Sebutkan contoh 3 aplikasi e-commerce dalam bentuk belanja online

E-Commerce: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Manfaat untuk Bisnis - E-Commerce adalah contoh bagaimana teknologi memengaruhi kehidupan manusia. Dalam konteks bisnis, baik dari segi penjual, pembeli, distributor, dan pihak lainnya yang terlibat.

Saat ini orang-orang sudah nyaman berbelanja melalui e-commerce. Apalagi, dengan berbelanja online, mereka tidak perlu lagi harus repot-repot keluar rumah dan pergi ke pusat perbelanjaan. Ini adalah salah satu alasan mengapa e-commerce memiliki perkembangan yang sangat pesat di Indonesia.

Untuk membantu Anda lebih memahami pengertian e-commerce dan manfaatnya bagi kelancaran bisnis, yuk simak ulasan di bawah ini.

Baca juga: 8 Manfaat E-Commerce Bagi Anda yang Ingin Sukses Jualan Online

Apa Itu E-Commerce?

Sejatinya, electronic commerce atau e-commerce adalah aktivitas jual beli yang dilakukan melalui media elektronik. Untuk saat ini, e-commerce didominasi oleh transaksi via internet. Perlu Anda ketahui, pengertian E-commerce berbeda dengan pengertian marketplace.

Baca juga: Panduan Lengkap Membuat Toko Online untuk Pebisnis Pemula

Marketplace adalah salah satu komponen dari e-commerce. Fungsi marketplace adalah sebagai penghubung penjual dan pembeli di jagat maya. Penjual dan pembeli bisa langsung transaksi dengan mudah, karena sistemnya sudah disiapkan oleh penyedia platform.

Jenis-Jenis E-Commerce

Mungkin sebagian dari masyarakat hanya mengenal e-commerce sebatas toko-toko online tempat berjualan berbagai barang dan jasa. Ternyata, jenis-jenis e-commerce lebih dari itu, lho!

Bagi Anda yang sedang menekuni jualan online dengan memahami jenis-jenis e-commerce akan membantu Anda untuk dapat mengikuti tren bisnis serta memperluas usaha yang sedang dirintis. Apa saja jenis-jenis e-commerce

1. B2B (Business to Business)

Pada jenis ini, perusahaan menjual produk atau jasa kepada perusahaan lainnya. Dalam model ini biasanya pembeli memesan barang dalam jumlah besar. Contohnya sebuah perusahaan garment membeli bahan kain dalam jumlah besar dari sebuah produsen.

2. B2C (Business to Consumer)

B2C berarti perusahaan menjual produk atau jasa langsung kepada konsumen. Umumnya, pelanggan jenis B2C membeli dalam jumlah sedikit. Contohnya Anda membeli keperluan sehari-hari di sebuah toko.

3. C2C (Consumer to Consumer)

Kebalikan dari B2C, jenis ini memiliki skenario di mana ada seseorang menjual produk atau jasa kepada sebuah perusahaan. Contohnya ada seorang fotografer menawarkan jasa foto direksi ke sebuah perusahaan.

4. B2A (Business to Public Administration)

Untuk model ini mirip dengan B2B, tetapi pelakunya adalah bisnis dan lembaga pemerintah. Contohnya jasa pembuatan sistem CCTV untuk keamanan gedung instansi pemerintahan.

5. C2A (Consumer to Public Administration)

Jenis e-commerce ini mirip dengan C2B, tetapi transaksi dilakukan oleh individu dan lembaga pemerintah. Namun, jenis e-commerce ini tak banyak ditemui di Indonesia karena transaksinya hanya seputar pajak.

Bagaimana, untuk Anda yang sudah atau baru akan memulai usaha, mana jenis e-commerce yang paling sesuai dengan bisnis Anda? Apabila masih bingung, yuk lihat contih e-commerce yang bisa memberikan gambaran lebih lanjut untuk Anda.

Baca juga: Tips Optimasi SEO Website, SEO Facebook, dan SEO Instagram

Contoh E-commerce

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, contoh e-commerce akan disajikan sesuai dengan jenisnya. Contoh e-commerce adalah sebagai berikut:

1. B2B (Business to Business)

  • Electronic City
  • Ralali
  • Mbiz

2. B2C (Business to Consumer)

3. C2C (Consumer to Consumer)

4. C2B (Consumer to Business)

5. B2A (Business to Public Administration)

  • Qlue
  • Accela
  • E-Katalog LKPP

6. C2A (Consumer to Public Administration)

Baca juga: 9 Strategi Pemasaran Bisnis Online untuk Dongkrak Penjualan

E-commerce adalah Hal Penting Bagi Bisnis, Ini 3 Manfaatnya

Kemajuan teknologi melahirkan e-commerce yang bisa membantu para pebisnis untuk mengembangkan usahanya. Saat ini banyak jenis e-commerce seperti yang sudah dijelaskan di atas. Namun, apa sih pentingnya e-commerce bagi bisnis jualan online Anda mari kita simak penjelasannya.

