Sayuran dan buah yang berkualitas baik adalah yang memiliki tingkat umur

Sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, kebaikan dari sayuran biasanya lebih optimal diperoleh saat sayuran diolah dalam keadaan segar. Untuk itu, penting mengetahui cara memilih sayuran segar yang baik.

Menanam sayuran menjadi salah satu cara yang paling mudah untuk mendapatkan kesegaran yang alami. Namun, tidak banyak orang yang memiliki waktu untuk berkebun.

Maka dari itu, berbelanja di pasar menjadi alternatif yang paling digemari karena sayuran tersedia dalam berbagai varian.

Meski begitu, Anda tetap perlu memperhatikan sejumlah hal di bawah ini ketika memilih sayuran segar.

1. Perhatikan warna

Salah satu hal yang perlu diperhatikan ketika memilih sayuran segar yaitu warna.

Sayuran yang baru saja dipetik memiliki warna yang cerah dan merata tanpa adanya bintik hitam atau jamur.

Hal ini dikarenakan bintik-bintik hitam pada sayuran bisa merusak dan menyebabkan pembusukan dengan cepat.

Sementara itu, kulit yang sudah keriput atau daun layu menjadi pertanda sayuran sudah tua.

Dalam memilih sayuran segar, jangan lupa untuk memeriksa batang sayuran. Pasalnya, sayuran yang baru dipanen memiliki warna sedikit kecokelatan.

2. Cium bau sayuran

Selain warna, Anda bisa memilih sayuran yang segar dari baunya. Produk yang segar seharusnya memiliki bau yang segar pula.

Sebagai contoh, kubis memiliki bau yang menyengat bila dibeli dalam keadaan segar. Bau khas dari sayuran ini nantinya akan semakin kuat seiring bertambahnya usia kubis.

Menciumi bau dari sayuran juga membantu Anda mendeteksi jamur atau pembusukan yang tertutup oleh kemasan.

Tidak hanya itu, sayuran yang disemprotkan pestisida terkadang bisa dibedakan melalui bau bahan kimia yang dikeluarkan.

3. Raba teksturnya

Terakhir, tekstur dari sebuah sayuran juga penting untuk diperhatikan.

Cara memilih sayuran segar yang baik bisa dilakukan dengan meraba permukaan sayuran untuk merasakan tekstur permukaannya.

Setiap sayuran memiliki tekstur yang berbeda-beda tergantung jenis produknya.

Paprika dan timun mempunyai tekstur yang kencang, tidak kenyal. Sementara itu, tomat dan jamur yang segar mestinya terasa kenyal saat dipegang.

Bila Anda merasa sayuran terasa lembek, ada kemungkinan sayuran tersebut sudah tidak segar lagi.

Kenapa penting memilih sayuran segar?

Sayuran dan buah yang berkualitas baik adalah yang memiliki tingkat umur

Kebanyakan sayuran segar akan dipanen sebelum mencapai tingkat kematangannya. Hal ini memungkinkan sayuran untuk sepenuhnya matang ketika didistribusikan ke penjual di pasar.

Metode ini juga memberikan sayur sedikit waktu untuk mengembangkan kandungan nutrisi di dalamnya, seperti vitamin, mineral, dan antioksidan.

Bila dibandingkan dengan sayuran beku, jenis yang lebih segar ternyata mengandung lebih banyak nutrisi.

Pasalnya, kandungan gizi pada produk yang dibekukan bisa rusak ketika disimpan selama lebih dari satu tahun.

Tidak hanya itu, proses blanching, yaitu memasukkan sayuran ke dalam air mendidih sebelum dibekukan, dapat menghilangkan nutrisi larut dalam air.

Sebagai contoh, vitamin B dan vitamin C di dalam sayur yang tadinya banyak bisa berkurang hingga hilang.

Manfaat sayuran segar

Pada dasarnya, sayur yang segar merupakan nutrisi baik bagi kesehatan tubuh. Hampir semua sayuran memiliki kadar lemak, garam, dan gula yang rendah, tetapi kaya akan serat.

Memasukkan sayuran dalam diet diperlukan untuk mencapai kebutuhan gizi yang seimbang. Hal ini tentu perlu dibarengi dengan gaya hidup yang sehat dan aktif.

