Apa yang terjadi jika salah satu organ mengalami gangguan

Terdapat bermacam-macam gangguan sistem pencernaan yang umum terjadi. Dari sekian banyak penyakit pencernaan, ada lima jenis yang sering dijumpai. Simak ulasannya dalam artikel berikut ini.

Sistem pencernaan manusia terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Selain itu, organ pankreas, hati, dan kantung empedu juga termasuk dalam sistem pencernaan.

Apa yang terjadi jika salah satu organ mengalami gangguan

Fungsi sistem pencernaan adalah menerima dan mencerna makanan. Setelah dicerna, nutrisi tersebut diserap dan disalurkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Sistem pencernaan juga berfungsi untuk memisahkan dan membuang sisa makanan yang tidak bisa dicerna oleh tubuh.

Macam-Macam Gangguan Sistem Pencernaan

Gangguan sistem pencernaan adalah masalah yang terjadi pada saluran atau organ yang terlibat dalam pencernaan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi hingga naiknya asam lambung. Gejala gangguan sistem pencernaan pun bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang berat.

Berikut ini adalah macam-macam gangguan sistem pencernaan yang umum ditemui:

1. Diare

Diare adalah peningkatan frekuensi BAB lebih dari 3 kali dalam sehari disertai perubahan konsistensi menjadi lebih cair. Kondisi ini bisa disebabkan oleh perubahan pola makan, infeksi rotavirus, atau bakteri. Diare bisa berlangsung selama beberapa hari hingga berminggu-minggu.

Selain menyebabkan perubahan frekuensi dan konsistensi BAB, diare juga bisa mengakibatkan penderitanya mengalami kram perut, demam, kembung, dan mual.

2. Sembelit

Konstipasi atau sembelit adalah perubahan frekuensi BAB menjadi lebih jarang dan disertai dengan kesulitan BAB. Hal ini bisa disebabkan oleh menurunnya pergerakan usus. Umumnya seseorang dianggap mengalami sembelit ketika frekuensi buang air besarnya kurang dari 3 kali dalam seminggu.

Di samping frekuensi buang air besar yang menurun, gejala sembelit lainnya meliputi:

  • Feses keras.
  • Harus mengejan saat buang air besar.
  • Merasa ada penyumbatan di rektum, sehingga tinja sulit dikeluarkan.
  • Merasa tidak tuntas setelah buang air besar.
  • Perlu bantuan untuk mengeluarkan feses, misalnya menekan perut atau menggunakan jari tangan untuk mengeluarkan feses dari anus.

3. Wasir (hemoroid)

Wasir terjadi ketika pembuluh darah vena yang terletak di luar atau di dalam saluran anus (rektum) mengalami pembengkakan. Penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja, namun sekitar 50% penderitanya berusia di atas 50 tahun. Wasir dapat menimbulkan nyeri dan gatal pada anus, benjolan di anus, serta keluarnya darah ketika BAB. Kadang wasir juga bisa membuat penderitanya sulit untuk duduk.

4. GERD

Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau penyakit asam lambung terjadi ketika asam lambung naik menuju kerongkongan. Kondisi ini disebabkan oleh melemahnya katup (sfingter) yang terletak di dalam saluran kerongkongan bagian bawah.

Pada orang sehat, katup tersebut akan berkontraksi dan menutup saluran kerongkongan setelah makanan turun ke lambung. Namun pada penderita GERD, katup yang lemah menyebabkan kerongkongan tetap terbuka, sehingga asam lambung naik ke kerongkongan.

Beberapa gejala penyakit asam lambung adalah:

  • Rasa perih dan sensasi seperti terbakar di dada, yang bertambah parah setelah makan atau saat berbaring.
  • Rasa asam di belakang mulut.
  • Sakit saat menelan.
  • Adanya rasa mengganjal di kerongkongan.
  • Batuk tanpa dahak.
  • Radang tenggorok, jika asam lambung mengiritasi tenggorokan.

5. Tukak lambung

Tukak lambung adalah luka pada lapisan lambung dan usus halus bagian atas. Pengikisan dan luka tersebut umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori atau penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka panjang.

Umumnya tukak lambung menimbulkan nyeri ulu hati. Gejala lain yang bisa muncul pada tukak lambung adalah:

  • Rasa begah dan kembung
  • Mual dan muntah
  • Feses berwarna gelap
  • Perubahan nafsu makan
  • Penurunan berat badan yang tidak diketahui sebabnya

Macam-macam gangguan sistem pencernaan yang dipaparkan di atas dapat menimbulkan keluhan yang ringan sampai berat dan mengggangu aktivitas. Jika Anda mengalami keluhan pada sistem pencernaan, berkonsultasilah dengan dokter agar diketahui penyebabnya dan diberikan penanganan.

