Riandanu Madi Utomo - 22 September 2016 15:11 WIB
medcom.id, Jakarta: Jika Anda memperhatikan berbagai gambar yang tersimpan di ponsel atau PC, Anda pasti akan melihat masing-masing gambar tersebut memiliki ekstensi seperti JPEG, GIF, atau PNG. Namun apakah Anda tahu apa artinya ekstensi tersebut? Mirip dengan data digital lain, ekstensi tersebut merupakan sarana untuk mengenali format gambar yang digunakan dan perlu diketahui setiap format gambar memiliki fungsi dan karakteristik yang berbeda. Untuk itulah, jangan sampai Anda menggunakan format gambar yang salah ketika ingin membuat sebuah produk digital seperti website atau aplikasi. Berikut adalah perbedaan fungsi dan karakteristik dari format gambar JPEG, GIF dan PNG menurut CGFrog: 1. JPEG (Joint Photographic Experts Group) JPEG merupakan format yang sering digunakan untuk merepresentasikan gambar dengan sifat yang kompleks. Kemampuan JPEG yang bisa menampilkan gradien gambar dengan baik biasanya juga digunakan sebagai format untuk menampilkan foto dan gambar di sebuah halaman web. JPEG juga sering digunakan sebagai format untuk file foto yang diambil dari kamera digital, terutama kamera ponsel. Kekurangan JPEG adalah background-nya tidak bisa transparan, sehingga bentuknya akan selalu kotak namun bisa diatur dalam berbagai macam ukuran. Perbedaan JPEG, GIF dan PNG (klik untuk memperbesar) 2. GIF (Graphic Interchange Format) GIF biasanya lebih dikenal sebagai format gambar animasi di kalangan pengguna internet. Tidak seperti JPEG yang memiliki banyak varian warna dan mampu menampilkan gradasi warna dengan sangat baik, GIF hanya dibekali dengan 8 bit warna per pixel. Artinya, satu pixel di gambar dengan format GIF hanya bisa merepresentasikan 256 warna. Karena warnanya yang minim, GIF sangat cocok untuk dijadikan format gambar yang tidak memerlukan banyak warna. Keunggulan lain dari format gambar GIF adalah ukurannya yang kecil dan telah mendukung animasi. 3. PNG (Portable Network Graphics) Mirip dengan JPEG, PNG merupakan format gambar yang bisa menampilkan warna kompleks. Hal tersebut membuat PNG juga cocok untuk menampilkan gambar atau foto dengan gradasi beragam di halaman web. Bedanya, PNG telah mendukung warna transparan sehingga banyak digunakan untuk tampilan logo dan desain sejenisnya. Meski demikian, PNG memiliki kelemahan, yaitu ukurannya tergolong lebih besar ketimbang JPEG, dan tidak bisa digunakan sembarangan di berbagai website karena akan memakan bandwidth untuk mengaksesnya. (MMI)
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini? Joint Photographic Experts Group (JPEG) merupakan skema kompresi file bitmap.[2] Awalnya, file yang menyimpan hasil foto digital memiliki ukuran yang besar sehingga tidak praktis.[2] Dengan format baru ini, hasil foto yang semula berukuran besar berhasil dikompresi (dimampatkan) sehingga ukurannya kecil.[2] Dikembangkan awal tahun 1980 oleh Joint Photographic Experts Group (JPEG).[3] JPEG merupakan format paling sering digunakan di internet.[3] Implementasi format JPEG terbaru dimulai sejak tahun 1996 dan semakin berkembang dengan inovasi format baru yang menyertai perkembangan teknologi yang memanfaatkan format JPEG lebih luas.[3] Walaupun format JPEG merupakan metode kompresi gambar yang gratis, sebuah perusahaan bernama Forgent pada tahun 2002 mempatenkan format ini dan akan menarik biaya lisensi.[4] Segera Group JPEG mengumumkan sebuah format JPEG 2000 sebagai sebuah format pengganti.[4] Namun dua hal di atas terlambat, karena JPEG sudah digunakan secara luas dan hak paten belum ditetapkan oleh pengadilan.[4] Standar kompresi file gambar yang dibuat oleh kelompok Joint Photographic Experts Group ini menghasilkan kompresi yang sangat besar tetapi dengan akibat berupa adanya distorsi pada gambar yang hampir selalu tidak terlihat.[5] JPEG adalah sebuah format gambar, sangat berguna untuk membuat gambar jenis fotografi berkualitas tinggi dalam ukuran file yang sangat kecil.[5] Format file grafis ini telah diterima oleh Telecommunication Standardization Sector atau ITU-T dan Organisasi Internasional untuk Standardisasi atau ISO.[5] JPEG kebanyakan digunakan untuk melakukan kompresi gambar diam menggunakan analisis Discrete Cosine Transform (DCT).[5] Meskipun kompresi gambar JPEG sangatlah efisien dan selalu menyimpan gambar dalam kategori warna true color (24 bit), format ini bersifat lossy, yang berarti bahwa kualitas gambar dikorbankan bila tingkat kompresi yang dipilih semakin tinggi. Bersama dengan GIF, JPEG adalah salah satu dari dua standar format file gambar yang digunakan dalam halaman-halaman web, dan memang tepat digunakan untuk gambar-gambar yang melibatkan representasi gambar berkualitas fotografi.[5] Dalam penggunaan untuk web, JPEG dapat disimpan dalam varian progresif yang memungkinkan untuk melakukan proses dekompresi secara perlahan dari suatu tampilan kasar sampai ke detail tampilan yang tertinggi.[5] Video digital dapat juga disimpan dalam format JPEG menggunakan standar M-JPEG (motion JPEG) yang didukung oleh banyak perangkat keras CODEC.[5] Keuntungan lain format JPEG adalah dapat diterima pada hampir semua program-program komputer, baik yang berbasis Windows maupun Apple Macintosh.[2] Format JPEG tentu saja dapat diterima pada perangkat lunak Powerpoint, Word, Excel, dan sebagainya.[2] Tabel komparasi karakteristik jenis file gambar dalam web.[6]
|