Dalam mendesain busana kita mengenal adanya unsur-unsur dan prinsip-prinsip desain. Dalam kesempatan ini akan kita bahas tentang prinsip-prinsip desain. Prinsip-prinsip desain di antaranya adalah harmony, balance dan rhythm. Harmony atau keselarasan yaitu kesesuaian antara bagian satu dengan bagian lainnya dalam sebuah desain. Aspek dalam keselarasan berupa selaras dalam garis dan bentuk atau selaras dalam tekstur dan warna. Penerapan dalam pembuatan koleksi desain busana bisa dalam bentuk garis hias atau potongan yang sama antara desain satu dengan lainnya. Selain itu, keselarasan dapat diterapkan dengan penggunaan warna yang selaras antara satu desain dengan desain lainnya dalam satu koleksi desain. Balance atau keseimbangan dalam desain busana dapat diartikan sebagai kesamaan atau ketidaksamaan bagian kiri dan kanan dari busana. Keseimbangan dalam desain busana dibagi menjadi dua yaitu keseimbangan simetris (formal) dan kesimbangan asimetris (informal). Keseimbangan simetris yaitu apabila bagian kiri dan kanan dalam sebuah desain busana mempunyai daya tarik yang sama. Keseimbangan ini dapat memberikan rasa tenang, rapi, agung dan abadi. Sedangkan keseimbangan asimetris yaitu apabila bagian kiri dan kanan dalam busana tidak sama tapi mempunyai jumlah perhatian yang sama. Dalam penerapannya pada pembuatan koleksi desain busana, sebaiknya memiliki keseimbangan yang sama antar desain busana. Terakhir, rhythm atau irama merupakan suatu bentuk pergerakan yang dapat mengalihkan pandangan mata dari satu bagian ke bagian lain. Terdapat 4 (empat) aspek dalam irama yaitu pengulangan, peralihan ukuran, kontras dan radiasi. Penerapannya dalam koleksi desain busana dapat berupa pengulangan, misalnya pengulangan dalam detail busana seperti saku, kancing, dan hiasan busana lain. Irama juga dapat diterapkan dalam peralihan ukuran yang sama antara desain satu dengan lainnya. Pengetahuan mengenai penerapan prinsip-prinsip desain busana dalam pembuatan desain busana bertujuan untuk membuat desain menjadi lebih berkualitas. Sehingga lebih banyak konsumen yang tertarik untuk memakainya atau mengaplikasikannya ke dalam pilihan busananya. Penulis : Anggita Fortuna Dewi, S.Pd.
You're Reading a Free Preview
UV Dhafi Quiz Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at uv.dhafi.link. with Accurate Answer. >>
Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :
Jawaban terbaik adalah A. a. menutupi kekurangan bentuk tubuh . Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝5. Salah satu fungsi dari penerapan unsur dan prinsip desain dalam pembuatan desain busana adalah untuk….❞ Adalah A. a. menutupi kekurangan bentuk tubuh . Apa itu uv.dhafi.link??uv.dhafi.link Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.
Prinsip-Prinsip Desain Busana Untuk dapat menciptakan desain yang lebih baik dan menarik perlu diketahui tentang prinsip-prinsip desain. Adapun prinsip-prinsip desain yaitu: 1. Harmoni Harmoni adalah prinsip desain yang menimbulkan kesan adanya kesatuan melalui pemilihan dan susunan objek atau ide atau adanya keselarasan dan kesan kesesuaian antara bagian yang satu dengan bagian yang lain dalam suatu benda, atau antara benda yang satu dengan benda lain yang dipadukan. Dalam suatu bentuk, harmoni dapat dicapai melalui kesesuaian setiap unsur yang membentuknya. 2. Proporsi Proporsi adalah perbandingan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainyang dipadukan. Untuk mendapatkan suatu susunan yang menarik perlu diketahui bagaimana cara menciptakan hubungan jarak yang tepat atau membandingkan ukuran objek yang satu dengan objek yang dipadukan secara proporsional. 3. Balance Balance atau keseimbangan adalah hubungan yang menyenangkan antar bagian-bagian dalam suatu desain sehingga menghasilkan susunan yang menarik. Keseimbangan ada 2 yaitu :
4. Irama Irama dalam desain dapat dirasakan melalui mata. Irama dapat menimbulkankesan gerak gemulai yang menyambung dari bagian yang satu ke bagian yang lain pada suatu benda, sehingga akan membawa pandangan mata berpindah-pindah dari suatu bagian ke bagian lainnya. Akan tetapi tidak semua pergerakan akan menimbulkan irama. Irama dapat diciptakan melalui: a. Pengulangan bentuk secara teratur b. Perubahan atau peralihan ukuran c. Melalui pancaran atau radiasi 5. Aksen/Center of Interest Aksen merupakan pusat perhatian yang pertama kali membawa mata padasesuatu yang penting dalam suatu rancangan. Ada beberapa hal yang perludiperhatikan dalam menempatkan aksen: a. Apa yang akan dijadikan aksen b. Bagaimana menciptakan aksen c. Berapa banyak aksen yang dibutuhkan d. Di mana aksen ditempatkan 6. Unity Unity atau kesatuan merupakan sesuatu yang memberikan kesan adanyaketerpaduan tiap unsurnya. Hal ini tergantung pada bagaimana suatu