Sebutkan dan jelaskan pusat peradaban islam pada masa abbasiyah

Sebutkan dan jelaskan pusat peradaban islam pada masa abbasiyah

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Daftar Isi:

  • Hasil penelitian ini adalah: Dan letak goegrafi kota baghdad. Terletak pada Sungai Tigris pada 33°20 utara dan 44°26 timur. Sejarah latar belakang berdirinya Bahgdad merupakan ibu kota negara kerajaan Abbasiyah yang didirikan Khalifah Abu Ja’far Al-Mansur (754-775 M) pada tahun 762 M. Sejak awal berdirinya, kota ini sudah menjadi pusat peradaban dan kebangkitan ilmu pengetahuan. di kota inilah para ahli ilmu pengetahuan datang beramai-ramai untuk belajar.. model Arsitektur Kota Baghdad berbentuk Bundar, gaya baru dari seni, bangunan Kota Islam. Di pusat bangunan Istanan khalifah dan masjid Jami. Pada masa periodesasi Dinasti Abbasiyah. Perkembangan Kota Baghdad pasa periodeperiode Dinasti Abbasiyah

Kota-kota peradaban Islam tersebar di sejumlah wilayah dinasti-dinasti Islam.

ist

Ilustrasi kota melingkar Baghdad di abad ke-10.

Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut Ma'ruf Misbah dkk dalam bukunya Sejarah Peradaban Islam, peradaban Islam dari masa Bani Abbasiyah hingga Dinasti Umayyah dapat dibagi menjadi beberapa bentuk, yakni kota pusat peradaban Islam, bangunan-bangunan, penemuan, dan tokoh-tokohnya.

A. Kota pusat peradaban

Kota-kota yang terkenal menjadi pusat peradaban Dinasti Abbasiyah antara lain:

Baghdad

Kota ini merupakan yang paling indah karena dikerjakan oleh lebih dari 100 ribu pekerja yang dipimpin oleh Hajaj bin Arthal dan Amran bin Wadldlah. Di kota ini, terdapat istana di pusat kota, asrama pegawai, rumah kepala polisi, dan rumah keluarga khalifah.

Istananya bernama Qasruzzabad yang memiliki luas 160 ribu hasta persegi. Dibuat sangat indah dengan membujur empat jalan utama ke luar kota. Di kiri kanan jalan, dibuat gedung bertingkat. Di luar Kota Baghdad, dibangun kota satelit, seperti Rushafah dan Karakh.

Kedua kota tersebut dilengkapi dengan kantor, toko-toko, rumah, taman, kolam, dan lainnya. Karena itu, Kota Baghdad menjadi kota impian seluruh dunia.

Samarra

Letaknya di sebelah timur Sungai Tigris, kurang lebih 60 kilometer dari Baghdad. Kotanya sangat indah, nyaman, dan teratur. Nama 'Samarra' diberikan oleh Khalifah Al-Manshur. Ketika peresmian kota, banyak orang yang terkesan dengan keindahannya. Hal ini sesuai dengan namanya Samarra yang berasal dari kata 'Sarra Man Ra'a' yang berarti senang memandangnya. Di kota ini, terdapat 17 istana yang sangat indah, cantik, dan mungil yang menjadi contoh seni bangunan Islam di kota-kota lainnya.

Sevilla

Kota ini merupakan salah satu kota terindah di Spanyol dan terletak di tepi Sungai Guadal Quivir. Pernah menjadi ibu kota Kerajaan Mulukuththawaif. Di kota ini, dulu, dibangun sebuah masjid yang sangat megah. Namun, kini masjid itu telah menjadi Gereja Santa Maria. Menaranya mencapai 70 meter dengan dasar sekitar 13,60 meter.

Granada

Kota ini memiliki tanah yang subur. Di kota ini, dibangun sebuah istana yang sangat terkenal sampai kini, yaitu Istana Granada yang dibuat oleh raja-raja Akhmar dan diberi nama al-Hambra.

Cordoba

Kota ini didirikan oleh Abdurrahman Ad-Dakhil (Abdurrahman sang Penakluk, wafat 852 M). Puncak keemasannya dialami pada masa Sultan Abdurrahman III yang bergelar An-Nasyir (w 961 M). Cordoba menjadi kota teladan di seluruh Eropa karena kota lainnya sangat kotor, becek, gelap, serta sepi. Sementara itu, Cordoba sangat indah, terang benderang, bersih, dan indah di pandang mata.

