Pada buku nonfiksi merangkum dapat dilakukan dengan menentukan

Perhatikan kutipan teks berikut!


Etika khusus dibagi lagi menjadi dua bagian:

a. Etika individual, yakni menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.

b. Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap, dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia secara umum. Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial tidak bisa dipisahkan satu sama lain dengan tajam, karena kewajiban manusia terhadap diri sendiri juga sebagai anggota umat manusia saling berkaitan.

Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia, baik secara langsung ataupun secara kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), sikap kritis terhadap pandangan dunia dan idiologi maupun tanggung jawab umat manusia terhadap lingkungan hidup. 

Buatlah rangkuman berdasarkan gagasan pokok dari isi buku nonfiksi tersebut! 

Pada buku nonfiksi merangkum dapat dilakukan dengan menentukan

Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!

Pada buku nonfiksi merangkum dapat dilakukan dengan menentukan

Pada buku nonfiksi merangkum dapat dilakukan dengan menentukan
Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Ilustrasi menyusun ringkasan buku non-fiksi

KOMPAS.com - Buku non-fiksi merupakan salah satu jenis buku yang digemari banyak orang. Buku non-fiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan fakta dan bukan imajinasi penulisnya.

Dilansir dari Hoover Library, buku tentang biografi, bisnis, bahasa, perjalanan, kesehatan, masakan, agama, seni, sejarah, musik, swadaya, tindak kejahatan, dan sains termasuk ke dalam buku non-fiksi.

Seperti buku lainnya, buku non-fiksi juga sering dibuat ringkasannya. Namun, karena buku non-fiksi berisi fakta-fakta, ringkasannya harus memperhatikan agar tidak mengubah fakta tersebut.

Berikut adalah cara menyusun ringkasan buku non-fiksi adalah menemukan:

  • Menemukan unsur pendahuluan

Cara pertama menyusun ringkasan buku non-fiksi adalah menemukan unsur pendahuluan. Dalam ringkasan non-fiksi sangat penting untuk menemukan unsur pendahuluan mengapa buku tersebut dibuat.

Baca juga: Jenis dan Isi Buku Nonfiksi

Unsur pendahuluan tersebut berupa latar belakang dan tujuan buku tersebut dimuat. Unsur pendahuluan merupakan landasan filosofi pembuatan buku oleh penulisnya.

Setelah latar belakang serta tujuan didapatkan dengan jelas, maka kita bisa menemukan pokok permasalahan yang dibahas dalam buku.

Mulailah dengan menemukan kata kunci dan pokok pembahasan dari buku. Kata kunci didapat dari kata yang dapat mewakili kesurluhan bahasan dalam buku. Menemukan kata kunci dapat dilakukan dengan menandai ide pokok dalam setiap babnya.

  • Menemukan pernyataan penting

Dari ide pokok bisa didapatkan berbagai macam pernyataan penting dari buku. Dilansir dari Copywriting Course, pernyataan penting dapat berupa ide pokok suatu bab, fakta dan data menarik, argumentasi pendukung, dan analogi-analogi yang penting.

Ada baiknya pernyataan penting dituliskan untuk setiap babnya. Sebelum meringkas satu buku secara keseluruhan, kita meringkas buku per bab terlebih dahulu.

Pada buku nonfiksi merangkum dapat dilakukan dengan menentukan

Ilustrasi membaca buku. Credit: freepik.com

Bola.com, Jakarta - Secara umum, pembagian genre buku bisa dikategorikan dalam dua kelompok. Kedua kategori tersebut ialah buku fiksi dan nonfiksi.

Buku fiksi adalah jenis buku yang isinya berupa cerita yang sifatnya imajinatif. Jadi, untuk menuliskan buku fiksi tidak diperlukan adanya pengamatan.

Buku nonfiksi merupakan buku yang berisi kejadian sebenarnya dan bersifat informatif, edukatif, dan faktual. Hal tersebut yang membuat buku nonfiksi sering dijadikan sumber informasi oleh para pembaca.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fiksi adalah cerita rekaan atau khayalan yang tidak berdasarkan pada kenyataan.

Sedangkan nonfiksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, adalah yang tidak bersifat fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan kenyataan (tentang karya sastra, karangan, dan sebagainya).

