Osnipa Kelas 6 menyusun Cerita Fiksi dengan Mengaitkan pengalaman Pribadi

1. Hal-hal yang harus diperhatikan:

  • Penggunaan huruf kapital pada awal kalimat, nama orang, nama hari dan bulan.
  • Penulisan awal kalimat pada paragraf ditulis agak menjorok ke dalam.
  • Gunakan tanda titik di akhir kalimat berita, tanda tanya di akhir kalimat tanya dan tanda seru di akhir kalimat perintah atau larangan.
  • Gunakan tanda kutip pembuka dan penutup ketika menuliskan kalimat langsung.
  • Gunakan kosakata yang sesuai dengan EYD dan KBBI.

2. Bagian awal: Mita, tidak mau makan karena menganggap masakan ibunya tidak enak dan dia ingin makan hamburger.

   Bagian tengah: Perut Mita menahan sakit karena kelaparan karena    tidak mau makan.

   Bagian Akhir: Ibu memberi Mita makan dan Mita akhirnya menyadari masakan ibu sangat enak.

3. Contoh teks non fiksi:

Masakan Ibu

Mita masih berusia baru 6 tahun, dia anak yang sangat manja. Semua keinginannya harus dipenuhi dan jika tidak, maka Mita akan merajuk.

Seperti siang itu, Mita tidak mau makan masakan ibunya. Menurut Mita, masakan yang dibuat oleh ibunya tidak enak, dia ingin makan humberger.

Mita tidak mau makan, kalau ibu tidak membelikan Mita humberger! kata Mita pada ibunya. Kalau kamu tidak makan, perutmu akan sakit Mita,” kata ibu Mita berusaha membujuk anaknya.

Makanan ibu tidak enak! teriaknya sambil masuk ke kamarnya dan mengunci diri dari dalam.

Ibunya, menghela napas panjang melihat kelakuan Mita. Dia tahu Mita sangat manja sekali. Semua keinginannya harus segera dipenuhi. Jika tidak, dia akan mengurung diri di kamar.

Hari sudah semakin sore. Mita yang ketiduran di kamar merasakan perutnya sakit. Dia juga sudah merasa kelaparan. Karena tidak tertahankan, Mita akhirnya menangis di kamar.

Ibu yang mendengar Mita menangis, segera pergi ke kamar Mita. dan bertanya kenapa dia menangis. Perut Mita sakit sekali Bu, sahut Mita sambil menangis tersedu-sedu.

Kamu pasti kelaparan sekali karena belum makan dari tadi. Ibu akan ambilkan makanan untukmu ya, kata Ibu dengan sabar sambil bergegas menuju dapur.

Beberapa saat kemudian, ibu sudah kembali dengan membawa makanan dan kemudian menyuapi Mita.

Karena lapar, Mita akhirnya merasakan masakan ibunya sangat enak. Mita menyesal karena dia tidak mau makan dan malah menghina masakan ibunya sendiri.

Ibu, masakan ibu ternyata sangat enak sekali. Mita berjanji dan minta maaf karena sudah menghina masakan ibu tadi. Mita janji tidak akan pernah menjadi anak manja lagi Bu, kata Mita setelah selesai makan. Ibu hanya tersenyum dan mengusap kepala Mita dengan lembut.

Pembahasan

Teks fiksi merupakan suatu cerita khayalan atau hanya rekaan yang bertujuan untuk menghibur semata. Teks fiksi sering kali ditemukan pada cerpen, novel, dan dongeng.

Ciri-ciri teks fiksi:

  • Cerita fiksi memakai cerita rekaan atau bukan cerita yang nyata.
  • Cerita tersebut kemudian ditambah atau dikurangi oleh si pengarang itu sendiri
  • Tujuan dari teks fiksi hanya untuk menghibur dan menceritakan suatu peristiwa.
  • Beralur cerita yang menarik.
  • Bahasanya yang komunikatif.
  • Teks fiksi memakai bahasa yang tidak baku dan menarik para pembacanya.
  • Cerita fiksi tersebut memberikan tekanan emosi dan perasaan pada para pembaca.

Pelajari lebih lanjut

Materi penjelasan tentang teks fiksi pada link

brainly.co.id/tugas/27722665

Materi penjelasan tentang contoh teks fiksi pada link  

brainly.co.id/tugas/19704717

Detil Jawaban

Kelas     : 11

Mapel    : Bahasa Indonesia

Bab        : Bab 4 - Pengayaan Buku Fiksi dan Non Fiksi

Kode      : 11.1.4

#AyoBelajar

Hai adik-adik kelas 6 SD, kali ini Osnipa akan kembali membahas materi Teks Fiksi. Pembahasan akan fokus kepada tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita fiksi, hubungan cerita fiksi dengan kehidupan nyata, pengalaman yang sama dengan tokoh tiara dalam cerpen “Barisan yang Menyenangkan”, dan kesamaan cerita Kura-Kura di Angkasa dengan pengalaman pribadi.

Tokoh Cerita Fiksi

Di dalam cerita fiksi, ada dua jenis tokoh yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi pembicaraan utama dalam cerita. Tokoh tambahan adalah tokoh yang mendukung tokoh utama.

