Rumus menentukan harga pokok dengan cara . . . .

Apakah perusahaan Anda bergerak di bidang manufaktur? Jika ya, apakah Anda tahu cara menghitung harga pokok penjualan (hpp) pada perusahaan manufaktur?

Perlu bagi Anda untuk memahami tentang hpp karena bisa mengetahui taksiran atas margin penjualan, prediksi laporan laba rugi, dan lain sebagainya. Simak penjelasan cara menghitung harga pokok penjualan (HPP) perusahaan manufaktur berikut ini.

Seorang pemilik bisnis harus mengetahui bagaimana cara menghitung hpp (harga pokok penjualan) produknya karena penentuan hpp berdampak pada keuntungan atau kerugian perusahaan.

Pengertian HPP (Harga Pokok Penjualan)

HPP adalah jumlah beban yang harus dikeluarkan, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk bisa memproduksi suatu barang atau jasa.

Biaya tersebut terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, dan biaya lain hingga produk siap dipasarkan. Dengan kata lain, HPP artinya keseluruhan biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh sebuah perusahaan.

Penghitungan ini merupakan sesuatu yang sangat penting, karena mempengaruhi penentuan harga jual barang dan menjadi dasar perhitungan laba rugi serta bisa membantu perencanaan produksi  sebuah perusahaan. Selain itu, HPP artinya juga bisa menjadi sarana evaluasi dari realistis atau tidaknya terhadap nilai biaya produksi.

Konsep Menghitung HPP (Harga Pokok Penjualan)

Jika membahas tentang cara menghitung hpp maka tidak terlepas dari cara menghitung harga pokok produksi. Karena hpp produksi merupakan salah satu komponen dalam rumus harga pokok penjualan.

Harga proses produksi merupakan harga atau nilai barang yang dijual. Umumnya cara menghitung harga pokok produksi ditentukan pada persediaan awal produk ditambah dengan jumlah harga produksi kemudian dikurangi dengan persediaan akhir produk.

Jadi, pada prinsipnya adalah jumlah saldo awal persediaan dan harga pokok barang-barang yang dibeli kemudian dikurangi jumlah persediaan akhir pada periode tertentu. HPP melibatkan seluruh semua upah baru langsung, biaya bahan-bahan tambahan, dan biaya-biaya tak diduga lainnya.

Namun, bagi perusahaan manufaktur cara menghitung HPP terdapat sedikit perbedaan dengan perusahaan jasa maupun dagang. Perusahaan manufaktur harus menentukan sendiri HPP tanpa membeli barang dari pihak lain.

Dengan perkembangan teknologi saat ini perhitungan HPP (Harga Pokok Penjualan) perusahaan dagang atau manufaktur bukanlah sesuatu yang sulit karena bisa menggunakan software.

Baca juga : Penjelasan Lengkap Sistem Informasi Manufaktur Serta Contohnya

Tahapan Cara Menghitung HPP (Harga Pokok Penjualan)

Secara umum, ada 4 tahapan cara menghitung harga pokok penjualan.

Tahap 1 : Cara Menghitung Biaya Bahan Baku

Bahan baku  adalah bahan yang dibeli dan digunakan untuk membuat produk akhir (barang jadi) yang akan dijual kepada konsumen. Sedangkan biaya bahan baku adalah seluruh biaya yang muncul dalam mendapatkan bahan baku. Biaya bahan baku meliputi harga bahan, ongkos angkut, biaya penyimpanan dan lain–lain.

Bahan baku dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu:

1. Bahan baku langsung, yaitu bahan baku yang dapat ditelusuri ke produk akhir yang dihasilkan. Misalnya bahan baku kayu dalam produk furniture dan baja dalam produk mobil.

2. Bahan baku tidak langsung, yaitu bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan produk akhir, tetapi tidak mudah diidentifikasi dan dialokasikan ke pusat biaya serta bukan bagian dari produk jadi. Contoh bahan tidak langsung adalah benang untuk pembuatan baju.

Secara formulasi rumus menghitung biaya bahan baku adalah :

Biaya Bahan Baku = Saldo Awal Bahan Baku + Pembelian Bahan Baku – Saldo Akhir Bahan Baku

Tahap 2 : Menghitung Biaya Produksi

Tahapan selanjutnya adalah menghitung biaya produksi. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang muncul pada proses produksi perusahaan. Biaya inilah yang sangat membedakan perusahaan manufaktur dengan perusahaan dagang. Biaya produksi dalam perusahaan manufaktur terdiri dari 3 komponen, yaitu :

1. Bahan Baku Langsung

Merupakan bahan utama dalam pembuatan barang jadi (produk) yang akan diproduksi dan dijual.

2. Tenaga Kerja Langsung

Tenaga kerja yang terlibat dalam proses pembuatan produk yaitu dari pengolahan bahan baku sampai selesai diproduksi.

3. Overhead Pabrik

Biaya yang timbul dari suatu proses produksi dalam pembuatan barang jadi.

Cara menghitung biaya produksi atau Cost of Good Sold (COGS) dilakukan dengan menjumlahkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Secara formulasi rumusnya adalah :

Biaya Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Produksi

Tahap 3 : Cara Menentukan Harga Pokok Produksi (HPP)

Tahap ketiga adalah cara menentukan harga pokok produksi. Biasanya cara menghitung harga pokok produksi adalah dengan menjumlahkan biaya produksi dan saldo awal persediaan barang kemudian dikurangi saldo akhir persedian barang. Secara formulasi rumus menentukan harga produksi adalah :

Harga Produksi = Total Biaya Produksi + Saldo Awal Persediaan Barang – Saldo Akhir Persediaan Barang

Tahap 4 : Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)

Lalu tahap terakhir adalah cara menghitung harga pokok penjualan (hpp) itu sendiri. Cara menghitung harga pokok penjualan adalah dengan menjumlahkan harga pokok produksi dengan persediaan barang awal kemudian dikurangi persediaan barang akhir. Secara formulasi rumus harga pokok penjualan adalah :

Harga Pokok Penjualan (HPP) = Persediaan Barang Awal + Harga Pokok Produksi – Persediaan Barang Akhir

Demikianlah penjelasan 4 tahapan dalam menghitung HPP untuk perusahaan manufaktur. Bagaimana menurut Anda? Tidak terlalu sulit bukan?

Meskipun hanya terdapat 4 tahap saja,  akan terasa berat dan membutuhkan waktu lama jika perhitungannya dikerjakan secara manual. Tetapi tak perlu khawatir, karena Anda bisa menggunakan software akuntansi untuk menghitung hpp produk. Sebagai rekomendasi, gunakan Harmony yang merupakan salah satu software akuntansi online terbaik.

Dengan Harmony, keuangan usaha bisa dikelola dengan cepat dan tanpa repot. Harmony praktis dan mudah digunakan serta memiliki 20 lebih laporan keuangan real time yang akan mempermudah Anda dalam menjalankan usaha.

Harmony sudah membantu ribuan pemilik bisnis dalam merapikan pembukuan dan laporan keuangan mereka. Jadi, tunggu apalagi? Coba gunakan GRATIS Harmony 30 hari dengan mendaftar di sini.

Anda juga bisa mendapatkan informasi tentang akuntansi, keuangan, pajak, bisnis dan marketing di media sosial Harmony. Follow akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony.

Bagaimana jika Anda adalah pebisnis yang sibuk sehingga tidak sempat membuat laporan keuangan? Jangan khawatir, Anda bisa menggunakan Harmony Accounting Service yaitu jasa pembuatan laporan keuangan dengan harga terjangkau yang dikerjakan oleh profesional berpengalaman dalam bidang akuntansi.

Kamu punya perusahaan atau punya bisnis? Dalam setiap bisnis tentunya perusahaan menginginkan adanya keuntungan. Nah, keuntungan ini bisa didapat dari penjualan barang atau jasa yang sebelumnya telah diproduksi atau dikerjakan, dengan menghitung besaran harga pokok produksi dan harga jualnya.

Harga pokok produksi dibutuhkan untuk memperhitungkan harga jual. Memperkirakan keuntungan, serta mengatur strategi perusahaan.

Tapi bagi kamu para pemilik bisnis, kamu sudah tahu belum bagaimana cara menghitung harga pokok produksi? Berikut kita akan coba bahas.

Harga Pokok Produksi

Rumus menentukan harga pokok dengan cara . . . .

Pertama, kita akan mulai dari penjelasan harga pokok produksi. Jika kamu belajar akuntansi, kamu akan menemukan apa itu harga pokok. Lalu ada turunannya, yaitu harga pokok produksi.

“Harga pokok adalah suatu produksi jumlah pengorbanan-pengorbanan, dapat diduga, dan kuantitatif dapat diukur berhubungan dengan proses produksi, yang dilakukan pada saat pertukaran dan dalam kebanyakan hal harus didasarkan atas nilai pengganti kesatuan-kesatuan nilai yang telah dikorbankan”. Winardi (1990 : 79)

Harga pokok sendiri yaitu jumlah pengeluaran serta beban yang diterima oleh suatu perusahaan, baik langsung atau tidak langsung.

Jadi, harga pokok hanya dapat dihitung apabila dilakukan klasifikasi terhadap biaya-biaya yang dikelurkan,

Sedangkan produksi adalah biaya untuk mengolah bahan baku menjadi suatu produk yang akan dijual, dan produksi.

Elemen Produksi

Setelah mengetahui arti dari produksi, selanjutnya kita akan bahas elemen biaya dalam suatu produksi. Produksi terdiri dari 3 elemen biaya, yaitu :

Biaya Bahan Baku

Biasa disebut juga dengan direct material, adalah biaya yang jumlahnya besar dalam rangka menghasilkan suatu jenis output.

Biaya Tenaga Kerja

Ini merupakan biaya yang dikeluarkan dalam bentuk upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja dalam pembuatan barang. Mereka dapat disebut juga sebagai tim produksi.

Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik atau factory overhead cost adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Terdiri dari macam biaya yang semuanya tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada produk atau aktivitas lainnya. Biaya tersebut ada dalam upaya perusahaan untuk merealisasi pendapatan.

Harga pokok produksi dapat didefinisikan sebagai jumlah biaya produksi yang terdapat pada persediaan barang jadi sebelum barang tersebut laku dijual.

Harga pokok produksi berarti jumlah dari biaya yang melekat pada produksi yang dihasilkan. Meliputi biaya-biaya yang dikeluarkan ketika produksi dimulai, saat pengadaan bahan, proses pembuatan, hingga barang siap jual.

Tujuan Perhitungan Harga Pokok Produksi

Rumus menentukan harga pokok dengan cara . . . .

Ada beberapa tujuan yang perlu kamu ketahui dari perhitungan harga pokok produksi. Perhitungan ini berujuan untuk mendapatkan nilai suatu barang dagangan atau jasa.

Serta untuk mendapatkan tempat penjualannya, Melalui harga pokok produksi ini, kita akan lebih mudah menentukan nilai jual dan memperkirakan keuntungan.

Selain untuk menentukan harga jual, perhitungan harga pokok produksi (metode variable costing)  juga berguna untuk menilai efisiensi perusahaan. Selain itu juga dapat digunakan menjadi dasar penilaian penyusunan neraca yang menyangkut penilaian terhadap aktiva.

Perhitungan harga pokok produksi ditujukan untuk mambantu evaluasi hasil kerja. Kemudian sebagai pengawasan terhadap efisiensi biaya, khususnya biaya produksi.

Cara Menghitung Harga Pokok Produksi

Rumus menentukan harga pokok dengan cara . . . .

Setelah kamu mengetahui apa itu harga pokok produksi, kamu perlu tahu tahapan untuk menghitungnya.

Tujuan dari tulisan ini pun adalah untuk memberitahu bagaimana cara menghitung harga pokok produksi suatu barang atau jasa, dan membuat laporan laba rugi.

Ada empat tahap untuk menghitung harga pokok produksi yang bisa dipakai untuk perhitungan harga pokok produksi.

Rumus untuk perhitungan diawali dengan menghitung bahan baku, biaya produksi, persediaan barang dan harga pokok penjualan.

Berikut rumus yang bisa pakai sebagai metode atau cara menghitung suatu harga pokok produksi, yaitu:

Tahap 1 – Menghitung Bahan Baku yang Digunakan

Rumus untuk menghitung bahan baku yang digunakan adalah sebagai berikut.

Saldo awal bahan baku + Pembelian bahan baku – Saldo akhir bahan baku = Bahan baku yang digunakan

Tahap 2 – Menghitung Biaya Produksi

Rumus untuk menghitung biaya produksi adalah sebagai berikut.

Bahan baku yang digunakan + Biaya tenaga kerja langsung + Biaya overhead produksi = Total biaya produksi

Tahap 3: Menentukan Harga Pokok Produksi

Ketika sudah melewati dua tahap diatas, selanjutnya kamu perlu menghitung harga pokok produksinya. Rumus yang digunakan untuk menghitung harga pokok produksi adalah sebagai berikut.

Total biaya produksi + Saldo awal persediaan barang dalam proses produksi – Saldo akhir persediaan barang dalam proses produksi = Harga Pokok Produksi

Tahap 4: Menghitung Harga Pokok Penjualan

Setelah mendapatkan harga pokok produksi, kamu bisa mulai menghitung harga pokok penjualan atau yang biasa disebut dengan HPP. Rumus menghitung HPP adalah sebagai berikut.

Harga pokok produksi + Persediaan barang awal – Persediaan barang akhir

Contoh Soal Menghitung Harga Pokok Produksi

Rumus menentukan harga pokok dengan cara . . . .

Sekarang, kita akan mulai untuk menghitung harga pokok produksi dengan contoh kasus. Karena biasanya contoh kasus bisa membuat kita lebih paham terhadap suatu materi. Contohnya sebagai berikut.

PT. HIJAR adalah perusahaan yang bergerak makanan. Pada awal bulan Juni, PT. HIJAR memiliki persediaan bahan baku mentah sebesar Rp 60.000.000, bahan setengah jadi sebesar Rp 90.000.000, dan persediaan makanan siap jual sebesar Rp 120.000.000.

Untuk proses produksi makanan di bulan Agustus membeli persediaan bahan baku sebesar Rp 750.000.000, dengan biaya pengiriman Rp 10.000.000. Selama proses produksi, terdapat biaya pemeliharaan buah-buahan sebesar Rp 9.000.000.

Pada akhir bulan Juli terdapat sisa penggunaan bahan baku mentah sebesar Rp 50.000.000, sisa bahan setengah jadi sebesar Rp 8.000.000, dan sisa makanan siap jual sebesar Rp 25.000.000.

Berapakah Harga pokok produksi dari PT. HIJAR? Untuk menghitung HPP diperlukan 4 tahap seperti yang kita bahas sebelumnya.

Tahap 1

60.000.000 + (750.000.000 + 10.000.000) – 50.000.000 = 770.000.000

Tahap 2

145.000.000 + 9.000.000 = 154.000.000

Tahap 3

154.000.000 + 90.000.000 – 8.000.000 = 236.000.000

Tahap 4

236.000.000 + 120.000.000 – 25.000.000 = 331.000.000

Setelah melewati empat tahap tersebut, maka kita akan mendapatkan hasilnya. Jadi harga pokok produksi pada bulan Agustus adalah Rp 331.000.000.

Nah, setelah ini kamu bisa mencoba membuatnya dengan nominal yang ada di perusahaan atau bisnismu. Semoga setelah menggunakan cara ini, proses perhitungannya akan menjadi lebih mudah, dan kerja perushaanmu akan lebih efisien.

Kamu juga akan lebih mudah dalam memperkirakan keuntungan dan mengatur strategi perusahaan.

Adapun yang penting untuk diketahui lagi bahwa harga pokok produksi ini umumnya meliputi beberapa macam biaya seperti misalnya biaya bahan baku dan tenaga kerja serta biaya overhead pabrik memang perlu diperhitungkan secraa tepat. Jangan sampai perhitungan ini berakhir pada timbulnya kesalahan. Tentunya kesalahan yang terjadi dalam proses perhitungan biaya termasuk biaya produksi bisa menyebabkan kerugian baik pada perusahaan maupun pada pelaksanaan proses produksi itu sendiri.

Tips Penentuan Harga Pokok Produksi

Untuk meminimalkan kesalahan, ada beberapa tips menarik dalam penentuan harga pokok produksi. Langkah yang dilakukan bisa melalui cara berikut ini.

Ketahui harga pokok produksi sesungguhnya

Salah satu sistem penentuan harga pokok produksi yang bisa digunakan adalah sistem sesungguhnya. Sebenarnya sistem harga sesungguhnya ini merupakan suatu sistem yang diterapkan untuk menentukan harga pokok produksi sesuai dengan beban biaya yang sesungguhnya. Tentunya penentuan harga dengan sistem yang seperti ini bisa bersifat fleksibel. Jadi jika harga bahan baku mengalami kenaikan maka bisa saja biaya produksi juga ikut naik.

Rumus menentukan harga pokok dengan cara . . . .

Demikian pula perubahan biaya mungkin saja bisa terjadi pada tenaga kerja dan juga overhead pabrik. Pembiayaan ini tentunya berhubungan pula dengan kondisi lingkungan sekitar yang turut berdampak pada proses produksi oleh perusahaan. Tentunya sistem ini tetap mengacu pada seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam melakukan proses produksi. Lebih tepatnya sejak perusahaan melakukan pembelian bahan baku hingga akhirnya menjalankan proses produksi sehingga produk siap untuk dijual atau didistribusikan.

Harga pokok produksi ditentukan di muka

Selain harga sesungguhnya rupanya penentuan harga atau biaya yang harus dikeluarkan untuk menjalankan proses produksi di suatu perusahaan juga bisa dilakukan dengan sistem ditentukan di muka. Sebenarnya sistem ini hampir sama dengan sistem harga sesungguhnya. Sebab kedua sistem ini sama-sama melibatkan elemen penting dalam harga pokok produksi yaitu beban biaya bahan baku dan tenaga kerja serta biaya lain yang tidak dapat ditelusuri secara langsung namun tetap berpengaruh pada proses produksi. Namun hal mendasar yang membedakan sistem ini adalah adanya penentuan harga sejak awal atau di muka.

Jadi pada dasarnya sistem ini lebih menekankan pada adanya penentuan biaya untuk proses produksi sejak awal. Tentu saja hal ini sangat dipengaruhi oleh adanya perencanaan oleh perusahaan termasuk dalam hal proses produksi. Namun tidak hanya perencanaan saja yang berdampak langsung pada penentuan harga. Tetapi juga pengambilan keputusan mengenai biaya yang akan disediakan untuk proses produksi. Sistem ini sebenarnya cukup menguntungkan karena penentuan biaya di muka bisa lebih mengendalikan biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan proses produksi. Maka akhirnya pengendalian biaya ini bisa menekan terjadinya pengeluaran yang berlebihan.

Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

Nah, supaya kesalahan perhitungan bisa diminimalkan, sebaiknya tentukan dahulu metode yang tepat untuk menghitungnya. Ada dua metode utama yang bisa digunakan, di antaranya sebagai berikut.

Full costing

Istilah full costing bisa juga disebut dengan metode harga pokok penuh. Metode ini menjadi salah satu cara yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk menentukan harga pokok produksi. Pada penghitungan biaya produksi dengan menggunakan metode full costing ini maka seluruh biaya produksi baik biaya tetap maupun biaya variabel. Biaya tetap dan biaya variabel pada metode ini tidaklah dipisahkan.

Rumus menentukan harga pokok dengan cara . . . .

Jadi metode full costing ini tidaklah membedakan jenis biaya baik biaya produksi tetap maupun biaya produksi variabel. Biasanya metode penentuan harga pokok produksi dengan cara ini cenderung tetap dan tidak akan memberikan beban pada kelangsungan bisnis selanjutnya. Sebab seluruh biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan proses produksi dijadikan satu.

Variabel costing

Metode kedua yang biasa digunakan untuk turut menentukan hal ini adalah variabel costing. Metode variabel costing ini merupakan suatu metode yang hanya memasukkan beberapa biaya yang bersifat variabel. Biaya variabel sendiri pada dasarnya merupakan biaya yang bisa berubah dengan disesuaikan pada aktivitas bisnis yang ada. Misalnya saja biaya pengepakan barang atau biaya pengiriman dan upah serta lainnya. Jadi biaya variabel ini bisa saja berubah-ubah besarnya.

