomena atau gejala di permukaan bumi dengan tujuan untuk mengetahui ‘dimana’ fenomena atau gejala tersebut terjadi) • When (pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui ‘kapan’ peristiwa tersebut terjadi) • Why (pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui ‘mengapa’ peristiwa tersebut dapat terjadi) • Who (pertanyaan ini untuk mencari pelaku dari terjadinya suatu peristiwa di alam, agar orang mengetahui ‘siapa’ yang bertanggung jawab atas terjadinya peristiwa tersebut atau individu yang terlibat di dalamnya)
Metodologi Penelitian Geografi 5 • How (pertanyaan ini untuk mencari jawaban dari ‘bagaimana’ peristiwa tersebut terjadi) 2. Pendekatan Geografi Terdapat empat jenis pendekatan geografi, sebagai berikut. a. Pendekatan Keruangan ( spatial approach ). Pendekatan keruangan terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1) Pendekatan topic, yaitu pendekatan yang menitikberatkan pada topic utama dari suatu gejala dan masalah pada studi geografi. Misalnya, gempa bumi yang melanda Jogjakarta, Jawa Tengah, dan pantai selatan Jawa Barat. 2) Pendekatan aktivitas manusia, yaitu pendekatan yang fokus utamanya adalah aktivitas manusia ( human activities ). Pendekatan ini dapat digunakan untuk mengkaji fenomena mata pencarian penduduk pada suatu wilayah, serta apakah fenomena itu terjadi di dataran rendah, pengunungan, atau daerah pantai. 3) Pendekatan region, yaitu pendekatan yang fokus utamanya adalah region atau wilayah tempat suatu gejala dan masalah geografi tersebut terjadi. b. Pendekatan Ekologi ( ecological approach ) Pendekatan ekologi adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk menelaah dan menganalisis suatu gejala dan masalah geografi dengan menerapkan konsep dan prinsip ekologi. Ekologi memperlajari hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya yang membentuk suatu system ekologi atau ekosistem. Misalnya, dalam mengkaji suatu daerah pemukiman maka yang ditinjau adalah bentuk ekosistem hasil interaksi persebaran dan aktivitas manusia dengan lingkungan alamnya. SOAL 1. Jelaskan ilmu dalam koneksitas metodologi penelitian? 2. Jelaskan hakikat ilmu dalam penelitian geografi? 3. Jelaskan permasalahan dalam kajian geografi? 4. Sebutkan dan jelaskan dua objek kajian geografi? 5. Jelaskan mengapa pendekatan geografi menjadi penting dalam penelitian geografi?
Metodologi Penelitian Geografi 6 BAB II METODOLOGI PENELITIAN GEOGRAFI A. Kegunaan dan Peranan Penelitian Menurut Nazir kegunaan penelitian ialah untuk menyelidiki keadaan dari, alasan untuk, dan konsekuensi terhadap suatu set keadaan khusus. Keadaan tersebut bisaa dikontrol melalui percobaan ( eksperimen ) ataupun berdasarkan observasi tanpa kontrol (1985:27). Lebih jauh, Crawford (1928) dalam Nazir (1985:34-35) menjelaskan terdapat 9 (sembilan) ciri khas penelitian, sebagai berikut. • Penelitian harus berkisar di sekeliling masalah yang ingin dipecahkan. • Penelitian setidaknya harus mengandung unsur-unsur originalitas. • Penelitian harus didasarkan pada pandangan ‘ingin tahu’. • Penelitian harus dilakukan dengan pandangan terbuka. • Penelitian harus didasarkan asumsi bahwa suatu fenomena mempunyai hokum dan pengaturan ( order ). • Penelitian berkehendak untuk menemukan generalisasi atau dalil. • Penelitian merupakan studi tentang sebab akibat. • Penelitian harus menggunakan pengukuran yang akurat. • Penelitian harus menggunakan teknik yang secara sadar diketahui. Beberapa dari ciri khas penelitian di atas, penelitian dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis berdasarkan kriteria tertentu, antara lain berdasarkan: (1) tujuan, (2) metode, (3) taraf penelitian, (4) tingkat eksplanasi, (5) analisis dan jenis data. 1. Adapun penelitian menurut tujuannya, yaitu: a. Penelitian penemuan ( ekxploratif ), yaitu penelitian yang diarahkan untuk menemukan sesuatu yang baru dalam bidang tertentu. b. Penelitian pengujian ( verifikatif ), yaitu penelitian yang diarahkan untuk menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada. c. Penelitian pengembangan ( developmental ), yaitu penelitian yang diarahkan untuk mengembangkan sesuatu dalam bidang yang telah ada. 2. Penelitian menurut metode, yaitu: a. Penelitian survey
Metodologi Penelitian Geografi 7 b. Penelitian ex post facto c. Penelitian eksperimen d. Penelitian naturalistic e. Policy research f. Action research g. Penelitian evaluasi h. Penelitian sejarah 3. Penelitian menurut tingkat eksplanasi Penelitian ini menjelaskan kedudukan variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dan variabel lain. a. Penelitian deskriptif , yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui gambaran suatu variabel, baik satu variabel atau lebih, tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkannya dengan variabel lain. b. Penelitian komparatif , yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara membandingkan unit analisa satu dengan yang lainnnya (bisaanya sampelnya lebih dari satu) untuk variabelnya masih sama. c. Penelitian asosiatif atau hubungan , yaitu penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini dibangun suatu teori yang dapat berfungsi menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala. 4. Penelitian menurut jenis data dan analisa Jenis data dan analisisnya dalam penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kategori, sedangkan data kuantitatif adalah data berbentuk angka atau data yang dibuat kuantitatif. Berdasarkan jenis-jenis penelitian, baik mnurut tujuan, metode, taraf penelitian, dan tingkat eksplanasi, sebagaimana diuraikan di atas, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian kuantitatif adalah: a. Penelitian pengujian (verifikatif)
