Peristiwa keluarnya magma dan material lainnya dari dalam bumi oleh letusan gunung berapi disebut

Peristiwa keluarnya magma dan material lainnya dari dalam bumi oleh letusan gunung berapi disebut

Ilustrasi Soal PAS PAT IPA Kelas 7 Semester 2 Terbaru 2022 dengan Kunci Jawaban, Full Prediksi PG dan Esai (2). /PEXELS/Tirachard Kumtanom

RINGTIMES BALI – Salam Semangat Belajar! Inilah soal PAS PAT IPA kelas 7 SMP MTs semester 2 tahun 2022 terbaru dengan kunci jawaban lengkap, full prediksi (2).

Ayo belajar latihan soal ujian kenaikan kelas (UKK) atau PAS PAT IPA kelas 7 SMP MTs semester 2 beserta kunci jawaban lengkap.

Nah, dalam artikel ini akan disajikan soal PAS PAT IPA kelas 7 semester 2 lengkap dengan pembahasan kunci jawabannya.

Baca Juga: Soal PAS PAT IPA Kelas 7 Semester 2 Terbaru 2022 dengan Kunci Jawaban, Full Prediksi (1)

Diharapkan latihan soal ini dapat membantu dan memberikan referensi bagi adik-adik untuk persiapan ujian akhir semester.

Berikut latihan soal PAS PAT IPA kelas 7 SMP MTs dan kunci jawaban part 2 yang dikutip dari soal Jagat Edukasi dan dibahas oleh Sevie Safitri Rosalina, Alumni Pendidikan IPA, UIN Khas Jember sebagai berikut:

11) Pembuangan limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat disebut…

(a) illegal loging

(b) illegal dumping

Jakarta -

Vulkanisme merupakan peristiwa yang ada kaitannya dengan aktivitas gunung api, tepatnya pergerakan magma. Pergerakan magma tersebut berasal dari dalam litosfer dan keluar menuju permukaan bumi.


Pergerakan magma pada peristiwa vulkanisme terjadi dalam dua bentuk, salah satunya disebut dengan ekstrusi magma. Apa itu ekstrusi magma?

Ekstrusi Magma

Ekstrusi magma merupakan aktivitas atau gerakan magma yang menyentuh permukaan bumi, seperti dijelaskan dalam buku Geografi karya Sri Wiyanti dkk. Ekstrusi magma juga dapat dikatakan sebagai proses keluarnya magma dari dalam bumi hingga mencapai permukaan bumi.

Lava adalah sebutan bagi magma yang keluar hingga menyentuh dan mengalir ke permukaan bumi.

Eflata dan piroklastik adalah berbagai materi padat, seperti kerikil, debu vulkanik, dan sejenisnya.

Lahar adalah campuran materi antara lava dan materi-materi yang ada di permukaan bumi, seperti pasir. Materi tersebut akan bercampur dengan air dan membentuk lumpur.

Ekshalasi adalah materi berwujud gas asam arang, seperti fumarol, dan sejenisnya.


Mengutip buku Geografi oleh Hartono, salah satu contoh terjadinya ekstrusi magma adalah pada saat letusan gunung api, atau yang biasa disebut dengan erupsi.

Ekstrusi Magma pada Erupsi

Ada tiga proses terjadinya ekstrusi magma pada letusan gunung api, yaitu:

1. Erupsi Efusif

Erupsi Efusif adalah letusan gunung api berupa lava yang meleleh dan keluar melalui retakan atau lubang kawah gunung api. Material yang dikeluarkan biasanya bersifat cair.


2. Erupsi Eksplosif

Erupsi Eksplosif adalah letusan gunung api berupa ledakan yang kuat. Erupsi ini mengeluarkan materi-materi padat dan cair bersamaan dengan gas dan fluida.


3. Erupsi Campuran

Sesuai dengan namanya, erupsi campuran merupakan gabungan dari erupsi efusif dan erupsi eksplosif. Umumnya erupsi ini akan membentuk gunung api strato.

Berdasarkan tipe letusan dan bahan hasil letusannya

Tertulis dalam buku Geografi karya Amir Khosim dan Kun Marlina, berdasarkan tipe letusan dan bahan hasil letusannya, erupsi dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

Merupakan aktivitas magma yang keluar ke permukaan bumi. Bahan hasil letusan berasal dari magma itu sendiri, baik piroklastik maupun aliran lava.

Terjadi karena air bersentuhan dengan magma, baik secara langsung atau pun tidak. Tidak seperti erupsi magmatik, erupsi ini tidak mengeluarkan magma.

Dapat terjadi jika magma yg naik ke permukaan menyentuh air dan akan menyebabkan sebuah ledakan yang kuat. Letusan tersebut akan mengeluarkan magma berupa piroklastik.

