Akibat revolusi bumi yang dimanfaatkan para petani dan pelaut adalah

tirto.id - Revolusi bumi adalah peristiwa bergeraknya bumi mengelilingi matahari, sedangkan rotasi bumi adalah perputaran bumi pada sumbunya. Kedua peristiwa tersebut memiliki akibat pada bumi, tetapi juga mempunyai manfaat.

Pergantian musim dan perbedaan waktu yang terjadi pada suatu wilayah adalah bukti bahwa bumi selalu bergerak.

Gerakan bumi ada dua macam yaitu rotasi dan revolusi. Apa yang dimaksud dengan kedua hal itu?

Berikut penjelasannya seperti ditulis juga dalam laman Kemendikbud.

Rotasi bumi

Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada sumbunya. Bumi berputar dari arah barat ke arah timur.

Dalam satu kali rotasi, waktu yang dibutuhkan adalah 23 jam 56 menit 4 detik.

Namun kita lebih sering membulatkan waktu tersebut menjadi 24 jam. Waktu satu kali rotasi disebut kala rotasi atau kita lebih sering menyebutnya satu hari.

Akibat Rotasi Bumi

    • Perbedaan waktu
Perbedaan waktu di bumi berdasarkan garis bujur suatu wilayah membuat kota Jayapura lebih dulu mengalami terbit matahari, dibandingkan dengan kota Jakarta. Perbedaan waktunya mencapai 2 jam.

Sekali rotasi lamanya 24 jam dan setiap tempat di permukaan bumi telah berputar sebesar 360° bujur.

Maka permukaan bumi terdapat 24 waktu lokal. Penetapan waktu dimulai dari garis bujur 0 derajat, yaitu di kota Greenwich di London.

Garis bujur timur waktunya lebih awal atau ditambahkan 1 jam setiap kelipatan 15°. Sedangkan garis bujur barat waktunya lebih lambat atau dikurangi 1 jam setiap kelipatan 15 derajat.

    • Batas penanggalan internasional
Jika penghitungan waktu didasarkan pada garis bujur, yaitu bujur barat dan bujur timur, maka batas penanggalan internasional, ada pada bujur 180° yang terletak di Samudra Pasifik.

Bila belahan timur 180° (bujur timur) tanggal 15, maka di belahan barat 180° (bujur barat) masih tanggal 14.

    • Adanya pergantian siang dan malam
Rotasi bumi membuat matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat. Saat pagi hari seakan-akan matahari muncul dari timur dan saat sore hari matahari akan terlihat seperti menghilang ke barat.

Padahal sebenarnya yang bergerak adalah bumi kita berputar di sumbunya, mengelilingi matahari.

Sedangkan matahari diam. Hal itu disebut juga gerak semu matahari. Rotasi bumi menyebabkan adanya pergantian siang, sore dan malam hari.

Rotasi bumi juga membuat suhu udara di pagi hari lebih rendah dibanding siang hari. Juga suhu udara malam hari lebih sejuk daripada siang.

Ini karena arah sinar matahari yang terkena bidang bumi berubah-ubah. Sinar matahari pagi datangnya miring, sehingga daerah yang terkena sinar luas. Akibatnya suhu jadi lebih dingin.

Saat siang hari sinar matahari datangnya tegak lurus, sehingga daerah yang terkena sinar luasnya lebih kecil, akibatnya suhu menjadi panas.

    • Adanya gerak semu matahari
Matahari seakan bergerak dari timur ke barat, demikian juga dengan benda-benda langit lainnya, mereka bergerak melawan rotasi bumi dari barat ke timur.

    • Terjadinya pemampatan pada kedua kutub bumi
Karena bumi berputar pada porosnya, maka bagian ekuator berputar lebih cepat bila dibandingkan bagian kutub. Hal ini menyebabkan pada bagian kutub memampat, sedangkan bagian ekuator menonjol.

    • Adanya pembelokan arah angin
Arah angin dari lintang tinggi yang menuju khatulistiwa akan berbelok karena pengaruh perputaran bumi.

Akibat revolusi bumi yang dimanfaatkan para petani dan pelaut adalah

Infografik SC Rotasi dan Revolusi Bumi. tirto.id/Fuad

Revolusi Bumi

Revolusi bumi adalah peristiwa bergeraknya bumi mengelilingi matahari. Waktu yang diperlukan bumi untuk satu kali revolusi disebut kala revolusi.

