Salah satu faktor yang menyebabkan terkena penyakit hipertensi adalah

  • HOME

Segera perbaiki hal-hal yang disebutkan di bawah ini untuk menurunkan risiko terjadinya hipertensi.

1. Pola makan tidak sehat

Kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi garam atau makanan asin dapat menyebabkan terjadinya hipertensi. Begitu pula dengan kebiasaan memakan makanan yang rendah serat, tinggi lemak jenuh, dan lemak trans.

2. Kurangnya aktivitas fisik

Aktivitas fisik baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan bertambahnya berat badan yang meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi.

3. Kegemukan

Ketidakseimbangan antara asupan makanan dengan pengeluaran energi menyebabkan kegemukan dan obesitas. Secara definisi, obesitas ialah kelebihan jumlah total lemak tubuh > 20 persen dibandingkan berat badan ideal.

Kelebihan berat badan ataupun obesitas berhubungan dengan tingginya jumlah kolesterol jahat dan trigliserida di dalam darah, sehingga dapat meningkatkan risiko hipertensi. Selain hipertensi, obesitas juga merupakan salah satu faktor risiko utama diabetes dan penyakit jantung.

4. Konsumsi alkohol berlebih

Konsumsi alkohol yang rutin dan berlebih dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, termasuk di antaranya adalah hipertensi. Selain itu, kebiasaan buruk ini juga berkaitan dengan risiko kanker, obesitas, gagal jantung, stroke, dan kejadian kecelakaan.

5. Merokok

Merokok dapat merusak jantung dan pembuluh darah. Nikotin dapat meningkatkan tekanan darah, sedangkan karbon monoksida bisa mengurangi jumlah oksigen yang dibawa di dalam darah. Tak hanya perokok saja yang berisiko, perokok pasif atau orang yang menghirup asap rokok di sekitarnya juga berisiko mengalami gangguan jantung dan pembuluh darah.

6. Stres

Stres berlebih akan meningkatkan risiko hipertensi. Saat stres, Anda dapat mengalami perubahan pola makan, malas beraktivitas, mengalihkan stres dengan merokok atau mengonsumsi alkohol di luar kebiasaan. Hal-hal tersebut secara tidak langsung dapat menyebabkan hipertensi.

7. Kolesterol tinggi

Kolesterol yang tinggi di dalam darah dapat menyebabkan penimbunan plak aterosklerosis, yang nantinya dapat membuat pembuluh darah menyempit sehingga meningkatkan tekanan darah.

Artikel Lainnya: 10 Negara dengan Penderita Hipertensi Paling Sedikit di Dunia

Selain itu, plak aterosklerotik yang terbentuk juga bisa menyebabkan penyakit jantung koroner, yang bila tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan serangan jantung. Apabila plak aterosklerotik berada di pembuluh darah otak, bisa menyebabkan stroke.

8. Diabetes

Diabetes dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi. The American Diabetes Association melaporkan dari tahun 2002-2012 sebanyak 71 persen pasien diabetes juga mengalami hipertensi.

Diabetes dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah akibat menurunnya eslastisitas pembuluh darah, meningkatnya jumlah cairan di dalam tubuh, dan mengubah kemampuan tubuh mengantur insulin.

9. Obstructive Sleep Apnea

Obstructive sleep apnea (OSA) atau henti napas saat tidur merupakan salah satu faktor yang dapat memicu terjadinya hipertensi. Pada OSA, terjadi sumbatan total atau sebagian pada jalan napas atas saat tidur, yang dapat menyebabkan berkurang atau terhentinya aliran udara.

Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan jumlah oksigen di dalam tubuh. Hubungan antara OSA dengan hipertensi sangat kompleks. Selama fase henti napas, dapat terjadi peningkatan aktivitas saraf simpatis dan peningkatan resistensi vaksular sistemik yang menyebabkan meningkatnya tekanan darah.

Ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risikonya terjadi hipertensi. Faktor seperti usia, riwayat keluarga, dan jenis kelamin memang tak biasa diubah. Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat diubah dengan perubahan gaya hidup yang lebih baik dan sehat, serta stop melakukan kebiasaan yang bisa bikin risiko hipertensi meningkat.

[RN/ RVS]

Ditinjau oleh: dr. Irma Lidia

Hipertensi tentu tidak asing lagi di telinga Anda. Penyakit yang satu ini merupakan kondisi di mana pembuluh darah terus-menerus meningkatkan tekanan. Tekanan darah diciptakan oleh kekuatan darah yang mendorong dinding pembuluh darah (arteri) karena dipompa oleh jantung. Semakin tinggi tekanan, maka semakin sulit jantung memompa darah.

Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, jumlah penderita hipertensi menurut diagnosa dokter adalah 8,4%, sedangkan jumlah penderita hipertensi berdasarkan ukuran tekanan darah adalah 34,1%. Angka tersebut tentu tidak bisa dianggap sepele, mengingat penyakit ini dapat menimbulkan penyakit lain seperti penyakit jantung dan stroke.

Lalu apa saja faktor risiko penyebab penyakit hipertensi, dan apa yang Anda bisa lakukan untuk mencegahnya?

Berikut beberapa informasi mengenai faktor risiko hipertensi yang telah Tim Lifepack rangkum untuk kamu.

Faktor Risiko Hipertensi yang Tidak Dapat Diubah

Terdapat beberapa faktor risiko penyebab penyakit hipertensi yang tidak dapat Anda ubah atau perbaiki, seperti usia, keturunan dan riwayat keluarga. Namun, Anda masih dapat mengubah beberapa faktor risiko agar terhindar dari risiko hipertensi. 

Berikut faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena hipertensi.

Konsumsi Makanan Tinggi Garam

Konsumsi makanan yang terlalu tinggi natrium (garam)  dan kalium yang terlalu rendah membuat Anda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena tekanan darah tinggi. Garam biasanya banyak ditemukan dalam makanan, bumbu penyedap, dan pengawet. Menurut Pedoman Gizi Seimbang, konsumsi garam sebaiknya sebanyak 1 sendok teh per hari. Hal ini untuk mengurangi risiko hipertensi. Selain itu konsumsi kalium berlebih sebagai mineral yang dibutuhkan tubuh juga dapat meningkatkan tekanan darah. Kalium ditemukan dalam banyak makanan, pisang, kentang, kacang-kacangan, dan yogurt yang memiliki kadar kalium tinggi.

Kurang Aktivitas Fisik

Melakukan aktivitas fisik secara teratur membantu jantung dan pembuluh darah Anda tetap kuat dan sehat, yang dapat membantu menurunkan tekanan darah. Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu Anda menjaga berat badan yang sehat, di mana dengan menjaga berat badan normal kita dapat mengurangi salah satu faktor risiko penyebab penyakit hipertensi lainnya, yaitu obesitas. Aktivitas fisik sebaiknya dilakukan selama 30-45 menit per hari dan  minimal 3-5 kali seminggu.

Obesitas

Obesitas berarti Anda memiliki berat badan yang tidak normal. Jika Anda menderita obesitas membuat jantung Anda bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Dengan berjalannya waktu, jantung Anda dapat terus mendapat beban yang semakin berat dan menimbulkan tekanan pada pembuluh darah Anda. 

Biasanya, obesitas berkaitan dengan kadar kolesterol jahat dan trigliserida yang tinggi. Konsumsi lemak trans dan lemak jenuh secara berlebihan dapat menyebabkan obesitas. Selain tekanan darah tinggi, obesitas juga bisa memicu penyakit jantung dan diabetes.

Pengukuran antropometri yang seperti BMI (Body Mass Index), lingkar pinggang, dan lingkar pinggul dapat digunakan untuk mengukur kelebihan berat badan, obesitas, dan obesitas sentral. Dalam International Journal of Hypertension, disebutkan bahwa kelebihan berat badan dan obesitas adalah faktor risiko utama yang dapat dimodifikasi (faktor risiko yang dapat diubah) untuk berisiko lebih tinggi terhadap hipertensi. Orang dengan kelebihan berat badan memiliki risiko dua kali lipat lebih besar terhadap hipertensi dan orang dengan obesitas memiliki risiko lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan orang yang kekurangan berat badan dalam penelitian ini.

Konsumsi Alkohol Berlebih dan Perilaku Merokok

Konsumsi terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan tekanan darah Anda. Menurut CDC, pada wanita seharusnya mengonsumsi alkohol tidak lebih dari satu gelas sehari dan pria seharusnya mengonsumsi alkohol tidak lebih dari dua gelas sehari. 

Merokok juga dapat meningkatkan risiko Anda terhadap hipertensi. Merokok dapat merusak jantung dan pembuluh darah Anda. Selain itu nikotin dapat meningkatkan tekanan darah, dan menghirup karbon monoksida yang dihasilkan dari asap rokok akan mengurangi jumlah oksigen yang bisa dibawa oleh darah Anda.

Dalam International Journal of Hypertension juga disebutkan bahwa konsumsi alkohol dan merokok dapat meningkatkan risiko Anda terhadap hipertensi. Orang dengan konsumsi alkohol memiliki risiko 1,55 lebih besar dibandingkan orang yang tidak mengonsumsi alkohol. Sedangkan pada perokok miliki risiko 1,86 lebih besar terhadap hipertensi dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.

Salah satu obat yang dapat membantu mengatasi hipertensi adalah Euthyrox 50 mcg – 100 tablet (Rp 199.500). Penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk dokter.

Itulah beberapa informasi mengenai faktor risiko hipertensi. Mulailah pola hidup sehat seperti konsumsi garam seimbang, pembatasan konsumsi makanan yang tinggi lemak trans dan lemak jenuh, hindari perilaku merokok dan konsumsi alkohol berlebih, serta melakukan aktivitas fisik secara rutin.

Kami dapat membantu anda memenuhi kebutuhan obat untuk penyakit kronis. Unduh aplikasi Lifepack melalui Google Play Store maupun App Store sekarang.

Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention
International Journal of Hypertension
Pedoman Gizi Seimbang
World Health Organization