Rumus r/c ratio dan b/c ratio

Apa Anda pernah mendengar istilah benefit cost ratio? Di dalam kehidupan kita, banyak hal yang memberi manfaat sekaligus dampak yang memerlukan pengorbanan, misalnya saja pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) fase 2 Bundaran HI sampai Ancol.

Nilai benefit yang diperkirakan akan timbul setelah MRT selesai dibangun adalah mengurangi kemacetan dan penambahan kendaran yang menarik pihak luar untuk berinvestasi. Waktu tempuh dari tempat satu ke tempat lainnya juga menjadi semakin singkat karena bebas dari persimpangan lampu merah, serta benefit-benefit lainnya.

Namun di sisi yang lain, pembangunan MRT juga membutuhkan pengorbanan. Misalnya saja banjir yang terjadi di jalan protokol karena sistem drainase yang terganggu oleh pembangunan, atau pengorbanan pengendara jalan karena selama pembangunan MRT terjadi kemacetan di jalan-jalan utama, dan terjadi kerugian seperti kendaraan yang terkena benda yang jatuh dari atas pembangunan MRT dan lain sebagainya.

Lalu bila memiliki sejumlah dampak pengorbanan, mengapa MRT ini masih dibangun oleh pemerintah? Jawabannya tentu saja karena benefit adanya MRT diperkirakan akan lebih banyak keuntungan daripada kerugian yang muncul. Apakah bisa kita menyimpulkan hal semacam ini? Tentu saja bisa, karena hal tersebut dapat dihitung secara ilmiah menggunakan salah satu alat evaluasi kelayakan investasi yang bernama benefit cost ratio.

Daftar Isi

  1. Pengertian Benefit Cost Ratio
  2. Rumus Menghitung Benefit Cost Ratio
  3. Contoh Menghitung Benefit Cost Ratio
  4. Kesimpulan

Pengertian Benefit Cost Ratio

Benefit cost ratio atau B/C Ratio merupakan suatu ukuran perbandingan antara pendapatan dengan total biaya produksi sebuah proyek usaha. Dengan keterangan “B” adalah benefit atau keuntungan, sementara “C” adalah cost atau biaya.

Hasil dari perhitungan B/C Ratio akan menunjukkan berapa keuntungan berlipat yang didapatkan dari total biaya yang dikeluarkan dari sebuah proyek usaha. Jika hasil perhitungan lebih dari 1, maka usaha tersebut menguntungkan dan bisa untuk dilanjutkan. Namun, jika hasil perhitungan kurang dari 1, maka usaha tersebut cenderung tidak menguntungkan dan perlu dilakukan peninjauan ulang.

Baca Juga: 4 Program Manufaktur Produksi yang Harus Ada Pada Bisnis Anda

Rumus Menghitung Benefit Cost Ratio

B/C Ratio = Jumlah Pendapatan (B) : Total Biaya Produksi (TC)

Metode ukuran penilaian kelayakan suatu proyek yaitu:

B/C ratio > 1 maka usaha layak untuk dilanjutkan, namun jika B/C ratio < 1 maka usaha tersebut tidak layak atau merugi.

Adapun untuk menghitung benefit cost ratio, data yang diperlukan ialah total biaya yang dikeluarkan dan penghasilan yang didapatkan per tahun. Lebih jelasnya, berikut rumus matematis untuk menghitung B/C Ratio. Seperti disebutkan sebelumnya, terdapat indikator yang dapat memperlihatkan besaran keuntungan sebuah proyek usaha. Indikator tersebut meliputi:

  • Jika B/C Ratio lebih dari 1, maka keuntungan dari proyek tersebut lebih besar daripada pengeluaran sehingga proyek tersebut dapat diterima atau layak dilanjutkan.
  • Jika B/C Ratio kurang dari 1, maka keuntungan dari proyek tersebut lebih kecil daripada pengeluarannya sehingga proyek tersebut tidak layak dan perlu ditinjau ulang.
  • Jika B/C Ratio sama dengan 1, maka keuntungan dan pengeluarannya dikatakan seimbang atau impas

Contoh Menghitung Benefit Cost Ratio

Sebuah perusahaan textile sedang mempertimbangkan untuk membeli mesin jahit terbaru dengan harga Rp25.000.000. Dengan adanya mesin jahit tersebut diperkirakan perusahaan tersebut dapat melakukan penghematan sebesar Rp500.000 per tahun dengan jangka waktu selama 5 tahun.

Pada akhir tahun ke 5 mesin jahit tersebut memiliki nilai jual sebesar Rp40.000.000. Dengan tingkat pengembalian investasi sebesar 9% per tahun apakah pembelian mesin jahit akan menguntungkan bagi perusahaan textile tersebut atau tidak?

Perhitungan

BCR = (Present Value dari Manfaat / Present Value dari Pengorbanan atau biaya)

= (500.000 (P/A, 9%,5) + 40.000.000 (P/F,9%,5) / 25.000.000

=((500.000(3,88966) + 40.000.000(0,64993))/25.000.000

BCR =1,17

Karena nilai BCR yang dihasilkan nilainya lebih dari 1 maka investasi pembelian mesin jahit baru tersebut dianggap layak dan menguntungkan bagi textile di masa yang akan datang. Jika demikian, maka disimpulkan bahwa perusahaan dapat membeli mesin jahit tersebut.

Kesimpulan

Jadi, dari penjelasan di atas diketahui bahwa benefit cost ratio merupakan metode untuk menganalisis tingkat keuntungan sebuah project usaha. Metode ini dihitung dengan membagi pendapatan dan total biaya yang dikeluarkan per tahun.

Hasil dari perhitungan ini dapat digunakan untuk melihat keuntungan berlipat dan membantu memutuskan apakah proyek tersebut baik untuk dilanjutkan. Meski begitu, penggunaan metode ini sebaiknya dipadukan dengan jenis analisis lain guna mendapatkan hasil yang lebih tepat sasaran dan dapat dianalisa.

Adapun pengelolaan finansial sebuah proyek usaha perlu dicatat dengan detail dan terperinci dalam pembukuan dan laporan keuangan. Sebab, hal ini dapat menunjukkan kesehatan keuangan proyek usaha tersebut, sekaligus untuk menghindari masalah finansial.

Nah, agar tim keuangan lebih bisa mengatur perputaran dana investasi serta dana internal perusahaan, maka perusahaan butuh software ERP modern seperti MASERP.  Software ERP MASERP dapat digunakan untuk mengelola berbagai jenis jurnal transaksi beserta laporan keuangan dalam satu sistem database. Sehingga, pekerjaan Anda menjadi lebih mudah dan praktis. 

Keuntungan perusahaan dari investasi juga harus masuk dalam pembukuan perusahaan. Jadi, jangan sampai data-data keuangan yang masuk tidak tercatat dengan baik.  Yuk, segera konsultasikan dengan konsultan ahli MASERP untuk mengimplementasikan software yang lebih canggih dan memudahkan Anda dalam mengelola data perusahaan.

Bagaimana cara menghitung r C ratio?

R/C ratio, yaitu perbandingan antara penerimaan dengan biaya usaha..
Cara Ampuh Menilai Layak Tidaknya Usaha Perikanan. Sebelum menjalankan Usaha Budidaya Lele. ... .
penerimaan lebih besar daripada total pengeluaran. Rumus : Laba / Rugi = Penerimaan Total Biaya ( Tetap + Variabel ) ... .
. ... .
Return Cash Ratio (R/C).

Bagaimana menghitung cost ratio?

Nah, ada pun rumus B/C ratio adalah sebagai berikut ini: B/C ratio = jumlah pendapatan (B) : total biaya produksi (TC) . Di sisi lain, rumus metode pengukuran kelayakannya adalah seperti demikian: Apabila B/C ratio > 1, usaha tersebut layak untuk dilanjutkan.

Apa itu R C ratio?

Return Cost Ratio (R/C Ratio) Munawir (2010) berpendapat bahwa, analisis R/C Ratio adalah merupakan perbandingan antara total penerimaan dengan biaya. Semakin besar nilai R/C semakin besar pula keuntungan dari usaha tersebut.

Apa yang dimaksud dengan cost ratio?

Benefit cost ratio atau B/C Ratio merupakan suatu ukuran perbandingan antara pendapatan dengan total biaya produksi sebuah proyek usaha. Dengan keterangan “B” adalah benefit atau keuntungan, sementara “C” adalah cost atau biaya.