Kala revolusi bumi adalah 365¼ hari atau disebut 1 tahun. Lintasan revolusi bumi berbentuk elips. Jadi selama satu tahun bumi berputar mengelilingi matahari sambil berotasi.

Akibat Revolusi Bumi

    • Perbedaan lama waktu siang dan malam
Revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika yang besar nya 23½°, menimbulkan perbedaan lama siang dan malam.

Misalnya pada 23 September - 22 Desember, panjang siang di belahan bumi utara lebih pendek bila dibandingkan panjang siang di belahan bumi selatan.

    • Gerak semu tahunan matahari
Seolah-olah pada waktu tertentu matahari berada di belahan bumi utara, dan waktu yang lain matahari berada di belahan bumi selatan.

Bisa diamati pada bulan Juni sinar matahari mengenai dinding rumah bagian utara, sedangkan saat Desember sinar menerpa di bagian selatan.

    • Perubahan Musim
Beberapa negara mengalami empat musim yaitu musim semi, panas, gugur dan musim dingin, sedangkan negara yang ada di dekat garis katulistiwa hanya dua musim.

    • Perubahan Penampakan Rasi Bintang
Akibat adanya revolusi, maka akan terlihat perubahan rasi bintang di langit. Perubahan gugusan atau rasi bintang inilah yang kemudian digunakan sebagai tanda zodiak.

    • Tahun kabisat
Kala revolusi bumi adalah 365¼ hari. Karena adanya perbedaan seperempat hari, maka untuk memudahkan penanggalan dibulatkan menjadi 365 hari.

Tahun ke-4 ditambahkan 1 hari pada tanggal 29 Pebruari yang disebut tahun kabisat.

Baca juga:

  • Teori Pembentukan Bumi dan Tata Surya: Big Bang hingga Nebula
  • Apa Dampak Revolusi Bumi Terhadap Kehidupan di Bumi?
  • Apa Dampak Rotasi Bumi Terhadap Kehidupan di Bumi?

Baca juga artikel terkait ROTASI BUMI atau tulisan menarik lainnya Cicik Novita
(tirto.id - cck/tha)


Penulis: Cicik Novita
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Cicik Novita

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Dampak Revolusi Bumi – Grameds, apakah kalian tahu apa itu revolusi bumi? Revolusi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Tidak hanya bumi yang mengelilingi matahari, namun planet-planet di dalam tata surya pun semuanya mengelilingi matahari, waktunya saja yang berbeda.

Tata surya merupakan kumpulan dari benda-benda langit yang berinteraksi satu sama lain dan memiliki pusat, yaitu matahari. Setiap planet berinteraksi dengan benda langit lainnya atau disebut dengan satelit. Jika planet berevolusi mengelilingi matahari maka satelit juga berevolusi, yaitu mengelilingi planetnya masing-masing.

Akibat revolusi bumi yang dimanfaatkan para petani dan pelaut adalah
Akibat revolusi bumi yang dimanfaatkan para petani dan pelaut adalah

Peredaran bumi yang mengelilingi matahari ini terjadi selama 365,256 hari. Bumi berevolusi dengan kemiringan 23,5 derajat terhadap bidang ekliptika. Sudut yang terhitung itu diukur dengan garis imajiner yang menghubungkan kutub utara dengan kutub selatan, hal itu disebut sumbu rotasi.

Bumi mengelilingi matahari memiliki orbitnya sendiri, orbit ini berbentuk elips. Orbit adalah lintasan yang tetap dan teratur pada benda yang mengelilingi benda lainnya. Dalam revolusinya, bumi tidak akan bisa keluar jalur karena setiap planet memiliki orbitnya sendiri. Orbit itu juga salah satu penentu lamanya waktu untuk berevolusi. Semakin jauh dari matahari maka semakin lama planet berevolusi.

Dalam revolusinya, bumi juga menimbulkan dampak-dampak terhadap kehidupan di bumi. Dampak yang ditimbulkan meliputi, pergantian musim, perbedaan frekuensi waktu siang dan malam, terbentuknya rasi bintang, gerak semu tahunan matahari, dan adanya kalender masehi. Berikut adalah dampak dari revolusi bumi.

