Apa kelebihan media tanam anorganik dibandingkan dengan media organik

Apakah kamu menyukai kegiatan berkebun atau bercocok tanam? Berkebun adalah salah satu hobi yang menyenangkan. Terlebih di masa pandemi seperti saat ini. Selain membuat lingkungan asri, berkebun juga bisa menurunkan tingkat stress dan berdampak positif bagi kesehatan. Dilansir dari The National Heart, Lung and Blood Institute, ternyata berkebun atau menyapu halaman selama 30-45 menit dapat menurunkan tekanan darah. Terlebih jika kamu lakukan secara rutin.

Nah, salah satu komponen penting dalam berkebun adalah media tanam. Terbagi menjadi dua, yaitu media tanam organik dan anorganik. Penasaran apa itu media tanam, kegunaan dan berbagai jenisnya? Yuk, simak penjelasan di bawah ini!

Apa Itu Media Tanam Organik?

Sebelumnya sudah penulis singgung sedikit bahwa media tanam ada dua jenis, yaitu organik dan anorganik. Secara umum, media tanam adalah tempat bagi akar tanaman untuk tumbuh dan berkembang, menopang, serta memberikan nutrisi bagi tanaman.

Dari namanya sudah jelas, bahwa media tanam organik adalah media tumbuh yang berasal dari komponen organisme hidup, seperti pupuk kandang, sekam padi, dan kompos. Sedangkan, media tanam anorganik adalah media tumbuh yang berasal dari proses pelapukan yang terdapat pada inti bumi dan mengandung unsur mineral yang tinggi, seperti batuan dan tanah liat.

Kelebihan Media Tanam Organik Dibandingkan Anorganik

Lalu, apa sih kelebihan atau keunggulan media tanam organik jika kita bandingkan dengan anorganik? Kamu bisa lihat kelebihannya pada poin-poin di bawah ini.

  • Memiliki kemampuan menyerap air dan nutrisi lebih baik.
  • Mendukung pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme baik bagi tanaman.
  • Berat yang lebih ringan.
  • Memiliki kadar aerasi yang optimal.
  • Kadar pH yang stabil.
  • Tidak mengandung inokulum penyakit.
  • Cocok untuk mendukung pertumbuhan akar.
  • Cocok digunakan untuk metode aerasi drip.

Jenis Media Tanam

Media tanam yang ideal bagi tanaman adalah bersifat gembur, subur, memiliki aerasi dan drainase yang baik. Kelembapan media tanam dan dapat menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman juga harus kita pertimbangkan. Nah, di bawah ini ada beberapa jenis media tanam yang bisa kamu gunakan untuk kegiatan berkebun.

Arang

Arang adalah media tanam yang berasal dari kayu atau batok kelapa yang dibakar. Media jenis ini cocok kamu gunakan pada tanaman yang membutuhkan tingkat kelembapan tinggi. Hal itu karena arang mampu menyerap air dalam jumlah banyak. Coba deh kamu perhatikan struktur arang yang ringan dengan porositas yang tinggi, tentu akan sangat optimal dalam menyerap air. Selain itu, arang bersifat steril sehingga bisa menetralisir berbagai racun yang mungkin larut di dalam unsur hara tanaman. Sifatnya yang tahan lama dan tidak mudah lapuk juga bisa membuatnya tidak ditumbuhi jamur.

Namun, arang juga memiliki kekurangan lho. Sebagai media tanam, arang memiliki unsur hara yang rendah. Jadi, untuk mengoptimalkannya, kamu perlu menggunakan arang bersama dengan media tanam lain yang kaya akan unsur hara. Oh iya, kamu bisa mendapatkan arang dengan harga murah, yaitu pada kisaran Rp5.000 – Rp18.000 per kg.

Kompos

Selanjutnya ada kompos. Kamu sudah tahu ‘kan apa itu kompos? Kompos berasal dari berbagai sisa organisme yang telah melalui penguraian secara alami. Karena berasal dari sisa organisme yang telah terurai, media tanam kompos kaya akan unsur hara dan pastinya merupakan sumber bahan organik yang lengkap untuk tanaman. Ada banyak sekali keuntungan jika kamu menggunakan kompos sebagai media tanam, antara lain bisa memperbaiki struktur tanah dan baik untuk penyerapan Nitrogen.

