Sebutkan ciri ciri musim hujan


Langit yang sering kita lihat setiap hari sebenarnya adalah kumpulan awan yang berada di lapisan atmosfer. Berdasarkan tingkatannya awan dibagi menjadi 4 tingkatan, yaitu tingkatan awan tinggi, awan menengah, awan rendah dan awan dengan perkembangan vertikal. Secara singkat, berikut adalah keluarga dari jenis-jenis awan tersebut :

Pada pembahasan kali ini kita akan membahas tentang awan cumulus yang masuk dalam kategori keluarga awan dengan perkembangan vertikal. Apa maksudnya ? Maksudnya adalah kelompok awan yang berada di ketinggian 500-1500 m yang secara umum proses terbentuknya karena peningkatan suhu udara.

Penjelasan Awan Cumulus

Beberapa orang telah mengemukakan pendapatnya tentang awan cumulus, berikut adalah 3 pendapat berbeda tentang awan cumulus yang nantinya akan diambil kesimpulan.

  • Awan cumulus adalah awan yang terlihat terpisah-pisah atau umumnya memiliki bentuk yang padat dengan batas-batas yang jelas. Awan ini berkembang secara vertikal dalam bentuk bulat, kubah atau seperti menara. Teksturnya kasar.
  • Awan cumulus adalah awan tebal yang memiliki puncak yang tinggi. Ketebalannya tidak setebal dari awan cumola nimbus. Awan ini terbentuk di siang hari ketika udara naik. Apabila awan ini berhadapan dengan sinar matahari dan hanya mendapatkan setengah penyinaran dari bagian awan maka akan menimbulkan bayangan berwarna kelabu.
  • Awan cumulus adalah awan yang berbentuk seperti bunga kol dan terbentuk karena adanya proses konveksi. Proses konveksi adalah perpindahan panas dan massa utama yang terjadi melalui difusi dan adveksi.

Jadi awan cumulus adalah awan tebal yang memiliki puncak yang tinggi, bentuknya padat serta memiliki batas yang jelas. Terbentuk karena adanya proses konveksi dan apabila terkena sinar matahari sebagian maka akan menimbulkan bayangan berwarna kelabu. Pembentukan awan cumulus juga disebabkan oleh faktor ketidakstabilan dari lapisan atmosfer. Dan apabila ketidakstabilan terus berlanjut, awan cumulus dapat menjadi awan cumola nimbus.

Proses Terjadinya Bentuk-bentuk Awan

Awan yang sering kita lihat setiap hari jika diperhatikan, bentuknya tidak selalu sama, pasti akan berubah-ubah menyesuaikan kondisi atmosfer. Dan proses terjadinya berbagai bentuk-bentuk awan ini dikarenakan titik air yang bertemu dengan udara yang panas, kemudian titik tersebut akan menguap dan beberapa awan akan menghilang membentuk awan lain.

Kejadian ini pada umumnya menjadi acuan, dimana awan akan selalu berubah-ubah bentuknya. Sedangkan air yang terdapat di awan perlahan juga akan menguap dan mencair. Namun, beberapa dari awan ini tidak masuk dalam kategori awan pembawa hujan.

Ciri-ciri dan Komposisi

Seperti pembahasan sebelumnya, bahwa setiap awan selalu memiliki karakteristik atau ciri-ciri tersendiri. Dan berikut adalah ciri-ciri atau karakteristik dari awan cumulus :

  • bentuknya menyerupai kubah atau menara
  • termasuk golongan awan pembawa hujan 
  • warna dasarnya putih, namun apabila sebagian terkena sinar matahari maka akan menimbulkan bayangan berwarna kelabu
  • terbentuk karena proses konveksi dan juga disebabkan oleh ketidakstabilan di lapisan atmosfer
  • memiliki lebar sekitar 1 km
  • puncaknya sangat tinggi

Komposisi dari awan cumulus ini terdiri atas tetes-tetes air, sedangkan kristal-kristal es atau kristal saljunya biasanya tertutup pada bagian awal yang suhunya dibawah 0 derajat Celcius.