Akibat revolusi bumi yang dimanfaatkan para petani dan pelaut adalah
Akibat revolusi bumi yang dimanfaatkan para petani dan pelaut adalah

Ebook ini adalah salah satu karya kolektif dari seluruh tim OIF. Adapun isinya berupa kumpulan dari artikel- artikel tentang astronomi dan alam semesta. Menarik ‘kan?

Dampak Revolusi Bumi

1. Pergantian Musim

Revolusi bumi ini memberikan dampak dengan adanya pergantian musim dan perbedaan musim pada masing-masing belahan dunia. Pada belahan bumi bagian utara dan selatan memiliki empat musim yang berganti di setiap tahunnya yaitu musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin. Namun berbeda pada belahan bumi yang dilewati garis khatulistiwa, pada bagian ini hanya memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.

Pergantian musim tersebut berdasarkan tanggal-tanggal tertentu. Pergantian musim pada bumi bagian utara dan selatan memiliki perbedaan karena tentunya matahari tidak dapat menyinari seluruh bagian bumi .

Pada tanggal 21 Maret sampai 21 Juni, matahari mulai nampak ke arah utara. Bumi bagian utara mendapatkan sinar matahari lebih banyak. Pada saat tersebut bumi bagian utara mengalami musim semi. Sedangkan pada bumi bagian selatan mendapatkan sinar matahari yang lebih sedikit. Pada saat itu daerah tersebut mengalami musim gugur. Keduanya terjadi pada waktu yang sama, namun musimnya berbeda.

Lalu saat masuk pada tanggal 21 Juni sampai 23 September, matahari mulai berkedudukan di bagian bumi paling utara. Sinar matahari pada bumi bagian utara ini mulai bertambah. Pada saat itu bumi bagian utara sedang mengalami musim panas. Sebaliknya, matahari yang mulai bergerak ke bumi paling  utara ini membuat bumi bagian selatan mendapatkan lebih sedikit sinar matahari. Pada saat itulah bumi bagian selatan mengalami musim dingin.

Kemudian pada tanggal 23 September sampai 22 Desember, matahari kembali mengarah ke bagian khatulistiwa menuju bumi bagian selatan. Pada saat ini sinar matahari pada bumi bagian utara mulai berkurang. Lalu musim gugur terjadi pada bumi bagian utara. Sedangkan bumi bagian selatan mendapat sinar matahari lebih. Pada saat itu bumi bagian selatan mengalami musim semi.

Terakhir pada 22 Desember sampai  21 Maret, matahari berada di bagian bumi paling selatan dan mulai bergerak ke arah utara. Hal ini menyebabkan bumi bagian utara mendapatkan penyinaran yang lebih sedikit. Saat itu bumi bagian utara mengalami musim dingin. Sedangkan bumi bagian selatan mendapatkan cahaya matahari yang lebih banyak, maka saat itu bumi bagian selatan mengalami musim panas. Musim ini terus berputar hingga tahun-tahun berikutnya.

Berikut adalah penjelasan singkatnya mengenai perubahan musim saat revolusi bumi.

Bumi bagian utara:

  • Musim semi (21 Maret – 21 Juni)
  • Musim panas (21 Juni – 23 September)
  • Musim gugur (23 September – 22 Desember)
  • Musim dingin (22 Desember – 21 Maret)

Bumi bagian selatan:

  • Musim semi (23 September – 22 Desember)
  • Musim panas (22 Desember – 21 Maret)
  • Musim gugur (21 Maret – 21 Juni)
  • Musim dingin (21 Juni – 23 September)

Dampak dari revolusi bumi ini membuat perbedaan frekuensi dari siang dan malam. Siang dan malam pada bagian bumi utara dan selatan akan berbeda dengan bagian bumi di garis khatulistiwa. Pada bagian bumi tengah atau khatulistiwa ini memiliki waktu siang dan malam yang terbagi rata masing-masing 12 jam.

Kombinasi dari revolusi dan sumbu kemiringan bumi ini menimbulkan gejala alam pada frekuensi waktu siang dan malam. Semakin ke arah utara frekuensi waktu siang atau malam akan terasa lebih lama, bagian paling selatan juga merasakan hal itu.

Antara tanggal 21 Maret sampai 23 September, matahari mulai bergerak ke arah kutub utara dan menjauhi kutub selatan. Pada saat ini bumi bagian utara menerima lebih banyak sinar matahari. Hal ini menyebabkan frekuensi waktu pada siang hari di bumi bagian utara lebih lama daripada bumi bagian selatan.