bagianmenunjang bagian yang lain secara selaras sehingga terlihat seperti sebuah benda yang utuh tidak terpisah-pisah. Misalnya leher berbentuk bulat diberi kerah yang berbentuk bulat pula dan begitu juga sebaliknya. E. Penerapan Unsur dan Prinsip Desain Dalam mendesain busana unsur-unsur dan prinsip-prinsip desain hendaklahdiperhatikan. Kedua elemen tersebut sangat menentukan bagaimana hasil desain busana yang kita buat. Dengan adanya unsur desain kita dapat melihat wujud dari desain yang kita buat dan dengan memperhatikan prinsip-prinsip desain, sebuah desain yang kita ciptakan dapat lebih indah dan sempurna. Pada desain busana setiap unsur atau karya yang kita tuangkan hendaklah mudah dibaca atau dipahami desainnya oleh orang lain dan sesuai dengan siapa orang yang akan memakainya. Hal ini penting karena setiap orang mempunyai bentuk tubuh yang tidak sama sehingga untuk menutupi kekurangan atau menonjolkan kelebihan si pemakai dapat kita gunakan unsur-unsur dan prinsip-prinsip desain di atas. a. Penerapan Unsur-Unsur Desain pada Busana Garis merupakan unsur yang pertama yang sangat penting dalam desain karena dengan garis kita dapat menghasilkan sebuah rancangan busana yang menarik selain unsur-unsur desain lainnya. Garis busana yang perlu diperhatikan yaitu berupa siluet pakaian atau garis luar pakaian dan garis bagian-bagian busana seperti kerah, lengan, garis hias (garis princes, garis empire, dll.) dan lain-lain. Siluet pakaian dibuat hendaklah disesuaikan dengan bentuk tubuh si pemakaidan sesuai dengan trend mode saat itu. Seperti untuk orang yang bertubuh kurus hendaknya jangan menggunakan siluet I karena memberi kesan lebih kurus, begitu juga sebaliknya orang yang bertubuh gemuk hendaklah menghindari pakaian dengan siluet S karena gelombang-gelombang pada pakaian memberi kesan tambah menggemukkan. Begitu juga dengan warna dan tekstur serta unsur-unsur lainnya. Warna dan tekstur ini perlu disesuaikan dengan banyak faktor seperti warna kulit,kesempatan pemakaian, bentuk tubuh dan lain-lain. Jadi, setiap sifat atau watak dari masing-masing unsur dapat dimanfaatkan untuk menutupi kekurangan dan menonjolkan kelebihan yang dimiliki si pemakai. Seorang perancang atau desainer juga harus mempunyai pengetahuan tentangmenjahit agar dapat menuangkan idenya dengan lebih kreatif dan rancangan ini dapat dibuat menjadi sebuah pakaian, dengan kata lain setiap garis-garis busana yang dibuat benar-benar dapat diwujudkan menjadi benda yang sesungguhnya. Jadi, setiap garis atau bentuk yang dirancang tidak hanya indah di atas kertas saja, tetapi orang lain juga dapat memahami desainnya untuk diwujudkan ke bentuk yang sebenarnya. b. Penerapan Prinsip-Prinsip Desain pada Busana Setiap unsur-unsur desain disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkansebuah rancangan yang indah. Namun ini bukanlah pekerjaan yang mudah. Agar susunan setiap unsur ini indah maka diperlukan cara-cara tertentu yang dikenal dengan prinsip-prinsip desain sebagaimana sudah dijelaskan terdahulu. Setiap prinsip ini tidak digunakan secara terpisah-pisah melainkan satu kesatuan dalam suatu desain. Prinsipprinsip ini yaitu harmoni, proporsi, balance, irama, aksen, dan unity. Sebuah desain yang dirancang tentunya ada ide-ide yang ditonjolkan. Misalnya ide busana wanita dengan lipit-lipit. Agar busana tersebut terlihat harmoni (serasi), bagian busana hendaklah juga menggunakan lipit yang bila dilihat tidak terlalu berlebihan. Janganlahmenggunakan lipit pada rok kemudian kerut pada lengan, tentunya akan terlihat tidak harmoni. Begitu juga garis hias Apabila kita menggunakan garis yang melengkung, sebaiknya juga disesuaikan dengan garis leher atau bentuk kerah dan juga ujung bawah pakaian. Pilihlah kerah atau ujung bawah baju yang bagian ujungnya juga melengkung sehingga terlihat serasi. Begitu juga dengan prinsip proporsi. Agar setiap bagian terlihat proporsional,susunlah setiap bagian tersebut dengan baik. Misalnya orang yang bertubuh kurus, jangan gunakan motif yang membuatnya tambah kurus atau motif garis vertikal dan lain-lain. Penempatan setiap bagian juga perlu diperhatikan keseimbangannya (balance), misalnya keseimbangan simetris atau asimetris.
Irama pada desain juga perlu diperhatikan. Ada beberapa cara yang dapatdigunakan untuk menentukan irama pada desain sebagaimana sudah dijelaskan terdahulu. Kita bisa memilih salah satu irama pada pakaian yang diinginkan misalnya ada pengulangan bentuk seperti ada rimpel kecil yang dibuat pada garis leher maka diberi pengulangannya dengan membuat rimpel kecil juga pada ujung lengan. Kita bisa memilih salah satu irama yang diinginkan. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah adanya kesatuan pada setiap unsur yang ada dalam desain. Page 2 |