Semua biaya variabel ini nantinya akan dimasukkan ke dalam perhitungan. Sementara itu pada metode ini rupanya biaya tetap dianggap sebagai periode cost. Biaya tetap sendiri antara lain meliputi gaji dan pajak serta biaya lainnya yang selalu dikeluarkan untuk kelangsungan proses produksi dan memiliki nilai yang umumnya tidak berubah pada satu periode tertentu.

Pola Pengumpulan Harga Pokok Produksi Yang Patut Diketahui

Selain menentukan metode, pahami juga pola pengumpulan dalam harga pokok produksi. Pada dasarnya ada dua pola dasar, misalnya yaitu seperti berikut ini.

Job order costing

Pola pengumpulan harga salah satunya bisa dilakukan dengan menggunakan metode harga pokok pesanan atau yang bisa disebut juga job order costing. Metode ini merupakan suatu metode pengumpulan harga pokok produk yang menekankan adanya pengumpulan biaya untuk tiap jenis pesanan secara terpisah. Umumnya perusahaan yang menggunakan metode ini adalah perusahaan yang melakukan proses produksi dengan berdasarkan pada adanya pesanan pembelian. Jadi produk yang dihasilkan tentu saja berbeda antara satu sama lain sebab pesanan yang datang juga tentu berbeda.

Rumus menentukan harga pokok dengan cara . . . .

Selain itu biasanya sistem ini mengacu pada adanya proses produksi yang dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi pesanan konsumen. Jadi proses produksi bukan dilakukan untuk memenuhi perediaan di gudang seperti pada umumnya. Pada perusahaan yang melakukan job order costing tentunya harga dihitung jika perusahaan menjalankan proses produksi saja. Sebab pada dasarnya aktivitas produksi pada jenis perusahaan seperti ini cenderung bersifat terputus-putus. Biasanya perusahaan yang menganut metode ini cenderung ditentukan setelah pesanan selesai dikerjakan. Maka cara yang digunakan adalah membagi biaya produksi dengan jumlah unit produk.

Process costing

Metode yang kedua dalam mengumpulkan harga adalah process costing atau metode harga pokok proses. Yang dimaksud dengan metode harga pokok proses ini adalah metode pengumpulan harga pokok yang biayanya dikumpulkan di tiap satuan waktu tertentu. Satuan waktu ini bisa saja berupa bulan atau semester atau per tahun. Jadi biaya produksinya dikumpulkan untuk waktu tertentu.

Biasanya proses produksi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengisi persediaan produk yang nantinya akan dijual sehingga aktivitas produksi cenderung dilakukan secara terus-menerus. Maka jumlah biaya nantinya akan dihitung di akhir periode. Biasanya perusahaan yang melakukan metode ini adalah perusahaan yang menghasilkan produk yang selalu sama atau bisa dikatakan produk bersifat homogen. Bahkan bentuknya standar dan sama antara produk yang satu dengan produk yang lainnya. Proses produksi juga tidak bergantung pada permintaan konsumen dan konsumen menerima hasil produk apa adanya.

Rumus menentukan harga pokok dengan cara . . . .

Pentingnya Menentukan Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi atau yang biasa disingkat HPP tentunya merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Sebab pada dasarnya HPP ini meliputi seluruh biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk membiayai proses menghasilkan produk yang akan dijual. HPP ini nantinya juga akan dimasukkan ke laporan laba rugi yang dibuat di akhir periode. Menentukan HPP haruslah dilakukan dengan tepat agar kamu bisa menentukan pula harga jual produk. Dengan demikian maka bisnis yang dijalankan akan menghasilkan keuntungan.

Rumus menentukan harga pokok dengan cara . . . .

Untuk menangani urusan keuangan perusahaanmu, kamu juga bisa mengandalkannya ke aplikasi JojoExpense. Dengan aplikasi yang dikeluarkan oleh Jojonomic ini, proses keuangan dalam perusahaanmu bisa lebih efektif dan efisien. Selamat mencoba

Salam hangat, jojonomic

#worksmartplayhard #thefutureofwork