Metodologi Penelitian Geografi 8 b. Penelitian survey c. Penelitian eksperimen d. Penelitian menurut tingkat ekplanasi (Abdurahman & Muhidin, 2011:4-7) B. Tujuan Penelitian Secara Umum Ada tiga tujuan yang hendak diperoleh ketika seseorang melakukan penelitian, antara lain: 1. Menemukan teori baru ( eksploratif ), yaitu melakukan penyelidikan terhadap masalah 2. Membuktikan atau menguji teori ( verifikasi ), yaitu melakukan pengujian terhadap suatu fenomena dengan teori yang telah ada; 3. Meningkatkan atau mengembangkan teori atau pengetahuan ( development ). Tujuan penelitian ini merupakan tujuan yang bersifat jangka panjang karena tidak terkait secara langsung dengan pemecahan masalah-masalah praktis. (Abdurahman & Muhidin, 2011:4) C. Tahap Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dapat dibagi dalam empat tahap, yaitu: 1. Penetapan masalah dan judul penelitian, 2. Penyusunan proposal penelitian, 3. Pelaksanaan penelitian, 4. Penyusunan laporan. Pada setiap tahap terdapat metode dan teknik tertentu yang pelaksanaannya harus direncanakan atau dipersiapkan. Persiapan penelitian ini bisa disebut usulan penelitian ( research proposal ) beserta segala peralatannya, baik alat-alat percobaan maupun alat-alat pengumpulan datanya. Semua tahap penelitian harus sudah terencana dalam usulan penelitian. Selanjutnya, keempat tahap pelaksanaan penelitian di atas dapat diperinci menjadi langkah-langkah penelitian sebagai berikut. 1. Memilih masalah, 2. Melakukan studi pendahuluan, 3. Merumuskan masalah, 4. Merumuskan anggapan dasar (hipotesis) – tergantung jenis penelitiannya. 5. Memilih pendekatan, metode atau cara penelitian, 6. Menentukan sumber data, 7. Menentukan dan menyusun instrumen,
Metodologi Penelitian Geografi 9 8. Mengumpulkan data, 9. Analisis data, 10. Menarik kesimpulan, dan 11. Menyusun proposal. Adapun kerangka konstruksi penelitian tersebut, seperti gambar skema di bawah ini. Gambar 2. Konstruksi Penelitian (Abdurahman dan Muhidin, 2011:12-13) Pembahasan Hasil Penelitian Kesimpulan Implikasi Rekomendasi - Unit Analisis - Kategori - Subkategori - Identifikasi variable - Definisi variable - Saling keterkaitan antar variabel • Pemet aan variab le • S - Sal ing be rk ait an an tar va ria ble
Metodologi Penelitian Geografi 10 D. Ruang Lingkup Penelitian Geografi Sebelum lebih jauh melakukan penelitian yang berhubungan dengan studi geografi, maka lebih baik jika kita mengetahui terlebih dahulu ruang lingkupnya agar mempermudah kita memetakkan fokus bahasan yang akan diteliti. Berdasarkan bidang kajiannya, geografi terbagi menjadi tiga cabang ilmu, yaitu: 1. Geografi Fisik Geografi fisik mempelajari bentang lahan ( landscape ), yaitu bagian ruang dari permukaan numi yang dibentuk oleh adanya interaksi dan inter depedensi betuk lahan. Perhatian utama geografi fisisik adalah alapisan hidup ( life layer ) dari lingungan fisik, yaitu zona tipis dari daratan dan lautan yang di dalamnya terdapat sebagian besar fenomena kehidupan. Adapun yang menunjang geografi fisik, sebagai berikut. a. Meteorology dan klimatologi , dalah ilmu yang mempelajari gejala cuaca dan iklim di atmosfer. b. Oseanografi , adalah ilmu pengetahuan dan studi eksplorasi mengenai kelautan serta semua aspek yang terdapat di dalamnya. Misalnya, sendimen, pergerakan air laut, dan sebagainya. c. Hidrologi dan hidrografi , hindrologi mempelajari gerakan dan distribusi air di bumi. Adapun hidrologi adalah suatu cabang ilmu geografi fisik yang behubungan dengan penelitian dan pemetaan air di permukaan bumi. d. Geologi dan geomorfologi , menejlaskan bagaimana bumi berbentuk dan bagaimana bumi berubah dari waktu ke waktu. Adpaun geomorfologi mempelajari bentuk permukaan lahan dan sejarah pembentukannya. e. Ilmu tanah dan geografi tanah , ilmu tanah adalah ilmu yang mempelajari seluk-beluk atau sifat-sifat tanah. Adapun geografi tanah adalah ilmu yang mempelajari tentang tanah, seperti sifat, genesis, penyebaran, dll. f. Biologi dan biogeografi, biologi adalah ilmu yang mempelajari dunia tumbuhan dan hewan. Adapun biogeografi adalah ilmu yang mempelajari penyebaran organism dalam ruang dan waktu, serta fatktor-faktor yang mempengaruhinya.
Metodologi Penelitian Geografi 11 2. Geografi Manusia Geografi manusia mempelajari manusia dalam ruang termasui di dalamnya jumlah penduduk, penyebaran penduduk, dinamik penduduk, aktivitas ekonomi, social dan budayanya. Cabang geografi manusia diantaranya sebagai berikut. a. Ilmu ekonomi dan geografi ekonomi , ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk mencapai kemakmuran, gejala- gejalanya, dan hubungan timbale balik dari usaha terseut. Adapun geografi ekonomi membahas bagaimana usaha manusia mengekploitasi sumber daya alam, menghasilkan barang dagangan, pola lokasi, dan persebaran dari suatu kegiatan industry. b. Ilmu politik dan geografi politik , politik adalah kegiatan pada suatu Negara yang berhubungan dengan proses menentukan tujuan-tujuan yang telah dipilih suatu Negara dalam rangka menggapai tujuan yang akan dicapai oleh Negara tersebut. Adapun geografi politik adalah mempelajari unit-unit politik, wilayah, perbatasan, serta ibu kota suatu region dengan unsur-unsur kekuatan nasional dan politik internasional. c. Demografi dan geografi penduduk , demografi adalah ilmu yang mempelajari keadaan dan dinamika perubahan penduduk. Adapun geografi penduduk adalah cabang disiplin ilmu geografi yang menemukan variasi-variasi kualitas ruang dalam demografi dan nondemografi dari penduduk. 3. Geografi Teknik Geografi teknik mempelajari cara-cara memvisualisasikan dan menganalisisi data dan informasi geografis dalam bentuk peta, diagram, foto udara, dan citra hasil penginderaan jauh. Cabang ilmu geografi teknik, yaitu: a. Kartografi, adalah ilmu dan seni membuat peta. b. Penginderaan jauh , adalah ilmu dan seni yang menghasilkan informasi mengenai objek, daerah, atau gejala. Dilakukan dengan menganalisis data yang diperoleh menggunakan alat. c. System informasi geografi , adalah system informasi berbasis computer dimana dapat menyimpan, mengelolah, memproses, menganalisis data geografis maupun non geografis, serta menyediakan informasi dan grafi secara terpadu. Berdasarkan ruang lingkup di atas, adapun disiplin ilmu geografi yang lebih jelas, seperti gambar di bawah ini.
Metodologi Penelitian Geografi 12 Untuk lebih jelas gambar skema di bawah ini akan mempermudah kita memahami disiplin ilmu geografi, sebagai berikut. Gambar 3. Disiplin Ilmu Geografi • Atmosfer • Litosfer • Hidrosfer • Biosfer • antroposfer • What • Where • Why • Who • When • How • - Lokasi - Jarak & keterjangkauan - Tempat - Interelasi - Gerakan - Perwilayahan - Keruangan - Ekologi - System - Historis/kronologi - sistem - Persebaran - Interelasi - Diskripsi - Korologi - Topologi - Nonbiotik - Biotic - Social - Ekonomi - Budaya - Politik
Metodologi Penelitian Geografi 13 SOAL 1. Jelaskan kegunaan dan peranan penelitian? 2. Jelaskan penelitian menurut tingkat eksplanasi? 3. Sebutkan empat tahap pelaksanaan penelitian? 4. Jelaskan kenapa dalam konstruksi penelitian focus masalah menjadi penting? 5. Sebutkan dan jelaskan ruang lingkup penelitian geografi?
