Sebuah kode notasi yang tidak sebenarnya yang mewakili logika algoritma dan bahasa pemograman adalah

Mungkin di antara anda ada yang bertanya kenapa harus mencar ilmu algoritma?, apa tujuannya?, jikalau anda ingin menguasai bahasa pemrograman dan ingin memahami bagaimana logika bahasa pemrograman maka yang harus dipelajari ialah algoritma, bahasa pemrograman ialah kode-kode khusus dengan hukum tertentu untuk meng instruksikan komputer, ada banyak jenis bahasa pemrograman namun logika setiap bahasa pemrograman tidak jauh berbeda, untuk memahami logika bahasa pemrograman maka yang harus dipelajari ialah algoritma, jikalau anda menguasai algoritma maka script bahasa pemrograman apapun biasa anda kuasai dengan mudah.

Untuk memahami algoritma dasar, anda perlu memahami konsep dasarnya, ibarat yang pernah saya tulis di artikel sebelumnya tentang memahami konsep dasar algoritma untuk pemula, konsepnya tolong-menolong sederhana, bahkan kita sanggup mulai mengenal algoritma memakai konsep yang sanggup kita temukan di kehidupan sehari-hari, ibarat contohnya ketika anda ingin menukarkan isi 2 buah gelas, yang 1 berisi susu dan gelas lainnya berisi kopi, coba anda fikirkan bagaimana cara menukarkan isi kedua gelas tersebut.

Ya...saya yakin cara anda sanggup jadi sama dengan apa yang saya fikirkan, yaitu dengan menyediakan 1 gelas kosong lalu pindahkan isi salah satu gelas contohnya kopi ke gelas yang kosong tersebut, dan gelas berisi susu tuangkan ke gelas kosong yang sebelumnya berisi kopi, lalu gelas yang kosong yang sudah diisi kopi tuangkan ke gelas kosong yang sebelumnya berisi susu, maka selesai. gimana gampang bukan. Ketika anda memikirkan sebuah solusi atau langkah penyelesaian untuk masalah di atas, secara tidak pribadi anda sudah bersentuhan dengan cara berfikir algoritma. Ilustrasi langkah-langkah penyelesaian persoalan untuk masalah tersebut akan terlihat ibarat gambar di bawah ini:

Sebuah kode notasi yang tidak sebenarnya yang mewakili logika algoritma dan bahasa pemograman adalah

C ialah gelas kosong, langkah 1:  isi dari gelas A tuangkan ke C langkah 2:  isi dari gelas B tuangkan ke gelas A yang kosong isinya sudah dituangkan ke gelas C langkah 3: isi dari gelas C tuangkan ke gelas B yang sudah kosong Dalam 3 langkah masalah di atas sanggup terselesaikan Langkah-langkah Penyelesaian masalah di atas tanpa anda sadari sama dengan langkah-langkah penyelesaian memakai algoritma.

Langkah-langkah penyelesaian memakai algoritma mempunyai hukum khusus, biasanya memakai pendekatan bahasa pemrograman yang ada, jikalau targetnya ialah untuk mempelajari bahasa pemrograman pascal, maka struktur algoritma juga akan memakai pendekatan struktur dalam bahasa pemrograman pascal, begitu juga untuk algoritma bahasa pemrograman lainnya.

Struktu algoritma ialah hukum penulisan algoritma untuk memecahkan suatu kasus. tolong-menolong untuk persoalan struktur yang serupa dengan algoritma tanpa anda sadari anda juga sering terlibat, ibarat contohnya ketika anda diminta oleh guru matematika atau fisika untuk menuntaskan masalah matematika dalam bentuk soal cerita.

Kebanyakan langkah-langkah penyelesaian soal tersebut strukturnya kurang lebih akan ibarat ini:

Diketahui:
Cantumkan apa saja data yang diketahui di dalam soal yang sanggup membantu untuk mecahkan soal;
Ditanyakan:
Apa yang harus dipecahkan
Jawab:
Berisi uiraian penyelesaian soal hingga ditemukan jawabannya.
Saya yakin, ketika anda mengenyam kursi SD, Sekolah Menengah Pertama penyelesaian dengan langkah-langkah di atas sering anda temui, jikalau dihubungkan dengan algoritma, maka cara penyelesaian soal di atas tidak jauh berbeda dengan algoritma, yang membedakan ialah struktrunya saja. ketika dipecahkan di algoritma strukturnya sedikit berbeda.

