Contoh sikap warga negara dalam mewujudkan semangat dan komitmen para pendiri negara di lingkungan masyarakat, khususnya sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah toleransi antar pemeluk agama. Penerapannya dalam sehari-hari adalah tidak menggangu orang lain yang sedang beribadah menurut ajaran agamanya. Sebagai pelajar, berdoa sebelum pelajaran dimulai adalah contoh perilaku yang baik. Setiap agama mengajarkan, agar umatnya berdoa berserah diri kepada Tuhan. Dalam setiap sisi kehidupan, manusia selalu berada pada dua sisi yaitu sebagai individu dengan segala karateristiknya dan sebagai bagian dari kelompok manusia yang lain. Dua sisi tersebut menempatkan manusia pada dimensi personal dan dimensi sosial. Dimensi sosial akan tampak eksistensinya bila didukung oleh keberadan personal, sebaliknya dimensi personal akan semakin bermakna jika berada pada konteks soisal. Dimensi personal membawa impilkas ke-bhineka-an yang dibawa masing individu, sementara itu dimensi sosial mengandaikan adanya ke-eka-an sebagai wujud menyatunya ke-bhineka-an. Hal itulah yang menjadi inti dari adanya pluralisme budaya. Sikap mengakui ke-bhineka-an dalam ke-eka-an tidak serta merta dapat tumbuh pada diri setiap manusia. Hal itu bersumber dari karakteristik individual yang melekat pada diri manusia. Oleh karena itulah diperlukan suatu institusi untuk menjaga tumbuh kembangnya sikap tersebut. Salah satu lembaga yang dimaksud yaitu lembaga pendidikan, baik yang bersifat formal maupun non formal. Berikut contoh sikap warga negara dalam mewujudkan semangat dan komitmen para pendiri negara di lingkungan masyarakat: Bangga sebagai bangsa Indonesia Bangga sebagai bangsa Indonesia, misalnya dengan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Mencintai kebudayaan Indonesia seperti mengenakan batik dan pakaian adat saat perayaan juga menumbuhkan rasa cinta tanah air. Bangga menggunakan dan mencintai produk buatan Indonesia Menggunakan produk buatan dalam negeri merupakan pernyataan cinta tanah air. Dengan menggunakan produk dalam negeri, turut pula membantu perekonomian negara dan membuka lapangan kerja. Manggunakan hak pilih saat pemilihan umum Bila kamu sudah memiliki hak pilih, gunakan hak pilihmu saat pemilihan umum untuk memilih kepala daerah, anggota DPR/DPRD dan pemilihan presiden/wakil presiden. Belajar dengan sungguh-sungguh Belajar sungguh-sunggguh di sekolah dan di rumah adalah cara untuk mencinta negeri ini. Mulailah dengan mempelajari hal-hal yang berguna untuk kemajuan dan pembangunan negeri. Merawat dan tidak merusak fasilitas umum dengan tanggungjawab Jagalah fasilitas umum seperti halte bus, rambu-rambu lalu-lintas, terminal dan sarana transportasi umum seperti kereta api. Fasilitas umum, dibandung dengan uang pajak warga negara. Peruntukan fasiltas umum adalah untuk menunjang kesejahteraan masyarakat. Menyelesaikan segala permasalahan yang muncul dalam masyarakat dengan musyawarah mufakat Menghargai perbedaan antara warga disekitarnya dengan tidak menyinggung suku, ras, budaya serta latar belakang warga atau tetangga sekitar Contoh sikap warga negara dalam mewujudkan semangat dan komitmen para pendiri negara di lingkungan masyarakatNilai Nilai yang Terkandung dalam PancasilaNilai nilai yang terkandung dalam Pancasila bersumber pada kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara artinya Pancasila dijadikan pedoman semua peraturan di Indonesia termasuk perbuatan warga negara Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Artinya penerapan nilai-nilai Pancasila wajib dilakukan pada berbagai lingkungan. Penerapan Pancasila pada generasi milenial dalam kehidupan sehari-hari perlu dilakukan semua warga negara. Mengapa nilai-nilai Pancasila perlu diterapkan di keluarga, sekolah dan masyarakat? Karena Pancasila mempunyai kedudukan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan sebagai dasar negara Indonesia. Sebagai pandangan hidup bangsa, artinya nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila dijadikan sebagai petunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. Mengamalkan Pancasila sebagai pandangan hidup berarti melaksanakan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila yang terdiri dari lima sila antara sila yang satu dengan yang lainnya saling terkait dan saling berhubungan. Sila pertama berhubungan dengan sila kedua, ketiga, keempat dan kelima. Nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila juga saling terhubung. Nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa Nilai-Nilai yang terkandung dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Percaya artinya meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa. Bertaqwa berarti melaksanakan semua perintah Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi semua larangan-Nya. Dengan demikian bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius, artinya bangsa yang meyakini adanya Tuhan yang juga jadi contoh sikap warga negara mengamalkan Pancasila. Pengamalan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di keluarga, sekolah dan masyarakat yang sesuai dengan dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa dapat dilakukan antara lain:
Berdasarkan uraian di atas, contoh sikap warga negara yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah berikut ini:
Nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Nilai-Nilai yang terkandung dalam sila kemanusiaan yang adil dan beradab adalah bangsa Indonesia sadar bahwa manusia memliliki harkat, martabat, dan derajat yang sama sebagai mahkluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Sesama manusia perlu dikembangkan sikap menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, dan berani membela kebenaran dan keadilan yang juga contoh sikap warga negara. Pengamalan dalam kehidupan sehari-hari di keluarga, sekolah dan masyarakat yang sesuai dengan dengan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dapat dilakukan antara lain:
Berdasarkan uraian di atas, contoh sikap yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab adalah berikut ini:
Nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam sila Persatuan Indonesia Penerapan nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam sila persatuan Indonesia adalah usaha ke arah bersatu untuk membina nasionalisme dalam negara Indonesia. Nasionalisme adalah sikap cinta tanah air. Cinta tanah air berarti meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi. Bhinneka tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua, menjadi semboyan pemersatu bangsa Indonesia. Pengamalan dalam kehidupan sehari-hari di keluarga, sekolah dan masyarakat yang sesuai dengan dengan sila Persatuan Indonesa dapat dilakukan antara lain:
Berdasarkan uraian di atas, contoh sikap yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila Persatuan Indonesia adalah:
Nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan Penerapan nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan adalah dalam sistem pemerintahan di Indonesia pemegang kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat. Rakyat dalam melaksanakan kekuasaannya dilakukan melalui badan-badan tertentu/ wakil-wakilnya yang dipilih melalui pemilu. Setiap warga negara mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Warga negara tidak boleh memaksakan kehendak kepada yang lainnya. Pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama dilakukan dengan jalan musyaarah untuk mufakat yang diliputi semangat kekeluargaan. Pengamalan dalam kehidupan sehari-hari di keluarga, sekolah dan masyarakat yang sesuai dengan dengan sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan dapat dilakukan antara lain:
Berdasarkan uraian di atas, contoh sikap yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan adalah:
Nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Nilai-nilai yang terkandung dalam sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah bangsa Indonesia menyadari bahwa manusia Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Perlu dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain. Pengamalan dalam kehidupan sehari-hari di keluarga, sekolah dan masyarakat yang sesuai dengan dengan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah:
Berdasarkan uraian di atas, contoh sikap yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah:
Itulah uraian nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila. Ikuti berita terkini dari PELITA.CO.ID di Google News dengan klik tautan ini. |