Proses dalam respirasi aerob yang menghasilkan H2O adalah

Tahapan respirasi aerob merupakan proses pernafasan yang penting bagi semua makhluk hidup. Hal tersebut dapat menjadi salah satu peran dalam melangsungkan kehidupan lebih lama.

Dengan melakukan pernafasan atau respirasi, makhluk hidup dapat memperoleh asupan energi. Sebenarnya proses pernafasan atau respirasi terdapat dua jenis, yakni pernafasan aerob dan pernafasan anaerob. Berikut ini adalah beberapa ulasan mengenai pernafasan aerob yang perlu anda ketahui.

Tahapan Respirasi Aerob

Berdasarkan kutipan dari Wikipedia, respirasi adalah pergerakan oksigen ke dalam sel yang berasal dari udara luar dalam sebuah jaringan. Kemudian juga merupakan sebuah transpor karbon dioksida pada arah berlawanan.

Sementara itu, pernafasan secara aerob adalah proses dari reaksi pemecahan senyawa glukosa yang membutuhkan bantuan dari oksigen. Oksigen memiliki peran dalam menangkap elektron yang nantinya akan bereaksi terhadap ion hidrogen yang akhirnya menghasilkan senyawa air atau H2O.

Peristiwa tahapan respirasi aerob akan terjadi dalam tubuh kita yang tepatnya dalam organ sitoplasma dan mitokondria. Lalu, respirasi secara aerob ini terbagi dalam 4 tahapan yakni Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus Krebs, dan juga Transpor Elektron.

Baca Juga: Perbedaan Faring dan Laring, Pengertian, Fungsi dan Strukturnya

Glikolisis

Dalam tahapan ini akan berlangsung pemecahan glukosa, yakni 6 atom karbon jadi asam piruvat (sebanyak 3 atom karbon). Proses terjadi dalam sitoplasma dengan dua jenis reaksi, yakni endergonik (dengan ATP) dan eksergonik (menghasilkan ATP).

Dalam tahapan respirasi ini akan menghasilkan 2 ATP, 2 NADH, dan 2 asam piruvat. Kemudian, asam piruvat tersebut akan berguna sebagai material proses yang terjadi selanjutnya, yakni dekarboksilasi oksidatif.

Dekarboksilasi Oksidatif

Dekarboksilasi Oksidatif yang satu ini merupakan sebuah tahapan sebelum masuk ke dalam proses respirasi yang selanjutnya.

Proses tahapan respirasi aerob ini terjadi dalam mitokondria, tepatnya dalam matriks mitokondria. Peristiwa tahapan ini pun akan mengubah 1 asam piruvat menjadi 1 asetil co-A.

Dalam tahapan sebelumnya (tahapan glikolisis), jumlah dari senyawa glukosa dapat menghasilkan 2 asam piruvat yang menyebabkan terbentuknya 2 asetil co-A.

Lalu, pada proses ini juga memerlukan koenzim-A yang nantinya akan menghasilkan 2 NADH dari NAD+. Dua molekul asetil co-A yang akan menuju pada tahapan respirasi berikutnya.

Baca Juga: Fungsi Usus 12 Jari pada Sistem Pencernaan Manusia dan Cirinya

Siklus Krebs

Siklus tahapan respirasi aerob berikutnya setelah Dekarboksilasi Oksidatif adalah Siklus Krebs. Dalam siklus ini juga dapat kita sebut dengan daur ulang asam nitrat. Hal ini karena dalam proses tahapan ini akan menghasilkan senyawa awal yang berupa asam nitrat. Proses ini berlangsung dalam matriks mitokondria.

Pada Siklus Krebs akan menghasilkan senyawa yang memiliki fungsi dalam menyediakan kerangka karbon untuk sintesis dari senyawa yang lain, seperti 3 NADH, 1 FADH2, dan juga 1 ATP dalam tiap asam piruvat.

Karena pada input substrat yang sebelumnya adalah 2 asetil co-A dalam tiap satu molekul glukosa, maka dalam Siklus Krebs akan menghasilkan 2 ATP, 6 NADH, serta 2 FADH2. Kemudian, dalam tahapan ini masih akan menghasilkan CO2.

Terdapat 4 buah CO2 yang akan Siklus Krebs hasilkan, yakni 2 dari asetil co-A yang dipakai dan satu proses terbentuknya NADH dari NAD+ yang menghasilkan 2 buah CO2. Sehingga, kita dapat menyimpulkan jika hasil dari Siklus Krebs adalah 4 CO2, 2 ATP, 6 NADH, dan 2 FADH2.

