Menjadi orang tua jelas bukan tugas yang mudah ya, Bu. Anak merupakan titipan Tuhan yang sangat besar, sehingga membutuhkan pengasuhan yang baik dari orang tuanya. Termasuk didalamnya adalah proses tumbuh kembang anak yang merupakan proses terpenting dalam hidupnya. Disinilah peranan orang tua yang paling besar, yakni mengawasi tumbuh kembang buah hati mereka. Show
Mengenal Periode Golden Age AnakTahukah Ibu tentang periode golden age pada si Kecil? Periode ini berlangsung saat si Kecil berusia 0 hingga usia 5 tahun. Pada periode golden age akan terjadi pembentukan sistem saraf dan hubungan antara sel-sel saraf yang dapat menentukan tingkat kecerdasannya. Untuk itulah ini merupakan periode penting bagi setiap anak sehingga orang tua harus benar-benar memperhatikan setiap detail kecil dalam kehidupan buah hatinya sehari-hari. Kedekatan Emosional Ibu dan AnakMengasuh dan mengawasi tumbuh kembang anak adalah tugas dari kedua orang tua. Baik Ibu maupun Ayah memiliki tugas yang sama dalam hal ini. Namun secara umum, Ibu sebagai pihak yang mengandung, melahirkan, dan menyusui akan lebih memiliki ikatan emosional dengan buah hatinya. Studi juga menunjukkan bahwa kedekatan emosional antara ibu dan si Kecil memiliki memiliki berbagai manfaat, diantaranya meningkatkan kecerdasan (IQ), mencegah penyakit, dan memperkuat sistem imun anak. Ikatan yang ada di antara ibu dan si Kecil adalah gabungan dari aspek biologis dan psikologis yang kompleks. Oleh karenanya hubungan tersebut dapat berpengaruh pada hormon pertumbuhan, pertumbuhan otak, serta kesehatan si Kecil. Inilah mengapa seorang ibu adalah pihak yang paling utama dalam mendukung proses tumbuh kembang buah hatinya dari berbagai aspek. Memberikan Asupan Makanan yang BergiziTumbuh kembang anak yang baik dimulai dari asupan makanannya. Orang tua dianjurkan untuk selalu menyediakan makanan yang bergizi setiap hari. Di masa tumbuh kembangnya ini si Kecil akan membutuhkan nutrisi berupa protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Tak hanya menyediakan asupan makanan bergizi, orang tua juga sebaiknya menerapkan kebiasaan makan yang baik. Berikut diantaranya:
Memberikan StimulasiNutrisi yang terkandung di dalam makanan mendukung tumbuh kembang secara fisik. Namun si Kecil juga membutuhkan dukungan secara mental, yaitu melalui stimulasi atau rangsangan. Tentunya pihak yang paling berperan dalam memberikan stimulasi adalah kedua orang tuanya. Stimulasi tumbuh kembang ini mencakup perkembangan kemampuan motorik, kognitif, sosial, dan komunikasi. Masing-masing kemampuan membutuhkan stimulasi yang berbeda.
