Ingin mempelajari Hukum Avogadro secara lebih mendalam? Kamu bisa menyimak baik-baik pembahasan yang ada di sini. Setelahnya, kamu bisa mengerjakan kuis berupa latihan soal untuk mengasah kemampuan. Show Lewat pembahasan ini, kamu bisa belajar mengenai Hukum Avogadro. kamu akan diajak untuk memahami materi dan tentang metode menyelesaikan soal. Kamu juga akan memperoleh latihan soal interaktif yang tersedia dalam tiga tingkat kesulitan, yaitu mudah, sedang, dan sukar. Tertarik untuk mempelajarinya? Sekarang, kamu bisa mulai mempelajari materi lewat uraian berikut. Apabila materi ini berguna, bagikan ke teman-teman kamu supaya mereka juga mendapatkan manfaatnya. Kamu dapat download modul & contoh soal serta kumpulan latihan soal dalam bentuk pdf pada link dibawah ini:
DefinisiSalah satu hukum gas yang diberi nama sesuai dengan inspirasi nama ilmuan penemunya Amedeo Avogadro, pada 1811. Pengertian Hukum Avogadro (kadang-kadang disebut sebagai hipotesis Avogadro atau prinsip Avogadro) adalah hukum gas eksperimental yang berkaitan dengan volume gas dengan jumlah zat gas yang ada. Sejarah hukum avogadro dimulai ketika ilmuwan Italia Amedeo Avogadro, mengayatakan prinsip/hipotesis yang berbunyi “Pada tekanan dan suhu yang sama, semua gas yang bervolume sama mengandung jumlah molekul yang sama.” Hukum AvogadroAlasan dibalik timbulnya hukum Gay Lussac yang menyatakan bahwa perbandingan volume gas dalam sebuah reaksi adalah bilangan sederhana belum dapat dijelaskan dengan sempurna bahkan oleh Gay Lussac sendiri. Hal ini diakibatkan anggapan bahwa partikel unsur selalu berupa atom. Baru pada tahun 1811, Amadeo Avogadro dari Italia mengemukakan bahwa partikel unsur tidak harus berupa atom yang berdiri sendiri tetapi dapat berupa gabungan dari beberapa atom yang disebut molekul unsur. Maka Avogadro mengemukakan hipotesisnya sebagai berikut:
Rumus Hukum Avogadro Kimia$\frac{N_{1}}{V_{1}}=\frac{N_{2}}{V_{2}}$Keterangan: N : jumlah molekul gas tertentu V : volume ruang gas Kenapa predasi kompetisi dan simbiosis mempengaruhi dinamika populasi Kenapa jawabannya ga ada ya 21. Berikut yang tergolong alat gelas dalam laboratorium adalah :a. Buret, Pipet tetes, Corongb. Buret, Bulb, labu takarc. Pipet, mortar, bunsend. Geg … diketahui Ar C = 12 sma dan massa 1 atom adalah 2 x 10 pangkat -23 massa atom C adalah 5. Tentukan nama dari senyawa-senyawa berikut tentukan nama yang termasuk alkana, alkena, dan alkunaa. C6H12 =b. C8H16 =c. C12H22=d. C15H32 = 15 mol gas nitrogen dan 15 mol gas hidrogen bereaksi menurut persamaan. N2 (g) + H2 (g) → NH3 (g) (belum setara) Tentukan: a. Pereaksi pembatasnya! b. … sebanyak 150 gram tembaga dan 10 gram belerang (sulfur) bereaksi havis membentuk senyawa tembaga sulfida. menurut hukum kekekalan massa, berapa banyak … ayo jawab pertanyaan ini minta tolon ka yang bisa jawab deh plisss 2. Diketahui: Cu²+ + 2e → Cu E° = -0,54 V Ni²+ + 2e Ni E° = -0,22 V Tentukan: a. Potensial Sel (Eºsel)b. Notasi Sel c. Reaksi Sel Mentok ngerjain soal? Foto aja pake aplikasi CoLearn. Anti ribet ✅Cobain, yuk! Hukum Avogadro (terkadang dirujuk sebagai hipotesis Avogadro atau prinsip Avogadro) adalah suatu hukum gas eksperimen yang mengaitkan volume gas dengan jumlah zat gas tersebut.[1] Hukum ini merupakan kasus hukum gas ideal yang spesifik. Hukum ini berbunyi:
Hukum Avogadro menyatakan bahwa, "Gas-gas yang memiliki volume yang sama, pada suhu dan tekanan yang sama, memiliki jumlah molekul yang sama pula."[1] Untuk massa dari suatu gas ideal tertentu, volume sebanding dengan jumlah (mol) gas tersebut jika diukur pada suhu dan tekanan konstan.