Cerpen “Barisan yang Menyenangkan”

Tiara sedang duduk di halaman belakang rumahnya, menengadah menatap langit malam yang cerah. Siang tadi, gurunya baru menjelaskan tentang tata surya. Tentu, Tiara mengerti tentang delapan planet di tata surya. Ia juga mengerti tentang posisi Matahari sebagai pusat tata surya. Namun, satu hal yang masih menjadi pertanyaan Tiara adalah mengapa Bumi tidak pernah bertabrakan dengan planet-planet lain, padahal jarak mereka sangat dekat.

Tanpa Tiara sadari, ayahnya yang baru kembali dari musala mendapatinya sedang melamun. Perlahan, ia menghampiri Tiara dan bertanya, “Hei, anak Ayah kok melamun?”

Tiara terkejut dengan kehadiran ayahnya yang tak disadarinya. Ia terlalu lama memikirkan pertanyaannya sendiri. “Oh, Ayah,” ujarnya sembari tertawa. “Aku sedang memikirkan sesuatu yang baru aku pelajari tadi siang. Mengapa ya Yah, planet-planet bergerak lurus dan tidak menabrak satu sama lain? Mereka terlihat seperti memiliki jalur khusus.”

Ayah Tiara tersenyum, “Sebenarnya, planet-planet itu memang mempunyai jalur mereka sendiri. Jalur itu bernama orbit. Planet-planet ini bergerak mengikuti orbit yang mengelilingi Matahari sebagai pusat tata surya. Orbit planet-planet itu berbentuk elips. Oleh karenanya, planet-planet di dalam sistem tata surya tidak akan menabrak satu sama lain.”

Tiara yang sedari tadi mendengarkan dengan saksama penjelasan ayahnya, akhirnya pun mengangguk. “Benar-benar sebuah keajaiban Tuhan ya, planet-planet itu bergerak mengikuti orbitnya sendiri.”

“Tiara, Ayah, kita makan sama-sama, yuk! Ayah pasti juga sudah lapar. Ibu sudah siapkan,” tiba-tiba Ibu bergabung mengajak mereka makan.

Ayah Tiara mengusap rambut putrinya dengan lembut. “Ya, benar-benar sebuah bukti kebesaran Tuhan. Nah, sekarang yuk kita makan malam untuk merasakan kebesaran Tuhan bagi tubuh kita!”

Cerpen Kura-Kura di Angkasa

Pada jaman dahulu, tinggalah keluarga kura-kura. Mereka tinggal di angkasa. Keluarga kura-kura sangat terkenal karena kebaikan dan keramahannya.

Suatu ketika, di hari yang cerah keluarga ini dijaga oleh penjaga langit. Penjaga langit menghampiri keluarga kura-kura dan menyamar menjadi seorang pengemis berwujud kera. Penjaga langit ingin tahu siapakah diantaranya keluarga tersebut yang paling baik hatinya.

Sesampainya di rumah keluarga kura-kura, ia meminta makanan kepada keluarga tersebut. Akan tetapi, anak kura-kura menolak dengan halus kepada pengemis tersebut. Sang pengemis pun terkejut, akhirnya sang pengemis membuka penyamarannya. Keluarga kura-kura kaget dan malu. Akhirnya keluarga kura-kura meminta maaf kepada penjaga langit.

1. Apa saja tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita fiksi!

Pembahasan:
Tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita fiksi yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan.

2. Cerita fiksi merupakan cerita khayalan yang dibuat oleh penulis, tetapi terkadang memiliki kesamaan dalam kehidupan nyata. Mengapa demikian? Jelaskan!

Pembahasan:
Cerita fiksi merupakan cerita khayalan yang dibuat oleh penulis, tetapi terkadang memiliki kesamaan dalam kehidupan nyata karena penulis menciptakan persitiwa tersebut berdasarkan kehidupan nyata yang ada di kehidupan nyata. Selain itu, penulis juga kadang mengambil sifat-sifat yang ada dalam kehidupan nyata.

3. Apakah kalian pernah mengalami peristiwa yang dialami tokoh Tiara dalam cerpen Barisan yang Menyenangkan oleh Amanda Naila? Jelaskan!

Pembahasan:
Saya pernah mengalami peristiwa yang dialami oleh tokoh Tiara dalam cerpen “Barisan yang Menyenangkan”, saat itu saya diajak ke kebun dan melihat kelelawar sedang tidur di sebatang pohon. Ternyata kelelawar tersebut tidur dengan terbalik. Yang membuat saya heran, mengapa kelelawar tidak jatuh saat dia tidur terlelap?

4. Apa saja kesamaan peristiwa dalam cerita Kura-kura di Angkasa dengan pengalaman pribadimu? Jelaskan!

Pembahasan:
Kesamaan peristiwa dalam cerita Kura-kura di Angkasa dengan pengalaman pribadi saya adalah saat anak kura-kura menolak dengan halus kepada pengemis yang meminta makanan. Saya pernah menolak secara halus kepada pengemis yang meminta uang. Bukannya karena tidak kasihan, tapi karena saat itu saya tidak membawa makanan ataupun uang.

No More Posts Available.

No more pages to load.

Memuat pertanyaan dan jawaban seputar penerapan Kurikulum Merdeka

Memuat postingan terkait dengan tugas-tugas kuliah di Universitas Terbuka.