Rumiati Rumiati(1*), Rif’ati Dina Handayani(2), I Ketut Mahardika(3), (1) Universitas Jember (2) Universitas Jember (3) Universitas Jember (*) Corresponding Author Indonesia merupakan negara yang kaya akan kearifan lokal, namun mulai pudar seiring dengan perkembangan teknologi. Pelestarian kearifan lokal sangat diperlukan salah satunya dengan mengintegrasikan ke dalam pembelajaran fisika. Salah satu kearifan lokal yang terdapat konsep fisika adalah permainan tradisional Egrang. Tujuan penelitian yaitu menganalisis konsep fisika energi mekanik pada permainan tradisional Egrang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pengambilan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi secara langsung di lapangan. Penelitian ini memberikan gambaran bahwa dalam permainan tradisional Egrang terdapat konsep fisika energi mekanik yang dapat menghubungkan antara sains modern dengan etnosains. Energi mekanik merupakan penjumlahan energi kinetik dan energi potensial suatu benda untuk melakukan kerja. Konsep energi kinetik terdapat pada gerak Egrang, sedangkan energi potensial terdapat pada ketinggian pijakan dan posisi terangkatnya Egrang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan etnosains pada permainan tradisional Egrang dan bisa digunakan sebagai bahan pembelajaran fisika. etnosains, permainan tradisional, Egrang, energi mekanik DOI: http://dx.doi.org/10.24127/jpf.v9i2.3570 Indexing by:
View JPF Stats Jurnal Pendidikan Fisika by Physics Education Program, Universitas Muhammadiyah Metro is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
energi potensial ditambah dengan energi kinetik sama dengan energi mekanik --> Ep + Ek = Em
Energi mekanik Dalam ilmu fisika, energi mekanis adalah hasil penjumlahan energi potensial dan energi kinetis.
Energi ini diasosiasikan dengan gerak dan posisi dari sebuah objek. Asas energi mekanik mengatakan bahwa dalam sebuah sistem terisolasi dimana hanya ada gaya konservatif maka besarnya energi mekanik adalah konstan. Jika suatu benda bergerak dalam arah berlawanan dari gaya konservatif, maka energi potensial naik dan jika kecepatan (bukan kelajuan) objek berubah, maka energi kinetiknya juga berubah. Namun, dalam semua sistem yang sesungguhnya, gaya non konservatif seperti gaya gesek akan muncul, tapi sering kali nilainya diabaikan. Hal ini membuat nilai energi mekanik dapat dianggap konstan. Dalam tumbukan elastis, energi mekanik akan disimpan namun dalam tumbukan nonelastis, beberapa energi mekanik berubah menjadi panas. Hubungan antara hilangnya energi mekanik (disipasi) dan naiknya suhu ditemukan oleh James Prescott Joule.[1] Banyak alat yang digunakan untuk mengubah energi mekanik dari dan ke bentuk energi lainnya, seperti motor listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, generator listrik mengubah energi mekanik menjadi energi listrik dan mesin uap mengubah panas menjadi energi mekanik. Energi adalah besaran skalar dan energi mekanik dari sebuah sistem adalah jumlah energi potensial yang diukur dari posisi sistem. Energi kinetik juga disebut sebagai energi gerak:[2][3] E m e k a n i k = U + K {\displaystyle E_{\mathrm {mekanik} }=U+K\,}Energi potensial, U, tergantung dari posisi objek terhadap gaya konservatif. Didefinisikan sebagai kemampuan objek untuk melakukan kerja dan nilainya naik apabila objek bergerak pada arah berlawanan dari gaya.[nb 1][2] Jika F melambangkan gaya konservatif dan x posisi, energi potensial antara 2 posisi x1 dan x2 didefinisikan sebagai integral negatif F dari x1 sampai x2:[5] U = − ∫ x 1 x 2 F → ⋅ d x → {\displaystyle U=-\int \limits _{x_{1}}^{x_{2}}{\vec {F}}\cdot d{\vec {x}}}Energi kinetik, K, bergantung dari kelajuan objek dan kemampuan objek bergerak untuk melakukan kerja pada objek lainnya ketika bertumbukan dengan objek tersebut.[nb 2][9] Didefinisikan sebagai setengah dikali massa dikali kuadrat kecepatan benda, total energi kinetik sebuah sistem adalah jumlah semua energi kinetik dari objek yang ada:[2][10] Asas kekekalan energi mekanik menyatakan bahwa jika sebuah benda/sistem hanya dikenai gaya konservatif, maka besarnya energi mekanik adalah konstan.[11] Perbedaan antara gaya konservatif dan non-konservatif adalah ketika gaya konservatif memindahkan suatu objek dari satu titik ke titik lainnya, kerja yang dihasilkan dari gaya konservatif tidak tergantung lintasan. Sebaliknya, ketika gaya non-konservatif bekerja pada objek, kerja yang dihasilkan oleh gaya non konservatif tergantung lintasan.[1][12] Asas kekekalan energi mekanik adalah sebuah asas dalam mekanika yang menyatakan bahwa jumlah energi mekanik selalu konstan. Dalam asas ini, energi kinetik dan energi potensial saling menggantikan sehingga jumlah energi mekanik secara keseluruhan tetap sama dan tidak berubah. Asas kekekalan energi mekanik merupakan hasil pengembangan dari konsep usaha dan energi kinetik. Dalam asas kekekalan energi usaha tidak dinyatakan dalam satuan daya. Asas kekekalan energi mekanik digunakan untuk menganalisa gerakan suatu benda tanpa dipengaruhi oleh faktor lingkungan di luar benda tersebut. Analisis dilakukan dengan menghitung besarnya perubahan energi dari benda tersebut.[13] Pengelompokan energi ke dalam beberapa "jenis" kerap mengikuti batasan-batasan cabang pengkajian ilmu pengetahuan alam.
|