Untuk pemula saya yakin anda akan sulit memahami apa itu variable dan apa itu tipe data? untuk apa?. coba baca lagi dan perhatikan masalah algoritma untuk menukarkan 2 gelas berisi susu dan kopi diatas.

Secara tidak pribadi di masalah di atas anda sudah bersentuhan dengan variable dan tipe data, supaya anda lebih paham ihwal variable dan tipe data saya akan memakai ilustrasi masalah tersebut.

Gelas gelas yang digunakan, bisa dianalogikan sebagai Variable, jadi variable itu semacam wadah untuk menampung sesuatu.

Kopi dan Susu, yang sanggup ditampung oleh gelas itu sanggup dianalogikan sebagai Tipe data.

Kaprikornus kesimpulannya, variable sanggup anda interpretasikan sebagai sebuah penampung atau wadah, sedangkan tipe data sanggup anda interpretasikan sebagai jenis isi yang sanggup ditampung oleh variable. hingga sini semoga anda paham.

Kaprikornus ketika anda bersentuhan dengan penyelesaian persoalan memakai algoritma andapun akan sering berinteraksi dengan variable dan tipe data, anggap saja keduanya ibarat ilustrasi diatas, sehingga ketika berinteraksi dengan variable dan tipe data anda jadi tau maksudnya

Struktur dalam algoritma ialah hukum atau metode khusus penulisan berupa langkah-langkah untuk penyelesaian suatu persoalan yang akan dipecahkan yang merepresentasikan proses yang terjadi di dalam kegiatan secara terkomputerisasi. beberapa metode penulisan dalam algoritma meliputi:

  • Menggunakan bahasa alami atau natural language, bahasa inggris, bahasa indonesia atau bahasa lainnya
  • Menggunakan flowchart atau denah alir dokumen
  • Menggunakan notasi pseudocode

Sedangkan struktur algoritma terdiri dari 3 pecahan yaitu sebagai berikut:

  1. Bagian Header atau kepala, awal penulisan algoritma biasanya mewakili judul algoritma yang biasanya diawali dengan kata kegiatan diikuti oleh judul program.
  2. Bagian Pendeklarasian, Disini tempatnya untuk mendeklarasikan atau menyebutkan variable-variable yang nanti akan dipakai untuk membantu proses penyelesaian (lihat lagi konsep algoritma untuk masalah menukar 2 isi gelas di atas)
  3. Bagian body atau tubuh algoritma, ini untuk menguraikan langkah-langkah urutan proses penyelesaian hingga persoalan terpecahkan.

Contoh Penulisan algoritma :

Program cetak_kata

{program ini untuk menampilkan kata "Selamat datang" pada layar monitor}

Deklarasi

X: string {X ialah nama variable dan string ialah tipe datanya, variable dengan tipe data string  digunakan untuk menampung tulisan}

Algoritma:

X <-- Selamat tiba { tanda panah <-- ini artinya kata selamat tiba diisikan pada variable X, jadi variable X ibarat wadahnya dan kata selamat tiba ialah isinya}

Write(X) {perintah write(X) ialah untuk mencetak isi yang terdapat di dalam variable X}

Struktur penulisan algoritma sanggup memakai bahasa natural (bahasa indonesia misalnya) sehingga algoritma lebih gampang dipahami, struktur algoritma dengan bahasa natural biasanya disajikans secara singkat terang dan padat serta gampang dimengerti dan sanggup mewakili proses yang akan dilakukan. tidak mempunyai hukum baku yang penting gampang dipahami.

Contoh Struktur penulisan algoritma dengan bahasa natural:

Program Menampilkan goresan pena di layar komputer

Deklarasi

Menggunakan variable X untuk menampung kata yang akan dicetak

Algoritma:

1. Variable X diisi dengan kata "Selamat datang"

2. Cetak isi dari variable X di layar komputer

3. Selesai.

Contoh di atas hanya teladan sederhana saja, uraian langkah-langkah proses penyelesaian mungkin ankan berbeda sesuai dengan masalah yang ingin dipecahkan.