Tapi, kamu harus memastikan kalau kompos yang kamu gunakan sudah benar-benar matang. Kalau belum bisa berpotensi menyebarkan penyakit bagi tanaman lho. Tandanya matang bagaimana? Warnanya menjadi coklat tua, kadar air rendah, dan tidak berbau. Kamu bisa mendapatkan kompos pada kisaran harga Rp5.000 – Rp10.000 per kg.

Media Tanam Moss

Moss berasal dari akar tumbuhan paku-pakuan atau lumut kering. Karakternya yang ringan, namun bisa mempertahankan kelembapan cocok kamu gunakan sebagai media tanaman anggrek dan tanaman cangkok. Moss memiliki kemampuan untuk mengikat air dengan baik dan sistem drainase serta aerasinya juga lancar. Moss juga sebaiknya digunakan bersama dengan media tanam lainnya, seperti tanah gambut dan daun-daun kering. Kamu bisa mendapatkan moss dengan harga Rp15.000 – Rp50.000 per kg.

Sekam Padi

Sekam padi adalah media tanam yang bisa dengan mudah kamu dapatkan, selain itu harganya juga murah, yaitu sekitar Rp2.000 per kg. Biasanya, sekam padi digunakan sebagai media tanam dalam bentuk abu atau bakar, tapi ada juga yang mentah atau tanpa dibakar. Keduanya memiliki tingkat porositas yang sama. Kemampuannya dalam menyerap unsur hara cukup baik, namun kamu perlu berhati-hati juga karena sekam padi memiliki potensi untuk tumbuh kembangnya jamur. Jadi, kamu harus memperhatikan juga kelembapannya, jangan terlalu basah.

Pupuk Kandang

Media yang satu ini sudah umum dimanfaatkan oleh banyak orang. Pupuk ini memanfaatkan kotoran hewan untuk menunjang tumbuh kembangnya tanaman. Hal ini karena pupuk kandang mengandung bahan organik tinggi Nitrogen. Kandungan mikroorganisme di dalamnya juga tidak sedikit lho. Kamu bisa menggunakan media ini untuk tanaman sayur daun.

Oh iya, kualitas dari pupuk kandang ini juga berbeda-beda tergantung dari jenis hewan, metode penyimpanan, metode pembuatan, kondisi hewan, dan lain-lain. Kamu bisa mendapatkan pupuk kandang dengan harga Rp3.000 – Rp7.000 per kg.

Batang Pakis

Media tanam batang pakis ini cocok lho untuk berbagai macam sayuran dan tanaman hias. Karakternya ringan, mudah mengikat air, memiliki aerasi dan drainase yang baik, serta bertekstur lunak tentu sangat baik untuk tanaman. Selain itu, kalau batang pakis kamu gunakan sebagai media tanam juga bisa menambah kesan artistik. Media tanam batang pakis ini dapat kita bedakan menjadi dua warna, yaitu hitam dan coklat. Kamu bisa mendapatkannya dengan kisaran harga Rp8.000 – Rp10.000 per batang.

Media Tanam Perlite

Selanjutnya ada juga media tanam anorganik, berasal dari batuan silika yang dipanaskan pada suhu tinggi. Perlite memiliki karakter yang ringan dan tersedia dalam berbagai ukuran dan bentuk. Selain itu, perlite memiliki kemampuan tahan panas, tidak lengket, dan daya serap air cukup baik. Dalam penggunannya, kamu bisa mencampurkan perlite dengan media tanam lainnya seperti vermiculite untuk meningkatkan porositas tanaman, dan cocok banget buat tanaman dengan material stek. Kamu bisa mendapatkan perlite dengan kisaran harga Rp15.000 per 100 gram.

Vermiculite

Media tumbuh Vermiculite memiliki sifat yang hampir sama dengan perlite, yaitu terbuat dari batuan yang dipanaskan dengan suhu tinggi. Vermiculite juga lebih berat jika kita bandingkan dengan perlite. Selain itu, vermiculite juga memiliki kemampuan menyerap air yang lebih tinggi. Kamu bisa menggunakan media tanam ini sebagai campuran untuk meningkatkan porositas pada tanaman dengan perbanyakan biji. Harga vermiculite berada pada kisaran Rp14.000 per 100 gram.