Baca Juga: Fungsi Badan Golgi, Struktur dan Ciri-Cirinya yang Perlu Diketahui

Transpor Elektron

Proses tahapan respirasi aerob ini juga dapat kita sebut dengan Fosforilasi Oksidatif, yaitu tahap yang terdapat perubahan NADH. Kemudian, juga FADH2 menjadi energi dari ATP agar bisa dipakai oleh tubuh kita. Tempat terjadinya proses ini berada pada bagian mitokondria.

Tepatnya pada membran dalam mitokondria (krista). Setiap satu molekul NADH akan menghasilkan 3 ATP. Kemudian, dalam satu molekul FADH2 akan dihasilkan 2 ATP.

Jika pada proses sebelumnya kita memperoleh 10 NDAH, maka total dari ATP yang akan kita peroleh adalah 30 buah ATP. Sementara itu, jumlah FADH2 yang sebelumnya akan kita peroleh dari proses Siklus Krebs adalah 2 buah FADH2, maka total ATP yang akan kita dapatkan dari FADH2 yaitu 4 ATP.

Lalu, jika kita menambahkan 4 buah ATP dari Glikolisis dan juga Siklus Krebs, maka jumlah totalnya adalah 38 ATP. Namun, karena pada tahapan Glikolisis terjadi perpindahan sitoplasma ke tahapan transpor elektron (memerlukan energi 2 ATP), maka total bersih yang tahapan respirasi aerob ini hasilkan adalah 36 ATP. (R10/HR Online)

Editor: Jujang

This post was last modified on Oktober 6, 2020 6:03 AM

Proses dalam respirasi aerob yang menghasilkan H2O adalah

Proses dalam respirasi aerob yang menghasilkan H2O adalah
Lihat Foto

freepik

Respirasi aerob dan anaerob

KOMPAS.com - Respirasi adalah proses menghasilkan energi dengan memecah molekul kompleks menjadi molekul yang sederhana sehingga bisa digunakan oleh sel.

Proses ini merupakan proses oksidasi. Biasanya hanya beberapa substrat yang dioksidasi sepenuhnya menjadi karbon dioksida, sedangkan sisanya digunakan dalam proses foto sintesis.

Respirasi yang dilakukan oleh organisme tingkat tinggi dapat berlangsung secara aerob dan anaerob.

Respirasi anaerob

Organisme akan mendahulukan respirasi aerob jika terdapat oksigen yang cukup. Namun, jika tidak ada oksigen yang cukup, maka akan terjadi respirasi anaerob. Hal ini disebabkan karena reaksi aerob menghasilkan lebih banyak energi.

Setiap tumbuhan memiliki mekanisme dan reaksi berbeda terhadap minimnya ketersediaan oksgen. Ada beberapa tanaman yang tidak bisa hidup sama sekali tanpa oksigen, misalnya jagung.

Sedangkan ada tanaman lain yang bisa bertahan hingga beberapa bulan tanpa oksigen, misalnya tanaman apel dan pear. Buahnya akan terus menghasilkan gas karbon dioksida. Ini pertanda ada respirasi anaerob di sana.

Baca juga: Proses Fotosintesis pada Tumbuhan

Respirasi aerob

Reaksi respirasi aerob terjadi ketika glukosa bertemu dengan oksigen, kemudian menghasilkan karbon monoksida, air, dan energi. Reaksi ini terjadi dalam empat tahapan sebagai berikut.

1. Glikolisis

Reaksi ini terjadi di dalam sitoplasma dan tidak memerlukan adanya oksigen. Glikolisis merupakan dasar dari terjadinya respirasi anaerob.

Pada glikolisis, satu molekul glukosa diubah menjadi dua molekul asam piruvat. Reaksi ini terjadi dalam dua fase, yaitu fase persiapan dan fase oksidasi. Hasil dari reaksi glikolisis dari satu molekul glukosa adalah dua molekul asam piruvat dan dua molekul ATP.

