Salah satu tujuan negara ASEAN di bidang iptek adalah mendorong munculnya ahli

Kerjasama Negara-negara ASEAN di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi akan didorong untuk peningkatan  produk inovasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi ASEAN. Oleh karena itu program-program kerjasama Iptek ASEAN yang ditetapkan dalam  ASEAN Plan of Action on Science and Technology (APAST) akan  bertransformasi  menjadi ASEAN Plan of Action on Science, Technology and Innovation (APASTI) yang akan di-implementasikan dalam tahun 2015 – 2020. Demikian disampaikan Prof. Ainun Na’im, Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi sekaligus  sebagai National ASEAN COST (Committee on Science and Technology) Chair yang baru, pada acara pembekalan kepada peserta ASEAN-US Science and Technology Fellows 2015 yang dilaksanakan di kantor Sekretariat ASEAN Jakarta, 5 Mei 2015.

Prof. Ainun Na’im yang memberikan presentasi dengan judul ‘Vision and Priorities of S&T Cooperation in ASEAN’ lebih lanjut mengungkapan bahwa untuk mendukung inovasi, maka kemitraan antara pemerintah dan dunia swasta (public-private partnership) sangat diperlukan untuk mendukung sosialisasi dan komersialisasi produk-produk riset yang dihasilkan perguruan tinggi dan lembaga – lembaga penelitian. ASEAN dengan penduduk lebih dari 600 juta orang akan menjadi pangsa pasar yang besar  bagi produk-produk  inovasi ASEAN. Dalam kesempatan tersebut, Prof. Ainun Na’im juga memaparkan Visi Komite Iptek ASEAN 2015-2020 yakni “A Science, Technology and Innovation-enabled ASEAN which is innovative, competitive, vibrant, sustainable and economically integrated”.

ASEAN-US Science and Technology  Fellows adalah program magang bagi peneliti/akademisi dari kalangan luar pemerintahan untuk bekerja melakukan kajian di lembaga pemerintah  yang menangani kebijakan di bidang riset dan Iptek di negara masing-masing. Program ini disponsori oleh Pemerintah Amerika Serikat melalui US Mission to ASEAN bekerja sama dengan Komite Iptek ASEAN (ASEAN Committee on Science and Technology). Kriteria calon adalah  seorang peneliti atau akademisi muda di bawah umur 45 tahun  dengan latar belakang pendidikan diutamakan yang bergelar Dr. (PhD) dalam salah satu bidang  biodiversity, energy security, dan  fisheries & coastal management. Untuk peserta tahun 2015 telah terpilih sebanyak 14 orang akademisi/peneliti dari Negara-negara ASEAN, dan 3 orang diantaranya berasal dari Indonesia, yakni Dr.  Wiratni Budhijanto (UGM) yang akan melakukan kajian di bidang energy serta  Dr. Vanny Narita (BPPT), dan  Dr. Akhmad Rizali (Univ. Brawijaya) yang akan melakukan kajian di bidang biodiversity. Ketiga akademisi/peneliti tersebut akan melakukan kajian selama 1 (satu) tahun,  mulai bulan Mei 2015 sampai dengan bulan April 2016 dan selama melakukan kajian mereka akan ditempatkan di Kemenristekdikti dengan supervisor Dr. Ophirtus Sumule dan Dr. Wihatmoko Waskitoaji, serta pejabat terkait lainnya.

Program ASEAN-US Science and Technology  Fellows tahun 2015 secara resmi dibuka oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk ASEAN, HE. Nina Hachigian dan wakil dari ASEAN Mr. Larry Maramis, Director Cross-Sectoral Cooperation, ASEAN Secretariat pada hari Senin, 4 Mei 2015. Acara pembukaan juga turut dihadiri pejabat Kemenristekdikti sebagai ketua Komite Iptek ASEAN tahun 2014-2015 yakni Sekjen Kemenristekdikti, Prof. Ainun Na’im, Deputi Bidang Jaringan Iptek, Agus R. Hoetman, Staf Ahli Bidang Teknologi Pertahanan, Teguh Raharjo, Asdep Jaringan Iptek Internasional, Nada Marsudi, dan Kabid Perkembangan Jaringan Iptek Internasional, Ruben Silitonga.  (ad5/3-rs/humasristek)

