Dalam membaca gambar teknik pentingnya memahami informasi yang terdapat dalam suatu gambar. Hal tersebut perlu dilakukan agar terdapat kesamaan atau satu kesepahaman antara perancang gambar (designer), juru gambar (drafter) serta pengguna gambar (operator) sehingga informasi yang terdapat pada gambar dapat dipahami baik oleh designer, drafter maupun operator. Oleh karena itu perlunya informasi dan aturan gambar yang telah mengikuti standar agar dapat dipahami. Salah satu aspek penting dalam gambar teknik yaitu pemahaman mengenai jenis proyeksi yang digunakan pada gambar tersebut. Proyeksi adalah gambar dari suatu objek nyata ataupun rancangan, yang dibuat dalam garis-garis pada bidang datar. Proyeksi dalam gambar teknik berfungsi untuk menampilkan wujud suatu objek dalam bentuk gambar utnuk suatu tujuan tertentu. Secara garis besar Proyeksi pada gambar teknik diklasifikasikan menjadi 2 proyeksi utama yaitu proyeksi piktorial dan proyeksi ortogonal. Proyeksi piktorial adalah penampilan gambar benda mendekati objek sebenarnya yang digambar secara tiga dimensi dengan pandangan tunggal. Gambar pada proyeksi piktorial biasa disebut dengan gambar ilustrasi, namun tidak semua gambar ilustrasi termasuk kedalam proyeksi piktorial. Berikut ini merupakan jenis-jenis proyeksi piktorial :
Proyeksi isometri adalah proyeksi yang menampilkan objek pada gambar secara tepat dengan panjang garis sumbu yang menggambarkan ukuran sebenarnya. Pada proyeksi isometri tidak ada skala pengecilan pada ukuran gambar dengan perbandingan sumbu X : Y : Z yaitu 1:1:1 dengan jarak antar sumbu 120 derajat.
Proyeksi dimetri adalah penyempurnaan garis tumpang tindih pada proyeksi isometri menjadi tidak terlihat. Perbandingan panjang sumbu X : Y : Z pada proyeksi dimetri yaitu 1 : 1/2 : 1. dengan kemiringan sisi 7 derajat terhadap sumbu X dan 40 derajat terhadap sumbu Y.
Proyeksi trimetri adalah proyeksi yang memiliki perbedaan panjang dan besar sudut pada sumbu X, Y dan Z. Dengan perbandingan panjang sumbu X : Y :Z yaitu 9/10a : 1/2a : a.
Proyeksi miring adalah proyeksi gambar dimana garis pada proyeksi tidak tegak lurus terhadap bidang proyeksi namun membentuk sudut miring. Permukaan depan objek pada gambar ditempatkan dengan bidang kerja proyeksi sehingga bentuk permukaan depan objek tergambar seperti sebenarnya. Apabila panjang objek pada proyeksi sama dengan panjang sebenarnya maka disebut proyeksi miring cavalier, sedangkan untuk panjang objek pada proyeksi yang diperpendek disebut dengan proyeksi miring cabinet. Gambar pada proyeksi miring memiliki basis sumbu 0, 45 dan 90 derajat.
Proyeksi perspektif adalah proyeksi piktorial dengan kesan visual yang menyerupai gambar sebenarnya, namun cara menggambar proyeksi perspektif cukup rumit rumit, khususnya pada bagian yang kecil. Pada gambar perspektif garis proyeksi terpusat pada satu atau beberapa titik tertentu. Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi dengan bidang proyeksi yang tegak lurus terhadap proyektornya. Proyektor adalah garis yang memproyeksikan suatu objek terhadap bidang proyeksi. Pada proyeksi ortogonal terdapat beberapa sudut pandang yaitu pandangan depan, pandangan atas, pandangan samping dan proyeksi piktorial. Seacara umum proyeksi ortogonal terbagi menjadi dua jenis yaitu proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika.
Proyeksi Amerika adalah proyeksi dengan letak bidang yang sama dengan arah pandang. Proyeksi Amerika sering juga dikenal dengan istilah proyeksi kwadran III atau proyeksi sudut ketiga.
