Rasa pegal pada otot orang yang aktif berolahraga disebabkan oleh

Penyebab otot sering pegal ternyata tidak hanya karena berolahraga atau bekerja seharian. Aktivitas ringan pun bisa saja memicu rasa pegal pada otot. Misalnya saja terlalu lama duduk.

Otot sering pegal ini bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Pekerja kantoran yang mengharuskan duduk lama dan menunduk saat bekerja dengan laptop.

Serangan rasa pegal pada otot bisa terjadi pada beberapa area, misalnya leher, bahu, punggung, pinggang, lengan, paha, betis, lutut hingga pergelangan kaki.

Nyeri pada otot juga kadangkala menyertai rasa pegal pada otot yang sering membuat Anda tak nyaman lagi untuk melanjutkan pekerjaan atau aktivitas.

Penyebab otot sering pegal salah satunya adalah terganggunya sendi atau jaringan atau struktur penyusunnya seperti tendon, ligament dan otot.

Apa Saja Penyebab Otot Sering Pegal?

Otot pegal penyebabnya multifaktor. Kurang olahraga, postur tubuh salah saat melakukan akitivas atau olahraga, mengangkat beban terlalu berat, meningkatkan intensitas olahraga secara mendadak.

Olahraga yang mengharuskan otot menegang dan memanjang secara bersamaan, memiliki potensi tinggi terjadinya pegal otot. contohnya gerakan squat, berlari menuruni bukit.

Pada intinya otot dituntut bekerja lebih keras dari biasanya atau dengan cara yang berbeda pula dapat berisiko menyebabkan terganggunya serat-serat otot sehingga timbul nyeri atau kekakuan pada otot.

Saat berolahraga, penting untuk menghindari kerja otot berlebihan untuk mencegah terjadinya cedera.

Pegal pegal juga bisa akibat gerakan otot terus menerus sehingga terbentuk timbunan asam laktat. Asam laktat merupakan sisa metabolisme serat-serat otot yang terbentuk akibat aktivitas yang intensif. Inilah yang diduga sebagai penyebab otot sering pegal.

Penumpukan asam laktat akibat olahraga biasanya bersifat sementara dan membuat Anda khawatir. Namun bisa berdampak pada aktivitas karena tentu dapat mengganggu kenyamanan.

Penyebab otot sering pegal adalah:

  • Pertama kalinya mengikuti program olahraga tertentu
  • Menambahkan aktivitas lain
  • Meningkatkan intensitas latihan yang sudah ada dalam program misalnya meningkatkan berat angkat beban, jumlah pengulangan, atau kecepatan dalam melakukan latihan
  • Melakukan aktivitas yang sama berulang kali tanpa istirahat yang cukup
  • Olahraga berlebihan yang memicu otot bekerja lebih keras
  • Mengangkat/mendorong/menarik atau memindahkan beban berat apalagi bila Anda melakukannya dengan postur tubuh yang salah
  • Terlalu lama berdiri atau duduk.
  • Cedera misalnya akibat benturan atau tidak melakukan peregangan atau pemanasan sebelum olahraga

Olahraga yang memerlukan gerakan otot menegang atau memanjang pada saat bersamaan, memiliki risiko Anda mengalami pegal. Contohnya gerakan squat atau saat berlari menuruni bukit.

Langkah Sehat Cegah Otot Pegal

Otot yang aktif bekerja biasanya mengalami rasa pegal yang disebabkan oleh salah satunya adalah timbunan asam laktat.

Berikut cara mencegah terjadinya timbunan asam laktat:

Langkah 1:

Minum cukup untuk menjaga kadar air dalam tubuh atau mencegah dehidrasi yang idealnya sebelum, selama dan setelah olahraga. Minum minimal 8 gelas per hari atau sesuai dengan kebutuhan. Kecukupan air dalam tubuh ini bermanfaat membantu mengisi cairan yang hilang saat olahraga (misalnya via keringat), mencegah tertimbunnya asam lakat, membantu mencegah kram atau pegal/nyeri otot.

Langkah 2:

Beristirahat untuk memberikan waktu pada otot untuk beristiraha dan memulihkan diri sehingga tubuh juga memiliki kesempatan untuk memecah asam laktat yang mungkin berlebihan.

Langkah 3:

Melakukan latihan pernapasan yang baik. Hal ini dapat membantu mengirimkan lebih banyak oksigen ke otot sehingga dapat memperlambat produksi asam laktat agar tidak menumpuk.

Langkah 4:

Nah yang paling penting jangan pernah lupakan pemanasan dan peregangan otot sebelum dan sesudah latihan. Meskipun hanya singkat beberapa menit saja, otot-otot pun akan merasa ‘happy’. Peregangan ini membantu memperbaiki/meningkatkan peredaran darah, menjaga otot tetap lentur. Saat peredaran darah dalam kondisi oke, juga membantu menjaga otot tetap bersih tanpa timbunan asam laktat.  

Langkah 5:

Mencukup kadar magnesium yang bermanfaat membantu mencegah dan meredakan otot pegal dan nyeri. Selain itu energi yang dihasilkan juga menjadi lebih optimal sehingga otot akan mendapatkan oksigen yang cukup saat berolahraga.

Langkah 6:

Tetap seimbang. Misalnya setelah lelah angkat beban, jumping atau lari sprint, selingi dengan latihan lebih ringan misalnya berjalan santai, jogging, dan berenang. Hal ini dapat memberikan peluang pada tubuh agar dapat beradaptasi terhadap latihan yang berbeda dan mengurangi risiko cedera otot akibat pemakaian yang berlebihan.