Dulu ketika komputer gres ditemukan pemecahan persoalan diselesaikan memakai Bentuk bangkit ruang yang mempunyai arti khusus, kini denah ini dikenal sebagai flowchart atau denah alir yang mengambarkan denah alir data (flowchart) secara logika.

Gaya penulisan algoritma dengan flowchart sifatnya standar dan penggunaannya sama yang ketika ini banyak dipakai sebagai media berkomunikasi dan dokumentasi. pedoman ketika memakai metode flowchart ialah sebagai berikut:

  1. Aturan Peletakan simbol denah alir (flowchart) sebaiknya dari atas ke bawah di mulai dari sebelah kiri halaman.
  2. Setiap simbol mewakili kegiatan yang harus ditulis dengan jelas
  3. Dimulai dengan simbol Start dan diakhiri dengan simbol END
  4. Setiap kegiatan harus mempunyai input dan menghasilkan output
  5. Nama kegiatan atau proses di dalam flowchart sebaiknya memakai kata kerja ibarat hitung, entry data dll.
  6. Setiap kegiatan di flowchart harus mempunyai alur dan proses secara rinci dan jelas
  7. Kegitan yang terpotong sebab keterbatasan halaman akan dipotong dengan terang memakai simbol penghubung.

Jenis denah alir flowchart ialah 5 jenis sebagai berikut:

  1. Bagan alir sistem, menjelaskan urutan setiap mekanisme dalam sistem
  2. Bagan alir dokumen (document flowchart), yang mengambarkan arah anutan data laporan atau formulir pada sub kegiatan atau proses
  3. Bagan alir skematik (schematic flowchart) ibarat dengan denah alir sistem, untuk menggambarkan skema anutan data pada mekanisme di dalam sistem
  4. Bagan alir kegiatan (program flowchart), berkhasiat untuk analisis sistem dengan menggambarkan proses dalam suatu mekanisme program
  5. Bagan alir proses (process flowchart) denah yang sering dipakai di dalam anutan proses pada teknik industri.

Algoritma flowchart memakai simbol khusus yang harus dipahami dan diingat sebagai berikut:

Sebuah kode notasi yang tidak sebenarnya yang mewakili logika algoritma dan bahasa pemograman adalah

Contoh Algoritma memakai flowchart

Algoritma flowchart di bawah ini untuk mencetak nilai paling besar dari 3 nilai yang diinput oleh pengguna:

Sebuah kode notasi yang tidak sebenarnya yang mewakili logika algoritma dan bahasa pemograman adalah

Pseudo artinya tidak sebenarnya, semu atau samar.  Pseode kode ialah sebuah kode notasi yang tidak tolong-menolong yang mewakili logika algoritma dan bahasa pemrograman.

Pseudo kode tidak mempunyai hukum penulisan khusus, tidak ibarat dalam bahasa pemrograman. pedoman penulisan algoritma dengan pseudocode ialah sebagai berikut:

1. Memiliki pecahan Header yang mengambarkan judul algoritma, komentar dan deklarasi

2. Memiliki pecahan tubuh algoritma yang mengambarkan inti dari proses

3. Memiliki pecahan selesai proses algoritma

4. Pendeklarasian di pecahan header tidak jauh berbeda penulisannya dengan algoritma

Contoh penulisan deklarasi

Deklarasi

Nama_variable : tipe data

misal:

Deklarasi X : String

5. Assignment (pernyataan/penugasan) ketika menunjukkan sebuah nilai pada variable memakai format <--

teladan :

angka <-- 100 

Dapat diartikan 100 di masukan pada variable angka.

6. Banyak memakai bahasa inggris ibarat misalya

IF...., Read, Write... dll

7. Komentar di tulis dalam tanda kurung kurawal {.....komentar......}

Contoh Algoritma memakai Pseudocode:

program hitung_jumlah_tamu

Deklarasi

bejana : integer

gelas : integer

tamu : integer

Algoritma

bejana <-- 12

gelas <-- 0.25

tamu <-- bejana/gelas

write(tamu)

-