Penyakit yang disebabkan oleh pengangkatan beban yang berlebihan dan pembebanan tiba tiba adalah

Penyakit yang disebabkan oleh pengangkatan beban yang berlebihan dan pembebanan tiba tiba adalah

Pekerjaan menuntut Anda untuk mengangkat beban berat atau Anda suka membawa tas yang cukup berat? Anda mungkin sudah terbiasa mengangkat beban berat, tapi tahukah Anda jika kebiasaan membawa beban berat akan sangat membebani tubuh? Jika Anda termasuk sering atau bahkan setiap hari membawa beban berat di tas dengan jangka waktu yang lama, maka Anda wajib mewaspadai kesehatan tulang belakang.

Keluhan yang Umum Terjadi Karena Sering Mengangkat Beban Berat

Beberapa pasien dengan masalah tulang belakang akibat terlalu sering mengangkat beban berat biasanya mengeluhkan penyakit di bawah ini.

Nyeri punggung

Bagian tubuh pertama yang terasa nyeri karena sering membawa beban berat adalah punggung. Mungkin Anda sering mengeluhkan nyeri pada punggung setelah selesai beraktivitas seharian. Bisa jadi hal ini disebabkan beban berat yang dibawa setiap hari. Setiap orang memiliki kekuatan punggung yang berbeda-beda dan akan semakin menurun kekuatannya seiring dengan bertambahnya usia. Faktor kepadatan tulang yang menurun akan memperparah kondisi nyeri punggung. Tekanan akibat membawa beban berat di tulang belakang dapat menjalar hingga ligamen dan otot sehingga memperburuk kondisi nyeri punggung.

Kyphosis

Anda merasa postur tubuh menjadi lebih membungkuk? Kebiasaan membawa beban berat terutama pada tas dalam jangka waktu yang lama perlahan-lahan akan membuat punggung menjadi bungkuk atau disebut dengan Kyphosis. Posisi punggung yang bungkuk tidak normal ini terjadi karena tulang punggung terlalu melengkung ke arah depan sehingga punggung bagian atas terlihat lebih bungkuk dari punggung normal (kemiringan lebih dari 45 derajat).

Skoliosis

Pernah merasakan nyeri saat berdiri atau duduk pada area tulang belakang? Bisa jadi hal tersebut merupakan gejala dari Skoliosis. Kondisi Skoliosis menyebabkan tulang belakang membelok ke kanan atau ke kiri. Kondisi ini bisa terjadi jika Anda sering membawa tas hanya dengan satu lengan tertentu saja (tangan kanan atau kiri saja) dan sering ditemukan pada mereka yang membawa tas selempang. Skoliosis sendiri bisa diamati dengan melihat perubahan pada bagian dada, pinggul, atau bahu.

Penanganan untuk keluhan tulang belakang akibat beban berat

Jika Anda sudah mulai merasakan nyeri pada area tulang belakang, sebaiknya Anda mulai mengurangi beban yang dibawa. Untuk shoulder bag, batasi beban sekitar 10% dari berat badan, backpack 20% dari berat badan, dan totebag kurang dari 5 kg.

Ketika keluhan nyeri tulang belakang sudah menimbulkan masalah serius, prosedur bedah minimal invasif (MINS) bisa dipertimbangkan. Prosedur ini akan meminimalkan jaringan luka yang rusak dibandingkan dengan bedah tradisional, membutuhkan ukuran sayatan yang lebih kecil, dan pemulihan yang lebih cepat. Untuk masalah tulang belakang, ahli bedah saraf umumnya menggunakan discectomy minimal invasif dan pengobatan minimal invasif operasi dekompresi unilateral.

Prosedur bedah minimal invasif menggunakan cannula cradient untuk membelah otot dengan perlahan agar tidak merusak ligamen tulang belakang. Ahli bedah saraf akan menggunakan endoskopi untuk melihat bagian dalam jaringan saraf tulang belakang dengan jelas, kemudian mendorong akar saraf yang terjepit. Setelah pembedahan selesai, cannula cradient akan dilepas sehingga jaringan otot akan kembali ke posisi anatomis asli agar jaringan sekitar tidak rusak.

Untuk menghindari keluhan pada tulang belakang, sebaiknya Anda mulai memerhatikan beban yang dibawa sehari-hari. Jika Anda mulai merasakan nyeri pada tulang belakang, segera konsultasikan keluhan pada dokter di rumah sakit agar nyeri bisa ditangani dengan cepat dan tepat. #LiveExcellently

TRIBUN-BALI.COM - Anda terbiasa melakukan aktivitas mengangkat beban yang cukup berat? Ada baiknya aktivitas itu mulai dikurangi.

Mengangkat beban berat bisa menimbulkan tekanan yang berlebihan pada perut. Perut yang terpapar tekanan secara terus-menerus dan dalam jangka yang panjang, bisa menjadi salah satu pemicu timbulnya hernia.

“Hernia bisa didefinisikan sebagai kondisi kesehatan, dimana ada bagian yang pecah di dalam lapisan dinding perut. Kondisi ini menyebabkan bengkak atau gelembung pada perut,” papar spesialis bedah Rumah Sakit Kasih Ibu, dr Komang Weka, SpB.

Karena mengalami bengkak atau menimbulkan gelembung, hernia umumnya ditandai dengan munculnya benjolan pada bagian-bagian tertentu.

Ketika seseorang melakukan aktivitas yang memberi tekanan pada perut, misalnya mengangkat beban terlalu berat, dinding abdomen akan ikut tertekan.

Jika paparan tekanan ini diberikan pada dinding abdomen pada kadar tinggi dan secara terus-menerus, maka dinding abdomen akan melemah.

