You're Reading a Free Preview Show
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview
Sistem pembumian adalah suatu rangkaian/jaringan mulai dari kutub pembumian/ elektroda, hantaran penghubung/conductor sampai terminal pembumian yang berfungsi untuk menyalurkan arus lebih ke Bumi sehingga dapat memberikan proteksi terhadap manusia dari sengatan listrik dan mengamankan komponen instalasi agar dapat terhindar dari bahaya arus dan tegangan asing serta perangkat dapat beroperasi sesuai dengan ketentuan teknis yang semestinya.
Pembumian merupakan salah satu factor utama dalam setiap pengamanan perlatan atau rangkaian listrik. Untuk melakukan pengamanan tersebut diperlukan perancangan pembumian sesuai standar yang berlaku seperti:
Pembumian peralatan adalah penghubungan badan atau rangka peralatan listrik (motor, generator, transformator, pemutus daya dan bagian-bagian logam lainnya yang dalam keadaan normal tidak dialiri arus) dengan tanah. Maksud dari pembumian peralatan adalah:
Oleh karena itu, secara umum sistem pembumian berperan sebagai Proteksi dengan tujuan pemasangan:
Ketentuan Pembumian(1) Sesuai aturan PUIL dalam Prihanto (2013: 17), Ketentuan pembumian adalah sebagai berikut: (1) BKT motor pegun harus dibumikan jika terdapat salah satu keadaan berikut :
(2) BKT motor pegun, yang bekerja pada tegangan di atas 50 V ke bumi, harus dibumikan atau dilindungi dengan cara isolasi ganda yang disahkan, atau dengan cara lain yang setaraf. (3) Sebagai pengaman lainnya panel harus dihubungtanahkan yang fungsinya untuk memperkecil tegangan sentuh listrik bila terjadi kebocoran isolasi. Besar penampang pentanahan disesuaikan dengan peraturan yang ada. Adapun aturan pembumian pada PHB menurut 62131 PUIL 2000, di antaranya adalah sebagai berikut:
Jenis Sistem PembumianKode digunakan mempunyai arti sebagai berikut :
T = hubungan langsung satu titik ke bumi. I = semua bagian aktif diisolasi dari bumi, atau satu titik dihubungkan ke bumi melalui suatu impedans.
T = hubungan listrik langsung BKT ke bumi, yang tidak tergantung pembumian setiap titik tenaga listrik. N = hubungan listrik langsung BKT ke titik yang dibumikan dari sistem tenaga listrik (dalam sistem a.b. titik yang dibumikan biasanya titik netral, atau penghantar fase jika titik netral tidak ada).
S = fungsi proteksi yang diberikan oleh penghantar yang terpisah dari netral atau dari saluran yang dibumikan (atau dalam sistem a.b., fase yang dibumikan). C = fungsi netral dan fungsi proteksi tergabung dalam penghantar tunggal (penghantar PEN). Sesuai PUIL 2000, Jenis system pembumian adalah sebagai berikut: 1) Sistem TN (354, puil 2000) Sistem tenaga listrik TN yang mempunyai satu titik yang dibumikan langsung, BKT instalasi dihubungkan ke titik tersebut oleh penghantar proteksi. Ada tiga jenis sistem TN sesuai dengan susunan penghantar netral dan penghantar proteksi yaitu sebagai berikut : Sistem TN-S : Digunakan penghantar proteksi terpisah diseluruh sistem
Sistem TN-C-S : fungsi netral dan fungsi proteksi tergabung dalam penghantar tunggal di sebagian sistem
Sistem T.N-C : Di mana fungsi netral dan fungsi proteksi tergabung dalam penghantar tunggal di seluruh sistem
2) Sistem TT (355, puil 2000) Sistem tenaga listrik TT mempunyai satu titik yang dibumikan langsung. BKT instalasi dihubungkan langsung ke electrode bumi sistem tenaga listrik.
3) Sistem IT (356, puil 2000) Sistem tenaga listrik IT mempunyai semua bagian aktif yang diisolasi dari bumi, atau satu titik dihubungkan ke bumi melalui suatu impedans. BKT instalasi listrik dibumikan secara independent atau secara kolektif atau kepembumian sistem
Contoh Rancangan Sistem Pembumian pada Instalasi Tenaga Listrik1) Contoh hubungan penghantar proteksi ke terminal dalam PHB Penghantar Proteksi keluar harus mempunyai rel atau terminal tersendiri , yaitu rel atau terminal PE. Rel/terminal PE dibumikan. Di sebelah hilir rel/terminal PE, penghantar PE dan penghantar netral N harus terpisah.
2) Contoh Pembumian Sistem IT Bila gawai dari jenis yang terpasang antara setiap fasa dan bumi, maka impedans antara setiap fasa dan bumi dari gawai tersebut harus sama. Ini diperlukan untuk mencegah terjadinya tegangan antara netral dan bumi dalam keadaan normal.
3) Contoh Instalasi proteksi dengan GPAS Perlengkapan listrik yang diproteksi dengan GPAS pada sistem TT harus dibumikan sedemikian rup[a sehingga tidak mungkin timbul tegangan sentuh yang terlalu tinggi, melebihi 50 v a.b efektif jika arus operasi sisa pengenal GPAS tersebut mengalir melalui electrode bumi.
|