Kesimpulan

Nah, itu dia penjelasan mengenai media tanam organik. Kamu bisa menggunakan media tanam sesuai dengan kebutuhanmu. Namun, penting untuk kamu ketahui bahwa apapun media tanamnya, selalu perhatikan kebutuhan tanaman. Sesuaikan media tanam dengan tanamannya, apakah tanaman menyukai media yang kering, lembap, atau menyimpan air.

Semoga penjelasan di atas bisa dipahami dengan mudah dan bermanfaat untuk kamu ya. Selamat berkebun!

Maulia merupakan fresh graduate Ilmu Peternakan, Universitas Padjadjaran. Aktif dalam dunia content writing sejak 2018, termasuk menjadi bagian IDN Times Community dan Zenius Education hingga saat ini. Kenalan lewat medsos yuk di IG @mauliaghani.

Video yang berhubungan

Skip to content

Ketika kita membudidayakan suatu tanaman hias ataupun tabulampot di rumah, tentu kita berharap bahwa tanaman tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat. Untuk menunjang kesehatan tumbuh kembang tanaman, maka diperlukan suatu media tanam yang kaya akan unsur hara. Perlu diketahui bahwa tidak semua media tanam memiliki unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan berkembang secara maksimal. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui berbagai macam jenis media tanam, baik media tanam organik maupun media tanam anorganik, yang akan sangat bermanfaat untuk mendukung tumbuh kembang tanaman di rumah Anda.

Jenis Media Tanam Organik

Jenis media tanam yang pertama adalah media tanam organik. Nah, yang termasuk ke dalam media tanam organik adalah media tanam yang berasal dari makhluk hidup, seperti misalnya dari bunga dan daun pada tanaman. Keunggulan dari media tanam organik adalah adanya mineral, karbondioksida, dan oksigen yang terkandung di dalamnya, sehingga dapat diserap oleh tanaman untuk memenuhi kebutuhannya akan unsur hara. Berikut jenis-jenis media tanam organik.

  • Arang
    Arang merupakan media tanam yang biasanya dibuat dari kayu atau batok kelapa yang dibakar. Biasanya, jenis media tanam ini akan sangat cocok diaplikasikan kepada tanaman yang membutuhkan kelembaban tinggi untuk bisa tumbuh. Hal tersebut dikarenakan arang mampu menyerap air dalam jumlah yang banyak. Ada banyak kelebihan yang akan tanaman dapatkan dengan menggunakan arang, diantaranya adalah kemampuan arang untuk menetralisir berbagai racun yang mungkin terlarut di dalam unsur hara tanaman. Selain itu, arang merupakan media tanam yang tahan lama dan tidak mudah lapuk, sehingga tidak mudah ditumbuhi jamur. Akan tetapi, sebagai media tanam, arang ini memiliki unsur hara yang sedikit sehingga biasanya pengaplikasian arang akan ditemani dengan media tanam yang lain yang kaya akan kandungan unsru hara.
  • Kompos
    Kompos merupakan media tanam yang kaya akan unsur hara karena terbuat dari berbagai sisa-sisa makhluk hidup yang sudah diuraikan oleh organisme pengurai. Ketika Anda menggunakan kompos, maka tanaman akan mendapatkan berbagai macam keuntungan, diantaranya adalah:
    • Kompos memiliki kemampuan untuk memperbaiki struktur tanah yang akan mendukung kesehatan tumbuh kembang tanaman.
    • Kompos akan sangat bermanfaat untuk memfasilitasi proses penyerapan Nitrogen, suatu unsur yang sangat diperlukan tanaman agar dapat berkembang dengan baik.
    • Kompos ini berasal dari alam, sehingga tentu saja akan sangat aman digunakan pada tanaman dan tidak akan membahayakan lingkungan sekitarnya.

    Salah satu hal yang menandakan bahwa kompos yang Anda gunakan berkualitas baik adalah warnanya yang berwarna coklat tua, kadar air yang rendah, dan juga sudah tidak berbau. Klik disini untuk melihat produk kompos yang kami jual.

