Peranakan turun apakah bisa hamil

Pernah mendengar tentang peranakan turun, Bun? Kondisi ini memang seringkali terjadi pada wanita yang pernah hamil dan melahirkan. Namun sebagai wanita, banyak yang tidak menyadari tentang kondisi ini karena kita tidak benar-benar mengetahui gejalanya.

Padahal, peranakan turun bisa saja terjadi pada semua wanita, tak terkecuali perempuan yang belum pernah hamil dan melahirkan.

Peranakan turun apakah bisa hamil

Kenali tanda peranakan turun

Peranakan turun seringkali tidak disadari. Dilansir dari theAsianparent Malaysia, penyebabnya bisa jadi karena angkat barang yang berat, sembelit, otot vagina yang longgar, dan dinding rahim yang tidak kuat.

Berikut beberapa tanda dan gejala yang bisa Anda curigai sebagai kondisi peranakan turun:

- Kesulitan saat buang air kecil.

- Tidak dapat mengontrol urin, terutama saat batuk dan bersin.

- Sakit saat berhubungan seks.

- Sensasi seperti gangguan pencernaan dan rasa tidak nyaman di perut.

- Sakit pinggang yang berkepanjangan.

- Kebas pada paha dan betis.

- Tak enak badan seperti demam, terutama di sore hari.

Peranakan turun apakah bisa hamil

3 Cara mendeteksi peranakan turun yang bisa dilakukan di rumah

Sebenarnya, peranakan jatuh dapat dideteksi sendiri dari rumah dengan melakukan 3 langkah ini:

  1. Duduklah dalam posisi bersandar. Kemudian, tekan ibu jari di bagian pusat. Jika berdenyut, tandanya rahim Anda dalam posisi normal.
  2. Dalam posisi jongkok, masukkan jari Anda ke dalam vagina dengan hati-hati dan lembut. Jika jari Anda dapat menyentuh sebuah objek yag lembut dengan mudah, bisa jadi peranakan Anda rendah. Apabila ingin memastikan, gunakan cermin untuk melihatnya. Lalu, jika ada bagian daging yang keluar, artinya Anda harus segera menghubungi dokter.
  3. Dalam posisi berbaring, gunakan minyak kelapa atau minyak zaitun dan pijat perlahan di bagian perut. Jika ada benjolan kecil di bagian bawah, bisa jadi tandanya rahim Anda turun.

Namun, Anda tetap perlu memastikannya pada dokter kandungan untuk membantu mendiagnosis kondisi rahim turun.

Artikel terkait: Rahim Retro, kelainan posisi rahim yang membuat Bunda susah punya anak

Kapan sebaiknya Anda periksa ke dokter?

Anda harus periksa ke dokter jika memiliki gejala-gejala ini:

- Anda merasakan rahim dekat dengan pembukaan vagina atau merasakan tekanan konstan pada bagian tersebut.

- Tidak nyaman saat buang air kecil atau dorongan untuk buang air besar.

- Mengalami sakit punggung dan sulit berjalan.

Peranakan turun apakah bisa hamil

Pemeriksaan fisik peranakan turun

Dokter akan mendiagnosis rahim yang turun dengan riwayat medis dan pemeriksaan fisik pada daerah panggul, sebagai berikut:

- Dokter akan diperiksa dalam posisi berdiri dan saat Anda berbaring. Kemudian, Anda diminta batuk untuk meningkatkan tekanan di perut.

- Dalam beberapa kasus, mungkin memerlukan pielogram intravena (IVP) atau sonografi ginjal. Kemudian, dilakukan serangkaian sinar-X untuk melihat perkembangannya melalui kandung kemih.

- USG transvaginal dapat dilakukan dengan dimasukkan alat USG khusus ke dalam vagina untuk memudahkan pemeriksaan.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda ya, Bun!

