Sebutkan kata kunci dalam teks bacaan kerukunan di desa keberagaman

Sebutkan kata kunci dalam teks bacaan kerukunan di desa keberagaman

Kunci jawaban materi kelas 6 SD/MI tema menuju masyarakat sejahtera, informasi teks “Merajut Keberagaman di Kampung Pancasila” . (Foto oleh Dio Hasbi Saniskoro dari Pexels)

Bobo.id - Saat ini kita sampai di pelajaran tematik kelas 6 SD/MI, tema menuju masyarakat sejahtera, pembelajaran 2, tepatnya halaman 24.

Pada pembelajaran ini, teman-teman akan mempelajari kerukunan antarumat  beragama di Indonesia.

Kerukunan harus selalu dijaga oleh warga negara Indonesia menurut dasar pedoman hidup kita, yaitu Pancasila.

Untuk itu, teman-teman bisa membaca teks bacaan berikut untuk belajar apa itu kerukunan.

Setelah selesai membaca, teman-teman akan mengerjakan beberapa soal dan menjawab pertanyaannya.

Baca Juga: Pengertian Konflik Sosial: Penyebab, Akibat, dan Cara Menangani

Jika kesulitan, teman-teman bisa menggunakan kunci jawabannya, kok. Yuk, simak bacaan berikut dengan saksama! 

Merajut Keberagaman di Kampung Pancasila 

Kampung Pancasila adalah sebuah julukan yang diberikan oleh masyarakat seiring dengan suasana harmoni dan sikap toleransi beragama yang dilakukan warga Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Desa Balun yang hanya berjarak selemparan batu dari pusat kota ini merupakan salah satu desa tua yang syarat dengan berbagai nilai sejarah, termasuk tentang penyebaran islam oleh para santri murid walisongo dan masih terkait dengan sejarah hari jadi Kota Lamongan. 

Harmoni kerukunan antarumat beragama di Desa Balun sudah ada sejak lama dan terus terpelihara hingga saat ini. Kepala Desa Balun, Sudarjo mengatakan, pada tahun 1990-an, saat gencarnya penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), Desa Balun menjadi percontohan untuk pelaksanaan program pemerintah itu. Sejak saat itulah Desa Balun dikenal dengan julukan Kampung Pancasila. 

Desa Balun yang memiliki wilayah seluas 621.103 hektar itu berpenduduk 4.730 jiwa yang terdiri dari pemeluk agama Islam, Kristen, dan Hindu. Dalam kehidupan sehari-hari, warga Balun tidak tinggal secara berkelompok berdasarkan agama, tetapi berbaur menjadi satu. 


Page 2

Thea Arnaiz Sabtu, 4 Desember 2021 | 07:30 WIB

Sebutkan kata kunci dalam teks bacaan kerukunan di desa keberagaman

Kunci jawaban materi kelas 6 SD/MI tema menuju masyarakat sejahtera, informasi teks “Merajut Keberagaman di Kampung Pancasila” . (Foto oleh Dio Hasbi Saniskoro dari Pexels)

Di Desa Balun tiga agama yang berkembang, Islam, Kristen, dan Hindu memiliki tempat ibadah yang saling berdekatan satu sama lain. Di sebelah barat lapangan desa berdiri Masjid Miftahul Huda berarsitektur Timur Tengah dengan nuansa hijau dan kuning. Di selatan masjid terdapat Pura Sweta Maha Suci yang berarsitektur Bali. Dan sekitar 70 meter di depan Masjid Miftahul Huda atau di timur lapangan desa terdapat Gereja kristen Jawi Wetan. Meskipun tempat ibadah berada dalam satu area namun warga Balun saling menghargai agama yang dianut masing-masing warga. 

Baca Juga: Cari Jawaban Materi Kelas 6 SD/MI, Apakah yang Dimaksud Perubahan Primer pada Masa Pubertas?

Kerukunan tidak hanya tergambar dalam bangunan rumah ibadah yang bertetangga. Kegiatan yang melibatkan seluruh anggota masyarakat seperti kerja bakti dan peringatan hari besar nasional juga dilakukan bersama tanpa membedakan aliran kepercayaan. Demikian juga saat ada aktivitas di salah satu tempat ibadah. Sesama warga saling menghormati dan menghargai pelaksanaan ibadah. Bahkan pemeluk agama lain juga membantu dalam pelaksanaan kegiatan tersebut misalnya turut menjaga keamanan dan kenyamanan dalam beribadah. 

Warga Desa Balun yang merasakan nyamannya hidup dengan kerukunan antarumat beragama pun berusaha menjaga kedamaian tersebut. Hal ini dibuktikan dengan adanya kesepakatan yang dideklarasikan pada tanggal 17 Juni 1998 antarwarga di Desa Balun. Kesepakatan ini bertujuan agar seluruh warga Desa Balun mampu menjaga dan mengembangkan kerukunan serta toleransi antarumat beragama. 