Kemampuan sosial erat kaitannya dengan bagaimana cara si Kecil menjalin hubungan dengan orang lain. Kemampuan ini bisa dirangsang dengan cara mengenali dan mengendalikan emosi serta membaurkan si Kecil untuk bermain dengan anak-anak lain. Beberapa jenis permainan tertentu juga bisa dilakukan untuk merangsang kemampuan sosial si Kecil, diantaranya bermain boneka, rumah-rumahan, atau masak-masakan. Kemampuan komunikasi si Kecil mencakup berbicara, menulis, dan membaca. Untuk menstimulasinya, orang tua bisa menyanyikan lagu, mengajak bicara, dan mendongeng. Bahkan sejak si Kecil masih berada dalam kandungan, orang tua sudah mulai bisa melakukan stimulasi-stimulasi tersebut. Memantau Tumbuh Kembang Si KecilOrang tua juga perlu memantau tumbuh kembang anak. Caranya adalah dengan membawa si Kecil ke klinik dokter anak atau Posyandu untuk dilakukan pengukuran tinggi badan, penimbangan berat badan, pengukuran besar lingkar kepala, serta mengawasi kemajuan perkembangannya. Melalui semua tahapan tersebut dapat diketahui apakah si Kecil mengalami proses tumbuh kembang yang normal atau tidak. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko stunting yang kini banyak dialami oleh anak-anak, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Susu Frisian Flag 123 PRIMANUTRI turut mendukung tumbuh kembang anak melalui kandungan nutrisi lengkap yang dibutuhkan oleh si Kecil. Mengandung zat gizi makro (protein, karbohidrat, lemak) dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral), susu ini akan bantu mengoptimalkan tumbuh kembang buah hati Ibu. Susu ini juga telah diperkaya dengan nutrisi lainnya seperti omega 3 dan 6, kalsium, selenium, zinc, serat pangan inulin, dan zat besi. Bagi Ibu yang masih memiliki pertanyaan seputar tumbuh kembang anak, bisa berkunjung ke laman Tanya Pakar. Pastikan Ibu sudah register terlebih dulu supaya bisa menggunakan fitur tersebut. Sumber: alodokter.com Wahyuni, D., & Suryana, D.,, 2020 This Paper A short summary of this paper 36 Full PDFs related to this paper
Rivanica R, Oxyandi M. Buku Ajar Deteksi Dini Tumbuh Kembang dan Pemeriksaan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Salemba Medika; 2016. Soetjiningsih D. Tumbuh kembang anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 1995. Sumiyati S, Yuliani DR. Hubungan stimulasi dengan perkembangan anak usia 4-5 tahun di Desa Karangtengah Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. LINK. 2016;12(1):34–8. Bina IDKDJ. Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak ditingkat pelayanan kesehatan dasar-[BUKU]. Jakarta: Departemen Kesehatan; 2013 Yektiningsih E. hubungan stimulasi oleh orang tua terhadap perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah (3-5 tahun). 2014 Shohib M. Pola asuh orangtua dalam membantu anak mengem-bangkan disiplin. Jakarta: Rineka Cipta. 2014 Ratulio M. Paren Thing. Jakarta: Naura Book; 2016. Ermalena. Indikator Kesehatan SDG’s di Indonesia. 2017 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013 [Internet]. Laporan Nasional 2013. Jakarta; 2013. Available from: http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil Riskesdas 2013.pdf Hanif. Profil Kesehatan Profinsi Aceh [Internet]. Dinas Kesehatan Provinsi Aceh; 2016. p. 25. Available from: http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVINSI_2016/01_Aceh_2 016.pdf Mutiara VS. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perkembangan Motorik Anak Prasekola. CHMK Nurs Sci J. 2017;1(2). Imelda I. Pengetahuan Ibu Tentang Pengetahuan Ibu Pemberian Stimulasi dan Perkembangan Anak Pra Sekolah (3-5 Tahun) di Banda Aceh. Idea Nurs J. 2017;8(3). Rifdiastuty DE, Alfiyanti D, Purnomo E. pengaruh clay therapi terhadap perkembangan motorik halus pada anak prasekolah usia 4-5 tahun di tk mekar sari kendal. Karya Ilm S 1 Ilmu Keperawatan. 2017 Muhammad I. Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan Menggunakan Metode Ilmiah. Suroyo RB, editor. Bandung: Cipta pustaka Media Printis. 2016. Roesleny M. Psikologi Perkembangan. 1st ed. Bandung: Putaka Setia; 2016. Ahmad Susanto MP. Perkembangan Anak Usia Dini: pengantar dalam berbagai aspeknya. Kencana; 2015. Utami RB. Pengaruh Stimulasi Motorik Halus Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun Di Taman Knak-kanak Pertiwi Tiripan Berbek Nganjuk. J Kesehat STIKES SATRIA Bhakti Nganjuk. 