Jenis Awan Cumulus

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, awan cumulus dibedakan menjadi 3 jenis :

  1. Cumulus Congestus
    Cumulus congestus adalah jenis awan cumulus yang didasarkan pada rentang ketinggian rendah atau menengah. Awan ini adalah awan yang terbentuk dari tahap peralihan antara awan cumulus mediocris dan cumula nimbus. Proses terjadinya awan jenis ini juga dikarenakan ketidakstabilan di lapisan atmosfer dan adanya konveksi. Karena berasal dari gerakan udara vertikal yang kuat, awan ini biasanya lebih tinggi dan puncaknya bisa mencapai 6 km atau bahkan bisa lebih tinggi lagi apabila di daerah tropis.
    Cumulus congetus ini akan berakhir dalam calvus cumola nimbus dalam keadaan ketidakstabilan yang cukup. Meski pada umumnya awan ini adalah awan yang terbentuk dari tahap peralihan antara mediocris cumulus, namun awan ini juga dapat terbentuk dari altocumulus castellanus atau stratocumulus castellanus. Awan cumulus congetus ini bisanya menghasilkan hujan dengan instensitas sedang hingga berat. 
  2. Cumulus Humilis
    Cumulus humilis adalah awan yang memiliki luas vertikal yang kecil. Awan ini nantinya juga akan berkembang menjadi awan cumulus mediocris atau bisa juga menjadi awan cumulus congetus yang biasanya akan menandakan cuaca buruk dikemudian hari. Awan ini biasanya terlihat dibawah awan cirrostratus dan terbentuk dari panas matahari yang digunakan untuk pendinginan proses konveksi yang nantinya menyebabkan awan cumulifrom untuk meratakan dan berubah menjadi cumulus humilis. Dalam hal ini, jika front hangat mulai mendekati maka akan terjadi hujan di sekitar 12 sampai 24 jam kedepan. Awan cumulus humilis ini adalah awan yang dapat mengindikatorkan cuaca. 
  3. Cumulus Mediocris
    Cumulus mediocris adalah awan yang memiliki karakteristik bentuk seperti bunga kol pada awan cumulus. Pada umumnya awan ini tidak menghasilkan curah hujan dengan intensitas rendah, namun lebih mirip dengan intensitas curah hujan yang dihasilkan oleh awan cumulus congetus dan cumola nimbus.  Awan ini terbentuk ketika terdapat kenaikan awan dari cumulus humilis. Seperti awan cumulus, awan ini juga membutuhkan konveksi sebelum berkembang. Seperti udara yang naik kemudian membentuk awan cumulus yang terus meningkat menjadi terbentuklah awan ini. Dalam hal peramalan cuaca awan ini biasanya berada dalam front dingin atau dalam kondisi atmosfer yang tidak stabil seperti daerah yang memiliki tekanan rendah. Awan ini bisa berkembang menjadi cumulus congetus sebagai awan membawa hujan, angin atau bahkan petir. Apabila awan ini ada di pagi atau sore hari maka akan terjadi badai di kemudian hari. 

Note : Yang dikerjakan yang saya bulatkan saja, yang gak saya bulatkan no nya gak ush dikerjakan​

pada permukaan sebuah danau terdapat dua buah gabus kecil yang terpisah satu sama lain. Kedua gabus itu bergerak turun naik bersama permukaan air, sal … ah satu gabus berada di puncak gelombang yang lainnya berada di dasar lembah gelombang. Diantara kedua gabus terdapat sebuah lembah gelombang, sehingga jarak antara gabus 330 m. Kedua gabus bergerak naik turun sebanyak 30 kali dalam waktu 1 menit. Selang waktu yang dibutuhkan jika terjadi 48 gelombang adalah​

tolong jawaban nya dan dengan jalanya​

Suatu bahan cair yang memiliki densitas 1,09 g/cm3 dialirkan ke dalam viskometer tabung berdiameter 1,27 cm dan panjang silinder 1,219 m. Dari hasil … pengukuran, diperoleh data pressure drop (P) pada berbagai laju aliran yang dinyatakan sebagai berat cairan yang keluar dari tabung per detik. Tentukan indeks tingkah laku aliran (n) dan koefisien kekentalan (K) dari cairan tsb!

pada proses isotermis dengan suhu 27°c gas oksigen bermassa 96 gram dengan volume v dimampatkan hingga volumenya 0,2 v. jika Mr gas oksigen 32, maka u … saha yang dibutuhkan sistem untuk memampatkan gas tersebut adalah​