Metodologi Penelitian Geografi 14 BAB III METODE ILMIAH A. Pengertian Metode Ilmiah Penelitian memegang peranan penting dalam membantu manusia untuk memperoleh pengetahuan baru dalam memecahkan masalah. Metode ilmiah bisa dikatakan suatu hal yang diperoleh terhadap penalaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis, karena pada dasarnya ilmu digunakan untuk memperoleh interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode ilmiah berkeinginan untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan kesangsian sistematis. Sedangkan metode ilmiah menurut Almack (1939) mengatakan bahwa metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap temuan, pengesahan, dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi. Karena itu, penelitian dan metode ilmiah mempunyai hubungan yang dekat sekali (Nazir, 1983:42). Adapun metode ilmiah dalam meneliti mempunyai kriteria serta langkah-langkah tertentu dalam bekerja, seperti tertera pada gambar skema di bawah ini. Gambar 4. Kriteria dan Langkah-langkah Metode Ilmiah (Nazir, 1983:42) 1. Berdasarkan fakta 2. Bebas dari prasangka 3. Menggunakan prinsip-prinsip analisa 4. Menggunakan hipotesa 5. Menggunakan ukuran objektif 6. Menggunakan teknik kuantifikasi 1. Memilih dan mendefinisikan masalah 2. Survey terhadap data yang tersedia 3. Memformulasi hipotesa 4. Membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji hipotesa 5. Mengumpulkan data primair 6. Mengolah, menganalisa serta membuat interpretasi 7. Membuat generalisasi dan kesimpulan 8. Membuat laporan
Metodologi Penelitian Geografi 15 B. Kriteria Metode Ilmiah Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, maka metode harus mempunyai kriteria sebagai berikut. a. Berdasarkan fakta b. Bebas dari prasangka (bisa) c. Menggunakan prinsip-prinsip analisa d. Menggunakan hipotesa e. Menggunakan ukuran objektif f. Menggunakan teknik kuantifikasi C. Langkah-langkah dalam Metode Ilmiah Schluter (1926) memberikan 15 langkah dalam melaksanakan penelitian dengan metode ilmiah. Langkah-langkah tersebut sebagai berikut. (1) Pemilihan bidang, topic atau judul penelitian, (2) Mengadakan survey lapangan untuk merumuskan masalah-masalah yang ingin dipecahkan, (3) Membangun sebuah bibliografi, (4) Memformulasikan dan mendefinisikan masalah, (5) Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur permasalahan, (6) Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut hubungannya dengan data atau bukti, baik langsung ataupun tidak langsung, (7) Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan pokok- pokok dasar dalam masalah, (8) Menentukan apakah data atau bukti yang diperlukan tersedia atau tidak, (9) Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak, (10) Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan,
Metodologi Penelitian Geografi 16 (11) Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa, (12) Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi, (13) Mengatur data untuk persentase dan penampilan (14) Menggunakan referensi, dan footnote (catatan kaki), (15) Menulis laporan penelitian. Sedangkan Abelson (1933) memberikan langkah-langkah sebagai berikut. (1) Tentukan judul. Judul dinyatakan secara singkat. (2) Pemilihan masalah. Dalam pemilihan ini harus: a. Jelaskan apa yang disarankan dalam judul, b. Berikan alasan terhadap pemilihan tersebut. Jelaskan perlunya diselidiki masalah menurut kepentingan umum, c. Sebutkan ruang lingkup penelitian. Secara singkat jelaskan materi, situasi dan hal-hal lain yang menyangkut bidang yang akan diteliti. (3) Pemecahan masalah. Dalam memecahkan masalah harus mengikuti hal-hal berikut. a. Analisa harus logis. Aturlah bukti dalam bentuk sistematis dan logis. demikian juga halnya unsur-unsur yang dapat memecahkan masalah, b. Prosedur penelitian yang digunakan harus dinyatakan secara singkat, c. Urutkan data, fakta dan keterangan-keterangan khas yang diperlukan, d. Harus dinyatakan bagaimana set dari data diperoleh termasuk referensi yang digunakan, e. Tunjukkan cara data diolah sampai mempunyai asri dalam memecahkan masalah, f. Urutkan asumsi-asumsi yang digunakan serta hubungannya dalam berbagai fase penelitian. (4) Kesimpulan a. Berikan kesimpulan dari hipotesa. Jelaskan dua atau tiga kesimpulan yang mungkin diperoleh,
Metodologi Penelitian Geografi 17 b. Berikan implikasi dari kesimpulan. Jelaskan beberapa implikasi dari produk hipotesa dengan memberikan beberapa referensi. (5) Berikan studi-studi sebelumnya ( literature study ) yang pernah dikerjakan yang berhubungan dengan masalah. Berdasarkan pedoman beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian dengan menggunakan metode ilmiah sekurang-kurangnya dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Merumuskan serta mendefinisikan masalah, 2. Mengadakan studi kepustakaan, 3. Memformulasi hipotesa, 4. Menentukan model untuk menguji hipotesa, 5. Mengumpulkan data, 6. Menyusun, menganalisa dan memberikan interpretasi, 7. Membuat generalisai dan kesimpulan, 8. Membuat laporan ilmiah. (Nazir, 1983:44-48) SOAL 1. Jelaskan pengertian metode ilmiah? 2. Sebutkan 6 kriteria metode ilmiah? 3. Jelaskan mengapa metode ilmiah menjadi penting dalam penelitian? 4. Jelaskan hal-hal yang perlu dilakukan dalam memecahkan masalah? 5. Jelaskan maksud literature study yang berhubungan dengan masalah-masalah terdahulu?
Metodologi Penelitian Geografi 18 BAB IV METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode Penelitian Para peneliti dapat memilih berjenis-jenis metode dalam melaksanakan penelitiannya. Prosedur menjelaskan kepada peneliti urutan-urutan pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu penelitian. Teknik penelitian mengatakan alat-alat pengukur apa yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Sedangkan metode penelitian memandu si peneliti tentang urut-urutan bagaimana penelitian dilakukan. Jika suatu penelitian dikerjakan dengan menggunakan kuesioner sebagai alat dalam mengumpulkan data, maka yang dibicarakan disini adalah teknik penelitian . Jika seorang berbicara tentang cara seorang peneliti melakukan percobaan lapangan, di mana dalam menentukan plot di lapangan, ia pertama-tama membagi daerah dalam 4 buah blok kemudian blok-blok tersebut dibagi 4 untuk keperluan perlakuan yang akan dia kerjakan, dan seterusnya, maka yang dibicarakan disini adalah prosedur penelitian . Jika kita membicarakan bagaimana secara berurutan suatu penelitian dilakukan, yaitu dengan alat apa dan prosedur bagaimana suatu penelitian dilakukan, maka yang dibicarakan adalah metode penelitian. Pada pengelompokkan metode-metode penelitian, kriteria yang dipakai adalah teknik serta prosedur penelitian. Tetapi tidak jarang terdapat, bahwa pengelomokkan yang dibuat kadang kalanya didasarkan kepada prosedur saja dan ada kalanya didasarkan pada teknik saja, karena ahli-ahli mencampuradukkan antara metode dan teknik penelitian dalam membuat pengelompokkan metode penelitian, karena pada dasarnya hal tersebut saling berhubungan satu sama lainnya. B. Jenis Metode Penelitian Adapun jenis-jenis metode penelitian, sebagai berikut. 1. Metode Survei, adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan secara factual. Penyelidikan dilakukan dalam waktu bersamaan terhadap sejumlah individu atau unit, baik secara sensus atau dengan menggunakan sampel. Contohnya survey bidang produksi dan tata niaga (survey produksi dan tata niaga), usaha tani (survey usaha tani), masalah pendidikan (survey pendidikan dan persekolahan, dan sebagainya. 2. Metode Ex post facto , adalah penyelidikan secara empiris yang sistematis di mana peneliti tidak mempunyai kontrol langsung terhadap variabel-variabel bebas
Metodologi Penelitian Geografi 19 ( independent variabels ) karena manifestasi fenomena telah terjadi atau karena fenomena sukar dimanipulasi. 3. Metode Eksperimen, merupakan metode penelitian yang sering digunakan, terutama dalam penelitian eksata. Eksperimen adalah observasi di bawah kondisi buatan, di mana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh si peneliti. Dengan demikian, penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol. Tujuan dari penelitian penelitian ekperimen adalah untuk menyelidiki ada-tidaknya hubungan sebab akibat serta berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimen dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. Dari sudut lain, metode eksperimen dapat juga dibagi atas penelitian eksperimental sungguhan ( true experimental ) dan eksperimen semu ( quasi experimental ). Metode eksperimen sungguhan, menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan desain di mana secara nyata ada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Sedangkan metode eksperimen semu, yaitu penelitian yang mendekati percobaan sungguhan di mana tidak mungkin mengadakan kontrol/memanipulasikan semua variabel yang relevan. 4. Metode Naturalistik, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek alami (sebagai lawannya) dan peneliti adalah instrumen kunci. Metode penelitian ini sering disebut juga dengan metode kualitatif. 5. Policy Research , yaitu suatu proses penelitian atau analisis yang dilakukan terhadap masalah-masalah social yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk ditindaklanjuti dalam praktik guna menyelesaikan masalah. 6. Action Research , yaitu penelitian yang bertujuan mengembangkan metode kerja yang paling efisien. Tujuan utama penelitian ini adalah mengubah: (1) situasi, (2) perilaku, (3) organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja, dan pranata. 7. Metode Evaluasi, yaitu penelitian yang dilakukan sebagai bagian dari proses pembuatan keputusan. Penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan suatu kejadian, kegiatam, produk dengan standard an program yang telah ditetapkan. 8. Metode Sejarah, yaitu penelitian yang dilakukan berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung pada masa lalu.
Metodologi Penelitian Geografi 20 C. Desain Penelitian Geografi Nazir (1983:99-100) mengatakan bahwa untuk menerapkan metode ilmiah dalam praktek penelitian diperlukan suatu desain penelitian. Desain penelitian harus mengikuti metode penelitian. Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam pengertian yang lebih sempit, desain penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisa data saja. Sedangkan pengertian lebih luas, desain penelitian mencakup proses-proses berikut: a. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian, b. Pemilihan kerangka konseptual untuk masalah penelitian, c. Memformulasikan masalah, d. Membangun penyelidikan atau percobaan, e. Memilih prosedur dan teknik sampling, f. Menyusun alat dan teknik pengumpulan data, g. Menganalisa data, h. Pelaporan hasil penelitian. Desain penelitian merupakan rancangan yang dibuat untuk mempermudah peneliti dalam melaksanakan prosedur penelitian. Adapun desain penelitian geografi, sebagai berikut. 1. Masalah dan Judul Penelitian a. Pengertian dan ruang lingkup penelitian , hal ini penting untuk melihat seberapa jauh sesuatu objek/subjek layak untuk dilakukan penelitian. Ruang lingkup ini bisa dilihat dari fokus studi yang kita inginkan, apakah termasuk ke dalam geografi fisik, geografi manusia, atau geografi teknik dengan berbagai sudut pandangnya. b. Masalah penelitian , adalah suatu kondisi atau keadaan yang dihadapi, yang disebabkan adanya kesenjangan antara sesuatu yang seharusnya dilakukan dan kenyataan yang terjadi. Dengan demikian, masalah penelitian adalah masalah- masalah yang dikaji oleh sesorang peneliti berkaitan dengan kondisi atau keadaan yang dihadapi seseorang atau sekelompok orang yang dianggap tidak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan atau tidak sesuai dengan norma atau aturan yang seharusnya dilakukan. Banyak sumber untuk mendapatkan masalah penelitian, antara lain: 1) pengalaman, 2) deduksi (penarikan kesimpulan), dari teori, dan 3) literature yang relevan. Akan tetapi, sebelum memilih masalah, peneliti harus menentukan topic penelitian dengan mempertimbangkan:
Metodologi Penelitian Geografi 21 1) Penguasaan terhadap topic penelitian, karena akan berdampak pada tingkat kedalaman kajian hasil penelitian. 2) Ketersediaan bahan-bahan atau data, karena salah satu faktor keberhasilan seseorang dalam melaksanakan penelitian adalah ketersediaan bahan-bahan atau data. Semakin banyak bahan/data yangtersedia, semakin mudah seseorang peneliti menyelesaikan pekerjaan penelitiannya, 3) Tingkat urgensi topic tersebut untuk diteliti, dan 4) Menarik tidaknya topic tersebut diteliti dan dikaji. c. Judul penelitian , judul yang baik harus jelas variabelnya. Dalam penelitian, harus jelas apakah penelitian tersebut melibatkan satu variabel, dua variabel, atau lebih, serta variabel yang menjadi variabel bebas dan variabel terikatnya. Selain itu, agar judul yang diusulkan jelas, peneliti perlu memperhatikan objek penelitian pada variabel yang dikaji. d. Studi pendahuluan , salah satu upaya untuk mengatasi kesulitan dalam menenutkan judul penelitian adalah melakukan studi pendahuluan. Studi pendahuluan bertujuan untuk menentukan objek dan subjek penelitian yang tepat, dan sesuai dengan tema penelitian yang menjadi fokus kajian penelitian. e. Latar belakang masalah , dimaksudkan untuk menjelaskan alasan pentingnya suatu masalah untuk diteliti. Latar belakang masalah menguraikan adanya kesenjangan antara kondisi nyata dan kondisi yang diharapkan serta implikasinya terhadap beberapa aspek yang terkait dengan kondisi tersebut, sehingga perlu segera dikaji dan diatasi melalui kegiatan penelitian. Uraian kondisi nyata harus didukung data yang relevan, sedangkan uraian kondisi yang diharapkan dapat berupa dan bersumber dari teori, standar, target, dan lainnya yang relevan. f. Identifikasi, pembatasan, dan rumusan masalah . Identifikasi masalah merupakan proses pemikiran untuk mengungkapkan sejumlah faktor atau variabel yang mungkin menyebabkan timbulnya masalah penelitian. Setelah mengidentifikasi sejumlah faktor atau variabel yang diduga mempengaruhi masalah penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan pembatasan masalah. pembatasan masalah dilakukan setidaknya dengan dua alas an , yaitu (1) adanya keterbatasan waktu dan tenaga, biaya, dan kemampuan sehingga tidak semua faktor yang teridentifikasi mempengaruhi masalah penelitian
Metodologi Penelitian Geografi 22 dapat diteliti, dan (2) pemilihan faktor-faktor yang diteliti disesuaikan dengan kebutuhan penelitian, baik dari sisi kepentingan peneliti maupun untuk kepentingan praktis. Setelah masalah dibatasi, langkah selanjutnya merumuskan masalah penelitian secara spesifik, sehingga variabel-variabel yang akan diteliti dan hubungan antarvariabel menjadi jelas. Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun rumusan masalah yang baik, sebagai berikut. 1) Rumusan masalah harus bersifat feasible , yaitu rumusan masalah yang paling mungkin untuk dilaksanakan atau dapat dilaksanakan, 2) Rumusan masalah harus bersifat clear , yaitu jelas, sehingga setiap orang akan paham dari rumusan masalah yang sudah disusun, 3) Rumusan masalah harus bersifat significant, yaitu berarti baik bagi kepentingan pribada peneliti maupun bagi pengembangan keilmuan secara praktis dan teoritis, 4) Rumusan masalah harus bersifat ethical , yaitu memenuhi unsur kelayakan atau kepantasan, yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku atau tidak merugikan manusia maupun lingkungan. (Jack R. Fraenkel and Norman E. Wallen.2006; Abdurahman dan Muhidin, 2011:31-33). Adapun bentuk-bentuk rumusan masalah menurut Sugiyono (2006:235-236), sebagai berikut. 1) Rumusan Masalah Deskriptif (1) Seberapa baik gaya kepemimpinan kepala SMA Budi Mulia? (2) Seberapa baik iklmim organisasi SMA Budi Mulia? 2) Rumusan Masalah Asosiatif (hubungan) (1) Adakan hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan iklim kerja organisasi SMA Budi Mulia? (2) Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara situasi kepemimpinan dengan iklim organisasi SMA Budi Mulia? 3) Rumusan Masalah Komparatif (1) Adakah perbedaan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang signifikan menurut persepsi guru yang berpendidikan S2, S2, dan D3? (2) Adakah perbedaan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang dignifikan berdasarkan persepsi guru pria dan wanita? g. Tujuan penelitian . Tujuan penelitian terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum menggambarkan secara singkat apa yang ingin dicapai yang dinyatakan dalam satu kalimat. Sedangkan, tujuan khusus merupakan
Metodologi Penelitian Geografi 23 perincian tujuan umum yang lebih spesifik dan dirumuskan dalam beberapa butir pernyataan yang mengacu kepada rumusan masalah. h. Kegunaan penelitian , berkaitan dengan manfaat dan harapan dari hasil penelitian, baik bagi peneliti, instansi terkait, maupun bagi pembaca. Kegunaan penelitian dapat dibagi menjadi dua, yaitu: a. Kegunaan teoritis , yaitu sumbangan terhadap ilmu karena penelitian ini memungkinkan untuk menyokong keajegan (keberlakuan) suatu teori. b. Kegunaan praktis , yaitu kegunaan untuk memecahkan permasalahan praktis yang dihadapi manajemen atau organisasi. (Abdurahman dan Muhidin, 2011:34-35) 2. Kajian Teori dan Kerangka Pemikiran a. Kajian teori Teori adalah seperangkat konstrak, batasan, dan proporsi yang menyajikan pandangan sistematis tentang fenomena dengan memerinci hubungan antarvariabel, dengan tujuan menjelaskan dan memprediksi suatu gejala. Dari definisi ini teori mengandung tiga hal, yaitu: pertama , teori adalah serangkaian proporsi antar konsep yang saling behubungan. Kedua , teori menerangkan secara sistematis fenomena social dengan cara menentukan hubungan antar konsep. Ketiga , teori menerangkan fenomena tertentu dengan cara menentukan konsep yang berhubungan dengan konsep lainnya dan bentuk hubugannya. Pada penelitian kuantitatif, kedudukan teori dapat dilihat dari dua sisi; (1) teori sebagai landasan untuk merumuskan hipotesis, (2) teori yang ditemukan oleh peneliti setelah melakukan verifikasi (pengujian hipotesis). Teori jenis pertama dipilih oleh peneliti dari sejumlah teori yang ada atas dasar kesusuainnya dengan masalah penelitian yang sedang dikerjakannya, kemudian dari teori itu dirumuskan hipotesis. Setelah hipotesis diuji atau diverifikasi, peneliti menghasilkan teori jenis kedua, yaitu teori yang ditemukan oleh peneliti. Teori yang bisa dijadikan untuk merumuskan hipotesis adalah teori yang memberikan penejlasan kausal (sebab akibat). Hal ini karena hnya teori jenis ini saja yang lebih mudah untuk diolah menjadi hipotesis dan yang dapat diuji secara empiris. Berdasarkan penjelasan di atas, secara singkat dapat dikemukakan beberapa fungsi teori, sebagai berikut.
Metodologi Penelitian Geografi 24 1) Menjelaskan hal-hal yang diamatinya, yaitu menjelaskan definisi variabel dan pola-pola hubungan antar varaibel, 2) Memberikan petunjuk cara mengamatinya, yaitu berupa konsep operasional yang akan dijadikan patokan ketika mengamati hal-hal terperinci yang berkaitan dengan variabel yang dikaji. 3) Membuat prediksi, yaitu membuat perkiraan yang terjadi pada masa sekarang atau masa yang akan datang, berdasarkan data dan hasil pengamatan yang telah dilakukan. b. Penelitian terdahulu yang relevan Hasil penelitian terdahulu yang relevan dapat ditemukan dalam sumber acuan secara khusus, seperti jurnal, bulletin penelitian, tesis, disertasi, dan sumber bacaan lainnya yang memuat laporan hasil penelitian. Tabel 1. Contoh Matrik Penelitian Terdahulu yang Relevan c. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran atau kerangka berpikir adalah narasi (uraian) atau pertanyaan (preposisi) tentang kerangka konsep pemecahan masalah yang telah teridentifikasi atau dirumuskan. Pada esensinya kerangka pemikiran berisi: 1) Alur jalan pikiran secara logis dalam menjawab masalah yang didasarkan pada landasan teoritis dan atau hasil penelitian yang relevan, 2) Kerangka logika yang mampu menunjukkan dan menjelaskan masalah yang telah dirumuskan dalam kerangka teori, 3) Model pemikiran yang dapat disajikan secara skematis dalam bentuk gambar atau model sistematis yang menyatakan hubungan variabel penelitian atau merupakan rangkuman dari kerangka pemikiran yang digambarkan dalam suatu model sehingga pada akhirnya kerangka pemikiran ini terbentuklah hipotesis. d. Hipotesis 1) Pengertian hipotesis Salah satu ciri penelitian dengan pendekatan kuantitatif adalah adanya hipotesis. Hipotesis merupakan pernyataan (jawaban) sementara yang
Metodologi Penelitian Geografi 25 masih perlu diuji kebenarannya. Jawaban sementara yang dimaksud adalah jawaban sementara terhadap masalah yang telah dirumuskan. Sehingga antara hipotesis dan rumusan masalah terlihat keterkaitan secara konsisten. Hipotesis dibedakan menjadi dua bagian, yaitu hipotesis penelitian dan hipotesis statistik . Hipotesis penelitian adalah hipotesis yang disusun dalam bentuk penyataan atau proporsi. Hipotesis ini muncul sebagai produk dari kerangka pemikiran yang telah disusun oleh peneliti. Adapun hipotesis statistik adalah hipotesis yang dibuat dalam bentuk hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative (Ha) serta bisaanya diikuti dengan symbol-simbol statistik. Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa hipotesis statistik merupakan terjemahan operasional dari hipotesis penelitian, agar hipotesis penelitian ini bisa diuji kebenarannya. Contoh: Rumusan masalah : Apakah terdapat hubungan antara motivasi berprestasi dan disiplin kerja pegawai? Hipotesis penelitian : Terdapat hubungan antara motivasi berprestasi dengan disiplin kerja pegawai. Hipotesis statistik : H0 : ρ = 0, artinya tidak terdapat hubungan antara motivasi berprestasi dan disiplin kerja pegawai. Ha : ρ ≠ 0, artinya terdapat hubungan antara motivasi berprestasi dan disiplin kerja pegawai (tidak sama dengan nol, mungkin lebih besar dari 0 atau lebih kecil dari nol). 2) Kemungkinan Kesalahan Pada Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis hanya memberikan dua kemungkinan keputusan, yaitu menolak atau menerima hipotesis nol (H0). Keputusan untuk ‘menolak’ atau ‘menerima’ tidak berarti bahwa peneliti telah membuktikan salah atau benarnya hipotesis nol. Ada dua kesalahan yang mungkin dilakukan peneliti ketika menguji hipotesis penelitiannya. Pertama , melakukan kesalahan tipe I, yaitu menolak hipoteis nol (H0) padahal dalam kenyataannya hipotesis nol adalah benar. Kedua , melakukan kesalahan tipe II, yaitu tidak menolak hipotesis nol padahal dalam kenyataannya hipotesis nol adalah salah. Peluang untuk membuat kesalahn tipe I dinyatakan sebagai α (alpha) dan peluang kesalahan tipe II sebagai β (beta). Dalam pengujian hipotesis, para ahli statistik menunjuk α bukan β sebagai kriteria dalam pengambilan keputusan pengujian hipotesis. Apa artinya? Artinya, pengujian hipotesis selalu didasarkan pada asumsi bahawa dalam keadaan sebenarnya, hipotesis nil adalah benar. Dalam konteks ini, para ahli
Metodologi Penelitian Geografi 26 statistika menyebut α sebagai tingkat signifikansi dan (1-α) sebagai itngkat kepercayaan atau tingkat keyakinan terhadapa kebenaran dari keputusan yang diambil. Tingkat singnifikansi (α) menunjukkan probabilitas atau peluang yang ditetapkan peneliti dalam mengambil keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis nol, atau dapat diartikan sebagai tingkat kesalahan yang ditolerir oleh peneliti yang diakibatkan oleh kemungkinan adanya kesalahan dalam pengambilan sampel ( sample error ). 3) Langkah-langkah pengujian hipotesis Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan memperhatikan langkah- langkah sebagai berikut. (1) Nyatakan hipotesis statistik (H0 dan Ha) yang sesuai dengan hipotesis penelitian yang diajukan, (2) Menentukan taraf kemaknaan atau nyata α, (3) Gunakan statistik uji yang tepat, (4) Tentukan titik kritis dan daerah kritis (daerah penolakan) H0, (5) Hitung nilai statistik uji berdasarkan data yang dikumpulkan. Perhatikan apakah nilai hitung statistik uji jatuh di daerah penerimaan atau daerah penolakan? (6) Berikan kesimpulan. Langkah-langkah pengujian di atas, dilakukan apabila penelitian yang dilakukan adalah penelitian sampel. SOAL 1. Jelaskan pengertian metode penelitian, teknik penelitian, dan prosedur penelitian? 2. Sebutkan 2 jenis metode eksperimen? 3. Jelaskan desain penelitian secara lebih luas? 4. Sebutkan dan jelaskan sumber-sumber untuk mendapatkan masalah penelitian? 5. Sebutkan dan beri contoh bentuk-bentuk rumusan masalah? 6. Sebutkan 2 jenis hipotesis dan beri contohnya?
Metodologi Penelitian Geografi 27 BAB V VARIABEL DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA A. Pengertian Variabel Variabel adalah karakteristik yang akan diobservasi dari suatu pengamatan. Karakteristik adalah ciri tertentu pada objek yang akan diteliti, yang dapat membedakan objek tersebut dari objek lainnya. Satuan pengamatan dikatakan sebagai variabel apabila memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sedangkan, data adalah segala fakta atau keterangan tentang sesuatu yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi. Oleh karena itu, data berbeda dengan informasi. B. Jenis Variabel Penelitian 1. Variabel Kuantitatif , adalah variabel yang mencerminkan bahwa data yang akan dianalisis berasal dari data yang bersifat angka-angka ( numeric ). Jenis data yang termasuk variabel ini adalah data interval dan rasio. Contoh: variabel berat badan, variabel tinggi badan, dan variabel pendapatan. 2. Variabel Independen dan Variabel Dependen . Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan terjadinya perubahan pada variabel dependen (terikat). Sedangkan variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Contoh: “Pengaruh kompetensi individu terhadap disiplin kerja”. Berdasarkan contoh tersebut variabel independen adalah kompetensi individu, sedangkan variabel dependen adalah disiplin kerja. 3. Variabel Moderator , adalah variabel yang mempengaruhi hubungan antarvariabel. Pengaruh yang diberikan oleh variabel moderator ini, selain memperkuat hubungan antarvariabel, bisa juga memperlemah hubungan antarvaraibel. Dalam contoh di bawah ini kompetensi guru adalah variabel independen, kinerja guru adalah variabel dependen, dan motivasi kerja adalah variabel moderator.
Metodologi Penelitian Geografi 28 4. Variabel Intervening , adalah tipe variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan variabel dependen menjadi hubungan tidak langsung. Independen Intervening Dependen Contoh: “Pengaruh kompetensi individu terhadap disilpin kerja dan dampaknya terhadap kinerja pegawai”. Berdasarkan contoh tersebut, variabel independen adalah kompetensi individu, variabel intervening adalah disiplin kerja, dan variabel dependen adalah kinerja pegawai. 5. Variabel Kontrol , adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan varaibel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti. Variabel ini sering dipakai oleh peneliti dalam penelitian yang bersifat membandingkan, melalui penelitian eksperimental. Contoh: “Pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa”. Variabel bebasnya adalah metode pembelajaran. Variabel kontrol yang ditetapkan sama, misalnya standar keterampilan yang sama, kelompok peserta didik dengan latar belakang yang sama. Dengan adanya variabel kontrol besarnya pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa dapat diketahui. C. Operasional Variabel Operasional variabel merupakan kegiatan penjabaran konsep variabel menjadi konsep yang lebih sederhana, yaitu indikator. Operasional variabel menjadi rujukan dalam penyusunan instrumen penelitian. Oleh karena itu, operasional variabel harus disusun dengan baik agar memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi. Operasional variabel terbentuk dari dua konsep, yaitu konsep teoritis dan konsep empiris. Konsep teoritis adalah konsep-konsep yang diambil dari buku-buku sumber yang dijadikan sebagai referensi yang relevan dengan variabel yang diteliti. Termasuk dalam konsep teoritis adalah konsep dimensi. Sementara konsep empiris adalah konsep-konsep yang diambil dari lapangan atau lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian. Termasuk dalam konsep empiris adalah konsep indikator. Tabel 2. Contoh Operasional Variabel 1. Menaati peraturan yang berlaku 2. Menaati perintah atasan
Metodologi Penelitian Geografi 29 yang berwenang 3. Bertanggung jawab terhadap tugas 1. Banyaknya pekerjaan yang selesai 2. Pekerjaan selesai tepat waktu 3. Banyaknya kesalahan pekerjaan 4. Menyelesaikan pekerjaan sebaik- baiknya Perilaku inovatif dan spontan 1. Kesadaran dan tanggung jawab dalam bekerja 2. Memberikan sumbangan pemikiran dan tenaga secara ikhlas 3. Tidak menyalahgunakan wewenang 4. Mampu bekerjasama Keterangan: Variabel = karakteristik yang akan diobservasi dari satuan pengamatan. Dimensi = turunan dari konsep variabel (memperjelas konsep dari variabel) Indikator = turunan dari dimensi (alat untuk mengukur kegiatan yang sudah dilakukan) D. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Observasi , merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang diteliti. Pengumpulan data melalui teknik observasi bisaanya digunakan sebagai alat untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya yang dapat diamati. Alat pengumpulan data dalam teknik ini berupa catatan informal, daftar cek ( check list ), skala penilaian. Skala penilaian merupakan pencatatan data yang dilakukan dalam observasi berstruktur. Ada tiga bentuk skala penilaian, yaitu skala jenjang kategori, skala numerical, dan skala grafis (Abdurahman dan Muhidin, 2011:88-89) Contoh: “Observasi untuk melihat pengawasan langsung kepala bagian terhadap bawahannya”. 1) Model skala jenjang kategori: a. Selalu b. Sangat sering
Metodologi Penelitian Geografi 30 c. Sering d. Jarang e. Tidak pernah 2) Model skala jenjang numerical: Selalu tidak pernah 3) Model skala grafis: Selalu sangat sering sering jarang tidak pernah 2. Teknik Wawancara , merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung secara bertatap muka dengan sumber data (responden). Pengumpulan data dengan teknik ini digunakan untuk mengungkapkan masalah sikap dan persepsi seorang secara langsung dengan sumber data. Tabel 3. Contoh Format Kisi-kisi Pedoman Wawancara Tabel 4. Contoh Format Pedoman Wawancara …………………, 20 …… Pewawancara, ……………………… 3. Teknik Kuesioner , merupakan teknik pengumpulan data dalam bentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, dan harus diisi oleh responden. Penyusunan kusioner dilakukan dengan memerhatikan langkah-langkah sebagai berikut. a. Analisis variabel berdasarkan teori yang tepat dan sesuai, kemudian susun dalam sebuah tabel operasional variabel, b. Menentukan bentuk kusioner yang akan digunakan, apakah kusioner berstruktur atau tidak bersturktur, c. Susunlah pertanyaan kuesioner yang merujuk pada indikator dan bentuk kuesioner yang digunakan.