Berikut beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari konsumsi sayuran segar.

  • Menjaga berat badan ideal.
  • Mengurangi risiko obesitas.
  • Menurunkan kolesterol tinggi dan tekanan darah.
  • Mencegah berbagai penyakit, seperti diabetes, stroke, hingga kanker.

Maka dari itu, penting untuk menerapkan cara yang baik dalam memilih sayuran segar.

Manfaat sayur yang segar lebih baik dibandingkan yang dibekukan, tapi kebaikannya tentu baru bisa dimaksimalkan ketika Anda menyimpannya dengan baik.

Demi menjaga nutrisi, rasa, warna, dan tekstur makanan, Anda perlu menyimpan sayuran segar dalam keadaan dingin dan lembap.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menyimpan sayuran untuk mempertahankan manfaatnya.

  • Simpan sayuran di dalam kantong plastik atau kulkas untuk meningkatkan kelembapannya.
  • Hindari mendinginkan kentang atau labu karena bisa memengaruhi rasa akibat pati yang berubah menjadi gula. Simpan pada suhu kamar yang sejuk.
  • Pilih sayuran sebelum disimpan dan buang bila terdapat memar atau bintik-bintik pada kulit yang lunak.
  • Pisahkan sayuran yang melepaskan gas dengan sayuran yang sensitif terhadap gas.
  • Cuci sayuran dan tiriskan dengan baik sebelum disimpan.
  • Simpan sayuran yang ingin dibekukan dalam freezer dengan suhu -18°C.
  • Letakkan sayuran kering dalam wadah kedap udara di tempat yang sejuk dan kering.

Sayuran segar memang menawarkan segudang manfaat bagi kesehatan tubuh.

Meski begitu, cara memilih sayuran segar tak bisa sembarangan. Anda juga perlu menyimpan sayuran dengan baik agar tetap bisa memperoleh kebaikannya.

KOMPAS.com - Siswa yang sedang mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) bisa belajar di rumah. Terlebih yang sedang belajar tentang sayuran.

Apakah siswa sekolah sudah paham apa pengertian sayuran? Seperti apa klasifikasi sayuran? Melansir laman Kemendikbud Ristek, berikut ini penjelasannya.

Menurut ilmu pertanian, sayuran termasuk tanaman hortikultura. Hortikultura merupakan ilmu pertanian yang berkaitan dengan budidaya sayuran, buah-buahan, tanaman hias dan termasuk tanaman obat-obatan.

Baca juga: Siswa, Yuk Belajar 5 Jenis Jembatan

Pengertian dari sayuran adalah bagian vegetatif dari tumbuhan yang dapat dimakan, baik secara segar maupun melalui pengolahan dengan cara dimasak.

Sayuran mempunyai kadar air dan serat yang tinggi sehingga umumnya mempunyai umur relatif pendek, mudah rusak dan tidak dapat disimpan terlalu lama jika tidak diperlakukan secara khusus.

Selain itu, sayuran tidak dapat dipanen setiap saat karena sayuran merupakan tanaman musiman. Tingkat kematangan dari sayuran mempengaruhi sifat fisik sayuran, maka setiap jenis sayuran memiliki sifat fisik yang berbeda mulai dari warna, rasa, aroma, kekerasan, tekstur dan penampakan.

Klasifikasi sayuran

Berdasarkan bagian tanaman yang dimakan:

Berdasarkan perkembangbiakannya, organ tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu bagian vegetatif (daun, batang, akar) dan bagian generatif (buah, bunga, biji).
Berikut ini klasifikasi sayuran berdasarkan bagian tanaman yang dapat dimakan:

1. Sayuran daun (leaf vegetables)

Sayuran daun merupakan jenis sayuran yang dapat dikonsumsi pada bagian daunnya. Sayuran daun dengan kualitas bagus adalah jika bagian daunnya utuh, tidak berlubang dan tidak busuk, serta batang dan daun berwarna segar.

Contoh sayuran daun antara lain bayam, kangkung, sawi, kubis, daun kemangi, daun melinjo, daun singkong, pokcay, pohpohan dan lettuce/selada.