1. Branding Produk

Tidak hanya berguna untuk meningkatkan jumlah penjualan, branding juga bisa meningkatkan awareness masyarakat terhadap suatu produk tertentu.

2. Memudahkan Pelanggan untuk Membeli Produk

Menggunakan sistem online store yang diterapkan dalam e-commerce tentu saja akan memudahkan para calon pelanggan dan pelanggan untuk melihat-lihat atau memesan barang yang diinginkan tanpa harus repot-repot keluar rumah dan pergi ke offline store.

3. Meningkatkan Keuntungan Bisnis

Karena menggunakan sistem online, sudah pasti persebaran produk Anda akan semakin luas. Market dari bisnis Anda akan sangat luas sehingga tentu saja dari segi ekonomi hal itu akan memberikan keuntungan.

Dengan banyaknya e-commerce yang ada, Anda sebagai pebisnis bisa menggunakan GoStore sebagai tempat berjualan Anda. Dengan fitur yang sangat memudahkan untuk Anda, GoStore adalah platform pertama di Indonesia yang terintegrasi penuh dengan Instagram Shop, Facebook Shop, dan Google Shopping.

Untuk dapat menggunakan GoStore, Anda bisa mendaftar dan mengaksesnya lewat Back Office Moka. Untuk mengetahui apa saja keunggulan dan manfaat yang bisa Anda terima dengan menggunakan GoStore, klik banner di bawah untuk mencobanya, yuk!

Sebutkan contoh 3 aplikasi e-commerce dalam bentuk belanja online

Situs jual-beli online atau yang kerap disebut e-commerce, sudah tidak asing di telinga masyarakat modern. Pada intinya, e-commerce adalah suatu bentuk kegiatan atau aktivitas transaksi jual-beli barang atau jasa melalui jaringan internet.

Perkembangan internet yang sangat pesat, membuat jumlah pengguna internet semakin meningkat. Industri perdagangan digital juga ikut berkembang, makanya website e- commerce terus bermunculan dan membuat bisnis online penuh dengan persaingan.

Namun, di tengah perkembangan dunia digital, dunia e-commerce juga mengalami perkembangan. Sehingga jika kita berbicara mengenai e-commerce, maka kita tidak hanya membahas tentang toko online yang menjual produk atau jasa. Konsep e-commerce kini tidak sesederhana itu.

Saat ini, website e-commerce sudah banyak sekali bermunculan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pada umumnya terdapat beberapa jenis e-commerce. Oleh sebab itu, bagi Anda yang tertarik untuk mengembangkan website e-commerce, maka Anda harus mempelajari terlebih dahulu macam-macam situs e-commerce yang ada.

Mari kita kenal lebih jauh jenis-jenis website e-commerce berdasarkan model bisnisnya:

Business to Business (B2B)

Website e-commerce B2B melakukan kegiatan transaksi elektronik antara perusahaan satu dengan perusahaan lainnya. Website jenis ini umumnya digunakan oleh produsen dan grosir atau grosir dan pengecer. Contoh: bizzy.co.id dan ralali.com.

Business to Consumer (B2C)

Website e-commerce B2C adalah kebalikan dari B2B. Website jenis ini melakukan kegiatan transaksi online antara produsen atau perusahaan dengan konsumen akhir. Bisnis ini berhubungan langsung dengan konsumen perorangan atau grup dan bukan dengan perusahaan atau bisnis lainnya. Contoh: bhinneka.com dan lazada.co.id.

Consumer to Consumer (C2C)

Website e-commerce C2C mengusung model bisnis yang melibatkan transaksi antar konsumen. Kedua pihak tidak bertemu secara langsung, namun hanya lewat platform online pihak ketiga. Contoh: tokopedia.com dan bukalapak.com.

Consumer to Business (C2B)

Website e-commerce C2B adalah kebalikan dari C2C. Website jenis ini melibatkan transaksi dari konsumen ke perusahaan. Konsumen akan menawarkan produk atau jasa kepada perusahaan yang membutuhkannya. Contoh: Google Adsense dan istockphoto.com.

Business to Administration (B2A)

Website e-commerce B2A mencakup kegiatan transaksi online yang terjadi antara perusahaan dengan administrasi publik. Jenis e-commerce ini melibatkan layanan pemerintah. Contoh: pajak.go.id dan bpjsketenagakerjaan.go.id.

Consumer to Administration (C2A)

Website e-commerce C2A memiliki model bisnis yang sama dengan B2A. Hanya saja, C2A melibatkan transaksi antara konsumen/individu dengan administrasi publik. Contoh: bpjs- kesehatan.go.id dan pajak.go.id.

Online to Offline (O2O)

Website e-commerce O2O mengusung model bisnis untuk menarik pelanggan online agar mau berbelanja ke toko fisik. Intinya, konsep ini ingin menghubungkan antara saluran online dengan toko fisik. Contoh: alfacart.com dan mataharimall.com.