Puasa tanggal 9 dzulhijjah disebut puasa

Puasa tanggal 9 dzulhijjah disebut puasa
Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah (Foto: Duskbabe)

Rilo Pambudi Rabu, 06 Juli 2022 - 17:50:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Memasuki bulan Dzulhijjah 1443 H, niat puasa Tarwiyah dan Arafah penting untuk diketahui atau diingat kembali oleh kaum muslimin. 

Puasa sunnah menjelang Idul Adha lazim disebut sebagai Puasa Dzulhijjah. Waktu pelaksanaan amalan sunnah tersebut adalah tanggal 1-9 Dzulhijjah. 

Pada tanggal 8 Dzulhijjah, umumnya disebut sebagai Puasa Tarwiyah. Sementara pada tanggal 9 adalah Puasa Arafah.

Praktek dan ketentuan pelaksanaan kedua puasa sunnah tersebut dilakukan sama seperti puasa pada umumnya dalam syariat Islam. Berikut ini adalah niat puasa Tarwiah dan Arafah.

Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah:

1. Niat Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) 

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى 

Latin: Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta'ala. 

2. Niat atau Doa Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)  

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى  

Latin: Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala 

Artinya : Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta'ala.

Karena kedua puasa tersebut adalah amalan puasa sunnah, tak jarang masih banyak orang yang lupa mengucapkan atau melafalkan niat niat pada malam hari.

Meski begitu, niat tersebut ternyata tetap boleh disusulkan pada siang harinya. Tepatnya dari pagi hari sampai sebelum tergelincirnya matahari (waktu dzuhur) selagi belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa. 

Berikut adalah lafal niat ketika siang hari:   

1. Niat Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)   

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى   

Latin: Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i tarwiyata sunnatan lillâhi ta’ala.   

Artinya: Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta’âlâ.   

2. Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى   

Latin: Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an adâ’i arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.   

Artinya: Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta’ala.

Itulah bacaan niat puasa Tarwiyah dan Arafah. Penting untuk dipahami bahwa membaca niat atau doa puasa 9 hari sebelum Idul Adha (termasuk Tarwiyah dan Arafah) boleh dilafalkan siang hari jika memang lupa dibaca pada malam harinya. Wallahu a’lam.

Dilansir iNews.id dari NU Jatim, Selasa (5/7/2022), orang yang memiliki utang puasa Ramadhan juga  boleh mengqadhanya bersamaan dengan puasa Dzulhijjah. Bahkan menurut Sayyid Bakri Syatha dengan mengutip fatwa Al-Barizi, meski diniatkan qadha, maka tetap mendapat puasa Dzulhijjah.

Misalnya saat bertepatan hari Arafah seseorang melakukan puasa dengan niat qadhanya saja, maka secara otomatis akan tetap memperoleh kesunahan puasa Arafah.

Hadits dan Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah

Terdapat riwayat atau hadits yang menyebutkan tentang keutamaan puasa Tarwiyah. Salah satunya adalah sebagai berikut:

صَوْمُ يَوْمَ التَّرْوِيَّةِ كَفَارَةُ سَنَة

“Puasa pada hari tarwiyah (8 Dzulhijjah) akan mengampuni dosa setahun yang lalu.”

Berdasarkan hadits di atas, keutamaan mengerjakan puasa Tarwiyah dan puasa Arafah yaitu dapat menghapus dosa.

Dalam Al Maudhu'at, Ibnul Jauzi mengatakan bahwa hadits ini tidak shahih. Sementara dalam Al Fawa-id Al Majmu’ah, hal. 96, Asy Syaukani mengatakan bahwa hadits ini tidak shahih dan dalam riwayatnya ada perawi yang pendusta.

Namun jika berpuasa karena mengamalkan keumuman hadits shahih yang menjelaskan keutamaan berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah, maka itu diperbolehkan.

Berbeda dengan keutamaan puasa Tarwiyah yang masih diperselisihkan, para ulama telah sepakat terkait sunnah puasa Arafah untuk dilaksanakan.

Berikut hadits tentang keutamaan melaksanakan puasa sunnah Arafah. Rasulullah SAW bersabda: 

"Tiada dari hari dalam setahun aku berpuasa lebih aku sukai daripada hari Arafah." (HR Baihaqi)

Dalam hadits lain disebutkan tentang keutamaan puasa Arafah.

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ اَحْتَسِبُ عَلَى اللّهِ اَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِيْ بَعْدَهُ، وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ اَحتَسِبُ عَلَى اللّهِ اَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ

“ … Dan puasa pada hari Arafah –aku mengharap dari Allah- menghapuskan (dosa) satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang. Dan puasa pada hari ‘Asyura’ (tanggal 10 Muharram) –aku mengharap dari Allah menghapuskan (dosa) satu tahun yang telah lalu.” (HR Muslim, Abu Dawud, Ahmad, Baihaqi, dan lain-lain).

