Pemimpin bangsa Portugis yang sampai di Maluku adalah

Lihat Foto

Colonial Voyage

Peta Maluku yang dibuat pada 1714 setelah kedatangan Portugis dan Spanyol.

KOMPAS.com - Bangsa Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang datang ke Indonesia. Masuknya bangsa Portogis ke Indonesia awalnya hanya untuk berdagang dan disambut ramah oleh penduduk.

Namun lama-lama Portugis ingin menguasai Indonesia dengan memonopoli rempah-rempah. Karena Indonesia merupakan negara yang kaya akan rempah-rempah dan menjadi incaran bangsa asing.

Menguasai Malaka

Dalam buku Sejarah Indonesia: Masuknya Islam hingga Kolonialisme [2020] Ahmad Fakhri Hutauruk, pada masa imperialisme kuno, Portugis dan Spanyol merupakan dua kerajaan Katolik yang mempunyai kekuatan armada laut, teknologi navigasi, dan perkapalan yang maju jika dibandingkan negara-negara lain.

Baca juga: Rempah-Rempah, Alasan Bangsa Eropa Datang ke Indonesia 

Kedua negara tersebut juga merupakan bangsa Eropa yang menjadi pelopor penjelajahan samudra. Dalam pencarian itu lah sampai ke Asia.

Portugis tiba di Malaka pada 1509. Ini setelah Raja Portugal mendengar laporan-laporan pertama yang berasal dari pedagang Asia mengenai kekayaan Malaka yang sangat besar.

Kemudian Raja Portugal mengutus Diogo Lopes de Sequeira untuk menemukan Malaka guna menjalin persahabatan dengan penguasanya.

Pada awalnya kedatangan Portugis disambut baik oleh Sultan Mahmud Syah.

Akan tetapi komunitas dagang Islam Internasional yang ada di kota itu menyakinkan Sultan Mahmud bahwa kedatangan Portugis merupakan ancaman.

Kemudian Sultan Mahmud memerangi dengan menyerang Portugis. Bahkan menawan beberapa orang beberapa orang.

Terjadi peperangan

Setelah diserang, Portugis berlayar ke laut lepas. Di sana, Portugis mempersiapkan diri. Karena penaklukan merupakan satu-satunya cara yang terbuka bagi Portugis untuk memperkokoh diri.

tirto.id - Rombongan penjelajah Eropa dari Bangsa Portugis pertama kali sukses masuk wilayah Indonesia pada tahun 1511 Msehi, dengan dipimpin Alfonso de Albuquerque. Sejarah mencatat orang-orang Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang memasuki wilayah Nusantara, tepatnya di kesultanan Malaka.

Sejak abad 15, bangsa Portugis telah menjelajahi lautan dan memiliki armada laut yang kuat. Ketika mengetahui di Asia Timur Jauh, terdapat tanah yang kaya akan rempah, Raja Manuel I memanggil Vasco da Gama, seorang pelaut berpengalaman asal Portugis untuk melakukan ekspedisi menjelajahi samudera.

Tujuan utama ekspedisi Portugis itu mencari rempah-rempah yang menjadi barang mahal di Eropa. Bangsa Barat menggunakan rempah-rempah sebagai bahan baku obat, parfum, dan yang paling penting adalah untuk pengawet makanan dan bumbu masakan. Pengawetan makanan termasuk kebutuhan vital di Eropa saat musim dingin tiba.

Oleh karena itu, seperti dikutip dari Modul Sejarah Indonesia Kelas XI SMA [2017], terbitan Kemdikbud, ekpedisi yang dipimpin Vasco da Gama dimulai pada bulan Juli 1497 dari pelabuhan Lisabon.

Baca juga: Tujuan Kedatangan Bangsa Spanyol ke Indonesia dan Latar Belakangnya

Rombongan kapal-kapal Bangsa Portugis itu berusaha mencari wilayah sumber rempah-rempah [nusantara] lewat rute yang pernah dilalui Bartholomeus Diaz. Nama terakhir merupakan penjelajah Portugis yang berhasil mencapai ujung paling selatan Benua Afrika dan singgah di Tanjung Harapan.

Maka, rombongan kapal yang dipimpin oleh Vasco da Gama mengawali penjelajahannya dengan menuju kawasan yang kini menjadi wilayah Afrika Selatan itu. Di Tanjung Harapan, Vasco da Gama menyewa pelaut bangsa Moor, yang pernah berlayar ke Asia Timur Jauh, untuk menjadi penunjuk arah.