2018;1(1). R Ariyana D, Rini NS. Hubungan pengetahuan ibu tentang perkembangan anak dengan perkembangan motorik kasar dan motorik halus anak usia 4-5 tahun Di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 7 Semarang. J Keperawatan. 2009;2(2):11–20. Danis W. Panduan Tumbuh Kembang Bayi 0-12 Bulan. Jakarta: Pustaka Bunda; 2017. Proverawati A, Wati EK. Ilmu gizi untuk keperawatan dan gizi kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika; 2017. 62-66 p. Adriana D. Tumbuh kembang dan terapi bermain pada anak. Jakarta: Salemba Medika; 2014. Page 2
Rivanica R, Oxyandi M. Buku Ajar Deteksi Dini Tumbuh Kembang dan Pemeriksaan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Salemba Medika; 2016. Soetjiningsih D. Tumbuh kembang anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. 1995. Sumiyati S, Yuliani DR. Hubungan stimulasi dengan perkembangan anak usia 4-5 tahun di Desa Karangtengah Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. LINK. 2016;12(1):34–8. Bina IDKDJ. Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak ditingkat pelayanan kesehatan dasar-[BUKU]. Jakarta: Departemen Kesehatan; 2013 Yektiningsih E. hubungan stimulasi oleh orang tua terhadap perkembangan motorik halus pada anak usia prasekolah (3-5 tahun). 2014 Shohib M. Pola asuh orangtua dalam membantu anak mengem-bangkan disiplin. Jakarta: Rineka Cipta. 2014 Ratulio M. Paren Thing. Jakarta: Naura Book; 2016. Ermalena. Indikator Kesehatan SDG’s di Indonesia. 2017 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013 [Internet]. Laporan Nasional 2013. Jakarta; 2013. Available from: http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil Riskesdas 2013.pdf Hanif. Profil Kesehatan Profinsi Aceh [Internet]. Dinas Kesehatan Provinsi Aceh; 2016. p. 25. Available from: http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVINSI_2016/01_Aceh_2 016.pdf Mutiara VS. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perkembangan Motorik Anak Prasekola. CHMK Nurs Sci J. 2017;1(2). Imelda I. Pengetahuan Ibu Tentang Pengetahuan Ibu Pemberian Stimulasi dan Perkembangan Anak Pra Sekolah (3-5 Tahun) di Banda Aceh. Idea Nurs J. 2017;8(3). Rifdiastuty DE, Alfiyanti D, Purnomo E. pengaruh clay therapi terhadap perkembangan motorik halus pada anak prasekolah usia 4-5 tahun di tk mekar sari kendal. Karya Ilm S 1 Ilmu Keperawatan. 2017 Muhammad I. Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan Menggunakan Metode Ilmiah. Suroyo RB, editor. Bandung: Cipta pustaka Media Printis. 2016. Roesleny M. Psikologi Perkembangan. 1st ed. Bandung: Putaka Setia; 2016. Ahmad Susanto MP. Perkembangan Anak Usia Dini: pengantar dalam berbagai aspeknya. Kencana; 2015. Utami RB. Pengaruh Stimulasi Motorik Halus Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun Di Taman Knak-kanak Pertiwi Tiripan Berbek Nganjuk. J Kesehat STIKES SATRIA Bhakti Nganjuk. 2018;1(1). R Ariyana D, Rini NS. Hubungan pengetahuan ibu tentang perkembangan anak dengan perkembangan motorik kasar dan motorik halus anak usia 4-5 tahun Di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 7 Semarang. J Keperawatan. 2009;2(2):11–20. Danis W. Panduan Tumbuh Kembang Bayi 0-12 Bulan. Jakarta: Pustaka Bunda; 2017. Proverawati A, Wati EK. Ilmu gizi untuk keperawatan dan gizi kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika; 2017. 62-66 p. Adriana D. Tumbuh kembang dan terapi bermain pada anak. Jakarta: Salemba Medika; 2014. Page 3
The PDF file you selected should load here if your Web browser has a PDF reader plug-in installed (for example, a recent version of Adobe Acrobat Reader). If you would like more information about how to print, save, and work with PDFs, Highwire Press provides a helpful Frequently Asked Questions about PDFs. Alternatively, you can download the PDF file directly to your computer, from where it can be opened using a PDF reader. To download the PDF, click the Download link above. Fullscreen Fullscreen Off
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Jurnal Midwifery Update (MU) Kampus B Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram Jalan Kesehatan no V/10 Pajang Timur Mataram NTB View My Stats |