Baca juga: Siswa, Seperti Ini Proses Fotosintesis pada Tumbuhan

2. Sayuran batang (stem vegetables)

Sayuran batang yang dimanfaatkan adalah bagian batang dari tumbuhan yang terdiri dari buku dan ruas. Buku merupakan tempat menempelnya daun.

Memilih sayuran batang yang baik biasanya batang yang masih muda, berwarna cerah, muda dan bersih, serta tidak busuk. Contoh sayuran batang yaitu asparagus, rebung, paku, dan seledri.

3. Sayuran akar (root vegetables)

Sayuran akar berupa umbi-umbian, karena umbi merupakan akar menggembung. Sayuran akar banyak mengandung karbohidrat dan berbagai nutrisi sehat lainnya.

Sayuran akar yang baik adalah yang sudah berumur cukup, ukurannya besar, tidak tumbuh tunas, dan tidak ada bagian yang membusuk. Contoh sayuran akar yaitu kentang, wortel, lobak, bit, talas, ubi kayu, ubi jalar.

4. Sayuran polong

Sayuran polong yang dimanfaatkan tidak hanya pada bagian polongnya tetapi kulitnya bisa ikut dimakan juga. Kualitas sayuran polong yang baik biasaya yang muda, biji sayuran tidak menonjol dan kulitnya masih lurus.

Warna buah terlihat segar dan tidak ada bagian yang rusak. Yang termasuk sayuran polong antara lain buncis, kapri, kacang panjang, kacang merah dan kedelai.

Baca juga: Siswa, Ini Fungsi Telinga dan Bagian-bagiannya

5. Sayuran bunga (flower vegetables)

Tanaman sayuran yang berasal dari organ generatif dan yang dimanfaatkan pada bagian bunganya.

Sayuran bunga dikatakan memiliki kualitas baik jika bunga/kembang tersusun secara kompak, ukurannya besar, berwarna cerah segar dan tidak ada bagian yang digigit hama. Contoh sayuran bunga yaitu brokoli,kembang kol, kecombrang, dan bunga turi.

6. Sayuran buah (fruit vegetables)

Sayuran buah dihasilkan dari penyerbukan dan pertumbuhan yang terjadi pada organ bunga, sehingga yang dimanfaatkan bagian buahnya.

Sayuran buah yang memiliki kualitas baik biasanya dengan tingkat umur yang cukup (tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua), berukuran besar dan sayuran buahnya berwarna
cerah segar serta tidak ada bagian yang busuk. Contohnya tomat, cabai, paprika, timun, terong, pare, labu siam, jagung dan oyong.

7. Sayuran umbi batang

Sayuran umbi batang adalah batang yang tumbuh ke dalam tanah, ujung batang membengkak membentuk umbi karena penimbunan makanan.

Pada permukaan tanaman umbi batang terdapat daun yang berubah menjadi sisik dan pada ketiak sisik terdapat mata tunas sebagai calon tumbuhan baru.

Dalam memilih umbi batang yang baik adalah sayuran umbi sudah cukup umur, berukuran besar, tidak tumbuh tunas dan bagian luar tidak ada yang busuk. Contoh sayuran umbi batang diantaranya singkong, talas, ubi jalar, gadung, gambili, dan umbi bit.

8. Sayuran umbi lapis (bulb vegetables)

Sayuran umbi lapis sayuran yang tumbuh di bawah permukaan tanah dan menghasilkan lapisan umbi tebal, rimbun, sudah berumur cukup dan menembak di atas tanah. Misalnya bawang merah, bawang putih, bawang bombay, daun bawang/bawang perai dan adas.

Baca juga: Siswa, Ini 3 Jenis Otot Manusia dan Ciri-cirinya

9. Sayuran jamur (mushroom)

Sayuran jamur secara ilmiah bukanlah tumbuhan, tetapi bagian cendawan dapat dimakan sehingga digolongkan sebagai sayuran.

Sayuran jamur yang baik adalah yang masih muda, bersih dan tidak ada bagian yang rusak terkena hama atau busuk. Contohnya jamur merang, jamur kancing, jamur tiram dan jamur kuping.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.