Pada tahun 1498, rombongan Vasco da Gama berhasil mencapai Kalikut dan Goa, yang merupakan wilayah India. Vasco da Gama kemudian tinggal di India karena mengira daerah tersebut adalah Hindia Timur, negeri penghasil rempah. Namun, setelah tinggal beberapa tahun dia menyadari bahwa tempat tersebut bukan penghasil rempah-rempah yang sebenarnya.

Maka itu, Portugis lantas memberangkatkan ekspedisi lanjutan di bawah pimpinan Alfonso de Albequerque untuk menuju wilayah Malaka. Armada Portugis itu berangkat ke Malaka dengan menggunakan kapal yang dilengkapi dengan peralatan perang yang lengkap, seperti senapan dan meriam.

Baca juga: Sejarah Kedatangan Bangsa Belanda ke Indonesia & Latar Belakangnya

Pada tahun 1511, armada Portugis berhasil menguasai Malaka, dan mulai memasuki wilayah Kepulauan Nusantara yang mereka sebut sebagai tanah India [Hindia]. Orang-orang Portugis pun segera mengetahui bahwa Kepulauan Nusantara merupakan tanah penghasil rempah-rempah, terutama wilayah Maluku.

Rombongan Alfonso de Albequerque ternyata membawa ambisi yang jauh lebih besar daripada sekadar kulakan rempah-rempah. Orang-orang Portugis tersebut segera menyerbu Kesulatanan Malaka dan merebut wilayah yang memungkinkan mereka melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah.

Mereka bisa melakukan monopoli itu karena menguasai pelabuhan penting di selat Malaka, jalur laut utama yang menghubungkan wilayah Nusantara dengan dunia luar. Tidak heran, setelah Portugis menguasai Malaka di tahun 1511, banyak pihak menentang mereka.

Salah satunya adalah Kesultanan Demak dari Pulau Jawa yang mengirim armada laut ke Malaka pada tahun 1512 untuk memerangi orang-orang Portugis. Serangan yang dipimpin Pati Unus itu ternyata gagal mengusir Portugis.

Karena memiliki persenjataan yang lebih lengkap dan maju secara teknologi, Portugis selalu berhasil meredam setiap perlawanan yang dilakukan oleh kerajaan-kerajaan di Nusantara. Hal itu pun membuat Portugis semakin kuat dan berusaha untuk terus memperluas daerah kekuasaannya di wilayah yang kini menjadi Indonesia.

Baca juga: Sejarah Perlawanan Rakyat Aceh Terhadap Portugis: Sebab & Kronologi

Merujuk pada Modul Pembelajaran SMA Kelas XI Sejarah Indonesia [2020], yang diterbitkan Kemdikbud, setelah menguasai Malaka, Portugis mengirim ekspedisi lanjutan di bawah pimpinan d’Abreu untuk mendatangi kawasan Indonesia Timur, wilayah yang kala itu kaya akan rempah-rempah.

Pada tahun 1512, mereka telah sampai di Maluku dan diterima dengan baik oleh Sultan Ternate. Pada waktu itu, kesultanan Ternate sedang bermusuhan dengan Tidore. Sultan Ternate meminta pasukan Portugis yang memiliki persenjataan lengkap untuk membantu mereka melawan Tidore. Sebagai imbalan, Portugis diizinkan mendirikan benteng dan mendapatkan hak monopoli perdagangan rempah-rempah di wilayah yang dikuasai Ternate.

Dari Ternate, armada Portugis berhasil menguasai perdagangan rempah-rempah, terutama yang berasal dari Indonesia Timur. Mereka kemudian melakukan ekspedisi lanjutan di tahun 1522 ke wilayah Pajajaran yang ada di Pulau Jawa.

Selain mengadakan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku, Portugis juga aktif menyebarkan agama Katolik. Tokoh penyebar agama Katolik dari Portugis yang terkenal adalah Franciscus Xaverius.

Dengan demikian, apabila diperinci, riwayat masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia

Bangsa Portugis ingin mencari lokasi penghasil rempah-rempah, memonopoli perdagangan rempah di nusantara, dan menyebarkan agamanya.