  • Pupuk Kandang
    Pasti Anda sudah mengenal jenis media tanam yang satu ini bukan? Pupuk yang satu ini memanfaatkan kotoran hewan sebagai asal usulnya. Kotoran hewan memang terkenal sebagai gudangnya zat-zat hara yang akan sangat menunjang tumbuh dan kembang sebuah tanaman, dimana dalam pupuk kandang terkandung fosfor, kalium, dan juga nitrogen.Selain itu, di dalam pupuk kandang juga terkandung mikroorganisme yang membuat tanaman menjadi lebih mudah menyerap bahan organik pada media tanam. Kulaitas sebuah pupuk kandang biasanya ditentukan oleh jenis hewan, usia hewan, kondisi kesehatan hewan, metode pembuatan, dan metode penyimpanan yang dilakukan.
  • Sekam Padi
    Biasanya, jenis media tanam yang satu ini akan ditambahkan bersamaan dengan tanah dan juga pupuk kandang saat proses penanaman media tanam pada tabulampot. Sekam padi merupakan media tanam yang dihasilkan dari proses penggilingan kulit padi. Jika biasanya media tanam lain perlu disterilisasi, maka sekam padi tidak perlu disterilisasi karena bakteri di dalamnya sudah mati.Sekam padi memang akan sangat bermanfaat untuk menunjang proses tumbuh kembang tanaman karena:
    • Sekam padi akan menggemburkan tanah, sehingga akan memudahkan tanaman untuk menyerap unsur hara.
    • Sekam padi memiliki kemampuan untuk memperbaiki sifat-sifat fisik tanaman. Salah satu diantaranya adalah mampu memperkokoh akar tanaman, sehingga tanaman tidak akan mudah roboh.
    • Sekam padi memiliki kemampuan yang baik untuk mengikat air dan tidak mudah lapuk, sehingga tanaman tidak akan mudah berjamur.

    Satu-satunya hal yang menjadi kelemahan sekam padi adalah sedikitnya kandungan unsur hara yang terkandung di dalamnya, sehingga pengaplikasikan sekam padi perlu ditemani jenis media tanam lainnya.

  • Humus
    Humus merupakan jenis media tanam yang didapatkan dari hasil pelapukan jaringan-jaringan tumbuhan dan juga hewan yang sudah mati. Nah, dengan menggunakan humus, maka tanaman Anda akan mendapatkan manfaat:
    • Humus mampu menggemburkan tanah. Atas alasan itulah, akar dari tanaman akan semakin kokoh dan mampu menyerap unsur hara dengan lebih maksimal.
    • Humus mampu menjadi media pertukaran ion yang baik, sehingga kandungan unsur hara dapat tersimpan dengan baik.

    Namun, humus ini sangat mudah lapuk sehingga sangat rentan ditumbuhi jamur pada suhu dan kelembaban yang tinggi. Selain itu, walaupun dapat membantu penyerapan unsur hara, humus justru akan menghambat proses penyerapan air pada tanaman, sehingga pengaplikasian humus perlu ditemani media tanam yang lain, seperti tanah.

Jenis Media Tanam Anorganik

Jenis media tanam anorganik biasanya didapatkan melalui proses pelapukan bahan-bahan induk dalam bumi. Atas alasan itulah, biasanya media tanam anorganik memiliki kandungan mineral yang sangat tinggi. Selain berasal dari bahan-bahan induk dalam bumi, media tanam anorganik juga bisa dibuat secara sintetis oleh manusia. Nah, penasaran dengan berbagai macam media tanam yang termasuk ke dalam jenis media tanam anorganik? Berikut ulasannya untuk Anda.