Berdasarkan hadits tersebut, disimpulkan bahwa salah satu keutamaan puasa Arafah adalah dapat menghapus dosa satu dua tahun. Dosa yang dimaksud disini adalah dosa-dosa kecil.

Demikian ulasan terkait niat puasa Tarwiyah dan Arafah. Penting untuk dipahami bahwa melakukan amalan di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah dengan niat mendapat keberkahan Allah SWT sangat dianjurkan karena memiliki keutamaan yang luar biasa. Wallahualam bisawab


Editor : Komaruddin Bagja

TAG : Niat puasa tarwiyah Niat Puasa Arafah idul adha dzulhijjah

Puasa tanggal 9 dzulhijjah disebut puasa
​ ​

Oleh:

Freepik Ilustrasi orang sedang berdoa

Bisnis.com, JAKARTA - Dua hari sebelum Iduladha, yakni 8 Dzulhijjah, terdapat suatu hari yang disebut hari tarwiyah.

Pada hari tersebut, umat Islam disunnahkan untuk menjalankan ibadah puasa. Untuk tahun 1443 H ini, puasa tarwiyah tahun ini bertepatan pada hari besok, Jumat, 8 Juli 2022 H.

Kesunnahan puasa tarwiyah pada setiap tanggal 8 Dzulhijjah secara khusus ini ditegaskan oleh ulama dari Mazhab Syafi’i, selain mereka juga menganjurkan puasa delapan hari pertama bulan Dzulhijjah dan puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah.

Baca Juga : Ini Perbedaan Niat Puasa Arafah dan Puasa Tarwiyah

Dalam menjalankan puasa tarwiyah, tentu diwajibkan niat terlebih dahulu di waktu malam hari sebelumnya hingga menjelang waktu Subuh pada hari tersebut.

Niat puasa tarwiyah

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta‘ala. 

Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT.”

Kesunnahan puasa tarwiyah pada setiap tanggal 8 Dzulhijjah secara khusus ini ditegaskan oleh ulama dari Mazhab Syafi’i., selain mereka juga menganjurkan puasa delapan hari pertama bulan Dzulhijjah dan puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah.

Keutamaan Puasa Tarwiyah

Keutamaan puasa tarwiyah salah satunya adalah dapat menghapus dosa selama satu tahun. Dalam sebuah hadits disebutkan:   ??? ??? ??????? ????? ??? ???? ??? ???? ????? ?????      Artinya, “Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun,” (HR Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : Puasa, iduladha

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Editor: Mia Chitra Dinisari

Liputan6.com, Jakarta - Puasa Dzulhijjah biasanya dilakukan menjelang Hari Raya Idul Adha. Puasa ini merupakan ibadah yang dianjurkan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

Pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah memang penuh keistimewaan. Bulan terakhir yang ada dalam penanggalan Hijriah ini penuh dengan kesempatan untuk mendapatkan pahala.

Selain puasa Dzulhijjah, ada pula puasa Tarwiyah dan Arafah yang bisa dilakukan. Ketiga amalan puasa tersebut merupakan amalan yang dapat dilakukan dari awal bulan Dzulhijjah hingga sebelum Hari Raya Idul Adha.

Ibadah puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah ini dapat dilakukan selain melaksanakan ibadah haji, kurban, dan tentunya Salat Idul Adha.

Pada 7 hari pertama bulan Dzulhijjah disebut juga puasa Dzulhijjah, hari ke-8 merupakan puasa Tarwiyah, dan hari ke-9 merupakan puasa Arafah. Amalan puasa Dzulhijjah juga merujuk pada sabda Rasulullah SAW:

"Tidak ada hari di mana amal salih padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya, 'Tidak juga dari jihad fi sabilillah?' Beliau menjawab, 'Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya, lalu ia tidak kembali dengan satu pun dari keduanya."

Untuk durasinya, sama seperti puasa pada umumnya, yakni dari mulai terbit fajar sampai terbenam matahari. Bagi orang yang memiliki utang puasa Ramadan, diperbolehkan mengqadanya bersamaan puasa sunah Dzulhijjah.

Bahkan, menurut Sayyid Bakri Syatha (w. 1892 M.) dengan mengutip fatwa Al-Barizi, andaikan puasanya hanya niat qada, maka mendapat pahala keduanya, melansir laman Nahdlatul Ulama (NU).

Berikut niat puasa Dzulhijjah hingga keutamaan bagi yang melaksanakannya dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.