Langkah 7:

Jangan lupa menjaga asupan makanan. Pilih daging tanpa lemak, makanan tinggi vitamin B, kalium dan asam lemak. Sebelum olahraga, makan makanan sehat untuk membantu cegah nyeri otot. Atau konsumsi karbohidrat sederhana (seperti buah segar) sekitar setengah jam atau satu jam sebelum berolahraga.

Bila ingin menambahkan segelas orange juice segar setelah berolahraga bisa menjadi salah satu solusi menjaga kebugaran Anda.

Salah satu solusi sehat untuk cegah pegal otot, sesuaikan berat ringannya aktivitas fisik atau olahraga dengan kemampuan fisik Anda. Jangan pernah memaksakan diri.

Cegah dan Atasi Otot Pegal

  • Meluangkan waktu untuk beristirahat dan tidur yang cukup
  • Mengistirahatkan bagian tubuh yang terasa pegal
  • Mengompres otot yang pegal, bisa dengan kompres hangat atau kompres dingin
  • Hindari mengangkat/mendorong/menarik benda berat atau aktivitas berat yang membuat otot bekerja secara berlebihan
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri bila perlu
  • Mengoleskan krim hangat pada area yang terasa pegal

Jangan lupa makan cukup protein. Memang langkah ini tidak bisa mencegah otot pegal tetapi bisa membantu mempercepat proses pemulihan sehingga nyeri atau pegal tak berlangsung lama. Langkah ini sesuai dengan sebuah studi dalam Journal of International Society of Sports Nutrition.

Rasa pegal pada otot orang yang aktif berolahraga disebabkan oleh

Rasa pegal pada otot orang yang aktif berolahraga disebabkan oleh
Lihat Foto

Shutterstock

ilustrasi nyeri otot

KOMPAS.com - Rutin berolahraga memang bagus untuk kesehatan fisik dan mental kita. Namun, mencoba konsisten melakukannya bukan hal yang mudah.

Selain rasa malas, nyeri otot yang terjadi usai berolahraga membuat kita kapok untuk melakukannya.

Lalu, apa yang harus kita lakukan?

Menurut ahli kedokteran olahraga dari Cleveland Clinic, Dominic King,yeri otot atau pegal-pegal usai olahraga terjadi karena peradangan ringan atau kerusakan kecil pada otot dan tendon.

Selain itu, olahraga ekstensif juga bisa menyebabkan penumpukan asam laktat.

Untuk mengatasinya, yang perlu kita lakukan hanyalah mengambil jeda istirahat.

Baca juga: Mengenal Mindfulness dan Manfaatnya untuk Kehidupan

"Nyeri otot atau pegal-pegal yang terjadi usai olahraga sebenarnya respon alami saat otot mulai bekerja," tambah King.

Biasanya, rasa sakit pada otot muncul saat kita baru mengawali rutinitas olahraga atau kembali melakoni olahraga usai lama tak melakukannya.

"Rasa sakit tersebut biasanya berlangsung hanya dalam hitungan hari dan hilang setelah kita beristirahat," ucap dia.

Nyeri otot usai olahraga juga bisa terjadi karena adanya kontraksi otot yang tak wajar dan berkepanjangan.

Kondisi ini disebut dengan nyeri otot tertunda atau delayed onset muscle soreness.

Biasanya, kondisi ini terjadi setelah kita melakukan olahraga yang melibatkan banyak gerakan, seperti mendaki gunung atauu sepak bola.

Menurut ahli bedah ortopedi Mark S.Schickendantz, nyeri otot tertunda bisa kita atasi dengan mengompres area yang terasa nyeri.

Kompres bisa menggunakan ari panas dan dingin secara bergantian untuk meringankan rasa sakit sementara.

Selain itu, nyeri otot tertunda juga bisa kita atasi dengan mengonsumsi ibuprofen.

"Sebenarnya, nyeri otot tertunda bida hilang dalam beberapa hari tanpa pengobatan khusus," tambah Schickendantz.

Jika nyeri yang terjadi sangat parah, kita harus mengindari olahraga berat hingga rasa nyeri tersebut menghilang.

Nyeri akibat cedera

Di sisi lain, nyeri otot setelah olahraga bisa terjadi karena adanya cedera. Kondisi ini biasanya ditandai dengan munculnya rasa sakit yang kuat, tajam, dan persistem saat berolahraga.

"Nyeri otot semacam ini bisa terjadi karena penggunaan atau tekanan berlebihan pada otot dan tendon," ucap King.

Dengan kata lain, nyeri akibat cedera bisa terjadi karena latihan beban yang berlebihan sehingga otot atau tendon mengalami kontraksi atau tekanan terlalu kuat.

Baca juga: Mereka yang Menang dari Anxiety dan Depresi Berkat Pola Makan Sehat

Jika rasa nyeri tersebut tidak kunjung hilang dan menganggu aktivitas harian, King menyarankan kita untuk berkonsultasi pada dokter.

Pencegahan

Untuk meminimalisir atau mencegah nyeri otot, lakukan peregangan sebelum dan setelah berolahraga.

Selain itu, pastikan tubuh tetap terhidrasi. Cara ini penting dilakukan untuk menghindari ketegangan pada otot.

Lakukan olahraga secara perlahan, dimulai dari intensitas dan durasi yang rendah.

Seiring waktu, kita bisa meningkatkan intensitas dan durasi untuk membangun ketahanan.

Pastikan pula teknik olahraga yang kita lakukan tepat agar tidak menimbulkan cedera.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.