Dari pengertian tersebut di atas bisa disimpulkan, perbedaan antara buku fiksi dan nonfiksi terletak pada bagian isi buku.

Buku fiksi ditulis berdasarkan imajinasi sehingga isi dari jenis buku ini lebih banyak berupa cerita yang menghibur dan membangkitkan emosi. Sementara, buku nonfiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan kenyataan.

Berikut ini rangkuman tentang cara merangkum buku fiksi dan nonfiksi yang perlu dipahami, seperti dilansir emodul.kemdikbud.go.id, Kamis (4/11/2021).

Pada buku nonfiksi merangkum dapat dilakukan dengan menentukan

Ilustrasi mengetik di laptop. /Copyright unsplash.com/alexa mazzarello

Langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat rangkuman buku fiksi maupun nonfiksi, sebagai berikut:

1. Membaca teks asli atau mendengarkan naskah yang dibacakan

Dalam merangkum, membaca adalah kegiatan pokok utama yang harus dilakukan sebelum membuat rangkuman. Selain itu, dengan membaca seseorang akan menjadi tahu informasi yang ada di dalam buku. 

Hal ini akan memudahkan seseorang dalam mengingat, memahami, dan mengerti isi naskah. Kemudian yang paling penting, akan mempermudah dalam pembuatan rangkuman.

2. Tentukan ide pokok pada tiap paragraf

Setelah membaca teks atau mendengarkan isi teks, langkah berikutnya ialah menentukan gagasan atau ide pokok dari tiap-tiap paragraf (naskah teks) yang dibaca.

Setelah memperoleh ide pokok, rangkuman dapat dibuat dengan mengembangkan ide pokok dengan bahasa sendiri.

Pada buku nonfiksi merangkum dapat dilakukan dengan menentukan

Ilustrasi mengetik di laptop. Credit: unsplash.com/Corrine

3. Menulis rangkuman

Setelah memahami isi teks dan menentukan ide pokok, langkah selanjutnya ialah membuat rangkuman. Ingat, rangkuman adalah ringkasan. Cara merangkum adalah dengan menulis ide pokok yang ada dari setiap paragraf.

4. Membaca kembali rangkuman yang telah dibuat

Setelah selesai membuat rangkuman maka bacalah kembali rangkuman tersebut. Hal ini untuk mengantisipasi adanya ide pokok atau informasi penting lainnya yang terlewat atau belum ditulis.

Pada buku nonfiksi merangkum dapat dilakukan dengan menentukan

Ilustrasi menulis, mengetik di laptop. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

1. Jenis Buku

Jenis atau bentuk buku itu apakah roman, novel, biografi, atau yang lain. Selain itu, seorang resentator menyebutkan juga buku termasuk buku fiksi atau nonfiksi.

2. Keaslian Ide

Buku itu apakah benar-benar merupakan karya asli dari pengarangnya atau merupakan jiplakan dari buku lain yang pernah terbit.

3. Bentuk

Bagaimana mengenai bentuk atau format dari buku itu. Apakah bentuknya, kertas, ilustrasi sampul, jenis huruf yang dipakai, dan sebagainya.

Pada buku nonfiksi merangkum dapat dilakukan dengan menentukan

Ilustrasi mengetik di laptop. Credit: pexels.com/Gully

4. Isi dan Bahasa

Dilihat dari segi isi, resensator perlu memperhatikan unsur-unsur intrinsiknya, yaitu tentang tema, alur, perwatakan, latar, dan sudut pandang.

Bahasa dalam buku itu dapat ditinjau dari segi struktur kalimat, gaya bahasa (style), ungkapan, dan lain-lain. Apakah bahasa yang digunakan mudah dimengerti atau tidak oleh pembaca, dan sebagainya. 

5. Simpulan

- Menulis data buku yang dibaca.

- Menulis ikhtisar isi buku.

- Mendaftar butir-butir yang merupakan kelebihan dan kekurangan buku, menuliskan pendapat pribadi sebagai tanggapan atau isi buku.

- Memadukan ikhtisar dan tanggapan pribadi ke dalam tulisan yang utuh.

Sumber: Kemdikbud

Dapatkan artikel cara dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.