Dari khatulistiwa matahari terlihat bergerak ke utara sebesar 23,5 derajat pada tanggal 21 Juni. Beberapa daerah di bumi bagian utara mengalami siang selama 24 jam, dan beberapa daerah di bumi bagian selatan mengalami malam selama 24 jam.

Lalu antara tanggal 23 September sampai 21 Maret terjadi kebalikan dari waktu sebelumnya. Di mana daerah kutub selatan mengalami penyinaran matahari yang lebih banyak daripada kutub utara.

Frekuensi waktu siang hari pada bumi bagian selatan lebih lama dibandingkan bumi bagian utara. Pada tanggal 22 Desember matahari bergerak ke bumi paling selatan sebesar 23,5 derajat. Ini menyebabkan daerah kutub selatan mengalami siang selama 24 jam, dan pada kutub utara mengalami malam selama 24 jam.

Kemudian hanya pada tanggal 21 Maret dan 23 September matahari berada pada jarak yang sama antara kutub utara dan kutub selatan. Bumi bagian utara dan selatan ini menerima sinar matahari yang sama banyaknya. Ini mengakibatkan panjang siang dan malam di semua negara itu sama. Pada daerah khatulistiwa matahari tepat berada di atas kepala pada waktu ini.

Akibat revolusi bumi yang dimanfaatkan para petani dan pelaut adalah
Akibat revolusi bumi yang dimanfaatkan para petani dan pelaut adalah

Buku Pintar Bumi dan Antariksa

Akibat revolusi bumi yang dimanfaatkan para petani dan pelaut adalah
Akibat revolusi bumi yang dimanfaatkan para petani dan pelaut adalah

Buku Pintar Bumi dan Antariksa akan mengenalkan dan menunjukkan berbagai peristiwa alam yang terjadi di Bumi dan juga antariksa. Yuk, beli dan selamat menjelajahi isi buku ini dan temukan segala manfaatnya.

3. Gerak Semu Tahunan Matahari

Akibat revolusi bumi yang dimanfaatkan para petani dan pelaut adalah
Akibat revolusi bumi yang dimanfaatkan para petani dan pelaut adalah

Gerak Semu Tahunan Matahari (sumber: roboguru.ruangguru.com)

Gerak semu tahunan matahari ini adalah latar belakang dari perubahan musim dan perbedaan frekuensi siang dan malam yang ada di bumi. Semua fenomena yang terjadi itu karena posisi matahari yang berubah-ubah setiap bulan. Revolusi bumi ini yang membuat posisi matahari berubah.

Bagian bumi yang mendapat sinar matahari lebih banyak akan mengalami siang dan musim panas. Begitu juga terjadi pada sebaliknya, jika bagian bumi tidak terkena sinar matahari akan mengalami malam dan musim dingin. Ini akan berulang-ulang terjadi setiap tahun.

Seperti yang terlihat pada gambar di atas gerak matahari selalu terjadi setiap tiga bulan. Pada 21 Maret sampai 21 Juni matahari berada di garis khatulistiwa dan mulai bergerak menuju Garis Balik Utara (GBU) sebesar 23,5 derajat. Lalu, pada 21 Juni sampai 23 September matahari kembali ke garis khatulistiwa.

Pada 23 September sampai 22 Desember matahari bergerak dari garis khatulistiwa menuju Garis Balik Selatan (GBS) sebesar 23,5 derajat. Kemudian, pada 22 Desember sampai 21 Maret matahari kembali lagi ke garis khatulistiwa.

Mengapa bisa terjadi gerak semu tahunan matahari? Hal ini terjadi karena bumi mengelilingi matahari atau revolusi, dan berotasi pada sumbunya. Karena sumbu bumi ini memiliki kemiringan 23,5 derajat maka setiap bagian bumi memiliki perbedaan penyinaran matahari.

Ketika mengamati fenomena ini terus menerus, maka terlihat seolah-olah matahari yang bergerak dari utara ke selatan dan sebaliknya untuk menyinari bumi. Inilah mengapa disebut gerak semu tahunan matahari. Matahari tidak benar-benar bergerak, namun karena revolusi bumi ini lah matahari terlihat seperti bergerak. Lintasan pada gerak semu matahari ini disebut ekliptika.

Ada beberapa istilah yang memiliki hubungan dengan gerak semu tahunan matahari meliputi deklinasi matahari, equinoxes, dan solstices.