Proses pernapasan atau biasa juga disebut dengan respirasi sangat penting bagi makhluk hidup, terlebih lagi untuk bisa mempertahankan keberlangsungan hidupnya, salah satunya adalah untuk bisa mendapatkan energi. Dalam proses menghasilkan energi, respirasi dibagi menjadi 2 bentuk: respirasi Aerob dan respirasi Anaerob. Yang menjadi perbedaan utama dari keduanya adalah ketergantungannya terhadap oksigen. Respirasi Aerob adalah proses respirasi yang membutuhkan oksigen, sedangkan Respirasi Anaerob tidak membutuhkan oksigen. Energi yang dihasilkan dari proses ini akan membantu kita dalam beraktivitas sehari-hari.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai respirasi Aerob secara lebih lanjut, mulai dari pengertian, hingga tahapan-tahapannya.

Respirasi Aerob

Sedikit mengenai respirasi, respirasi adalah sebuah proses reduksi, oksidasi, dan dekomposisi, bisa menggunakan oksigen maupun tidak, yang akan  merubah senyawa organik kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana, dan juga disertai dengan proses pelepasan sejumlah energi ke dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Phosphat). Bentuk dari energi yang dihasilkan dari proses ini berasal dari energi potensial kimia yang berupa ikatan kimia.

Sedangkan, respirasi Aerob bisa kita artikan sebagai sebuah reaksi pemecahan senyawa glukosa yang memerlukan bantuan oksigen. Oksigen disini memiliki peran dalam menangkap elektron yang kemudian akan bereaksi dengan ion hidrogen dan menghasilkan air (H2O). Kejadian ini akan berlangsung dalam tubuh kita, di dua tempat yaitu sitoplasma (berlangsungnya glikolisis)

Sumber Gambar: genome.gov

dan mitokondria (berlangsungnya dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs, dan transpor elektron).

Sumber Gambar: tribunnewswiki.com

Tahapan Respirasi Aerob

Setelah mengenal apa itu respirasi Aerob, kini saatnya kita mengetahui bagaimana proses respirasi ini berjalan, dan hasil seperti apa yang akan kita dapatkan. Untuk memulainya, mari kita lihat contoh reaksi pada respirasi aerob yang berbentuk seperti ini:

C6H12O6 + 6O2 –> 6CO2 + 6H2O + Energi (38 ATP)

Untuk lebih lengkapnya, kita bisa melihat tabel berikut ini:

Tahapan Input Produk
Glikolisis (sitoplasma) Glukosa 2 Asam Piruvat, 2 NADH, 2 ATP
Dekarboksilasi Oksidatif (Matriks Mitokondria) 2 Asam Piruvat 2 Asetil Co-A, 2 CO2, 2 NADH
Siklus Krebs (Matriks Mitokondria) 2 Asetil Co-A 4 CO2, 6 NADH, 2 FADH2, 2 ATP
Transport Elektron (Membran dalam mitokondria) 10 NADH, 2 FADH2 34 ATP, 6 H2O

Glikolisis

Pada proses ini terjadi pemecahan glukosa (6 atom karbon) menjadi asam piruvat (3 atom karbon). Proses ini berlangsung di sitoplasma dalam dua jenis reaksi, Endergonik (membutuhkan ATP) dan Eksergonik (menghasilkan ATP). Pada tahap ini akan dihasilkan 2 ATP, 2 Asam Piruvat dan 2 NADH, Asam piruvat yang dihasilkan akan digunakan sebagai bahan pada proses selanjutnya, yaitu dekarboksilasi oksidatif.

Dekarboksilasi Oksidatif

Dekarboksilasi Oksidatif bisa juga disebut sebagai reaksi antara karena Dekarboksilasi Oksidatif merupakan reaksi sebelum masuk ke tahap selanjutnya, yaitu Siklus Krebs. Proses Dekarboksilasi Oksidatif berada pada mitokondria, tepatnya pada matriks mitokondria. Pada proses Dekarboksilasi Oksidatif terjadi perubahan 1 Asam Piruvat menjadi 1 Asetil Co-A.

Di tahapan glikolisis, jumlah satu senyawa glukosa akan menghasilkan 2 Asam Piruvat, akibatnya akan terbentuk pula 2 Asetil Co-A, proses ini juga membutuhkan koenzim-A yang akan menghasilkan 2 NADH dari NAD+.

2 molekul Asetil Co-A akan menuju tahapan berikutnya, yaitu Siklus Krebs.

Siklus Krebs

Siklus ini juga sering disebut sebagai daur asam sitrat, dikarenakan pada tahapan ini dihasilkan senyawa awal berupa asam sitrat. Tempat berlangsungnya tahapan Siklus Krebs adalah di dalam matriks mitokondria.

