Qs. as sajdah ayat 16 berkaitan dengan

Qs. as sajdah ayat 16 berkaitan dengan

  • Quran Surah As Sajdah
  • Arti: Sajdah
  • Diturunkan di: Mekkah
  • Urutan Pewahyuan: 75
  • Juz: 21
  • Nmr. Surah: 32
  • Ayat 16
  • Anjuran untuk berinfaq

تَتَجَافٰی جُنُوۡبُہُمۡ عَنِ الۡمَضَاجِعِ یَدۡعُوۡنَ رَبَّہُمۡ خَوۡفًا وَّ طَمَعًا ۫ وَّ مِمَّا رَزَقۡنٰہُمۡ یُنۡفِقُوۡنَ

Tatajaafa junuubuhum ‘anil madhaaji’i yad’uuna rabbahum khaufan wathama’an wamimmaa razaqnaahum yunfiquun(a);

Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
―QS. As Sajdah [32]: 16

Daftar isi

They arise from (their) beds;
they supplicate their Lord in fear and aspiration, and from what We have provided them, they spend.
― Chapter 32. Surah As Sajdah [verse 16]

تَتَجَافَىٰ menjauhkan

Forsake

جُنُوبُهُمْ lambung mereka

their sides

عَنِ dari

from

ٱلْمَضَاجِعِ tempat berbaring/tidur

(their) beds;

يَدْعُونَ mereka berdo’a

they call

رَبَّهُمْ Tuhan mereka

their Lord

خَوْفًا rasa takut

(in) fear

وَطَمَعًا dan berharap

and hope,

وَمِمَّا dan dari apa/rezeki

and out of what

رَزَقْنَٰهُمْ Kami berikan rezeki mereka

We have provided them

يُنفِقُونَ mereka menafkahkan

they spend.

Tafsir Quran

Tafsir Kemenag

Tafsir QS. As-Sajdah (32) : 16. Oleh Kementrian Agama RI

Pada ayat ini, Allah menerangkan tanda-tanda lain lagi bagi orang-orang yang beriman.
Di antaranya adalah mereka mengurangi tidur, dan sering bangun di pertengahan malam untuk melakukan salat dan berdoa kepada Allah agar dihindarkan dari siksaan-Nya.

Mereka juga menginfakkan sebagian dari rezeki yang telah mereka peroleh dari Allah.
Banyak ayat-ayat Alquran dan hadis–hadis Nabi ﷺ yang menerangkan keutamaan dan manfaat salat malam, terutama untuk mendekatkan diri kepada Allah untuk menambah kekuatan iman di dalam dada.

Salat Tahajud dapat mengangkat manusia ke tempat yang terpuji, sebagaimana Allah ﷻ berfirman:

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا

Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat Tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu:
mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji. (Al Israa [17]: 79)

Pada ayat yang lain, Allah menerangkan bahwa salat dan membaca Al- Qur’an di malam hari dapat menguatkan jiwa.

Dengan demikian, jiwa itu akan dapat menerima kewajiban yang lebih berat dan besar dari Allah, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya:

Wahai orang yang berselimut (Muhammad)! Bangunlah (untuk salat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil, (yaitu) separuhnya atau kurang sedikit dari itu, atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Alquran itu dengan perlahan-lahan.
Sesungguhnya Kami akan menurunkan perkataan yang berat kepadamu.

Sungguh, bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa);
dan (bacaan pada waktu itu) lebih berkesan. (Al-Muzzammil [73]: 1-6)

Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, Abu Dawud, dan ath-thabrani bahwa Mu’adz bin Jabal bertanya kepada Rasulullah ﷺ:

Ya Rasulullah, beritahukanlah kepadaku perbuatan yang dapat memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkan aku dari api neraka.

Rasulullah bersabda,
"Sesungguhnya engkau benar-benar telah menanyakan sesuatu yang besar, sesungguhnya perbuatan itu mudah dilakukan oleh orang yang dimudahkan Allah baginya, Engkau menyembah Allah, tidak menyekutukan Nya dengan sesuatupun, mendirikan salat, menunaikan zakat, puasa pada bulan Ramadhan, berhaji ke Baitullah."
Kemudian Rasulullah meneruskan sabdanya,
"Maukah engkau aku tunjukkan kepadamu pintu-pintu kebaikan?
Puasa itu adalah perisai, sedekah menghapuskan kesalahan seperti air memadamkan api, dan salat pada pertengahan malam."
Kemudian beliau membaca Tatajafa .
.
.
sampai akhir ayat.
(Riwayat at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, Abu Dawud, dan ath-Thabrani)

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir ath-thabari dari Ibnu ‘Abbas, beliau berkata,
"Maksud
"lambung mereka jauh dari tempat tidur mereka"
ialah beribadah kepada Allah, zikir, salat, berdiri, duduk atau berbaring, mereka selalu mengingat Allah."