Proyeksi Eropa adalah proyeksi dengan letak bidang yang terbalik dengan arah pandang. Proyeksi Eropa sering juga dikenal dengan istilah proyeksi kwadran I atau proyeksi sudut pertama. Referensi
Proyeksi Piktorial - Proyeksi piktorial adalah salah satu jenis proyeksi yang digunakan pada gambar teknik. Fungsi proyeksi piktorial adalah untuk menggambarkan benda tiga dimensi pada sebuah bidang dua dimensi. Hal ini diperlukan agar gambar dapat dengan mudah dibaca dan diintepretasikan oleh pelaksana sehingga benda yang dibuat sesuai dengan rencana. Untuk mendapatkan gambar benda tiga dimensi pada sebuah bidang datar maka proyeksi piktorial terdiri dari beberapa jenis. Setiap jenis proyeksi piktorial memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu penggunaan setiap jenis proyeksi piktorial berdasarkan kebutuhan pada gambar teknik. Setiap jenis proyeksi piktorial memiliki aturan gambar yang berbeda-beda. Oleh karena itu cara membuat proyeksi piktorial harus berdasarkan aturan. tersebut. Hal ini bertujuan agar proyeksi piktorial yang digambar mampu menggambarkan benda tiga dimensi secara nyata. Pada umumnya proyeksi pada gambar teknik dibagi dua yaitu proyeksi piktorial dan proyeksi orthogonal. Namun untuk memperdalam pembahasan maka yang dibahas pada artikel berikut ini adalah proyeksi piktorial. Apa fungsi dari proyeksi piktorial? Apa saja jenis proyeksi piktorials-? Bagaimana cara membuat proyeksi piktorial? Semua akan dibahas pada artikel berikut ini. Fungsi Proyeksi piktorial pada gambar teknik adalah untuk memberikan informasi atau gambaran mengenai benda yang memiliki 3 dimensi menjadi dua dimensi pada suatu bidang sehingga dalam proses penggambaran menjadi jelas dan tidak terjadi kesalahan dalam mengintepretasikan.
Proyeksi piktorial terdapat beberapa jenis tergantung darimana memproyeksikan bendanya. Berikut merupakan jenis proyeksi piktorial:
Untuk membuat proyeksi piktorial sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan. Berikut merupakan cara membuat proyeksi piktorial: Proyeksi isometri merupakan proyeksi piktorial yang membentuk sudut pada garis sumbu x dan y sebesar 30 derajat pada garis sumbu. Ciri-ciri proyeksi isometri sebagai berikut:
Untuk cara membuat gambar proyeksi isometri perhatikan gambar berikut ini:
Proyeksi dimetri merupakan proyeksi dimetri yang membentuk sudut pada garis x dan y sebesar 7 dan 40 derajat pada garis sumbu. Ciri-ciri proyeksi dimetri sebagai berikut:
Untuk cara membuat gambar proyeksi dimetri perhatikan gambar berikut ini:
Proyeksi miring atau yang dikenal proyeksi oblique merupakan salah satu proyeksi piktorial yang membentuk sudut pada sumbu x dan sumbu y sebesar 0 dan 45 derajat pada garis sumbu. Ciri-ciri proyeksi miring atau proyeksi oblique sebagai berikut:
Untuk cara membuat gambar proyeksi miring atau oblique perhatikan gambar berikut ini:
Proyeksi perspektif merupakan salah satu proyeksi piktorial yang menggunakan titik-titik hilang untuk mendapatkan persepsi secara visual dengan cara membuat sebuah objek terlihat pada mata berdasarkan sifat spasial, atau dimensi, serta posisi mata relatif terhadap objek. Hal ini menyebabkan gambar terlihat seperti nyata. Namun untuk gambar teknik, proyeksi perspektif jarang digunakan. Proyeksi perspektif terdiri dari beberapa jenis. Berikut merupakan jenis proyeksi perspektif:
Untuk cara membuat gambar proyeksi perspektif perhatikan gambar berikut ini:
Diatas merupakan pembahasan mengenai proyeksi piktorial. Pembahasan mulai dari fungsi proyeksi piktorial, jenis proyeksi piktorial, dan cara membuat proyeksi piktorial. Page 2
I was just the graduates of Education who have a hobby in the IT field. Sekolah Kami is a blog that discusses sharing information regarding the latest otomotif engineering. |