Kiki berlari dengan kecepatan 5m/s. Jika berat kiki 64 kg, berapa energi kinetik kiki?

tolong dong no 7 sama 10​

Dr. Vegapunk memiliki sebuah partikel bermuatan -12μC. Berapakah nilai kuat medan listrik partikel Dr. Vegapunk bila ditinjau dari titik sejauh 30 cm? … Kasih cara kak makasih​

Apa gunanya kaki sebutan​

satuan baku atau satuan tidak baku berdasarkan hasil pengukuran ​

Sebutkan ciri ciri musim hujan
Ciri Musim di Indonesia

Hallo sobat GuruIps.Co.ID dalam pertemuan kita kali ini kami akan membahas tentang Ciri Musim di Indonesia : Pengertian, Pergantian, Serta Pengaruh secara lengkap dan jelas, sudah penasaran dengan materinya simak artikel kami di bawah ini :

Pengertian Musim Adalah

Musim adalah periode dalam satu tahun dengan karakteristik iklim tertentu. Dalam kondisi normal, Indonesia mengalami musim hujan dan kemarau secara bergantian tiap enam bulan sekali.

Artikel Lainnya : √ Letak Geografis dan Astronomis Indonesia

Musim Hujan

Musim hujan adalah periode saat suatu daerah mengalami banyak hujan. Pada musim hujan curah hujan rata-rata dalam sebulan dapat mencapai 150 mm atau lebih. Sebagian besar wilayah Indonesia berpeluang mengalami musim hujan pada periode Oktober – April. Curah hujan semakin meningkat pada bulan November, lalu menurun mendekati bulan April. Namun, periode tersebut tidak berlaku mutlak untuk seluruh wilayah Indonesia. Misalnya, sebagian daerah di Indonesia bagian barat mengalami musim hujan lebih cepat daripada bagian timur.

Artikel Lainnya : √ Faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan Hidup

Aktivitas penduduk dan kejadian musim hujan sebagai berikut :

  1. Musim hujan merupakan periode kegiatan bercocok tanam. Pada awal musim hujan, para petani mulai menyemai benih, terutama jenis yang memerlukan cukup air dalam pertumbuhannya, seperti padi.
  2. Jumlah air sungai periodik meningkat, dan sering kali membawa dampak negatif seperti terjadinya banjir dan longsor di berbagai tempat.
  3. Aktivitas manusia di luar ruangan cenderung berkurang, terutama jika curah hujan tinggi dan berlangsung sepanjang hari.

Artikel Lainnya : √ Unsur Lingkungan Hidup

Musim Kemarau

Musim kemarau adalah suatu periode saat suatu daerah tidak menerima hujan. Kalaupun menerima hujan, jumlah curah hujan rata-rata rendah, yaitu kurang dari 150 mm per bulan. Sebagian besar wilayah Indonesia berpeluang mengalami kemarau pada periode bulan April –Oktober. Berkurangnya curah hujan pada bulan April/Mei, pertanda dimulainya musim kemarau.
Seperti halnya musim hujan, periode musim kemarau tidak bersifat mutlak. Apabila musim hujan berlangsung lebih lama, maka musim kemarau akan datang lebih lambat. Kadang kala musim kemarau dapat berlangsung berkepanjangan. Tidak semua daerah di Indonesia mengalami periode musim kemarau yang sama.

Artikel Lainnya : √ Macam Sumber Daya

Simaklah berbagai hal yang terjadi pada musim kemarau berikut ini!

  • Pada musim kemarau, kegiatan pertanian di Indonesia masih dapat berlangsung. Tanaman yang dibudidayakan adalah tanaman yang tidak memerlukan banyak air dalam pertumbuhannya, seperti ubi kayu, bawang, tembakau, cabai, dan lain-lain.
  • Pada musim kemarau, banyak sungai, sumber air, serta sumur mengalami penurunan jumlah air atau cenderung kering. Akibatnya, terjadi kekurangan air di berbagai wilayah.
  • Pada musim kemarau aktivitas di luar ruangan dapat berlangsung sepanjang hari. Namun berbagai gangguan harus dialami, terutama debu, dan panas. Pada musim kemarau sering kali terjadi kebakaran hutan.