Berdasarkan tempat terjadinya


Sedangkan berdasarkan tempat terjadinya, erupsi berasal dari berbagai tempat dan terbagi menjadi:

Merupakan aktivitas keluarnya magma yang terpusat di suatu tempat yang ada di bumi. Erupsi ini akan membentuk gunung api baru.

Merupakan aktivitas keluarnya magma yang terjadi melalui celah atau retakan yang memanjang di kulit bumi. Erupsi ini akan membentuk sebuah plato.

Merupakan aktivitas keluarnya magma melalui lubang besar. Hal ini disebabkan oleh letak magma yang sangat dekat dengan permukaan bumi.

Simak Video "My Trip My Adventure: Menjelajahi Gunung Berapi Jaboi di Aceh"



(lus/lus)

Letusan gunung merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Peristiwa ini berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi. Aktifitas magma yang mempunyai suhu yang sangat tinggi di dalam perut bumi berusaha keluar sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi. Magma yang keluar dari perut gunung berapi adalah gunung yang sedang meletus atau vulkanisme.

Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km. Jenis dan bentuk gunung api bermacam-macam karena derajat kekentalan dan kedalaman magma terbentuknya gunung api berbeda-beda.

Gunung api meletus, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung api terbentuk. Hasil letusan gunung berapi berupa: gas vulkanik, lava dan aliran pasir serta batu panas, lahar, tanah longsor, gempa bumi, abu letusan, awan panas. Letusannya yang membawa abu dan batu dapat menyembur dengan keras hingga sejauh radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar hingga sampai ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bisa mempengaruhi putaran iklim di bumi ini.

Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif.

Jenis gunung berapi mengacu pada bentuknya:

  • Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano)
  • Gunung berapi perisai (shield volcano).
  • Gunung berapi maar
  • Gunung berapi besar atau gunung berapi supervolcano

Berdasarkan sumber erupsi gunung berapi dapat diklasifikasikan menjadi :

  • Letusan Pusat

Erupsi melalui kawah utama.

  • Letusan Sekunder

Erupsi kemiringan tubuh gunung.

  • Retak Erupsi

Erupsi yang muncul pada retakan / patahan yang dapat meluas hingga beberapa kilometer.

  • Erupsi Eksentrik

Erupsi lateral yaitu magma yang keluar tidak datang dari kawah pusat yang menyimpang ke samping, tetapi langsung dari dapur magma melalui kawahnya.

Berdasarkan tipe erupsi gunung berapi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe yaitu :

  • Tipe Hawaii

Letusan eksplosif magma basaltik atau batu pijar basal. Biasanya dalam bentuk serpihan lava pijar dan, sering, secara bersamaan, diikuti oleh lava lava, yang terjadi di parit atau kawah sederhana.

  • Tipe strombolian

Letusan tersebut hampir sama dengan Tipe Hawaii namun bentuk ledakan magma superfisial. Biasanya terjadi di gunung berapi aktif di tepi benua atau pusat benua.

  • Tipe Plinean

Erupsi ini sangat dipengaruhi oleh magma dengan viskositas tinggi atau magma asam dengan komposisi magma andesit dengan sifat rhyolitic. Bahan yang diserap adalah sejumlah batu apung.

  • Tipe subplinian

Letusan magma (rhyolitic) gunung berapi yang eksplosif. Tahap erupsi efusif menghasilkan kubah lava rhyolitic. Erupsi subplineal dapat menyebabkan pembentukan inflamasi.

  • Tipe Ultra-Plinean

Letusan yang sangat eksplosif menghasilkan endapan batuan yang lebih besar daripada Plinian biasa.

  • Tipe Vulkanik

Erupsi magmatik terdiri dari andesit basaltik dalam dasit. Secara umum, bom vulkanik atau potongan di dekat kawah dan sering disertai dengan bom kerak atau permukaan retak. Bahan yang diserap tidak hanya berasal dari magma, tetapi dicampur dengan batuan lateral berbentuk batu.

  • Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian

Kedua jenis ini adalah letusan yang terjadi di pulau-pulau vulkanik, gunung berapi bawah laut atau gunung berapi yang memiliki kawah. Surtseyan adalah letusan interaksi antara magma basaltik dan air permukaan atau air tanah. Erupsi ini disebut phreatomagmatic. Jenis-jenis Freatoplin memiliki proses peristiwa yang sama dengan Surtseyan, tetapi magma yang berinteraksi dengan air memiliki komposisi rhyolitic.

Berdasarkan waktu meletus gunung berapi dibagi menjadi tiga jenis yaitu :

  • Gunung Api Tipe A

Gunung yang tercatat sudah pernah terjadi erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali setelah tahun 1600

  • Gunung Api Tipe B

Gunung yang setelah tahun 1600 belum tercatat mengalami erupsi magmatik tetapi masih menunjukkan gejala aktivitas vulkanik seperti kegiatan solfatara

  • Gunung Api Tipe C

Gunung yang sejarah erupsinya belum diketahui atau tidak diketahui dalam catatan manusia, tetapi masih ada tanda-tanda aktivitas masa lampau dalam bentuk lapangan solfatara/fumarola di tingkah lemah.