Qahirah atau Kairo

Kota Kairo didirikan oleh Jauhar As-Saqali tahun 358 Hijriyah sebagai pusat Dinasti Fatimiyah di Mesir. Di kota ini, terdapat Universitas Al-Azhar yang menampung ribuan mahasiswa dari berbagai penjuru dunia. Selain Universitas Al-Azhar, di kota ini juga terdapat Masjid Amru bin Ash.

  • sejarah peradaban islam
  • peradaban islam

Sebutkan dan jelaskan pusat peradaban islam pada masa abbasiyah

Nunzairina Nunzairina



Dalam literatur sejarah Islam, Baghdad dikenal sebagai pusat peradaban Islam, baik dalam bidang sains, budaya dan sastra. Kemajuan peradaban ini menghadirkan Baghdad sebagai kota para intelektual, tidak hanya orang arab yang hadir, bangsa Eropa, Persia, Cina, India serta Afrika turut hadir mengisi atmosfer pengetahuan disini. Masa kekhalifahan Abbasiyah ini lah yang dikenal berkembang pesatnya pengetahuan. Pada masa ini banyak sekali bermunculan intelektual-intelektual muslim baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun ilmu agama. Dalam masa kekhalifahan Abbasiyah keadaaan sosial ekonomi pun berkembang dengan baik. Seperti halnya dalam bidang pertanian maupun perdagangan. Masyarakat pada masa itu mampu mengatur tatanan kehidupannya dengan baik, hingga dikenal sebagai negeri masyhur dan makmur. Pada masa kerajaan Abbasiyah kekuasaan Islam bertambah luas. Masyarakat dibagi atas dua kelompok yaitu kelompok khusus dan kelompok umum, kelompok umum terdiri dari Seniman, ulama, fuqoha, pujangga, saudagar, pengusaha kaum buruh, dan para petani sedangkan kelompok khusus terdiri dari khalifah, keluarga khalifah, para bangsawan, dan petugas-petugas Negara. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, para khalifah banyak mendukung perkembangan tersebut, terlihat dari banyaknya buku-buku bahasa asing yang diterjemahkan kedalam bahasa arab, dan lahirnya para kaum intelektual.

 Kata Kunci: Dinasti Abbasiyah, Baghdad, Kaum Intelektual.



Abdurrahman, D. (2003). Sejarah Peradaban Islam: Masa Klasik Hingga Modern. Yogyakarta: LESFI.

Arkoun, L. G. M. (1997). Islam Kemarin dan Hari Esok. (A. Mohammad, Trans.). Bandung: Pustaka.

Hasan, I. (1989). Sejarah dan Kebudayaan Islam. Yogyakarta: Kota Kembang.

Hitti, P. K. (2002). History of The Arabs. (R. C. L. Y. & D. S. Riyadi, Trans.). Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.

Karim, M. A. (2009). Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Nata, A. (2011). Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.

Nizar, S. (2009). Sejarah Pendidikan Islam, Menelusuri Jejak Sejarah Pendidikan Era Rasulullah sampai Indonesia. (S. Nizar, Ed.). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Suwito. (2008). Sejarah Sosial Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.

Syukur, F. (2009). Sejarah Peradaban Islam. Semarang: PT Pustaka Rizki Putra.

Yatim, B. (2008). Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Zuhairini, M. K. (1985). Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Departemen Agama.

Majalah As-Sunnah Edisi 7 Tahun XV 1432 H/2011 M. Diakses pada 20/04/2019.


DOI: http://dx.doi.org/10.30829/juspi.v3i2.4382

  • There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam)

Agama islam adalah agama yang mudah, artinya mudah dalam menjalaknkan syriat. Bagaimana ritual dalam ajaran islam mudah di terima masyarakat.

Sebutkan dua contoh perubahan yang cepat (revolusi)​

Prancis mengusai pulau jawa dan membangun jalan apakah jalan tersebut untuk kepentingan masyarakat.

Tuliskan latar belakang munculnya gerakan APRA dan berikan contoh ya.

Jelaskan latar belakang penyebab kedatangan bangsa bangsa Eropa ke Indonesia.

Sebutkan 6 pusat peradaban pada masa dinasti abbasiyah