Melemahnya dinding atau rongga perut ini, bisa menyebabkan usus keluar dari jalur yang seharusnya.

Usus bisa keluar hingga menembus beberapa bagian lain, seperti bagian atas pusar hingga dada (epigastric), pusar (umbilical), lipatan paha (inguinal) serta lipatan paha mendekati organ genital (femoral). Bagian-bagian inilah yang kerapkali menjadi sarang hernia.

Pada bagian ini pula, akibat usus yang keluar dari jalur yang seharusnya, sering terasa adanya benjolan pada bagian-bagian tubuh tersebut.

Bagian dari hernia sendiri bisa digolongkan menjadi cincin, kantung dan isi. Isi ini meliputi usus, ovarium, dan jaringan penyangga usus (omentum).

Halaman selanjutnya arrow_forward

Sumber: Tribun Bali

Penyakit yang disebabkan oleh pengangkatan beban yang berlebihan dan pembebanan tiba tiba adalah
Penyakit yang disebabkan oleh pengangkatan beban yang berlebihan dan pembebanan tiba tiba adalah

Konon, keseringan mengangkat barang atau beban yang berat bisa menyebabkan penyakit hernia. Mereka menganggap bahwa angkat barang berat lama-lama bisa membuat organ dalam tubuh merosot turun karena tidak kuat menahan bebannya.

Penyakit hernia merupakan istilah medis dari turun berok. Kondisi ini terjadi ketika sebagian atau keseluruhan dari organ atau jaringan, misalnya usus, menonjol ke daerah-daerah yang tidak semestinya.

Namun, dilansir dari laman Cleveland Clinic, dokter bedah umum, Ajita Ptabhu, MD mengatakan bahwa penyakit hernia bukan semata-mata terjadi hanya karena angkat barang berat saja.

Hernia disebabkan oleh kombinasi dari tekanan besar berulang pada lapisan dinding perut dan kelemahan otot-ototnya yang sudah terjadi lebih dulu.

Artinya, kalau Anda hanya sesekali mengangkat barang yang memiliki beban berat dan kondisi otot-otot tubuh Anda masih kuat, kecil peluangnya hal ini dapat langsung menyebabkan hernia atau turun berok.

Hal-hal yang meningkatkan risiko terkena turun berok

Meski keseringan mengangkat barang atau beban yang berat bisa jadi salah satu pemicu yang menyebabkan hernia, ada faktor lain yang juga membuat Anda berisiko.

Kemunculan hernia disebabkan banyak faktor berbeda, misalnya saja faktor genetik. Beberapa orang terlahir memiliki dinding perut yang tidak menutup sempurna atau mengalami cacat bawaan tertentu yang memengaruhi kekuatan lapisan perutnya.

Jika sudah memiliki faktor-faktor tersebut, Anda akan semakin berisiko mengalami hernia terlepas dari seberapa sering Anda mengangkat barang berat.

Selain itu, apa pun yang dapat meningkatkan tekanan di dalam perut, entah itu batuk dan bersin terlalu kencang sampai berlutut, sama berisikonya membuat otot perut lama-lama melemah hingga menyebabkan hernia di kemudian hari.

Beberapa hal lainnya yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami turun berok dijabarkan di bawah ini.

  • Usia.
  • Batuk yang berkepanjangan atau batuk kronis.
  • Cedera atau kecelakaan yang menimbulkan kerusakan di lapisan dinding perut.
  • Hamil, karena perut yang makin membesar seiring waktu akan melemahkan otot dinding perut.
  • Sembelit, otot dinding perut cenderung menegang saat Anda berusaha keras untuk BAB.
  • Mengalami penumpukan cairan dalam perut.
  • Berat badan bertambah secara tiba-tiba.
  • Operasi di area dinding perut.
  • Membawa barang bawaan yang sangat berat.

Bagaimana cara mencegahnya?

Setelah mengetahui bahwa bukan mengangkat beban berat saja yang menyebabkan terkena hernia, Anda butuh tahu apa saja hal-hal yang dapat menghindari terkena peyakit ini. Di bawah ini merupakan cara mudah untuk mencegah penyakit hernia.

1. Bawa barang berat dengan cara tepat

Agar mengangkat beban berat tidak sampai menyebabkan Anda mengalami hernia, Anda harus mengetahui cara mengangkat barang yang benar. Ketika harus mengangkat barang berat, turunkan badan untuk berlutut dan kemudian angkat barang tersebut sembari berdiri perlahan.

Jangan membungkuk setengah badan (seperti posisi rukuk) untuk meraih barang yang ada di lantai. Dengan cara yang benar, perut Anda tidak akan kebagian tekanan besar karena tekanan akan dipusatkan di kedua kaki Anda.

Jika barang terlalu berat, jangan paksakan untuk membawanya. Anda bisa menyeret atau menggesernya. Lebih baik meminta bantuan angkat bersama orang lain agar bebannya tidak terlalu berat.

2. Berhenti merokok

Rokok membuat Anda gampang batuk-batuk. Batuk kronis akan terus menekan dinding perut yang lama-lama memicu terjadinya turun berok.

3. Jaga asupan cairan tubuh

Jangan sepelekan kebiasaan minum air putih. Cukup minum air putih dapat mencegah Anda terkena sembelit yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami turun berok.

4. Jaga berat badan tubuh tetap ideal

Anda sebaiknya menjaga berat badan tubuh tetap ideal. Jika Anda kelebihan berat badan atau mengalami obesitas, maka dinding perut Anda akan terus menerus meregang dan melemah akibat tekanan dari lemak ekstra yang Anda miliki.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.