Salah satu tujuan negara ASEAN di bidang iptek adalah mendorong munculnya ahli

Salah satu tujuan negara ASEAN di bidang iptek adalah mendorong munculnya ahli
Lihat Foto

Dok. Tim Publikasi dan Dokumentasi BKKP Kemenristekdikti

Pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengadakan the 76th Meeting of the ASEAN Committee on Science, Technology and Innovation (COSTI-76) and other Related Meetings selama lima hari kerja dari Senin, 24 Juni hingga Jumat, 28 Juni 2019 di Inaya Putri Bali Hotel, Nusa Dua, Bali.

KOMPAS.com - ASEAN COST atau ASEAN Committee on Science and Technology merupakan salah satu bentuk kerja sama ASEAN di bidang sains dan teknologi atau IPTEK.

Kini, ASEAN COST bernama ASEAN COSTI (Committee on Science, Technology, and Inovation).

ASEAN COST didirikan pada 1978. Namun, program kerja sama ini sudah dicetuskan dalam pertemuan Ad-hoc Committee on Science and Technology di Jakarta, pada 27-29 April 1970.

Mengutip dari ASEAN Selayang Pandang (2017) yang diterbitkan oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN, dikatakan jika pada 1971 bentuk kerja sama di bidang sains dan teknologi ini dinamai ASEAN Permanent Committee on Science and Technology (PCOST). Kemudian pada 1978, menjadi ASEAN Committee on Science and Technology (COST).

Dalam situs Sekretariat Nasional ASEAN - Indonesia, disebutkan jika pertemuan ASEAN COST ini rutin diadakan dua kali dalam setahun. Jalinan kerja sama ASEAN ini mengacu pada ASEAN Plan of Action on Science, Technology and Innovation (APASTI).

Baca juga: Bentuk Kerja Sama ASEAN di Bidang Pendidikan

Sebagai salah satu bentuk kerja sama di bidang sains dan teknologi, tentu ada beberapa tujuan yang diharapkan dari ASEAN COST. Tujuan tersebut diantaranya:

  1. Memperkenalkan serta mengoptimalkan kerja sama dalam bidang sains
  2. Menghasilkan serta mengembangkan tenaga ahli dan tenaga kerja dalam bidang sains serta teknologi di kawasan ASEAN
  3. Memberikan fasilitas serta meningkatkan transfer perkembangan sains dan teknologi antar negara anggota ASEAN serta dari negara maju ke negara ASEAN
  4. Mendukung serta memberi bantuan dalam penerapan hasil penelitian dan penggunaan sumber daya alam yang lebih efektif di kawasan ASEAN
  5. Mendukung penerapan program ASEAN

ASEAN COST semula berada di bawah naungan bidang sosial dan budaya. Namun, sejak 2016, COST dipindah ke bawah naungan bidang ekonomi. Tujuannya untuk meningkatkan perekonomian negara ASEAN yang perlu dibantu dengan bidang sains, teknologi serta inovasi.

Exchange Programme for Young ASEAN Officials di bawah Sakura Science Plan merupakan salah satu hasil nyata ASEAN COST.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Bagaimana kabar kalian hari ini? semoga selalu sehat ya.

Ingat di masa pandemi ini agar anak-anak selalu menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari Covid-19. Ingat selalu pesan Ibu untuk menerapkan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir)

Hari ini kita akan melanjutkan pembelajaran Tema 4 (Globalisasi) dengan materi kerjasama ASEAN di bidang IPTEK serta tujuan dan manfaat kerjasama ASEAN. Simak penjelasannya berikut ini ya! silahkan kalian catat hal-hal penting dari materi ini!

