Apa itu Asma? Asma adalah penyakit pada saluran udara yang membuat sulit bernafas dimana ada peradangan saluran udara yang menghasilkan penyempitan sementara saluran udara yang membawa oksigen ke paru-paru. Penyempitan saluran ini menghasilkan gejala asma seperti: sesak napas, batuk, dan sesak dada. Jika dalam kondisi yang parah, asma dapat mengakibatkan penurunan aktivitas dan ketidakmampuan untuk berbicara. Meskipun ada perawatan yang diterapkan untuk gejala asma, penyakit ini masih merupakan penyakit serius dan bahkan berbahaya. Dengan pengobatan yang tepat, Anda dapat hidup sehat dengan kondisi ini. Penyakit ini juga membatasi kemampuan seseorang untuk berolahraga dan aktif. Asma yang tidak terkontrol dapat menyebabkan beberapa kunjungan ke ruang gawat darurat dan hingga rawat inap di rumah sakit. Tentunya dapat mempengaruhi kinerja Anda di rumah dan tempat kerja. Ciri Utama Asma1. Obstruksi saluran pernapasan. Selama proses bernafas secara normal, pita-pita otot yang mengelilingi saluran udara dalam keadaan rileks dan udara bergerak bebas. Akan tetapi pada penderita asma, zat-zat penyebab alergi, pilek dan virus pernapasan serta pemicu lingkungan membuat pita-pita otot di sekitar saluran udara mengencang, sehingga udara tidak dapat bergerak bebas. Kurangnya udara yang masuk menyebabkan seseorang merasa sesak napas dan udara yang keluar melalui saluran udara yang ketat menyebabkan suara siulan yang dikenal sebagai “mengi”. 2. Peradangan. Orang dengan asma memiliki saluran bronkial yang merah dan bengkak. Peradangan ini dianggap berkontribusi besar terhadap kerusakan jangka panjang yang dapat menyebabkan asma ke paru-paru. Oleh karena itu, mengobati peradangan ini adalah kunci untuk mengelola asma dalam jangka panjang. 3. iritabilitas saluran pernapasan. Saluran udara penderita asma sangat sensitif. Saluran udara cenderung bereaksi berlebihan (menyempit) karena dipicu oleh hal sekecil apa pun seperti alergi, serbuk sari, bulu binatang, debu, atau asap. Baca juga: Membujuk Anak Minum Obat: 9 Cara Cerdas Untuk Para OrangtuaPenyempitan saluran udara menghasilkan gejala asma seperti: sesak napas, batuk, dan sesak dada. Serangan Asma pada Orang DewasaSerangan asma dapat terjadi pada semua usia, meskipun lebih umum pada orang di bawah usia 40 tahun. Orang-orang yang memiliki riwayat keluarga asma memiliki peningkatan risiko terkena penyakit ini. Alergi dan asma sering terjadi bersamaan, bersamaan dengan eksim. Merokok juga akan memperparah kondisi orang dengan asma. Jika Anda memiliki gejala asma seperti yang sudah dijelaskan diatas, berkonsultasilah dengan dokter. Jika terkena serangan asma pada orang dewasa, dokter akan menginstruksikan Anda dalam menggunakan inhaler asma dan obat asma lainnya untuk mencegah masalah pernapasan lebih lanjut. Dokter akan memandu Anda tentang obat mana yang harus dicegah dan obat mana yang dimaksudkan untuk “menyelamatkan” Anda jika Anda mengalami kesulitan bernapas. Asma pada Anak-AnakApa itu asma pada anak-anak? Asma semakin lazim di kalangan anak-anak. Hampir satu dari 12 anak Amerika sekarang menderita asma. Pada 2015, diperkirakan 6,2 juta anak di bawah usia 18 tahun telah didiagnosis dengan penyakit ini. Tingkat asma pada masa kanak-kanak telah meningkat lebih dari dua kali lipat sejak tahun 1980, menurut CDC. Gejala asma dapat bervariasi pada anak yang sama. Tanda dan gejala asma meliputi:
Penyebab dan Pemicu AsmaPenderita asma memiliki saluran napas yang sangat sensitif yang bereaksi terhadap banyak hal yang berbeda di lingkungan yang disebut “pemicu asma.” Kontak dengan pemicu ini menyebabkan gejala asma untuk memulai atau memburuk. Berikut ini adalah pemicu umum untuk asma:
Serangan Penyakit AsmaSerangan asma adalah gejala yang tiba-tiba terjadi dan kondisi pernapasan yang memburuk; saluran udara Anda mengencang, membengkak, atau terisi dengan lendir. Gejala umum termasuk:
Tidak semua orang dengan asma mengalami gejala serangan asma yang sama. Anda mungkin tidak memiliki semua gejala ini, atau Anda mungkin memiliki gejala yang berbeda pada waktu yang berbeda. Gejala Anda mungkin halus, seperti penurunan aktivitas, atau kelesuan. Gejala Anda mungkin juga bervariasi dari ringan hingga parah dari satu serangan asma ke yang berikutnya. Baca juga: Tetap Sehat Selama Liburan di Luar NegeriStatus AsthmaticusStatus asthmaticus (serangan asma yang parah) merupakan serangan asma berkepanjangan yang tidak merespon pengobatan dengan bronkodilator adalah keadaan darurat medis. Dokter menyebut serangan berat ini “status asthmaticus” dan mereka membutuhkan perawatan darurat segera. Diagnosis dan Pengobatan AsthmaJika Anda menduga bahwa Anda menderita asma, temui dokter dan konsultasikan masalah ini. Dokter mungkin merujuk Anda ke spesialis paru, juga dikenal sebagai pulmonologist. Dokter akan memeriksa dan menjalankan tes untuk asma untuk menentukan apakah Anda memilikinya. Jika diagnosis asma dilakukan, ada banyak perawatan asma yang tersedia untuk meringankan gejala Anda. Dan pastikan dokter Anda memberi Anda rencana tindakan asma. Rencana ini harus menguraikan perawatan Anda dan obat-obatan yang akan digunakan. Demikianlah penjelasan mengenai apa itu asma, ciri-ciri, penyebab, dan diagnosanya. Cara terbaik untuk mengontrol asma dengan menghidari asap rokok mengikuti gaya hidup sehat, olahraga. Jika kambuh rasa sakit segera beri perhatian pada udara di lingkungan sekitar. Pasalnya polusi udara dapat memicu asma. Segera bersihkan area yang terkena polusi atau pindah ke tempat lain. Reviewed by: dr. Reza Yunusi Source:
Lihat Foto KOMPAS.com – Asma adalah penyakit paru-paru yang menyebabkan saluran udara meradang dan menyempit sehingga sulit bernapas. Termasuk penyakit kronis, asma ditandai penyumbatan saluran pernapasan, peradangan, dan iritabilitas saluran napas. Ketika menderita penyakit asma, saluran udara bereaksi terhadap hal-hal di sekitar yang biasa disebut sebagai pemicu asma. Pemicu asma dapat menyebabkan munculnya gejala asma atau memperburuknya. Dilansir dari WebMD, berikut adalah pemicu penyakit asma: 1. Infeksi seperti sinusitis, pilek, dan flu 2. Alergen seperti serbuk sari, jamur, dan bulu hewan 3. Polusi udara 4. Asap rokok Baca juga: Catat, Pertolongan Pertama untuk Asma yang Penting Dipahami 5. Olahraga 6. Udara dingin atau perubahan cuaca
7. Penyakit GERD 8. Emosi yang kuat seperti kecemasan, kesedihan, atau stres 9. Obat-obatan seperti aspirin 10. Pengawet makanan yang disebut sulfit Sementara itu, ada beberapa hal yang mungkin membuat seseorang lebih rentan menderita asma, yakni: 1. Orangtua yang menderita asma 2. Genetik 3. Jenis kelamin (anak laki-laki lebih mungkin menderita asma dibandingkan anak perempuan) Baca juga: 6 Manfaat Buah Apel, Turunkan Berat Badan hingga Mencegah Asma 4. Pekerjaan 4. Kondisi lain seperti infeksi paru-paru, obesitas, atau alergi
Dilansir dari Healthline, gejala yang paling umum dari asma adalah mengi ketika bernapas. Gejala lainnya yang mungkin dialami adalah batuk, sesak napas, sesak di dada, sulit bicara, kecemasan atau panik, dan kelelahan. Meski demikian, tidak semua jenis asma menunjukkan gejala-gejala tersebut, mengingat ada banyak jenis asma yang berbeda. Pertolongan pertama asmaJika ada seserang mengalami serangan asma, arahkan ia untuk duduk tegak dan bantulah untuk menggunakan inhaler atau nebulizer. Sebanyak dua hingga enam isapan inhaler akan membantu meringankan gejala saat asma menyerang. Baca juga: 5 Bahaya Tertawa Berlebihan, Sebabkan Asma hingga Kematian Jika gejala asma tak kunjung mereda selama lebih dari 20 menit dan pertolongan kedua juga tak membantu, segera cari bantuan medis. Jika membutuhkan obat pereda asma, mintalah pada dokter jenis obat untuk mengendalikan gejala asma untuk jangka panjang. Biasanya, obat-obatan tersebut diminum setiap hari untuk membantu mengurangi tingkat keparahan gejala asma, tetapi tidak mengatasi gejala serangan asma secara langsung. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. |