Dilansir dari artikel Nurul Halifah di theAsianparent Malaysia
Baca juga:

https://id.theasianparent.com/kain-kasa

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Penyebab turun peranakan adalah akibat kondisi otot-otot panggul yang melemah sehingga tak sanggup untuk menahan posisi rahim. Hal ini umumnya dipengaruhi oleh faktor usia. Pasalnya, seiring bertambahnya usia, risiko wanita mengalami prolaps akan semakin meningkat, terutama ketika memasuki masa menopause. Dengan semakin bertambahnya usia, maka produksi hormon estrogen pun menurun, padahal hormon estrogen-lah yang membatu menjaga otot panggul agar tetap kuat.

Selain faktor usia, baik kehamilan maupun persalinan juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya turun peranakan. Jika seorang wanita semakin sering hamil, maka semakin rentan juga wanita tersebut mengalami turun peranakan akibat kerusakan otot dan jaringan panggul dari masa kehamilan dan persalinan.

Berikut ini beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seorang wanita mengalami turun peranakan, antara lain:

- Obesitas atau berat badan berlebih.

- Mengalami batuk atau sembelit kronis.

- Terdapat tumor di perut yang menekan rahim dan menyebabkan rahim turun.

- Pernah menjalani operasi panggul sebelumnya.

- Terdapat tumor di panggul atau penumpukan cairan di dalam perut.

- Sering melakukan aktivitas fisik yang memberi tekanan pada otot panggul juga dapat meningktakan risiko wanita mengalami turun peranakan.

Gejala turun peranakan.

Pada dasarnya, kondisi turun peranakan yang tergolong ringan tidak menimbulkan gejala atau keluhan apa pun. Namun, pada kondisi yang berat, ada beberapa gejala yang mungkin timbul. Di antaranya adalah:

- Terjadi pendarahan pada vagina.

- Merasa seperti duduk di atas bola.

- Nyeri panggul dan nyeri ketika berhubungan seksual.

- Kesulitan buang air kecil.

- Sulit saat menggerakan perut.

- Merasa tidak nyaman saat berjalan.

- Terasa seperti ada sesuatu keluar dari vagina

Kondisi di atas apabila dibiarkan begitu saja dapat mengganggu fungsi usus, kandung kemih, dan seksualmu. Oleh sebab itu, segera kunjungi dokter jika mengalami gejala-gejala di atas.

Apakah wanita dengan kondisi turun peranakan bisa hamil?

Anda tidak perlu khawatir, sebab wanita dengan kondisi turun peranakan masih memiliki kemungkinan untuk hamil. Namun, kondisi ini memerlukan penanganan dan perhatian yang tepat guna mencegah terjadinya komplikasi selama persalinan. Pilihan metode persalinan yang paling aman untuk kondisi ini adalah dengan operasi caesar.

Apa yang dirasakan saat peranakan turun?

Gejala turun peranakan yang juga bisa muncul, yaitu nyeri pada panggul, perut, dan punggung bawah, keluar darah dari vagina, jaringan rahim keluar dari vagina, gangguan buang air kecil, kesulitan berkemih, serta mengalami infeksi saluran kemih berulang.

Bagaimana cara menaikkan peranakan yang turun?

Cara menaikkan peranakan yang turun.
Senam kegel. Melakukan senam kegel secara rutin dapat membantu memperkuat otot panggul. ... .
Mengurangi berat badan. ... .
Konsumsi makanan berserat tinggi. ... .
Hindari angkat beban terlalu berat. ... .
Pesarium. ... .
Operasi. ... .
Histerektomi..

Apakah turun peranakan bisa normal kembali?

Mengutip dari Tabloid Nakita, rupanya turun peranakan bisa diatasi dan juga bisa diobati. Bahkan turun peranakan bisa diobati tanpa rasa sakit lho, Moms.

Apa yang menyebabkan rahim turun?

Melansir Mayo Clinic, prolaps uteri atau rahim turun terjadi akibat melemahnya otot dan jaringan yang menyangga rahim akibat beberapa kondisi berikut: Kehamilan. Persalinan yang sulit atau mengalami cedera saat melahirkan. Persalinan bayi besar.