 

Letusan gunung berapi St. Helens (AS), 22 Juli 1980

Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain

  • Suhu di sekitar gunung naik.
  • Mata air menjadi kering
  • Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
  • Tumbuhan di sekitar gunung layu
  • Binatang di sekitar gunung bermigrasi, kelihatan gelisah

Hasil letusan gunung berapi

Berikut adalah hasil dari letusan gunung berapi, antara lain:

Aliran Piroklastik Aliran piroklastik adalah campuran panas dari abu, batu apung, dan gas yang terbentuk dari erupsi gunung berapi.Gas vulkanik Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut antara lain Karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2), Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur dioksida (S02), dan Nitrogen (NO2) yang dapat membahayakan manusia. Lava dan aliran pasir serta batu panas Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari dalam Bumi ke permukaan melalui kawah. Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan membeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku akan membentuk bermacam-macam batuan. Lahar Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi. Hujan Abu Yakni material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya. Abu letusan ini bisa menganggu pernapasan. Awan panas Yakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak napas.

Gunung berapi yang meletus tentu akan membawa material yang berbahaya bagi organisme yang dilaluinya, Karena itu kewaspadaan mutlak diperlukan. Berikut ini hal negatif yang bisa terjadi saat gunung meletus:

  1. Tercemarnya udara dengan abu gunung berapi yang mengandung bermacam-macam gas mulai dari Sulfur Dioksida atau SO2, gas Hidrogen sulfide atau H2S, No2 atau Nitrogen Dioksida serta beberapa partike debu yang berpotensial meracuni makhluk hidup di sekitarnya.
  2. Dengan meletusnya suatu gunung berapi bisa dipastikan semua aktivitas penduduk di sekitar wilayah tersebut akan lumpuh termasuk kegiatan ekonomi.
  3. Semua titik yang dilalui oleh material berbahaya seperti lahar dan abu vulkanik panas akan merusak permukiman warga.
  4. Lahar yang panas juga akan membuat hutan di sekitar gunung rusak terbakar dan hal ini berarti ekosistem alamiah hutan terancam.
  5. Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi berpotensi menyebabkan sejumlah penyakit misalnya saja ISPA.
  6. Desa yang menjadi titik wisata tentu akan mengalami kemandekan dengan adanya letusan gunung berapi. Sebut saja Gunung Rinjani dan juga Gunung Merapi, kedua gunung ini dalam kondisi normal merupakan salah satu destinasi wisata terbaik bagi mereka wisatawan pecinta alam.


Selain dampak negatif, jika ditelaah, letusan gunung berapi juga sebenarnya membawa berkah meski hanya bagi penduduk yang ada di sekitar. Apa saja? Berikut uraiannya:

  1. Tanah yang dilalui oleh hasil vulkanis gunung berapi sangat baik bagi pertanian sebab tanah tersebut secara alamiah menjadi lebih subur dan bisa menghasilkan tanaman yang jauh lebih berkualitas. Tentunya bagi penduduk sekitar pegunungan yang mayoritas petani, hal ini sangat menguntungkan.
  2. Terdapat mata pencaharian baru bagi rakyat sekitar gunung berapi yang telah meletus, apa itu? Jawabannya penambang pasir. Material vulkanik berupa pasir tentu memiliki nilai ekonomis.
  3. Selain itu, terdapat pula bebatuan yang disemburkan oleh gunung berapi saat meletus. Bebatuan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangungan warga sekitar gunung.
  4. Meski ekosistem hutan rusak, namun dalam beberapa waktu, akan tumbuh lagi pepohonan yang membentuk hutan baru dengan ekosistem yang juga baru.
  5. Setelah gunung meletus, biasanya terdapat geyser atau sumber mata air panas yang keluar dari dalam bumi dengan berkala atau secara periodik. Geyser ini kabarnya baik bagi kesehatan kulit.
  6. Muncul mata air bernama makdani yaitu jenis mata air dengan kandungan mineral yang sangat melimpah.
  7. Pada wilayah vulkanik, potensial terjadi hujan orografis. Hujan ini potensial terjadi sebab gunung adalah penangkan hujan terbaik.
  8. Pada wilayah yang sering terjadi letusan gunung berapi, sangat baik didirikan pembangkit listrik.
  • Vulkanologi
  • Daftar gunung berapi di Indonesia
  • Gunung Berapi
  • Vulcanian eruption Diarsipkan 2009-02-21 di Wayback Machine.

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Letusan_gunung&oldid=20889349"