Salah satu tujuan negara ASEAN di bidang iptek adalah mendorong munculnya ahli


Sebelumnya kalian sudah mempelajari tentang bentuk kerjasama ASEAN di bidang sosial, budaya, dan politik, nah kali ini kita akan lanjutkan mempelajari materi kerjasama ASEAN di bidang IPTEK serta tujuan dan manfaat kerjasama ASEAN.

Kerjasama ASEAN di Bidang Ilmu Pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di negara-negara ASEAN memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut mendorong terjalinnya kerjasama dalam bidang penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia yang memiliki kualitas dan daya saing dunia..

Bentuk kerjasama antar negara ASEAN di bidang IPTEK sebagai berikut.

  • Meningkatkan kualitas sumber daya manusia ASEAN yang memiliki daya saing baik secara nasional maupun internasional melalui Deklarasi Penguatan Kerjasama Pendidikan yang dilaksanakan pada KTT ASEAN ke-15 Tahun 2009.
  • Meningkatkan jumlah tenaga ahli ASEAN yang memiliki keahlian di bidang ilmu pengetahuan, melalui pemberian bantuan kepada para ahli untuk mengembangkan berbagai temuan dan riset yang bermanfaat bagi masyarakat ASEAN dalam bidang IPTEK.
  • Melakukan pertukaran pelajar antar negara ASEAN dalam Program Study Mobility serta ASEAN University Network yang memberikan informasi mengenai universitas terbaik di ASEAN.  

Salah satu tujuan negara ASEAN di bidang iptek adalah mendorong munculnya ahli

Workshop on Higher Education yang merupakan kegiatan pertemuan 

setiap perwakilan anggota ASEAN dalam meningkatkan mutu pendidikan negara-negara ASEAN

Tujuan dan Manfaat Kerjasama ASEAN.

Berikut tujuan diadakannya kerjasama ASEAN. 

  1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta pengembangan kebudayaan di kawasan Asia tenggara.
  2. Meningkatkan stabilitas dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara.
  3. Meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu di antara negara-negara anggota dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.
  4. Saling membantu di bidang sarana-sarana pelatihan dan penelitian dalam bidang pendidikan, kesehatan, teknik, dan administrasi.
  5. Menjalin kerjasama yang lebih efektif guna meningkatkan hasil petanian dan industri, perluasan perdagangan, perbaikan sarana dan prasarana transportasi dan komunikasi, serta peningkatan taraf hidup rakyat dari negara-negara anggota.
  6. Meningkatkan kualitas pendidikan di negara-negara Asia Tenggara.
  7. Mempertahankan kerjasama yang erat dengan organisasi-organisasi internasional maupun regional lainnya yang memiliki tujuan yang sama, serta untuk lebih menjajaki kemungkinan diadakannya kerjasama yang lebih erat lagi satu sama lainnya.  

Berikut manfaat diadakannya kerjasama ASEAN.

  1. Menumbuhkan rasa saling memiliki dan toleransi antar negara anggota.
  2. Semakin dikenalnya budaya Indonesia oleh negara-negara ASEAN lainnya.
  3. Terciptanya kawasan yang damai, bebas, dan netral dari pengaruh negara luar.
  4. Meningkatnya investasi dalam kegiatan produksi dan jumlah ekspor.
  5. Semakin luasnya pasar internasional.
  6. Pemenuhan kebutuhan dalam neegri.
  7. Memperluas lapangan pekerjaan.
  8. Meratanya perkembangan penguasaan IPTEK di ASEAN

Untuk menambah pemahaman kalian terkait materi kerjasama ASEAN di bidang IPTEK serta tujuan dan manfaat kerjasama ASEAN, silahkan cermati video berikut ini!

Video Materi Kerjasama ASEAN di Bidang IPTEK 

serta Tujuan dan Manfaat Kerjasama ASEAN


Demikian materi terkait kerjasama ASEAN di bidang IPTEK serta tujuan dan manfaat kerjasama ASEAN. Selamat belajar anak-anak. Semoga sukses.