Apa yang terjadi jika salah satu organ mengalami gangguan

Sistem pencernaan tersusun atas organ pencernaan yaitu saluran dan kelenjar pencernaan. Organ pencernaan bekerja sama untuk membangun sistem tubuh untuk mencerna makanan. Jika salah satu organ pencernaan terganggu maka akan mengganggu sistem pencernaan dan menyebabkan penyakit yang berdampak kepada sistem pencernaan. 

Jadi, jika salah satu organ pencernaan terganggu maka akan memicu timbulnya penyakit sistem pencernaan. 

Apa yang terjadi jika salah satu organ penyusun sistem organ mengalami kerusakan? Foto: Unsplash

Sistem organ merupakan sekumpulan organ-organ yang bekerja sama untuk melakukan fungsi yang kompleks. Itulah sebabnya sistem organ dapat dikelompokkan sesuai fungsinya, yakni:

  • Sistem organ pencernaan, terdiri dari mulut, lambung, usus, dan anus.

  • Sistem organ pernapasan, terdiri dari hidung, trakea, laring, hingga paru-paru.

  • Sistem organ reproduksi, terdiri dari ovarium, testis, vagina, hingga penis.

  • Sistem organ gerak, terdiri dari otot, tulang, dan sendi.

  • Sistem organ indra, terdiri dari indra penciuman, indra perasa, hingga indra pendengaran.

Mengutip buku Sistem Organ Manusia karya Tjitjih Kurniasih, keberadaan sistem organ manusia mempunya peranan yang penting. Jika salah satu dari sistem organ tersebut mengalami kerusakan, akan ada dampak buruk yang menimpa tubuh manusia.

Lantas, apa yang akan terjadi jika salah satu organ penyusun dari sistem organ manusia mengalami kerusakan? Apakah dampak yang akan dirasakan oleh tubuh manusia? Berikut penjelasannya.

Apa yang Terjadi Jika Salah Satu Organ Penyusun Sistem Organ Mengalami Kerusakan?

Gangguan pencernaan. Foto: Unsplash

Setiap organ memiliki fungsinya masing-masing, maka ketika salah satu organ penyusun mengalami kerusakan, tubuh tidak bisa bekerja dengan sebaik mungkin.

Berikut beberapa hal yang akan terjadi jika sistem organ mengalami kerusakan, mulai dari sistem pencernaan, pernapasan, hingga reproduksi.

1. Sistem organ pencernaan

Mengutip jurnal Patologi Umum 3 karya Jusuf R. Sofjan, dr, MARS, jika sistem organ pencernaan mengalami kerusakan, gangguan pencernaan akan terjadi.

Gangguan pencernaan ini sering menyebabkan perasaan nyeri pada perut. Bahkan nafsu makan juga lama-kelamaan sedikit berkurang karena gangguan pencernaan ini.

Gangguan pencernaan yang sering dialami adalah munculnya penyakit lambung atau maag. Penyakit ini diakibatkan oleh lambung yang tidak terisi makanan dalam waktu yang cukup lama. Pada akhirnya, lambung akan menjadi bengkak, memerah, dan permukaannya juga tebal.

Jika dibiarkan terus-menerus, gangguan pencernaan bisa mengganggu aktivitas manusia dan bisa saja semakin bertambah parah.

2. Sistem organ pernapasan

Gangguan pernapasan. Foto: Unsplash

Sistem pernapasan sering kali mengalami gangguan atau kerusakan, biasanya penyakit muncul adalah flu, batuk, hingga pilek. Penyakit-penyakit tersebut tentunya bisa membuat kinerja pernapasan manusia terhambat.

Gangguan pada sistem pernapasan termasuk masalah yang vital karena manusia memerlukan oksigen untuk bertahan hidup.

Manusia bergerak menggunakan tulang, sendi, dan juga ototnya. Jika sistem organ gerak mengalami gangguan atau kerusakan, bukan tidak mungkin hal-hal yang tak diinginkan terjadi.

Beberapa di antaranya adalah penyakit-penyakit tulang, seperti skoliosis, lordosis, kifosis, dan sebagainya. Meski demikian, sistem organ gerak bisa dijaga dengan sebaik mungkin dengan pola makan sehat dan olahraga.