Tafsir Al-Mishbah

Tafsir QS. As Sajdah (32) : 16. Oleh Muhammad Quraish Shihab:


Lambung mereka selalu jauh dari tempat tidur untuk berdoa kepada Allah, dengan rasa takut dari murka-Nya dan mengharapkan kasih sayang-Nya.
Mereka pun selalu menafkahkan harta yang Kami karuniakan di jalan kebaikan.

Tafsir Muyassar

Oleh tim Mujamma’ Raja Fahd arahan Syaikh al-Allamah Dr. Shalih bin Muhammad Alu asy-Syaikh:


Lambung orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Allah tersebut terangkat dari kasur tempat tidur mereka.
Mereka bertahajud kepada Rabb mereka dalam shalat malam, berdoa kepada-Nya dengan perasaan takut mendapatkan siksa dan berharap pahala.


Dan mereka berkenan berinfak dari sebagian harta yang Allah berikan kepada mereka dalam ketaatan kepada-Nya dan di jalan-Nya.

Tafsir Jalalain

Oleh Jalaluddin al-Mahalli & Jalaluddin as-Suyuthi:


(Lambung mereka jauh) diri mereka jauh


(dari tempat tidurnya) dari tempat pembaringannya disebabkan mereka selalu melakukan salat tahajud di malam hari


(sedangkan mereka berdoa kepada Rabbnya dengan rasa takut) akan azab-Nya


(dan penuh harap) akan rahmat-Nya


(dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka) yaitu menyedekahkannya.

Tafsir Ibnu Katsir

Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:

Selanjutnya Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya.
(QS. As-Sajdah [32]: 16)

Yang dimaksud ialah mereka selalu mengerjakan qiyamul lail atau salat sunat di malam hari, dan tidak tidur serta tidak berbaring di tempat tidur atau tempat pembaringannya.

Mujahid dan Al-Hasan telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:

Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya.
(QS. As-Sajdah [32]: 16)

Yang dimaksud ialah mengerjakan qiyamul lail.

Diriwayatkan dari Anas, Ikrimah, Muhammad ibnul Munkadir, Abu Hazim, dan Qatadah, bahwa yang dimaksud ialah menunggu di antara dua salat Isya (Magrib dan Isya).
Diriwayatkan dari Anas pula bahwa makna yang dimaksud ialah menunggu kedatangan waktu salat Isya.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dengan sanad yang jayyid (baik).

Ad-Dahhak mengatakan, makna yang dimaksud ialah mengerjakan salat Isya dan salat Subuh secara berjamaah.

sedangkan mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap.
(QS. As-Sajdah [32]: 16)

Yakni takut kepada siksaan-Nya dan berharap kepada pahala-Nya yang berlimpah.

dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
(QS. As-Sajdah [32]: 16)

Dengan demikian, berarti mereka menghimpunkan antara amal-amal taqarrub yang wajib dan yang sunat, dan orang yang paling terkemuka, paling depan dan paling dihormati dalam hal ini —baik di dunia maupun di akhirat— adalah Rasulullah ﷺ

Di kalangan kita terdapat Rasulullah yang membacakan Kitab (Al Qur’an)-Nya manakala sinar fajar menguak suasana pagi hari.

Dia memperlihatkan kepada kita petunjuk sesudah kegelapan, dan hati kita benar-benar yakin bahwa apa yang dikatakannya pasti terjadi.

