Bagi masyarakat modern, mobil matic kerap jadi andalan. Alasannya tentu saja mobil jenis ini memiliki transmisi otomatis yang memudahkan pengemudi dalam berkendara. Di samping itu, kini berbagai mobil matic sudah dilengkapi dengan fitur-fitur canggih yang memberikan kenyamanan sepanjang perjalanan, baik untuk pengemudi maupun penumpang. Sayangnya, tidak berbeda dari mobil dengan transmisi manual, mobil matic juga punya kendala yang bisa mengganggu perjalanan Anda. Masalah akan bertambah runyam apabila pemilik mobil tidak melakukan perawatan rutin. Performa kendaraan tentu tidak lagi maksimal bahkan bisa terjadi kerusakan. Oleh karena itu, Anda mesti mengetahui masalah-masalah yang sering terjadi pada mobil transmisi otomatis dan bagaimana cara mengatasinya.
Jika sentakan tersebut terasa kasar, bahkan terasa seperti ada yang mendorong mobil, Anda harus mulai cemas. Lebih baik Anda segera membawa mobil matic Anda ke bengkel untuk pemeriksaan lebih lanjut. Ingat, jangan pernah meremehkan rasa tidak wajar sekecil apa pun. 2. Ada Getaran Tidak Wajar pada Mobil Baca juga: Promo Spesial Asuransi Kendaraan di Bulan Ini! 3. Sulit Memindahkan Tuas 4. Gigi Tidak Mengikuti Perpindahan Tuas 5. Kesulitan Memundurkan Mobil Meski terkesan lebih praktis ketimbang mobil transmisi manual, mobil matic juga punya kendala yang bila tidak ditangani dengan tepat bisa merepotkan. Apabila Anda tidak mencermati kondisi mobil, performa kendaraan tidak lagi maksimal dan perjalanan Anda justru akan terganggu. Maka dari itu, ada baiknya Anda melakukan pemeriksaan secara berkala setiap 10.000 kilometer atau enam bulan sekali agar mobil Anda terhindar dari masalah-masalah di atas.
JAKARTA, KOMPAS.com- Kerusakan pada mobil, biasanya ditandai dengan sejumlah gejala yang bisa dirasakan oleh pengemudi. Saat merasakan ada gejala yang tidak beres, sebaiknya langsung melakukan pemeriksaan ke bengkel. Hal ini untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada mesin. Apabila sudah terjadi kerusakan yang cukup parah sebaiknya dilakukan penggantian dengan komponen baru. Sehingga, kondisi mobil bisa kembali baik, aman dan nyaman saat dikendarai. Bagi para pemilik mobil dengan transmisi manual yang sering terjadi adalah permasalahan pada perangkat kopling. Mulai dari kampas kopling atau plat kopling, cover kopling, roda gila atau flywheel dan juga bearing release. Baca juga: Pakai Mobil Transmisi Manual, Begini Cara Pindah Gigi yang Benar Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, pada mobil manual biasanya jika terjadi kerusakan pada komponen kopling akan terlihat gejalanya. “Misalkan saat perpindahan gigi atau transmisi terasa sulit kemungkinan terjadi kerusakan pada gigi sinkromesnya yang sudah aus,” katanya saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/2/2020). satu set perangkat kopling yang sudah mengalami kerusakan.Didi menambahkan, selain itu gejala adanya kerusakan pada komponen kopling juga bisa dirasakan saat berkurangnya tenaga. Jika hal itu terjadi pada mobil manual berarti kampas koplingnya sudah aus. “Kalau kampas kopling sudah aus itu terlihat dari berkurangnya tenaga. Kemudian jika bergetar itu karena flywheel atau cover kopling terbakar atau bergelombang,” ungkapnya. Kemudian, kerusakan lain juga bisa terjadi pada bearing release. Bearing atau laher ini terdapat pada tengah cover kopling. Baca juga: Ini Komponen Mobil Transmisi Manual yang Rawan Rusak Meski terlihat sepele tetapi bearing release ini mempunyai fungsi yang cukup penting dalam pemindahan transmisi. Jika bearing release mengalami kerusakan bisa dirasakan saat perpindahan gigi terasa sulit. Terpisah Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Suparna mengatakan, jika sudah terjadi kerusakan pada komponen kopling juga akan berdampak pada konsumsi bahan bahar. “Kalau kopling sudah aus itu juga akan berimbas pada konsumsi BBM, jadi lebih boros dari sebelumnya. Hal ini karena kopling yang aus membuat terjadinya selip sehingga konsumsi bahan bakar juga lebih boros,” ucapnya. Selain komponen kopling, yang juga harus diperhatikan adalah kualitas minyak kopling. Suparna mengatakan, kualitas minyak kopling harus dijaga agar kinerja kopling juga bisa maksimal. “Kualitas minyak kopling harus bagus, volumenya diperhatikan jangan sampai kurang. Selain itu juga harus dilakukan penggantian secara rutin,” ujarnya. Suparna juga mengatakan, jika minyak kopling sudah tidak bagus maka efeknya seperti penyetelan kopling yang terlalu longgar. “Yakni kopling tekor karena tenaga tidak terilis sempurna secara 100 persen. Perpindahan gigi juga keras dan juga gigi percepatan juga akan lebih cepat rusak,” kata Suparna. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. |