Sebutkan tiga contoh perilaku kasih sayang kepada binatang

Makhluk hidup adalah organisme yang bisa bergerak menggunakan energinya sendiri. Makhluk hidup mengambil dan melepaskan zat kimia tertentu sepanjang hidup serta memiliki kemampuan untuk bertumbuh.

Contohnya, kita sebagai manusia bisa berjalan dari satu tempat ke tempat lain, menghirup oksigen dan mengembuskan karbondioksida, serta bertambah tinggi.

Ya, manusia adalah makhluk hidup. Namun, apakah manusia adalah satu-satunya makhluk hidup di Bumi?

Coba lihat ke sekeliling kita. Ada tumbuhan dan hewan juga yang memenuhi ciri-ciri yang telah disebutkan di atas.

Kita hidup berdampingan di Bumi dan saling menguntungkan, lho. Manusia membutuhkan tumbuhan dan hewan untuk memenuhi kebutuhan pokok, seperti bahan makanan. Manusia juga bisa memelihara tumbuhan dan hewan sebagai teman dan hiburan.

Di lain sisi, tumbuhan dan hewan juga membutuhkan bantuan manusia untuk kelangsungan hidup mereka. Salah satu yang dapat kita lakukan sebagai manusia adalah merawat dan mencintai mereka.

Dengan merawat dan mencintai tumbuhan dan hewan, manusia telah menunjukkan sikap cinta lingkungan, lho. Cinta lingkungan adalah tindakan atau sikap melindungi dan menjaga lingkungan alam.

Nah, pada pelajaran tematik kelas 4 SD tema 3 subtema Ayo Cinta Lingkungan, kamu akan mendapatkan pertanyaan tentang cara mencintai tumbuhan dan hewan.

Yuk, simak jawaban tentang cara mencintai tumbuhan dan hewan yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini.

1. Cara mencintai tumbuhan

Sebutkan tiga contoh perilaku kasih sayang kepada binatang
Pexels/Scott Webb

Apakah di rumahmu ada taman? Segar ya kalau di sekeliling kita banyak tumbuhan yang hidup dengan sehat?

Tumbuhan memerlukan bantuan manusia untuk hidup dengan sehat, baik yang liar maupun yang dipelihara. Tumbuhan yang terawat dengan baik dapat memberi manusia banyak sekali manfaat, lho.

Berikut ini adalah contoh sikap dan tindakan kita sebagai manusia untuk mencintai dan menyayangi tumbuhan.

  • Menyiram tumbuhan secara teratur
  • Memberi pupuk pada tumbuhan agar tumbuh dengan subur
  • Merawat tumbuhan dan menjaga kesehatannya dengan bertanggung jawab (seperti memberi obat pembasmi hama, membersihkan bagian tumbuhan yang layu, dan melindungi tumbuhan dari gangguan hewan)
  • Tidak merusak tumbuhan sembarangan, seperti memetik bunga
  • Menggunakan tumbuhan secukupnya untuk keperluan kita
  • Melakukan penanaman kembali
  • Tidak membuang-buang makanan yang berasal dari tumbuhan
  1. 7 Tips Menghadapi Trauma pada Anak akibat Dimarahi dan Dipukul
  2. Kekurangan dan Kelebihan Strict Parenting yang Perlu Dipahami Orangtua
  3. 7 Cara Memotivasi Anak agar Rajin Belajar

2. Cara mencintai hewan

Sebutkan tiga contoh perilaku kasih sayang kepada binatang
Pexels/Helena Lopes

Sebagai manusia, kita bisa memanfaatkan hewan untuk menemani kita. Namun, kita juga memiliki kewajiban untuk menjaganya agar tetap hidup, berkembang, dan tidak punah.

Nah, berikut adalah contoh sikap dan tindakan kita sebagai manusia untuk mencintai dan menyayangi hewan.

  • Memberikan tempat hidup yang layak pada hewan
  • Memberi makanan dan minuman pada hewan di sekitar kita
  • Menjaga lingkungan hidupnya tetap bersih
  • Menjaga kesehatan hewan peliharaan secara rutin
  • Memberi pengobatan atau membawa ke dokter hewan jika ada hewan yang sakit
  • Mengajak hewan peliharaan bermain dan berjalan-jalan agar tetap sehat dan senang
  • Tidak menyakiti hewan

3. Cara mencintai lingkungan

Sebutkan tiga contoh perilaku kasih sayang kepada binatang
Pexels/Susanne Jutzeler

Setelah mengetahui cara mencintai tumbuhan dan hewan, kita juga perlu tahu apa saja yang bisa kita lakukan untuk mencintai lingkungan. Berikut ini merupakan cara kita mencintai lingkungan.

  • Hemat dalam menggunakan gas
  • Hemat dalam menggunakan air bersih
  • Hemat dalam menggunakan kertas, tisu, dan benda berbahan dasar tumbuhan lainnya
  • Menggunakan teknologi ramah lingkungan
  • Mengurangi pemakaian plastik
  • Mendaur ulang sampah
  • Tidak membuang sampah sembarangan
  • Menanam pohon

Itulah jawaban tentang cara mencintai tumbuhan dan hewan. Jika kita memperlakukan tumbuhan dan hewan di sekitar kita dengan baik, kita juga yang akan menerima manfaatnya. Tumbuhan bisa tumbuh dengan subur dan memberikan kita makanan. Hewan bisa menemani, menghibur, dan melindungi kita. Lingkungan yang sehat pun akan membuat kita sehat.