Hasil dari siklus Krebs adalah senyawa yang berfungsi sebagai penyedia kerangka karbon untuk sintesis senyawa lain, 3 NADH, 1 FADH2, dan 1 ATP untuk setiap satu Asam Piruvat.

Karena input substrat sebelumnya adalah 2 Asetil Co-A untuk setiap satu molekul senyawa glukosa, maka hasil yang didapatkan dari dari siklus krebs pada proses respirasi ini adalah 2 ATP, 6 NADH, dan 2 FADH2.

Satu senyawa lagi yang terbentuk dalam proses ini adalah CO2, satu berasal dari proses pembentukan NADH dari NAD+ yang menghasilkan 2 buah CO2, karena ada 2 Asetil Co-A yang digunakan, maka akan terbentuk 4 buah CO2.

Bisa kita simpulkan, hasil dari proses Siklus Krebs ini adalah 2 ATP, 4 CO2, 6 NADH dan 2 FADH2. Proses selanjutnya adalah Transpor Elektron yang akan mengubah senyawa NADH dan FADH2yang dihasilkan pada tahapan sebelumnya menjadi ATP agar dapat digunakan oleh tubuh.

Transpor Elektron

Transpor Elektron atau Fosforilasi Oksidatif adalah tahap dimana terjadi pengubahan NADH dan FADH2menjadi energi yang berbentuk ATP agar bisa digunakan oleh tubuh. Tempat berlangsungnya tahapan transpor elektron berada di bagian mitokondria, tepatnya di membran dalam (krista) mitokondria.

Untuk setiap 1 molekul NADH menghasilkan 3 ATP, dan setiap 1 molekul FADH2 akan menghasilkan 2 ATP. Lalu berapa jumlah total ATP yang dihasilkan? Untuk bisa menjawab pertanyaan ini, mari kita hitung bersama-sama:

Jumlah NADH yang dihasilkan dari tahap-tahap sebelumnya adalah:

Proses Jumlah NADH
Glikolisis 2 NADH
Dekarboksilasi Oksidatif 2 NADH
Siklus Krebs 6 NADH

Dari proses sebelumnya kita mendapatkan 10 NADH, karena 1 molekul NADH menghasilkan 3 ATP, maka total ATP yang didapat adalah:

10 NADH x 3 ATP = 30 ATP

Sedangkan, jumlah FADH2 yang kita dapatkan dari proses siklus krebs adalah 2 buah molekul FADH2. Jika 1 molekul FADH2 akan menghasilkan 2 ATP, maka total ATP yang kita dapatkan dari FADH2 adalah 4 ATP.

Jika kita menambahkan 4 ATP yang kita dapatkan dari proses Glikolisi dan Siklus krebs, maka total ATP yang dihasilkan dalam proses respirasi Aerob adalah:

2 ATP + 2 ATP + 30 ATP + 4 ATP = 38 ATP

Tetapi, pada proses glikolisis, terjadi proses perpindahan dari sitoplasma menuju proses selanjutnya yaitu transpor elektron yang terjadi di mitokondria. Proses perpindahan ini akan membutuhkan energi 2 ATP. Jadi ATP bersih yang dihasilkan adalah 36 ATP.

Kesimpulan

Dari 4 proses yang dilewati dalam respirasi Aerob, kita akan mendapatkan hasil atau rumus berupa:

C6H12O6 + 6O2 –> 6CO2 + 6H2O + Energi (38 ATP)

Namun 2 ATP akan terpakai untuk proses perpindahan dari sitoplasma menuju mitokondria sehingga hasil ATP akhirnya adalah 36 ATP, yang bisa digunakan oleh tubuh kita sebagai sumber energi untuk beraktivitas sehari-hari. Seluruh proses respirasi Aerob ini terjadi di dalam tubuh kita, lebih tepatnya di sel tubuh kita, yaitu di  sitoplasma (berlangsungnya glikolisis) dan mitokondria (berlangsungnya dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs, dan transpor elektron). Yang merubah glukosa sebagai sumber energi tubuh manusia.

Itu dia segala hal mengenai respirasi Aerob yang harus kamu ketahui. Apakah kamu memiliki pertanyaan mengenai hal ini? Silahkan tuliskan pertanyaan kamu di kolom komentar ya, dan jangan lupa untuk share pengetahuan ini ya!