Dia semalaman menjauhkan lambungnya dari tempat peraduannya.
Sedangkan kaum musyrik lelap dalam tidurnya di peraduan mereka.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Rauh dan Affan.
Keduanya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, telah menceritakan kepada kami Ata ibnus Sa’ib, dari Murrah Al-Hamdani, dari Ibnu Mas’ud, dari Nabi ﷺ yang telah bersabda:
Tuhan kita merasa kagum kepada dua orang lelaki, yaitu seorang lelaki yang bangkit dari tempat tidur dan selimutnya meninggalkan orang yang dikasihinya dan keluarganya menuju ke tempat salatnya (untuk mengerjakan salat sunat) karena mengharapkan pahala yang ada di sisi-Ku dan takut kepada siksaan yang ada di sisi-Ku.
Dan seorang lelaki lagi yang berperang di jalan Allah subhanahu wa ta’ala lalu mereka (teman-temannya) terpukul mundur, dan dia mengetahui apa akibatnya bila ia lari dari medan perang dan apa yang diperolehnya bila kembali ke medan perang.
Maka dia memilih kembali ke medan perang hingga darahnya mengalir, karena mengharapkan pahala yang ada di sisi-Ku dan karena takut kepada azab yang ada di sisi-Ku.
Maka Allah subhanahu wa ta’ala berfirman kepada para malaikat,
"Perhatikanlah hamba-Ku, dia kembali (ke medan perang) karena mengharapkan pahala yang ada di sisi-Ku dan takut kepada siksaan yang ada pada-Ku sehingga darahnya mengalir (gugur)."

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Ma’mar, dari Asim ibnu Abun Nujud, dari Abu Wa’il, dari Mu’az ibnu Jabal yang menceritakan bahwa ketika ia sedang bersama Nabi ﷺ dalam suatu perjalanan, dan di suatu pagi hari ketika ia berada di dekat Nabi ﷺ yang sama-sama berjalan dengannya, lalu ia bertanya,
"Hai Nabi Allah, ceritakanlah kepadaku tentang suatu amal yang dapat menghantarkanku ke surga dan menjauhkan diriku dari neraka."
Beliau ﷺ menjawab:
Sesungguhnya engkau menanyakan sesuatu yang besar, dan sesungguhnya hal itu mudah bagi orang yang dimudahkan oleh Allah, yaitu hendaknya engkau sembah Allah dan jangan mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.
Engkau kerjakan salat, tunaikan zakat, puasa bulan Ramadan, dan berhaji ke Baitullah.
Kemudian Rasulullah ﷺ melanjutkan sabdanya,
"Maukah engkau kutunjukkan kepadamu pintu-pintu kebaikan?
Yaitu puasa adalah benteng, sedekah itu dapat menghapuskan dosa, dan salat seseorang di tengah malam."
Kemudian Rasulullah ﷺ membacakan firman-Nya:
Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya.
(QS. As-Sajdah [32]: 16)
sampai dengan firman-Nya:
sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.
(QS. As-Sajdah [32]: 17)
Kemudian Rasulullah ﷺ meneruskan sabdanya,
"Maukah engkau kutunjukkan kepadamu pokok dari urusan ini, pilar, dan puncaknya?"
Aku (Mu’az ibnu Jabal) menjawab,
"Tentu saja kami mau, ya Rasulullah."
Rasulullah ﷺ bersabda:
Pokok urusan ini adalah Islam, pilarnya adalah salat, dan puncaknya adalah berjihad di jalan Allah.
Kemudian Rasulullah ﷺ bersabda,
"Maukah engkau kutunjukkan perkara yang menguasai hal itu semua?"
Aku menjawab,
"Tentu saja kami mau, ya Rasulullah."
Maka Nabi ﷺ memegang lisannya, lalu bersabda,
"Peliharalah lisanmu!"
Aku bertanya,
"Wahai Rasulullah, apakah kita benar-benar akan disiksa karena apa yang kita bicarakan?"
Rasulullah ﷺ menjawab:
Semoga ibumu kehilanganmu (celakalah kamu), hai Mu’az.
Tidaklah manusia itu dijerumuskan ke dalam neraka dengan muka di bawah —atau dengan hidung di bawah— melainkan karena ulah lisannya yang tidak terkendali.

Imam Turmuzi, Imam Nasai, dan Ibnu Majah telah meriwayatkannya di dalam kitab sunannya masing-masing melalui berbagai jalur dari Ma’mar dengan sanad yang sama.
Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih.