Deklinasi matahari adalah jarak sudut antara benda langit dengan khatulistiwa langit. Khatulistiwa langit hanya sebuah proyeksi dari khatulistiwa bumi terhadap langit. Diasumsikan langit memiliki bentuk bulat seperti bumi.

Deklinasi matahari ini berubah setiap harinya secara periodik, bisa bertambah dan juga berkurang. Pertambahan dan pengurangan deklinasi ini sekitar 0,9856 derajat per hari. Dengan demikian waktu yang dibutuhkan matahari untuk deklinasi dari +23,5 derajat ke -23,5 derajat terjadi selama 182,6211 hari.

Lalu equinoxes adalah waktu sama panjang antara siang dan malam di seluruh bagian bumi. Bagi orang yang hidup di garis khatulistiwa frekuensi waktu siang dan malam sama panjang, yaitu 12 jam. Namun tidak bagi orang yang hidup di bagian bumi utara dan selatan.

Misalnya orang yang tinggal di Eropa ketika musim dingin merasakan malam yang panjang, sedangkan orang yang tinggal di Australia merasakan musim panas di siang hari yang lebih lama. Begitu masuk pada waktu equinoxes maka seluruh bagian bumi memiliki frekuensi waktu yang sama.

Kemudian soltices jika diterjemahkan dari bahasa Yunani artinya matahari tetap. Disebut tetap karena pada tanggal tertentu matahari tidak banyak bergerak ke arah utara maupun selatan. Biasanya matahari bergerak dari +25,3 derajat ke -23,5 derajat dan kembali lagi ke +23,5 derajat.

Equinoxes dan soltices ini dalam setahun terjadi sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 21 Maret dan 23 September disebut equinoxes, lalu 21 Juni dan 22 Desember disebut soltices.

4. Terbentuknya Rasi Bintang

Rasi bintang adalah sekelompok bintang yang membentuk pola tertentu. Sebenarnya rasi bintang yang kita lihat itu jaraknya tidak berdekatan satu sama lain. Letak antara satu bintang dengan yang lain berjauhan, ketika kita mengamati dari bumi tampak berdekatan dan tersusun polanya.

Karena revolusi bumi ini rasi bintang pada setiap bagian bumi akan terlihat berbeda. Bumi bagian utara hanya dapat melihat rasi bintang yang ada di utara, bumi bagian selatan hanya dapat melihat rasi bintang yang ada di selatan, begitu juga bagian bumi yang lain.

Menurut International Astronomical Union pada tahun 1992 terdapat 88 rasi bintang. Beberapa diantaranya yang terkenal adalah Ursa Major, Ursa Minor, Orion, Scorpius, dan Leo. Rasi-rasi bintang tersebut tentunya memiliki sejarahnya masing-masing.

Akibat revolusi bumi yang dimanfaatkan para petani dan pelaut adalah
Akibat revolusi bumi yang dimanfaatkan para petani dan pelaut adalah

Why? Stars and Constellation – Bintang dan Rasi Bintang

Akibat revolusi bumi yang dimanfaatkan para petani dan pelaut adalah
Akibat revolusi bumi yang dimanfaatkan para petani dan pelaut adalah

Bintang-bintang  memberikan aspirasi ke segala aspek kehidupan dan telah menjadi bagian dari setiap kebudayaan dan seni yang bisa merangsang imajinasi. Sampai kapan pun bintang-bintang dan keberadaannya masih penuh dengan misteri. Walaupun bintang-bintang bisa diobservasi lebih teliti menggunakan perkembangan ilmu sekarang, tapi pancaran cahayanya pada malam hari masih menyimpan banyak misteri.

Apa kalian tertarik untuk melihat bintang-bintang yang penuh misteri ini lebih dalam lagi? Buku ini mengulas tentang kegunaan bintang dan rasi bintang secara mendalam.

5. Adanya Kalender Masehi

Kalender masehi ini tercipta karena adanya revolusi bumi. Berdasarkan pembagian bujur, batas dari penanggalan internasional ada pada 180 derajat. Apabila di belahan timur bujur 180 derajat berada pada tanggal 6 maka di belahan barat bujur 180 derajat masih tanggal 5, kejadian ini seolah-olah melompat sehari. Hitungan kalender masehi ini satu tahun ada 365,25 hari.