Baca juga:

  • Apa Itu Globalisasi dan Jawaban Soal Tematik Kelas 6 SD Tema 4
  • Pengertian Lingkungan dan Jenis-jenisnya, Materi Kelas 4 SD
  • Kewajiban dan Hak Tentang Makanan, Materi Kelas 3 SD

Monyet ekor panjang didapati disiksa oleh dua pengamen topeng monyet. Peristiwa yang sempat viral beberapa waktu lalu itu terjadi di Pulo Jahe, Jatinegara, Jakarta. Padahal, topeng monyet sudah dilarang pemerintah karena kerap terjadi penganiayaan terhadap binatang.

Kasus penganiayaan kepada binatang juga kerap terjadi kepada binatang peliharaan. Di Bali, empat pemuda memukuli anjing hingga mati pada Juni lalu. Padahal, anjing tersebut adalah peliharaan seseorang. Pemilik anjing itu kemudian melaporkan penganiayaan tersebut kepada polisi.

Penganiayaan terhadap binatang bertentangan dengan ajaran Islam. Rasulullah SAW dikenal amat menyayangi binatang. Para sahabat diajak untuk menyayangi binatang karena bisa mendatangkan pahala. "Setiap air yang diberikan kepada hewan hidup (untuk minumnya) mendatangkan pahala." (HR Bukhari dan Muslim).

Berbuat baik kepada anjing --yang daging dan air liurnya diharamkan-- bahkan mendatangkan ampunan. Rasulullah SAW pernah berkisah mengenai seekor anjing yang mengelilingi sumur dan hampir mati kehausan. Seorang pelacur dari bani Israel melihatnya. Dia melepaskan sepatunya dan mengisinya dengan air. Dia memberikannya kepada anjing tersebut. Allah mengampuni dosa-dosa wanita itu karena tindakan baiknya. (HR Bukhari dan Muslim).

Berbuat baik kepada anjing--yang daging dan air liurnya diharamkan -- bahkan mendatangkan ampunan.

Jika kita diperintahkan berbuat baik kepada binatang yang bisa mendatangkan pahala dan ampunan, perlakuan buruk kepada hewan akan mendatangkan sebaliknya. Perbuatan itu dilarang dan mendatangkan dosa.

Abdullah bin Mas'ud meriwayatkan, suatu ketika dirinya dan para sahabat yang lain menemani Rasulullah SAW melakukan perjalanan. Mereka melihat burung seperti burung pipit yang membawa dua anaknya. Burung itu terbang hampir jatuh dengan sepasang sayapnya yang hampir menyentuh tanah.

Nabi SAW bertanya, "Siapa yang memisahkan anak burung ini dari induknya? Kembalikanlah dia kepada induknya."

Rasulullah juga sempat melihat rumah semut yang telah dibakar. Nabi SAW bertanya, "Siapa yang membakar rumah semut ini?"

Abddullan bin Mas'ud menjawab, "Kami, wahai Rasulullah."

Rasulullah pun bersabda, "Sungguh tidak ada seorang pun yang berhak mengazab (makhluk lain) dengan api kecuali tuhan Zat yang memiliki api." (HR Abu Dawud).

Dalam hadis sahih lainnya diceritakan seorang wanita dimasukkan ke dalam neraka karena kucing yang diikatnya. Ia tidak memberinya minuman dan makanan, tidak melepaskan dan membiarkannya mencari serangga tanah (mencari makanannya sendiri) hingga mati.

Kepada binatang yang hendak disembelih sebagai kurban, kita pun diperintahkan untuk berbuat baik. Rasulullah memerintahkan untuk menajamkan alat penyembelihan dan tidak mengasah pisau di depan hewan kurban. Tidak hanya itu, Rasulullah secara eksplisit menyuruh kita agar hewan kurban yang akan disembelih merasa nyaman. "...Berikanlah rasa nyaman pada hewan sembelihan itu." (HR Muslim).

Para sahabat yang menimba ilmu kasih sayang langsung dari Rasulullah mendapatkan warisan ini. Dikisahkan, satu ketika Amirul Mukminin Umar bin Khattab tengah duduk di samping unta yang sakit. Ia duduk sambil menangis lantas berkata, "Demi Allah, aku tidak mengerti apa yang tengah terjadi padamu. Aku sungguh takut; kelak Allah akan menanyaiku tentangmu dan meminta pertanggungjawabanku pada Hari Kiamat."

Imam Bukhari melakukan rihlat li thalab al hadits, perjalanan dengan misi utama mencari hadis-hadis yang tersebar di daerah-daerah yang jauh. Ia menempuh jarak ratusan kilometer untuk mengambil riwayat hadis tertentu dari seorang perawi.

Setibanya di lokasi, ia mendapati perawi yang ia tuju itu sedang beranjak memberi makan kudanya di sebuah ember. Padahal, Imam Bukhari melihat secara kasat mata ember tersebut kosong, tak ada makanan sama sekali. Tampaknya, perawi yang bersangkutan bermaksud mempermainkan dan menipu kudanya.

Mengetahui itu, Imam Bukhari lantas membatalkan niat mengambil riwayat dari perawi tersebut. Perlakuannya terhadap kuda itu menunjukkan sikap tak jujur. Bukhari pun beranggapan, bila pada binatang saja ia berbohong, tak menutup kemungkinan berbuat hal yang sama kala meriwayatkan hadis. Wallahu a'lam.

"Rasulullah pun bersabda, Sungguh tidak ada seorang pun yang berhak mengazab (makhluk lain) dengan api, kecuali tuhan Zat yang memiliki api. (HR Abu Dawud)."