Ibnu Jarir meriwayatkannya melalui hadis Syu’bah, dari Al-Hakam yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Urwah ibnun Nizal menceritakan hadis berikut dari Mu’az, bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda kepadanya:
Maukah kutunjukkan kepadamu pintu-pintu kebaikan?
Yaitu puasa adalah benteng, sedekah itu dapat menghapuskan dosa, dan salat seorang hamba di tengah malam.
Lalu beliau ﷺ membaca firman-Nya:
Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedangkan mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
(QS. As-Sajdah [32]: 16)

Ibnu Jarir telah meriwayatkannya pula melalui hadis As-Sauri, dari Mansur ibnul Mu’tamir, dari Al-Hakam, dari Maimun ibnu Abu Syabib, dari Mu’az, dari Nabi ﷺ dengan lafaz yang semisal.
Juga melalui hadis Al-A’masy, dari Habib ibnu Abu Sabit dan Al-Hakam, dari Maimun ibnu Abu Syabib, dari Mu’az secara marfu’ dengan lafaz yang semisal.

Juga melalui hadis Hammad ibnu Salamah, dari Asim ibnu Abun Nujud, dari Syahr, dari Mu’az, juga dari Nabi ﷺ sehubungan dengan makna firman-Nya:
Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya.
(QS. As-Sajdah [32]: 16)
Nabi ﷺ bersabda,
"Salat seorang hamba di malam hari."

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Sinan Al-Wasiti, telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Harun, telah menceritakan kepada kami Qatr ibnu Khalifah, dari Habib ibnu Abu Sabit dan Al-Hakam serta Hakim ibnu Jubair, dari Maimun ibnu Abu Syabib, dari Mu’az ibnu Jabal yang menceritakan bahwa ketika ia bersama Nabi ﷺ dalam Perang Tabuk, Nabi ﷺ bersabda:
Jika engkau suka, aku akan menceritakan kepadamu tentang pintu-pintu kebaikan, yaitu puasa adalah benteng, sedekah dapat menghapuskan dosa, dan salat seorang lelaki di tengah malam.
Kemudian Rasulullah ﷺ membacakan firman-Nya:
Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya.
(QS. As-Sajdah [32]: 16), hingga akhir ayat.

Kemudian Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Suwaid ibnu Sa’id, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Misar, dari Abdur Rahman ibnu Ishaq, dari Syahr ibnu Hausyab, dari Asma binti Yazid yang menceritakan bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
Apabila Allah menghimpunkan orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian kelak di hari kiamat, datanglah juru penyeru yang menyerukan dengan suara yang terdengar oleh semua makhluk,
"Semua ahlul jam’i (semua makhluk yang ada di padang Mahsyar) akan mengetahui hari ini siapakah orang yang paling berhak dihormati."
Kemudian juru penyeru itu kembali menyerukan,
"Berdirilah orang-orang yang dahulu lambung mereka jauh dari tempat tidurnya —hingga akhir ayat—."
Maka berdirilah mereka, sedangkan jumlah mereka sedikit.

Al-Bazzar mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Syabib, telah menceritakan kepada kami Al-Walid ibnu Ata ibnul Agar, telah menceritakan kepada kami Abdul Hamid ibnu Sulaiman, telah menceritakan kepada kami Mus’ab, dari Zaid ibnu Aslam, dari ayahnya yang menceritakan bahwa bilal telah menceritakan sehubungan dengan turunnya ayat ini, yaitu firman-Nya:
Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya.
(QS. As-Sajdah [32]: 16), hingga akhir ayat.
Ketika kami sedang duduk bersama di suatu majelis, ada sejumlah sahabat Rasulullah ﷺ melakukan salat sunat sesudah Magrib sampai Isya, lalu turunlah firman Allah subhanahu wa ta’ala:
Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya.
(QS. As-Sajdah [32]: 16)

Kemudian Al-Bazzar mengatakan bahwa kami belum pernah mengetahui Aslam meriwayatkan dari Bilal selain dalam hadis ini, dan dia tidak mempunyai jalur periwayatan sampai kepada Bilal kecuali hanya jalur ini.

Asbabun Nuzul

Sebab-Sebab Diturunkannya Surah As Sajdah (32) Ayat 16

Diriwayatkan oleh al-Bazzar yang bersumber dari Bilal.
Dalam sanad hadits ini terdapat seorang rawi yang daif, yaitu ‘Abdullah bin Syabib.
Bahwa ketika Bilal dan para sahabat Rasulullah duduk-duduk di masjid, ada sahabat-sahabat lainnya yang shalat sunat sesudah magrib sampai isya.
Maka turunlah ayat ini (as-Sajdah: 16) yang melukiskan perbuatan orang-orang yang terpuji.

Diriwayatkan dan disahihkan oleh at-Tirmidzi, yang bersumber dari Anas bahwa ayat ini (as-Sajdah: 16) turun berkenaan dengan para sahabat yang menunggu shalat al-‘atamah (shalat isya yang dilakukan pada akhir malam).

Sumber : Asbabun Nuzul – K.H.Q Shaleh – H.A.A Dahlan dkk.

Unsur-Unsur Pokok Surah As Sajdah

Unsur Pokok Surah As Sajdah (السجدة)

Surat As Sajdah terdiri atas 30 ayat termasuk golongan surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al mukminuun.

Dinamakan "As Sajdah" berhubung pada surat ini terdapat ayat sajdah, yaitu ayat yang kelima belas.

Keimanan:

▪ Menyatakan bahwa Nabi Muhammad ﷺ itu benar-benar seorang rasul dan menjelaskan bahwa kepada musyrikin Mekah belum pernah diutus seorang rasul pun sebelumnya.
▪ Menegaskan bahwa Allah Maha Esa, bahwa Dia-lah yang menguasai alam semesta dan Dialah yang mengaturnya dengan aturan yang paling sempurna.
▪ Menyatakan bahwa hari berbangkit benar-benar akan terjadi.

Hukum:

▪ Anjuran melakukan shalat malam (shalat tahajud dan shalat witir).

Lain-lain:

▪ Keterangan mengenai kejadian manusia di dalam rahim dan fase-fase yang dilaluinya sampai ia menjadi manusia.
▪ Penjelasan bagaimana keadaan orang-orang mukmin di dunia dan nikmat serta pahala-pahala yang disediakan Allah bagi mereka di akhirat.
▪ Kehinaan yang menimpa orang-orang kafir di akhirat dan mereka pada waktu itu meminta supaya dikembalikan saja ke dunia untuk bertobat dan berbuat kebaikan, tetapi keinginan ini ditolak.
▪ Keingkaran kaum musyrikin terhadap hari berbangkit dan mereka menganggap bahwa hal itu adalah mustahil.

Audio Murottal

Gambar Kutipan Ayat

Qs. as sajdah ayat 16 berkaitan dengan
Qs. as sajdah ayat 16 berkaitan dengan

Statistik QS. 32:16

  • Rating RisalahMuslim

Ayat ini terdapat dalam surah As Sajdah.

Surah As-Sajdah (bahasa Arab :السّجدة) adalah surah ke-32 dalam Alquran.
Surah ini terdiri atas 30 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah serta diturunkan sesudah surah Al-Mu’minun.
Dinamakan As-Sajdah berhubung pada surah ini terdapat ayat Sajdah (sujud), yaitu ayat yang kelima belas.

Nomor Surah32
Nama SurahAs Sajdah
Arabالسجدة
ArtiSajdah
Nama lainAl-Madhāji’, Alif Lam Mim As-Sajdah
Tempat TurunMekkah
Urutan Wahyu75
JuzJuz 21
Jumlah ruku’3 ruku’
Jumlah ayat30
Jumlah kata375
Jumlah huruf1564
Surah sebelumnyaSurah Luqman
Surah selanjutnyaSurah Al-Ahzab

User Review

4.8 (12 suara)

Tags:

32:16, 32 16, 32-16, Surah As Sajdah 16, Tafsir surat AsSajdah 16, Quran As-Sajdah 16, Surah As Sajdah ayat 16

Video Surah 32:16

[automatic_youtube_gallery type="search" search="Surah As Sajdah Ayat 16" cache="86400"]

Kandungan Surah As Sajdah

۞ QS. 32:2 • Tauhid Rububiyyah • Ar Rabb (Tuhan)

۞ QS. 32:3 • Mendustai Allah • Hikmah penurunan kitab-kitab samawi • Sikap manusia terhadap kitab samawi

۞ QS. 32:4 • Arsy • Syafaat hak Allah semata • Al Wali (Maha Pelindung)

۞ QS. 32:5 • Allah memiliki kunci alam ghaib • Segala sesuatu ada takdirnya

۞ QS. 32:6 • Allah memiliki kunci alam ghaib • Keluasan ilmu Allah • Al Rahim (Maha Penyayang) • Al ‘Aziz (Maha Mulia) •

۞ QS. 32:7 • Kekuasaan Allah

۞ QS. 32:10 • Ar Rabb (Tuhan) • Mengingkari hari kebangkitan • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir

۞ QS. 32:11 • Ar Rabb (Tuhan) • Tugas-tugas malaikat • Beberapa ayat yang menjelaskan tentang hari kebangkitan • Manusia dibangkitkan dari kubur •

۞ QS. 32:12 • Ar Rabb (Tuhan) • Keadaan orang kafir pada hari penghimpunan • Sifat hari penghitungan

۞ QS. 32:13 • Nama-nama neraka • Allah menggerakkan hati manusia • Hidayah (petunjuk) dari Allah • Maksiat dan dosa •

۞ QS. 32:14 • Mempersiapkan diri menghadapi hari kiamat • Mengingkari hari kebangkitan • Keabadian neraka • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Azab orang kafir

۞ QS. 32:15 • Ar Rabb (Tuhan)

۞ QS. 32:16 • Ar Rabb (Tuhan)

۞ QS. 32:17 • Pahala iman • Sifat surga dan kenikmatannya • Perbuatan baik adalah penyebab masuk surga • Keutamaan iman • Amal shaleh sebagai pintu kebaikan

۞ QS. 32:18 • Keadilan Allah dalam menghakimi • Perbedaan derajat manusia sesuai dengan amalnya • Keutamaan iman

۞ QS. 32:19 • Pahala iman • Perbuatan baik adalah penyebab masuk surga • Iman adalah ucapan dan perbuatan • Keutamaan iman •

۞ QS. 32:20 • Sifat ahli neraka dan kejahatan mereka • Azab orang kafir

۞ QS. 32:21 • Penangguhan (siksa) orang kafir di dunia

۞ QS. 32:22 • Ar Rabb (Tuhan) • Al Muntaqim (Maha Pembalas dosa) • Azab orang kafir • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir • Maksiat dan dosa

۞ QS. 32:23 • Hikmah penurunan kitab-kitab samawi

۞ QS. 32:25 • Ar Rabb (Tuhan) • Sifat hari penghitungan • Keadilan Allah dalam menghakimi

۞ QS. 32:26 • Azab orang kafir • Menyiksa pelaku maksiat

۞ QS. 32:28 • Keingkaran dan kedurhakaan orang kafir

۞ QS. 32:29 • Beriman ketika datang hari kiamat • Penangguhan (siksa) orang kafir di dunia • Maksiat dan dosa

۞ QS. 32:30 • Penangguhan (siksa) orang kafir di dunia • Maksiat dan dosa

Ayat Pilihan

Sesungguhnya manusia suka melampaui batas & sombong di hadapan Tuhannya,
karena ia memandang dirinya memiliki kekayaan & harta.
― QS. Al-‘Alaq [96]: 6-7

Allah berfirman:
“Makanlah yang baik-baik dari apa yang telah Kami rezekikan kepadamu”.
Mereka tidak menganiaya Kami,
tapi merekalah yang selalu menganiaya dirinya sendiri.
― QS. Al-A’raf [7]: 160

Saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah & Rasul-Nya,
sekalipun orang-orang itu bapak-bapak,
atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka.
― QS. Al-Mujadilah [58]: 22

Dia jadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan.
Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah,
Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan.
Tidak ada Tuhan selain Dia, maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?
― QS. Az-Zumar [39]: 6

Hadits Shahih

Podcast

Doa Sehari-hari

Soal & Pertanyaan Agama

Sumber kedua hukum dalam menetapkan Hukum tentang Alquran adalah ...

UUD 1945

ijma 'ulama

hadits

ijtihad

fatwa para ulama

Orang yang menceritakan hadits disebut ...

tabi'ut tabi'in

haditsain

perawi

sanad

tabi'in

Undang-undang tentang penggunaan Hadits-Maudu adalah ...

sunnah

makruh

mubah

haram

boleh

Berikut adalah hadits yang rusak, kecuali ...

Hadits Mu'allaq

Hadits Daif

Hadits Daif wa Mursal

Hadits Mursal

Hadits Syaz

Correct! Wrong!

Penjelasan:
Hadis Muu2019allaq adalah bila sanad sebuah hadits terputus pada penutur 5 hingga penutur 1, alias tidak ada sanadnya.
Contoh:

'Seorang pencatat hadis mengatakan, telah sampai kepadaku bahwa Rasulullah mengatakan....'

tanpa ia menjelaskan sanad antara dirinya hingga Rasulullah.

Hukum penggunaan hadis sebagai dasar hukum adalah ...

wajib

mubah

haram

makruh

sunnah

Pendidikan Agama Islam #8

Ingatan kamu cukup bagus untuk menjawab soal-soal ujian sekolah ini.

Qs. as sajdah ayat 16 berkaitan dengan

Mantab!! Pertahankan yaa..

Jawaban kamu masih ada yang salah tuh.

Qs. as sajdah ayat 16 berkaitan dengan

Belajar lagi yaa...

Soal Agama Islam

Pendidikan Agama Islam #23

Qada dan qadar termasuk rukun iman yang ke … Al Falaq artinya … Ayat ke 5 dari surah al-Falaq yaitu … … Percaya kepada Allah dan Rasulnya termasuk rukun … Meja, kursi, manusia, hewan dan tumbuhan adalah merupakan salah satu cara mengenal Allah Subhanahu Wa Ta`ala melalui …

Pendidikan Agama Islam #6

Sifat dasar hukum Alquran adalah keseimbangan dalam hal aspek material dan psikologis, yang disebut sebagai … Alquran dimulai dengan surah Al Fatihah (pembukaan) dan berakhir dengan surah … Alquran adalah panduan dan pedoman manusia bagi mereka yang beriman. Ini dikonfirmasikan oleh Allah dalam surah … Alquran bertindak sebagai Hudan, yang artinya adalah … Dalam Surah Al-Baqarah ayat 2, Allah berfirman bahwa Alquran adalah pedoman untuk orang …

Pendidikan Agama Islam #19

Berakhirnya seluruh kehidupan di dunia dinamakan … Hari kiamat di jelaskan dalam Alquran, surah … .Tempat berkumpulnya manusia di akhirat di sebut padang … Salah satu hikmah mempercayai datangnya hari akhir, yaitu … … Surah yang menjelaskan bahwa ‘Allah Subhanahu Wa Ta`ala tempat meminta’, yaitu … …

Kamus Istilah Islam

Kalkalah

Apa itu Kalkalah? Kalkalah atau qalqalah adalah bacaan pada huruf-huruf qalqalah dengan bunyi seakan-akan berdetik atau memantul. Huruf qalqalah ada lima yaitu qaf , tha , ba’ , jim , dan dal . Qalqalah terbagi menjadi dua jenis: ● Qalqalah Sugra yaitu apabila salah satu daripada huruf qalqalah itu berbaris mati dan baris matiny … • Qalqalah

tablig

Apa itu tablig? tab.lig penyiaran ajaran agama Islam; penyampaian … •

Fitnah

Apa itu Fitnah? Fitnah, dergama, atau defamasi merupakan komunikasi kepada satu orang atau lebih yang bertujuan untuk memberikan stigma negatif atas suatu peristiwa yang dilakukan oleh pihak lain berdasarkan atas fakta palsu yang dapat memengaruhi penghormatan, wibawa, atau reputasi seseorang. Kata “fitnah” diserap dari bahasa Arab, dan pengertian aslinya adalah ” … •

  • PENCARIAN TERBARU

Widget not in any sidebars

  • PENCARIAN POPULER

Widget not in any sidebars

Apa makna yang terkandung pada ayat QS As Sajdah 32 16?

Tafsir QS. As Sajdah (32) : 16. Oleh Muhammad Quraish Shihab: Lambung mereka selalu jauh dari tempat tidur untuk berdoa kepada Allah, dengan rasa takut dari murka-Nya dan mengharapkan kasih sayang-Nya. Mereka pun selalu menafkahkan harta yang Kami karuniakan di jalan kebaikan.

Surah As Sajdah menjelaskan tentang apa?

Dinamakan As Sajdah karena surah ini terdapat ayat Sajdah, yaitu ayat ke-15. Artinya: Orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, hanyalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengannya (ayat-ayat Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, dan mereka tidak menyombongkan diri.

Apa makna terjemah Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya?

Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya,” maksudnya, punggung mereka jauh dan tidak betah dari tempat tidurnya yang empuk, beralih kepada sesuatu yang lebih lezat darinya dan lebih mereka cintai, yaitu shalat di keheningan malam dan bermunajat kepada Allah.

Di Alquran ada ayat sajdah Apa itu ayat sajdah?

Ayat sajdah adalah ayat-ayat tertentu dalam Al-Qur'an yang bila dibaca disunahkan bagi yang membaca dan mendengarnya untuk melakukan sujud tilawah. Sedangkan, Sujud tilawah adalah jenis sujud yang dilakukan karena sebab adanya bacaan Al-Qur'an yang merupakan ayat sajdah.