  • Pasir
    Biasanya, media tanam yang satu ini digunakan sebagai pengganti tanah jika Anda tinggal di tempat yang memiliki tanah yang tidak subur. Pasir merupakan media tanam yang biasanya dihasilkan dari magma gunung berapi. Nah, pasir yang sangat cocok untuk Anda gunakan sebagai media tanam adalah pasir yang biasa digunakan sebagai bahan bangunan. Pasir bangunan memiliki kemampuan untuk meneruskan air sehingga nantinya media tanam menjadi cepat kering dan tidak mudah ditumbuhi jamur.Yang perlu dicatat adalah, penggunaan pasir sebagai media tanam ini harus dibarengi dengan media tanam lainnya, semisal pupuk kandang dan juga kerikil, tergantung dari jenis tanaman yang akan budidayakan. Hal tersebut dikarenakan pasir cukup miskin dalam kandungan unsur hara.
  • Tanah Liat
    Tanah liat merupakan salah satu media tanam anorganik yang cukup banyak digunakan. Tanah liat biasanya memiliki pori-pori kecil dan butiran yang sangat halus, sehingga akan sangat kuat dalam mengikat air. Namun, pori-pori kecil dan butiran halus tersebut tentunya memiliki kekurangan, yaitu akan menjadikan proses penyerapan air pada tanaman menjadi lebih lama.Selain itu, akibat pori-pori tanah liat yang kecil, maka tentu saja sirkulasi udara dan air menjadi tidak maksimal. Tanah liat juga sama dengan pasir, yaitu cukup miskin unsur hara, sehingga penggunaannya harus dibarengi dengan media tanam lain yang kaya akan unsur hara, semisal pupuk kandang.
  • Spons
    Apakah Anda termasuk orang yang sangat menggemari budidaya tanaman hias? Jika iya, pasti Anda sudah familiar dengan penggunaan spons sebagai media tanam. Spons merupakan media tanam yang akan memberikan Anda keuntungan, diantaranya adalah:
    • Spons sangat ringan dan sangat fleksibel karena media tanam ini dapat dipindah-pindah sesuai dengan kehendak kita.
    • Spons memiliki sifat yang sangat bagus untuk menyerap air. Nah, hal ini tentu membuat penyerapan cairan dan air ke tanaman akan berjalan dengan lebih maksimal.

    Disamping keuntungan tersebut, tentunya spons juga memiliki kekurangan. Spons merupakan media tanam yang sangat mudah hancur, sehingga tidak akan cocok digunakan dalam jangka waktu yang lama. Anda harus mengganti spons ini secara berkala agar tanaman tidak terhambat tumbuh kembangnya.

  • Kerikil
    Kerikil merupakan salah satu media tanam yang sebenarnya memiliki banyak kemiripan dengan pasir. Nah, pada saat ini, kerikil tidak hanya dapat dihasilkan oleh induk bumi, tapi ada juga yang dibuat secara sintetis oleh manusia. Menggunakan kerikil, baik itu yang alami atau sintetis, akan memberikan berbagai keuntungan bagi tanaman Anda. Kerikil akan membuat proses sirkulasi air dan udara menjadi semakin maksimal, yang tentunya akan membuat tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan baik.Namun, kerikil ini sifatnya sangat mirip dengan pasir. Ya, kerikil ini cukup miskin akan unsur hara, sehingga pengaplikasian media tanam ini harus dibarengi dengan media tanam yang lain agar kebutuhan tanaman akan unsur-unsur hara dapat terpenuhi. Selain itu, kerikil ini sangat cepat basah dan sangat cepat juga untuk mengering, sehingga Anda akan direpotkan karena harus menyiramnya secara berkala dalam jangka waktu tertentu.
  • Gel
    Gel merupakan kristal polimer yang ternyata juga akan sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai media tanam. Nah, biasanya gel ini dijadikan media tanam hidroponik dan juga sebagian besar tanaman indoor. Dengan menggunakan gel sebagai media tanam, maka Anda akan mendapatkan keuntungan sebagai berikut:
    • Gel merupakan media tanam yang sangat praktis. Dengan gel, maka Anda tidak perlu repot-repot menyiram atau memberi pupuk secara berkala.
    • Gel merupakan media tanam yang sangat bagus untuk memperindah tanaman Anda karena secara estetika, gel ini akan membuat tanaman menjadi semakin menarik untuk dilihat. Gel biasanya berwarna warni sehingga membuat tanaman Anda menjadi eye-catching.

    Satu hal yang perlu dicatat adalah sebuah fakta bahwa gel tidak cocok digunakan sebagai media tanam pada tumbuhan yang memiliki sistem perakaran yang kuat. Jika Anda memaksa menggunakan gel, maka pot atau vas Anda akan pecah.

Nah, itulah tadi berbagai macam jenis media tanam yang bisa Anda gunakan untuk mendukung tumbuh kembang tanaman kesayangan Anda. Bagaimana? Jenis media tanam manakah yang ingin Anda gunakan sebagai media tanam tanaman kesayangan Anda? Satu hal yang perlu dicatat adalah setiap media tanam memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga dibutuhkan kecermatan untuk memilihnya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.

Kami juga menjual aneka produk media tanam, silahkan klik disini untuk melihat katalognya.