Jawablah pertanyaan berikut dan ungkapkan pendapatmu dengan jelas! 

1. Apa judul bacaan di atas? 

Jawaban: Merajut Keberagaman di Kampung Pancasila. 


Page 3


Page 4

Sebutkan kata kunci dalam teks bacaan kerukunan di desa keberagaman

Foto oleh Dio Hasbi Saniskoro dari Pexels

Kunci jawaban materi kelas 6 SD/MI tema menuju masyarakat sejahtera, informasi teks “Merajut Keberagaman di Kampung Pancasila” .

Bobo.id - Saat ini kita sampai di pelajaran tematik kelas 6 SD/MI, tema menuju masyarakat sejahtera, pembelajaran 2, tepatnya halaman 24.

Pada pembelajaran ini, teman-teman akan mempelajari kerukunan antarumat  beragama di Indonesia.

Kerukunan harus selalu dijaga oleh warga negara Indonesia menurut dasar pedoman hidup kita, yaitu Pancasila.

Untuk itu, teman-teman bisa membaca teks bacaan berikut untuk belajar apa itu kerukunan.

Setelah selesai membaca, teman-teman akan mengerjakan beberapa soal dan menjawab pertanyaannya.

Baca Juga: Pengertian Konflik Sosial: Penyebab, Akibat, dan Cara Menangani

Jika kesulitan, teman-teman bisa menggunakan kunci jawabannya, kok. Yuk, simak bacaan berikut dengan saksama! 

Merajut Keberagaman di Kampung Pancasila 

Kampung Pancasila adalah sebuah julukan yang diberikan oleh masyarakat seiring dengan suasana harmoni dan sikap toleransi beragama yang dilakukan warga Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Desa Balun yang hanya berjarak selemparan batu dari pusat kota ini merupakan salah satu desa tua yang syarat dengan berbagai nilai sejarah, termasuk tentang penyebaran islam oleh para santri murid walisongo dan masih terkait dengan sejarah hari jadi Kota Lamongan. 

Harmoni kerukunan antarumat beragama di Desa Balun sudah ada sejak lama dan terus terpelihara hingga saat ini. Kepala Desa Balun, Sudarjo mengatakan, pada tahun 1990-an, saat gencarnya penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), Desa Balun menjadi percontohan untuk pelaksanaan program pemerintah itu. Sejak saat itulah Desa Balun dikenal dengan julukan Kampung Pancasila. 

Desa Balun yang memiliki wilayah seluas 621.103 hektar itu berpenduduk 4.730 jiwa yang terdiri dari pemeluk agama Islam, Kristen, dan Hindu. Dalam kehidupan sehari-hari, warga Balun tidak tinggal secara berkelompok berdasarkan agama, tetapi berbaur menjadi satu. 

Sebutkan kata kunci dalam teks bacaan kerukunan di desa keberagaman

Meskipun Terdiri dari beragam agama para warga desa wirotaman tidak saling berselisih.

Apa kata kunci pada judul bacaan di atas Kerukunan di Kampung Wonorejo Papua, Apakah informasi dari bacaan berdasarkan kata kunci pada judul, pembahasan kunci jawaban tema 6 kelas 6 halaman 14 15 16 19 tepatnya pada materi pembelajaran 3 subtema Subtema 1 Masyarakat Peduli Lingkungan di buku tematik siswa revisi 2018.

Pembahasan kali ini merupakan lanjutan tugas sebelumnya, di mana kalian telah mengerjakan soal Apa Upaya yang Dapat Dilakukan Untuk Mengisi Kemerdekaan di buku tematik siswa.

Kerukunan di Kampung Wonorejo, Papua

Kampung Wonorejo, Arso Timur, Papua adalah salah satu kampung transmigran. Warganya berasal dari berbagai daerah padat penduduk di Pulau Jawa. Kondisi tersebut membuat warga di kampung Wonorejo memiliki perbedaan suku, agama, dan budaya.

Di Kampung Wonorejo, posisi rumah warga bersebelahan. Semua warga akrab tak terkecuali anak-anak. Setiap hari anak-anak di Kampung Wonorejo pergi ke sekolah bersama. Itu sebabnya mereka sangat akrab. Mereka suka bermain bersama dan sering menghabiskan waktu di rumah satu sama lain.

Meskipun berbeda suku, kebersamaan begitu kental terlihat dalam keseharian mereka. Setiap akhir minggu anak-anak Kampung Wonorejo berkumpul di balai utama kampung. Biasanya, mereka olahraga bersama atau sekadar bermain-main. Bagi anak-anak yang menginjak usia remaja akan mendapat penyuluhan tentang menjaga kebersihan diri saat pubertas dari tenaga kesehatan. Kadang-kadang mereka juga membantu orang tua yang sedang bekerja bakti membersihkan lingkungan.