Hukum ini dinamai dari Amedeo Avogadro yang, pada tahun 1811,[2][3] menyatakan hipotesis bahwa dua sampel gas ideal, dengan volume yang sama dan pada suhu dan tekanan sama, memiliki jumlah molekul yang sama. Sebagai contoh volume sebanding dari hidrogen dan nitrogen molekuler mengandung jumlah molekul yang sama ketika berada pada suhu dan tekanan yang sama, serta diamati berperilaku seperti gas ideal. Pada prakteknya, gas-gas nyata memperlihatkan penyimpangan kecil dari perilaku ideal dan hukum tersebut hanya merupakan pendekatan saja, tetapi tetap berguna bagi para peneliti.
Hukum ini dapat dinyatakan melalui persamaan:
atau V n = k {\displaystyle {\frac {V}{n}}=k}dalam persamaan di atas: V adalah volume gas; n adalah jumlah zat dari gas tersebut (diukur dalam mol); k adalah konstanta kesebandingan.Hukum ini menjelaskan bagaimana, dalam kondisi suhu dan tekanan yang sama, volume sebanding dari semua gas mengandung jumlah molekul yang sama. Untuk membandingkan zat yang sama dalam dua kondisi yang berbeda, hukum ini dapat dinyatakan melalui persamaan: V 1 n 1 = V 2 n 2 {\displaystyle {\frac {V_{1}}{n_{1}}}={\frac {V_{2}}{n_{2}}}}Persamaan ini menunjukkan bahwa, ketika jumlah mol gas meningkat, volume gas juga meningkat secara proporsional. Demikian pula, jika jumlah mol gas berkurang, maka volumenya juga berkurang. Sehingga, jumlah molekul atau atom dalam sejumlah volume spesifik gas ideal tidak bergantung pada ukuran atau massa molar dari gas tersebut. Penurunan dari hukum gas idealPenurunan rumusan hukum Avogadro mengikuti langsung dari hukum gas ideal, yaitu P V = n R T {\displaystyle PV=nRT} ,yang dalam persamaan tersebut R adalah konstanta gas, T adalah suhu dalam Kelvin, dan P adalah tekanan (dalam Pascal). Untuk mendapat V/n, karenanya diperoleh V n = R T P {\displaystyle {\frac {V}{n}}={\frac {RT}{P}}} .Sebagai perbandingan didapat k = R T P {\displaystyle k={\frac {RT}{P}}}yang bernilai konstan bagi suhu dan tekanan tetap. Rumusan yang sebanding bagi hukum gas ideal dapat ditulis menggunakan konstanta Boltzmann kB, yaitu P V = N k B T {\displaystyle PV=Nk_{\rm {B}}T} ,yang dalam persamaan ini N adalah jumlah partikel dalam gas, dan perbandingan R dan kB sebanding dengan tetapan Avogadro. Dalam bentuk ini, untuk V/N bernilai konstan, diperoleh V N = k ′ = k B T P {\displaystyle {\frac {V}{N}}=k'={\frac {k_{\rm {B}}T}{P}}} .Jika T dan P dilakukan pada suhu dan tekanan standar (STP), maka k'=1/n0, di mana n0 adalah konstanta Loschmidt. Dengan mengambil keadaan STP sebesar 101.325 kPa dan 273.15 K, maka volume dari satu mol gas dapat dihitung: V m = V n = R T P = ( 8.314 J m o l − 1 K − 1 ) ( 273.15 K ) 101.325 k P a = 22.41 d m 3 m o l − 1 = 22.41 l i t e r / m o l {\displaystyle V_{\rm {m}}={\frac {V}{n}}={\frac {RT}{P}}={\frac {(8.314\;\mathrm {J} \mathrm {mol} ^{-1}\mathrm {K} ^{-1})(273.15\;\mathrm {K} )}{101.325\;\mathrm {kPa} }}=22.41\;\mathrm {dm} ^{3}\mathrm {mol} ^{-1}=22.41\;\mathrm {liter} /\mathrm {mol} }Untuk 100.00 kPa dan 273.15 K, volume molar dari suatu gas ideal adalah 22.712 dm3mol−1.
|