Metodologi Penelitian Geografi 31 SOAL 1. Sebutkan jenis-jenis variabel penelitian? 2. Sebutkan pengertian operasional variabel? 3. Buatlah contoh judul penelitian yang terdiri dari variabel independen dan variabel dependen? 4. Sebutkan 3 skala penilaian? 5. Jelaskan langkah-langkah dalam penyusunan kuesioner?
Metodologi Penelitian Geografi 32 BAB VI VALIDITAS DAN RELIABILITAS A. Konsep Pengujian Instrumen Penelitian Langkah yang tak kalah penting dalam pengumpulan data adalah melakukan pengujian terhada instrumen (alat ukur) yang akan digunakan. Kegiatan pengujian instrumen penelitian meliputi dua hal, yaitu pengujian validitas dan reliabilitas. Dalam hal ini perlu dibedakan antara hasil penelitian valid dan reliable dengan instrumen yang valid dan reliable. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Kalau objek yang diteliti berwarna merah sedangkan data yang terkumpul berwarna putih, maka hasil penelitian tidak valid. Selanjutnya hasil penelitian yang reliable bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan utnuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang reliable adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Alat ukur panjang karet adalah contoh instrumen yang tidak reliable/konsisten. Menggunakan instrumen yang valid dan reliable dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliable. Jadi instrumen yang valid dan reliable merupakan syarat mutlak. Akan tetapi, instrumen yang reliable belum tentu valid. Meteran yang putus dibagian ujungnya, bila digunakan berkali-kali akan menghasilkan data yang sama (reliable) tetapi belum tentu valid. Hal ini disebabkan karena instrumen (meteran) tersebut rusak. Penjual jamu berbicara dimana-mana kalau obatnya manjur (reliable) tetapi selalu tidak valid, karena kenyataannya jamunya tidak manjur. Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Oleh karena itu, walaupun instrumen yang valid umumnya pasti reliable, tetapi pengujian reliabilitas instrumen perlu dilakukan. B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Pengujian Validitas Instrumen a. Pengujian Validitas Konstrak , yaitu untuk menguji validitas konstruke dapat digunakan pendapat dari ahli ( judgment expert ). Hal ini dilakukan setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Mungkin para ahli akan memberikan keputusan “instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada
Metodologi Penelitian Geografi 33 perbaikan, dan mungkin dirombak total”. Jumlah ahli yang digunakan minimal tiga orang dan umumnya mereka bergelar doctor sesuai dengan lingkup yang diteliti. Setelah sampai pada ahli selnajutnya instrumen tersebut di uji cobakan pada sampel, kemudian data ditabulasi dan dilakukan pengujian validitas konstruksi dengan analisis factor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu factor, dan mengkorelasikan skor factor dengan skor total. b. Pengujian Validitas Isi , yaitu digunakan untuk instrumen yang berbentuk tes, pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Secara teknis pengujian validitas konstrak dan validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, atau matrik pengembangan instrumen. c. Pengujian Validitas Eksternal , yaitu validitas yang diuji dengan cara membandingkan (untuk mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi dilapangan. Penelitian mempunyai validitas eksternal bila hasil penelitian dapat digenralisasikan atau diterapkan pada sampel lain dalam populasi yang diteliti. 2. Pengujian Reliabilitas Instrumen Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal dapat dilakukan dengan test-retest, equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. a. Test-retest (stability), instrumen penelitian yang reliabilitasnya diuji dengan test-retest dilakukan dengan cara mencobakan instrumen beberapa kali pada responden. Jadi dalam hali ni instrumenya sama, respondenya sama, dan waktunya yang berbeda. b. Ekuivalen , instrumen yang ekuivalen adalah jenis pertanyaanyang secara bahasa berbeda tetapi secara maksudnya sama. Pengujian reliabilitas dengan cara ini dukup dilakukan sekali, tetapi instrumennya dua, pada responden yang sama, waktu yang sama, instrumen berbeda. c. Gabungan , pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan cara mencobakan dua instrumen yang equivalent itu beberapa kali, ke responden yang sama. Cara ini merupakan gabungan pertama dan kedua. Reliabilitas instrumen dilakukan dengan cara mengkorelasikan dua instrumen, setelha itu dikorelasikan pada pengujian kedua, dan selanjutnya dikorelasikan secara silang.
Metodologi Penelitian Geografi 34 3. Contoh Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen a. Contoh pengujian validitas instrumen Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Adapun formula yang dapat digunakan diantaranya koefisien korelasi product moment dari Karl Pearson, yaitu: Bisaanya syarat minimum untuk diaggap memnuhi syarat adalah kalau r = 0,3. Jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3, maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid ( Sugiyono, 2006:188- 189). Sedangkan untuk menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2. Setelah diketahui, maka buat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. kriterianya jika nilai hitung r lebih besar (>) daripada niali tabel r, item instrumen dinyatakan valid. Tabel 5. Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Validitas Contoh: Diketahui item nomor 1 nilai r hitung = 0,875 dan nilai r tabel = 0,632, maka dapat dinyatakan bahwa nilai r hitung = 0,875 > nilai r tabel = 0,632, sehingga item nomor 1 dinyatakan valid. Selanjutnya, setelah dilakukan korelasi product moment seperti di atas, kemudian dilanjutkan dengan uji t. Pengujian validitas ini perlu dilakukan apabila respon yang dilibatkan dalam pengujian validitas adalah sampel. Rumus uji t yang dimaksud adalah: Ket: t = nilai tabel t student r = koefisien korelasi N = ukuran sampel
Metodologi Penelitian Geografi 35 b. Contoh Pengujian Reliabilitas Instrumen Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dengan internal consistency dengan teknik belah dua yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown. Butir-butir instrumen tersebut dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ganjil dan kelompok genap. Diketahui Koefisien korelasi 0,68 ini selanjutnya dimasukkan dalam rumus. ri = = = 0,809 Jadi reliabilitas instrumen = 0,809, berdasarkan uji coba instrumen butir ini sudah valid dan reliable. Atau bisa juga menggunakan Koefisien Alpha (α) dari Cronbach: = . Dimana: = reliabilitas instrumen atau koefisien korelasi atau korelasi alpha k = banyaknya butir soal = jumlah varians butir = varians total (menggunakan rumus varians) N = jumlah responden C. Populasi dan Sampel 1. Pengertian Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi berupa subjek atau objek yang diteliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulan. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti. Dengan kata lain, sampel merupakan sebagian atau bertindak sebagai perwakilan dari populasi sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel dapat digeneralisasikan pada populasi. (Sugiyono, 2009:61- 62) Penarikan sampel diperlukan jika populasi yang diambil sangat besar, dan peneliti memiliki keterbatasan untuk menjangkau seluruh populasi maka peneliti perlu mendefinisikan populasi target dan populasi terjangkau baru kemudian menentukan jumlah sampel dan teknik sampling yang digunakan. Untuk menentukan sampel dari populasi digunakan perhitungan maupun acuan tabel yang dikembangkan para ahli. Berdasarkan sifatnya, populasi dapat digolongkan menjadi populasi homogen dan populasi heterogen. Populasi homogen adalah populasi yang unsurnya memiliki sifat yang sama sehingga tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara
Metodologi Penelitian Geografi 36 kuantitatif. Sedangkan populasi heterogen adalah populasi yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang berbeda (bervariasi) sehingga pelu ditetapkan batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam melaksanakan penelitian, walaupun tersedia populasi yang terbatas dan homogen, adakalanya peneliti tidak melakukan pengumpulan data secara populasi, tetapi mengambil sebagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi ( representative ). Hal ini berdasarkan pertimbangan yang logis, seperti kepraktisan, keterbatasan biaya, waktu, tenaga. (Ridwan, 2010:9) 2. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representative dari populasi. Ada dua macam teknik pengambilan sampling dalam penelitian, yaitu probability sampling dan non-probability sampling. 1) Probability Sampling Probability sampling adalah teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Adapun yang termasuk teknik probability sampling, sebagai berikut. a. Simple Random Sampling , yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara ini dilakukan bila anggota populasi dianggap homogeny. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan cara undian, memilih bilangan dari daftar bilangan secara acak. b. Proporsionate Stratified Random Sampling , yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, dilakukan sampling ini apabila anggota populasinya heterogen (tidak sejenis). c. Disproporsionate Stratified Random Sampling , yaitu pengambil sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetapi sebagian ada yang kurang proporsional pembagiannya, dilakukan sampling ini apabila anggota populasinya hetrogen. d. Cluster Sampling/Area Sampling , yaitu teknik sampling yang dilakukan dengan cara mengambil wakil dari setiap daerah/wilayah geografis yang ada. 2) Non-Probability Sampling Non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak member peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Metodologi Penelitian Geografi 37 a. Sampling Sistematis , yaitu pengambilan sampel didasarkan atas urutan dari populasi yang telah diberi nomor urut atau anggota sampel diambil dari populasi pada jarak interval tertentu, ruang dengan urutan yang seragam. Pengambilan nomor bisa dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap, atau kelipatan dari bilangan tertentu. b. Sampling Kuota , yaitu teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu samapi jumlah (kuota) yang diinginkan. c. Sampling Insidental , yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristiknya, maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel (responden). d. Sampling Purposive , yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu untuk tujuan tertentu. e. Sampling Jenuh , teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan sensus. Sampling jenuh dilakukan bila populasinya kurang dari 30 orang. f. Snowball Sampling , yaitu teknik penentuan sampel yang semula-mula jumlahnya kecil kemudian anggota sampel (responden) mengajak para sahabatnya untuk dijadikan sampel dan seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin membesar jumlahnya. (Sugiyono, 2009:63-68) SOAL 1. Jelaskan pengertian penelitian yang valid dan reliable? 2. Jelaskan mengapa dalam pengujian validitas konstrak diperlukan judgment expert ? 3. Jelaskan hubungan antara validitas konstrak dan validitas isi? 4. Jelaskan mengapa pengujian validitas dan reliabilitas penting dalam penelitian? 5. Sebutkan 2 macam teknik pengambilan sampling dalam penelitian?
Metodologi Penelitian Geografi 38 BAB VII TEKNIK ANALISIS DATA A. Pengertian dan Tujuan Teknik Analisis Data Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik data tersebut mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Adapun tujuan analisis data, yaitu mendeskripsikan data dan membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel. B. Teknik dan Prosedur Analisis Data Teknik analisis data dapat dibagi menjadi dua, yaitu teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial. Teknik analisis data deskriptif dilakukan melalui statistik dekriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul tanpa membuat generalisasi hasil penelitian. Table, grafik, diagram, presentase, frekuensi, mean, median, modus termasuk teknik analisis data deskriptif. Teknik analisis data inferensial dilakukan dengan statistik inferensial, yaitu statistik yang digunakan untuk menganlisis data dengan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Ciri analisis inferensial adalah digunakannya rumus statistik tertentu (misalnya ujit t, uji F, dll). Hasil penelitian rumus statistik inilah yang menjadi dasar pembuatan generalisasi dari sampel bagi populasi. Dengan demikian, penentuan analisis data ini didasarkan kepada tujuan penelitian yang sesuai dengan rumusan masalah dan hipotesis yang dirumuskan. Secara umum setelah analisis data dilakukan, diperlukan prosedur analisisnya, sebagai berikut. 1. Editing , yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan instrumen pengumpulan data, 2. Coding , yaitu pemberian kode atau proses indentifikasi dan mengklasifikasikan setiap pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut variabel yang diteliti, 3. Tabulasi data , yaitu mencatat atau memasukan data kedalam table induk penelitian, 4. Pengujian kualitas data , yaitu menguji validitas dan reliabilitas instrumen pengumpulan dara,
Metodologi Penelitian Geografi 39 5. Mendeskripsikan data , yaitu mendeskripsikan data agar diketahui atau dipahami karakteristik yang dimiliki oleh data. 6. Pengujian hipotesis , yaitu menguji hipotesis yang telah dibuat, untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan tersebut diterima atau ditolak. C. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif adalah analisis data penelitian secara deskriptif yang dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisa untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian. D. Analisis Statistik Inferensial Analisis statistik inferensial, yaitu data dengan statistik yang digunakan dengan tujuan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Dalam praktik penelitian, analisis statistika inferensial dilakukan dalam bentuk pengujian hipotesis. Hasil pengujian hipotesis inilah yang menjadi dasar pembuatan generalisasi dari sampel bagi populasi. Dengan demikian, statistik inferensial berfungsi menggeneralisasikan hasil penelitian sampel bagi populasi. Sesuai dengan fungsi tersebut, statistik inferensial sangat tepat untuk penelitian sampel. SOAL 1. Jelaskan pengertian teknik analisis data? 2. Sebutkan 2 jenis teknik analisis data? 3. Sebutkan ciri-ciri analisis inferensial? 4. Jelaskan prosedur analisis data? 5. Jelaskan perbedaan analisis statistic deskriptif dan analisis statistic inferensial?
Metodologi Penelitian Geografi 40 BAB VIII PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN A. Proposal Penelitian Kuantitatif Adapun sistematika proposal penelitian kuantitatif yang umum digunakan, sebagai berikut. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Identifikasi Masalah C. Rumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian F. Definisi Operasional II. LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori B. Kerangka Berfikir C. Hipotesis III. PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian B. Populasi dan Sampel C. Instrumen Penelitian
Metodologi Penelitian Geografi 41 D. Teknik Pengumpulan Data E. Teknik Analisis Data IV. HASIL PENELITIAN/PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN V. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA (Sugiyono, 2006:384) B. Proposal Penelitian Kualitatif Adapun sistematika proposal penelitian kualitatif yang umum digunakan, sebagai berikut. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Identifikasi Masalah C. Rumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian F. Definisi Operasional II. LANDASAN TEORI A. ………………………… B. ………………………… C. …………………………
Metodologi Penelitian Geografi 42 III. PROSEDUR PENELITIAN A. Metode dan Alasan Menggunakan Metode B. Tempat Penelitian C. Instrumen Penelitian D. Sampel Sumber Data E. Teknik Pengumpulan Data F. Teknik Analisis Data IV. HASIL PENELITIAN/PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN V. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA (Sugiyono, 2006:394)
Metodologi Penelitian Geografi 43 DAFTAR PUSTAKA Abdurahman, Maman., Dr., M.Pd., & Muhidin, Ali, Sambas., S.Pd., M.Si. 2011. Panduan Praktis Memahami Penelitian. Bandung: Pustaka Setia Furqon., Prof., Ph.D. 2011. Statistik Terapan Untuk Penelitian . Bandung: Alfabeta Nazir, Moh., Ph.D. 1983. Metode Penelitian . Jakarta: Ghalia Indonesia Riduwan., Dr., M.B.A. 2010. Dasar-dasar Statistik . Bandung: Alfabeta Sugiyono., Prof., DR. 2009. Statistik Untuk Penelitian . Bandung: Alfabeta Sugiyono., Prof., DR. 2006. Metode Penelitian Pendidikan . Bandung: Alfabeta |