Semua warga di Kampung Wonorejo hidup rukun. Mereka menyadari bahwa para pahlawan telah meraih kemerdekaan dengan semangat perjuangan tinggi. Dalam meraih kemerdekaan, para pejuang tidak memandang perbedaan daerah, agama, dan suku bangsa. Mereka bersatu padu untuk merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Oleh sebab itu, semua warga Kampung Wonorejo ingin menjaga persatuan di daerah mereka sebagai wujud menjaga kesatuan NKRI. Mereka hidup rukun dalam perbedaan.

Potret Kampung Wonorejo, Arso Timur, menunjukkan kepada kita tentang kerukunan dalam keragaman. Semua warga kampung hidup rukun walaupun berbeda asal usul suku bangsa, agama, dan budaya. Keragaman suku bangsa menjadi modal sosial dalam pembangunan.

Keberadaan berbagai suku bangsa yang ada di Kampung Wonorejo ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah tentang transmigrasi. Program transmigrasi di mulai sejak pemerintahan Orde Baru pada tahun 1961. Pemerintah Orde Baru menggalakkan program transmigrasi sebagai upaya untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera. Melalui program ini membuktikan bahwa setelah mengikuti transmigrasi, masyarakat memiliki rumah, lahan pertanian, dan keterampilan sebagai bekal hidup di lokasi transmigrasi. Program tersebut mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini berlandaskan pada hak setiap warga negara untuk mendapat penghidupan dan pendidikan yang layak dari negara.

Saat ini latar belakang kehidupan warga di Kampung Wonorejo sudah mengalami percampuran budaya dan agama. Sebagian warga Kampung Wonorejo sudah melakukan pernikahan antarsuku. Bagi warga Kampung Wonorejo, keragaman adalah kekayaan mereka.

Dalam perkembangannya, ada beberapa yang harus diperhatikan antara Kampung Wonorejo dan kampung-kampung sekitarnya, misalnya Kampung Kibay. Penduduk asli Kibay terdiri atas 121 kepala keluarga. Sebagian dari mereka tersebar di Distrik Arso. Wilayah Kibay memiliki potensi sumber daya alam seperti hutan dan hasil pertanian. Warga di Kampung Kibay menanam sayur dan umbi-umbian untuk dikonsumsi sebagai makanan pengganti beras. Para wanita di kampung ini juga terampil menganyam noken dari kulit pohon. Sebagian warga bekerja serabutan penebang kayu, tukang bangunan, dan buruh harian di perkebunan sawit.

Potret Kampung Kibay memberi gambaran kepada kita tentang mata pencaharian sebagian besar penduduk asli Papua dan para transmigran, seperti di Kampung Wonorejo. Di Kampung Wonorejo, kehidupan masyarakat cukup harmonis. Mereka hidup berdampingan dengan penduduk asli Papua. Apabila terjadi peristiwa yang menyangkut hukum, seperti pencurian atau gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat akan diproses secara hukum. Akan tetapi, sebelumnya mereka harus menyelesaikan masalah tersebut melalui paguyuban adat. Jika ada kerusuhan di Kampung, paguyuban selalu berperan penting dalam proses penyelesaian masalah.

Para perempuan di Kampung Wonorejo dan Kampung Kibay juga saling bertukar pengetahuan antara perempuan Papua dan perempuan transmigrasi yang berasal dari Jawa. Para perempuan Jawa mengajarkan perempuan Papua cara membuat kue dari bahan tepung singkong dan cara membuat sayur dari batang pohon pisang. Sebelumnya orang Papua, selalu membuang batang pohon pisang yang sudah ditebang. Berkat pengetahuan dari perempuan Jawa, kini mereka memanfaatkan batang pisang menjadi sayur yang lezat.

Penduduk asli Papua dan warga transmigran saling bertoleransi. Mereka saling menghormati perbedaan agama maupun budaya. Mereka menganggap bahwa perbedaan budaya dan agama merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang harus dijaga. Para penduduk bisa hidup rukun berdampingan sebagai satu bangsa yaitu bangsa Indonesia.

Warga Kampung Kibay dan Kampung Wonorejo tetap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka juga menjaga persatuan dan kesatuan serta selalu menjunjung tinggi semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam segala perbedaan yang ada. Mereka memiliki jati diri sebagai bangsa Indonesia yang beretika dan santun, serta mempunyai jiwa gotong royong, dan toleransi tinggi. Mereka ingin menciptakan kehidupan di bumi Indonesia yang damai, tenteram, hidup rukun berdampingan.

Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 6 Halaman 19

A. Jawablah pertanyaan di bawah ini secara lisan! 1. Apa judul bacaan di atas? 2. Apa kata kunci pada judul bacaan di atas?

3. Apakah informasi dari bacaan berdasarkan kata kunci pada judul?