Tujuan ini biasa terangkum dalam slogan Gold [mencari kekayaan], Glory [mencari kejayaan dan kekuasaan], dan Gospel [menyebarkan agama].

2. Proses Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia

Diawali ekspedisi Bartholomeus Diaz yang menemukan Tanjung Harapan [Afrika Selatan]. Dilanjutkan ekspedisi di bawah pimpinan Vasco da Gama yang mencapai India. Diteruskan dengan ekspedisi Alfonso de Albequerque yang berhasil menguasai Malaka pada tahun 1511. Kemudian, berlanjut dengan ekspedisi Antonio de Abreu yang dapat mencapai wilayah sumber rempah-rempah, yakni Maluku, pada tahun 1512.

3. Rute Perjalanan Bangsa Portugis ke Indonesia

Dari Pelabuhan Lisabon [ibukota Portugal], para penjelajah Portugis menuju Tanjung Harapan [Afrika Selatan], lalu ke India [Kalkut], kemudian ke Malaka, dan akhirnya sampai di Maluku. Jika diringkas, rute perjalanan Bangsa Portugis ke Indonesia adalah: Lisabon-Tanjung Harapan-India-Malaka-Maluku.

Baca juga artikel terkait SEJARAH PENJAJAHAN atau tulisan menarik lainnya Permadi Suntama
[tirto.id - tam/add]

Penulis: Permadi Suntama Editor: Addi M Idhom Kontributor: Permadi Suntama

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Jakarta -

Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang masuk wilayah perairan Indonesia di Malaka pada tahun 1511. Tokoh Portugis yang berhasil menaklukan Malaka adalah Alfonso de Albuquerque.

Dalam catatan pegawai Portugis, Tome Pires, dalam buku Suma Oriental, tidak ada pusat perdagangan yang lebih besar dari Malaka. Malaka juga menjadi tempat komoditas utama dari seluruh dunia timur dan barat. Tome Pires mengatakan bahwa tidak ada tempat lain yang memperdagangkan komoditas dengan halus dan mahal.

Portugis mengendalikan Malaka dan perdagangan di Asia Tenggara di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque. Pada tahun 1512, armada mereka memasuki wilayah Maluku untuk membangun monopoli perdagangan cengkeh.

Alfonso de Albuquerque yang juga disebut Afonso de Albuquerque the Great, merupakan putra kedua dari Goncalo de Albuquerque dan Dona Leonor de Menezes. Kakek buyut dan kakek dari pihak ayah pernah menjadi sekretaris rahasia Raja John I dan Edward (Duarte), dan kakek dari pihak ibu pernah menjadi laksamana Portugal, dilansir dari Ensiklopedia Britannica.

Albuquerque merupakan seorang tentara yang ditugaskan dalam berbagai ekspedisi. Ia bertugas selama 10 tahun di Afrika Utara, di mana ia memperoleh pengalaman militer awal berperang melawan Muslim. Dia terlibat pada penaklukan Afonso V atas Asilah dan Tangier pada tahun 1471.

Pada masa pemerintahan Raja John II, Albuquerque mendapat jabatan sebagai Master of The Horse. Pada 1489 ia kembali bertugas di Afrika Utara untuk membela Graciosa. Di bawah penerus John, Manuel I, Albuquerque kurang menonjol, tetapi kembali bertugas di Maroko.

Meskipun memiliki banyak pengalaman pada masa John II dan saat di Afrika, reputasinya terletak pada pelayanannya di Timur. Albuquerque memiliki misi untuk menguasai semua jalur perdagangan maritim utama di Timur.

Ekspedisi pertama Albuquerque berlangsung pada April 1503. Ia diberangkatkan ke India melewati Tanjung Harapan bersamanya sepupunya. Sesampainya di India, mereka terlibat dalam peperangan dengan pasukan Zamorin. Albuquerque berhasil memenangkan pertempuran.

Albuquerque juga melakukan ekspedisi ke wilayah perairan Malaka. Prestasi terbesarnya terletak pada keberhasilan menakhlukkan India dan Malaka. Ia berhasil menaklukkan Goa di India pada tahun 1510 dan Malaka di Semenanjung Malaya pada tahun 1511.

Simak Video "Peninggalan Sejarah yang Tersingkap Usai Gelombang Panas di Eropa"



(kri/lus)