Masa Pancaroba

Masa pancaroba adalah istilah yang digunakan untuk menyebut periode peralihan dari musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Dalam bahasa Jawa dikenal istilah mareng (peralihan musim hujan ke musim kemarau) dan labuh (peralihan musim kemarau ke musim hujan). Pada umumnya pancaroba berlangsung pada bulan April atau Oktober.
Pada masa pancaroba, kondisi cuaca belum stabil. Suhu udara, arah angin, maupun curah hujan tidak teratur. Saat udara panas, secara tiba-tiba dapat terjadi hujan deras. Ketidakstabilan cuaca pada masa pancaroba menyebabkan terjadinya penyebaran berbagai jenis penyakit, terutama gangguan pernafasan/flu.

Artikel Lainnya : √  Faktor Pendorong, Penghambat dan Penyebab Perubahan Sosial Budaya

Penyimpangan terhadap pergantian musim

Dalam keadaan normal, periode musim Indonesia adalah Oktober – April (musim hujan) dan April – Oktober (musim kemarau). Namun, kenyataannya pergantian musim tidak selalu berlangsung tepat sesuai periode itu. Kadang kala musim hujan datang lebih lambat di suatu tempat dan berlangsung lebih lama di tempat lain. Terjadinya penyimpangan musim tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor sebagai berikut.

Berikut Berbagai Penyimpangan Musim Berbagai Faktor

  1. Pola pergerakan angin musim.
  2. Pola pergerakan angin musim di Indonesia memberikan curah hujan yang berbeda. Hujan turun bergeser dari bagian barat ke timur.
  3. Pantai barat Pulau Sumatera sampai dengan Bengkulu mendapat hujan terbanyak pada bulan November.
  4. Lampung – Bangka, mendapat hujan terbanyak pada bulan Desember.
  5. Jawa bagian utara, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, berpeluang mendapat curah hujan terbanyak periode Januari – Februari.
  6. Curah hujan setiap bulan di wilayah pantai barat juga lebih banyak dibandingkan wilayah pantai timur.
  7. Perbedaan pola hujan di wilayah Indonesia
  8. Letak lintang tiap wilayah memengaruhi pola angin dan pola hujan di wilayah tersebut.
  9. Daerah berpola ekuatorial, yaitu daerah ekuator (sebagian Kalimantan dan Sumatera), mendapat hujan zenithal dua kali dalam setahun. Hujan ini sering terjadi di daerah ekuator akibat pertemuan Angin Pasat
  10. Timur Laut dengan Angin Pasat Tenggara. Angin naik membentuk awan yang menjadi jenuh lalu menjadi hujan.
  11. Daerah berpola lokal, yaitu daerah yang dipengaruhi kondisi setempat. Misalnya terjadinya pemanasan lokal yang tidak seimbang terutama akibat adanya dataran tinggi dan pegunungan. Misalnya, wilayah Maluku, Papua, dan sebagian Sulawesi.

Artikel Lainnya : √ Pembangunan Berwawasan Lingkungan : Tujuan dan Kesepakatan

Pengaruh Angin Siklon

Beberapa angin siklon bertiup di sekitar Indonesia, seperti di Samudera Hindia. Angin siklon yang terjadi di wilayah tropis itu menyebabkan terjadinya hujan lebat di berbagai wilayah Indonesia. Mengapa? Karena siklon memengaruhi pembentukan awan hujan. Hujan yang terus-menerus menyebabkan kemarau datang lebih lambat.

Pengaruh ENSO

ENSO (El-Nino Southern Oscillation) atau dikenal sebagai El-Nino adalah kondisi fluktuasi lautan dan sistem atmosfer yang tidak teratur. Ketidakteraturan itu berhubungan dengan gerakan massa atmosfer di antara wilayah Indonesia (tekanan rendah) dan Pulau Paskah di Samudera Pasifik (tekanan tinggi). El-Nino menyebabkan berbaliknya arus laut. Akibatnya wilayah Indonesia memasuki musim kemarau lebih awal atau sebaliknya periode kemarau berlangsung lebih panjang.

Demikian penjelasan dari Guruips.Co.Id tentang Ciri Musim di Indonesia : Pengertian, Pergantian, Serta Pengaruhterima kasih sudah berkunjung di website kami jangan lupa di share ke teman anda, semoga bermanfaat, terima kasih