Kalender masehi ini awal mulanya digunakan oleh Julius Caesar atau dikenal dengan kalender Julian. Kalender Julian ini dihitung berdasarkan selang waktu antara musim semi dengan musim semi berikutnya di bagian bumi utara. Selang waktu ini tepatnya 365 hari, 5 jam, 48 menit, 46 detik.

Dalam hitungannya kemudian Julius Caesar ini menetapkan perhitungan kalender masehi seperti berikut:

  • Waktu dalam setahun adalah 365 hari,  dan sehari 24 jam.
  • Karena 365 hari itu lebih seperempat hari setiap tahunnya maka melebihi satu hari setiap empat tahun menjadi 366 hari. Logikanya seperti ¼ dikali 4 yang hasilnya 1. Tahun yang memiliki 366 hari ini disebut tahun kabisat. Biasanya terjadi pada bulan Februari.
  • Untuk mengingat dengan mudah maka tahun kabisat adalah tahun yang dapat dibagi habis dengan empat seperti, 2000, 2004, 2008, dan seterusnya.

Kesimpulan Dampak Revolusi Bumi

Bumi melakukan revolusi tanpa berhenti. Bumi melakukan revolusi dalam waktu yang panjang, yaitu 365 hari atau bisa disebut setahun. Artinya, bumi membutuhkan waktu untuk mengelilingi bumi satu kali putaran dengan 365 hari, satu kali putaran artinya setahun.

Pada saat berevolusi, bumi terus berjalan sesuai orbitnya, ini menjadikan kedudukan bumi tidak selalu tetap. Hal ini mengakibatkan adanya gerak semu tahunan matahari  yang mana pada tanggal 21 Maret matahari berada di garis khatulistiwa, lalu tanggal 21 Juni matahari berada di Garis Balik Utara (GBU) 23,5 derajat, kemudian tanggal 23 September kembali lagi di garis khatulistiwa, dan pada 22 Desember matahari berada di Garis Balik Selatan (GBS) 23,5 derajat.

Dari gerak semu harian matahari tersebut juga menyebabkan pergantian musim dan frekuensi waktu siang dan malam. Pada bumi bagian utara yang terkena sinar matahari lebih banyak akan mengalami musim panas dan waktu siang hari yang lebih lama. Sedangkan bumi bagian selatan akan mengalami musim dingin dan waktu malam yang lebih lama.

Revolusi bumi ini juga membuat kita dapat melihat rasi bintang yang berbeda-beda setiap bulan. Rasi bintang ini juga akan terlihat berbeda di bagian bumi lainnya. Rasi bintang di bumi bagian utara akan berbeda dengan bumi bagian selatan, begitu juga dengan bagian lainnya.

Dengan adanya revolusi bumi juga kita mengenal kalender masehi. Kalender masehi ini dibagi batas penanggalannya sebesar 180 derajat. Antara bagian bumi satu dengan yang lainnya seolah-olah akan berbeda sehari. Adanya kalender masehi ini juga membuat kita tahu bahwa setiap empat tahun sekali terdapat tahun kabisat, di mana pada bulan Februari akan lebih satu hari.

Grameds, sudah pahamkan apa itu revolusi bumi dan dampak-dampaknya bagi kehidupan di bumi. Jika kamu ingin belajar lebih dalam tentang tata surya dan isinya kamu bisa membeli buku yang ada di Gramedia.

Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas telah menyediakan buku-buku bermanfaat dan menghibur untuk kalian miliki. Yuk, beli bukunya sekarang juga!

Akibat revolusi bumi yang dimanfaatkan para petani dan pelaut adalah
Akibat revolusi bumi yang dimanfaatkan para petani dan pelaut adalah

Ensiklopedia Super Seru: Halo, Bumi!

Akibat revolusi bumi yang dimanfaatkan para petani dan pelaut adalah
Akibat revolusi bumi yang dimanfaatkan para petani dan pelaut adalah

Ada apa saja di dalam Bumi? Bagaimana musim berganti? Bagaimana siklus air? Mengapa hutan itu penting? Ada banyak sekali pertanyaan tentang Bumi kita. Pasti kalian juga ingin tahu kan? Buka lipatannya atau putar kertasnya dan temukan jawabannya di Ensiklopedia Super Seru! Buku ini cocok untuk anak-anak yang ingin belajar lebih dalam mengenai bumi.

Penulis: Ricky Atthariq

Rekomendasi Buku & Atikel Terkait Dampak Revolusi Bumi

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien