Orang yang keluar untuk Menuntut ilmu akan dilindungi oleh

عن أنس رضي الله عنه مرفوعاً: «من خَرج في طلب العلم فهو في سَبِيلِ الله حتى يرجع».
[حسن] - [رواه الترمذي]
المزيــد ...

...

Anas -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan secara marfū': "Siapa yang keluar dalam rangka mencari ilmu, maka dia berada di jalan Allah sampai ia kembali."
Hadis hasan - Diriwayatkan oleh Tirmiżi

Uraian

Makna hadis: Sesungguhnya orang yang keluar dari rumahnya atau negerinya demi menuntut ilmu agama, maka ia dianggap sebagai orang yang keluar untuk berjihad di jalan Allah -Ta'ālā- sampai ia kembali ke keluarganya, karena ia laksana mujahid dalam menghidupkan agama, menghinakan setan, dan mengorbankan dirinya.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Orang Vietnam Sinhala Uyghur Kurdi Hausa Portugis Malayalam Telugu Sawahili Tamil Burma Jerman

Tampilkan Terjemahan

...


Page 2

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : «من رآني في المنام فَسَيَرَانِي في اليَقظة -أو كأنما رآني في الْيَقَظَةِ- لا يَتَمَثَّلُ الشيطان بي».
[صحيح] - [متفق عليه. مسلم]
المزيــد ...

...

Dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu-, ia berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Siapa melihatku dalam tidurnya, niscaya ia akan melihatku dalam sadarnya - atau seakan-akan ia melihatku dalam sadarnya - karena setan tidak bisa menyerupaiku."
Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Muslim

Uraian

Para ulama berbeda pendapat mengenai penjelasan makna hadis ini menjadi beberapa pandangan, di antaranya: Pertama: Maksudnya adalah orang-orang yang hidup pada masa beliau. Artinya, orang yang melihat beliau dalam tidurnya dan tidak hijrah, niscaya Allah -Ta'ālā- memberikan taufik kepadanya untuk hijrah, dan melihat Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- di alam sadar dengan mata kepala sendiri. Kedua: Orang yang dilihat ketika itu benar-benar Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, artinya di alam ruh, dan bahwa mimpinya tersebut adalah benar, dengan syarat dia melihat beliau sesuai dengan ciri-ciri beliau yang sudah dikenal. Ketiga: Dia akan melihat realisasi mimpi tersebut dalam kondisi sadar di akhirat dengan penglihatan khusus sebagai bentuk kedekatan dengannya, mendapatkan syafaatnya dan sebagainya. Sabda beliau, "atau seakan-akan ia melihatku dalam sadarnya " ini merupakan riwayat Muslim. Ia meriwayatkannya dengan ragu, "Apakah Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Niscaya ia akan melihatku dalam sadarnya" atau beliau bersabda, "Seakan-akan ia melihatku dalam sadarnya." Artinya, orang yang melihat Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- ketika tidur dalam bentuk sebagaimana aslinya, seakan-akan orang itu melihatnya saat sadar. Ini seperti sabda Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dalam Aṣ-Ṣaḥīḥain, "Siapa melihatku dalam tidur, sesungguhnya ia telah melihatku (dengan sebenarnya)." Dalam satu riwayat masih dalam Aṣ-Ṣaḥīḥain, "Siapa melihatku dalam tidur, sesungguhnya ia telah melihat kebenaran." Sabda beliau, "Setan tidak bisa menyerupaiku," Dalam redaksi lain, "Siapa melihatku dalam tidur, maka ia telah melihatku, karena sesungguhnya setan tidak bisa menyerupai wujudku." Maksudnya, bahwa setan tidak mungkin bisa menyerupai Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dalam bentuk yang sebenarnya. Kalau tidak, maka setan akan datang dan berkata, "Sesungguhnya dia itu Rasulullah dalam wujud yang bukan wujud beliau, tentu ini bukan Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Jika seseorang melihat manusia dan timbul dalam dirinya bahwa manusia itu adalah Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, hendaknya ia meneliti sifat-sifat orang yang dilihatnya, apakah sesuai dengan sifat-sifat Nabi -'alaihiṣṣalātu was sallām- atau tidak? Jika sesuai, maka ia telah melihat Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, dan jika tidak sesuai maka itu bukan Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, tetapi itu khayalan dari setan yang ditimpakan kepada orang yang tidur bahwa wujud itu adalah Rasulullah, padalah itu bukan beliau. Ahmad dan At-Tirmiżi meriwayatkan dalam Asy-Syamā`il dari Yazid Al-Fārisi seraya berkata, Aku pernah melihat Rasulullah dalam tidur, lalu aku berkata kepada Ibnu Abbas, "Sesungguhnya aku melihat Rasulullah dalam tidur." Ibnu Abbas berkata, "Sesungguhnya Rasulullah pernah bersabda, 'Sesungguhnya setan tidak bisa menyerupaiku. Barangsiapa melihatku dalam tidur, maka sesungguhnya ia telah melihatku.' Apakah engkau bisa menggambarkan orang yang engkau lihat?" Aku jawab, "Ya." Setelah selesai menggambarkannya, Ibnu Abbas berkata, "Seandainya engkau melihatnya saat sadar, niscaya engkau tidak akan mampu menggambarkannya lebih dari itu." Maksudnya, seandainya engkau melihat Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dalam kondisi terjaga, niscaya engkau tidak akan mampu menggambarkan lebih dari apa yang engkau gambarkan. Ini berarti bahwa ia benar-benar telah melihat Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Orang Vietnam Sinhala Kurdi Hausa Portugis Sawahili

Tampilkan Terjemahan

...


Page 3

عن أبي سعيد الْخُدْرِي رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: «مَنْ رَضِيَ بالله رَبًّا، وبالإسلام دِيْنًا، وبمحمد رسولًا، وجَبَتْ له الجنة»، فَعَجِبَ لها أبو سعيد، فقال: أَعِدْهَا عَلَيَّ يا رسول الله، فَأَعَادَهَا عليه، ثم قال: «وأُخْرَى يَرْفَعُ الله بها العَبْد مائة دَرَجَة في الجنة، ما بين كل دَرَجَتَينِ كما بين السماء والأرض» قال: وما هي يا رسول الله؟ قال: «الجهاد في سَبِيل الله، الجهاد في سَبِيل الله».
[صحيح] - [رواه مسلم]
المزيــد ...

...

Dari Abu Sa'īd Al-Khudri -raḍiyallāhu 'anhu-, bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Siapa yang rida kepada Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Rasul, maka ditetapkan baginya surga." Abu Sa'id heran dengan hal ini lalu berkata, "Ulangilah untukku, wahai Rasulullah?" Beliau pun mengulanginya lalu bersabda, "Ada amalan yang lain, Allah mengangkat hamba dengannya seratus derajat di surga. Jarak antara dua derajat seperti jarak antara langit dan bumi." Abu Sa'īd bertanya, "Apakah itu wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, "Jihad di jalan Allah. Jihad di jalan Allah."
Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Muslim

Uraian

Makna hadis: Orang yang beriman kepada Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- sebagai Rasul, maka ditetapkan baginya surga. Dalam satu riwayat Ahmad disebutkan, "Wahai Abu Sa'īd, siapa saja mengucapkan tiga hal ini, niscaya dia masuk surga." Aku bertanya, "Apakah itu wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, "Siapa yang rida kepada Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Rasul." Saat Abu Sa'īd Al-Khudri -raḍiyallāhu 'anhu- mendengar perkataan tersebut dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, ia merasa heran dan meminta kepada Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- untuk mengulanginya sekali lagi. Beliau pun mengulanginya lalu bersabda kepadanya, "Dan ada amalan yang lain" yaitu berbagai amal kebajikan dan ketaatan. "Allah mengangkat hamba dengan perkataan itu seratus derajat di surga. Jarak antara dua derajat seperti antara langit dan bumi." Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- mengabarkan kepadanya bahwa selain itu ada amalan yang membuat Allah mengangkat pelakunya seratus derajat di surga. Awalnya beliau tidak memberitahukan hal itu, agar Abu Sa'īd -raḍiyallāhu 'anhu- menjadi penasaran lalu menanyakannya. Jika dia mengetahuinya setelah disembunyikan, tentu itu akan lebih mengena (membekas) pada dirinya. Ia bertanya, "Apakah amalan itu, wahai Rasulullah?" Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Jihad di jalan Allah. Jihad di jalan Allah." Seorang mujahid meskipun termasuk ahli surga, hanya saja kedudukannya lebih tinggi dari orang lain yang beriman kepada Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- sebagai Rasul, namun tidak berjuang di jalan Allah -Ta'ālā-. Ini adalah karunia Allah -Ta'ālā- dan kedermawanan-Nya kepada orang-orang yang berjihad di jalan-Nya. Saat mereka mendermakan jiwa-jiwa mereka di jalan Allah -Ta'ālā-, maka Allah memuliakan mereka dan menempatkannya dalam surga di tempat yang paling utama dan derajat yang tinggi. Balasan itu pasti sesuai dengan jenis amal.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Uyghur Kurdi Hausa

Tampilkan Terjemahan

...


Page 4

عن عمرو بن عَبَسَة رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: «من رمى بسهم في سبيل الله فهو له عِدْلُ مُحَرَّرَةٍ».
[صحيح] - [رواه أبو داود وأحمد والترمذي والنسائي في الكبرى]
المزيــد ...

...

Dari Amru bin Abasah -raḍiyallāhu 'anhu-, ia berkata, Aku mendengar Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Siapa yang memanah satu anak panah di jalan Allah, maka pahalanya sebanding dengan membebaskan hamba sahaya."
Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Tirmiżi

Uraian

Makna hadis: Orang yang memanah dengan satu anak panah di hadapan musuh-musuh Allah -Ta'ālā-, maka baginya pahala seperti orang yang memerdekakan seorang hamba sahaya di jalan Allah -Ta'ālā-, baik tepat mengenai musuh atau meleset. Hal ini berdasarkan riwayat An-Nasā`i, "Siapa yang memanah dengan satu anak panah di jalan Allah -Ta'ālā-, sampai kepada musuh atau tidak sampai." Adapun jika anak panah itu mengenai musuh, maka baginya satu derajat di surga sebagaimana disebutkan dalam riwayat Abu Daud, "Siapa mengenai (musuh) dengan satu anak panah di jalan Allah -'Azza wa Jalla-, maka baginya satu derajat." Dalam riwayat Ahmad, "Dalam surga."

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Indian Uyghur Kurdi Hausa

Tampilkan Terjemahan

...


Page 5

عن أبي قتادة رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: «من سَرَّهُ أَن يُنَجِّيَه الله من كَرْبِ يوم القيامة، فَلْيُنَفِّسْ عن مُعْسِر أو يَضَعْ عنه».
[صحيح] - [رواه مسلم]
المزيــد ...

...

Dari Abu Qatādah -raḍiyallāhu 'anhu-, ia berkata, Aku mendengar Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Siapa yang senang diselamatkan Allah dari kesulitan di hari kiamat, hendaklah ia memberi kelonggaran pada orang yang kesulitan (dalam membayar utang) atau membebaskan utangnya."
Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Muslim

Uraian

Makna hadis: "Siapa yang senang" yakni, dijadikan gembira dan puas, "diselamatkan Allah dari kesulitan di hari kiamat," yakni, Dia menyelamatkannya dari kesusahan dan ujian hari kiamat. "hendaklah ia memberi kelonggaran pada orang yang kesusahan (dalam membayar utang)" yakni, menangguhkan tuntutan pembayaran utang ketika sudah jatuh tempo, dan menundanya sampai orang itu punya kemampuan untuk membayarnya. "atau membebaskan utangnya." Yakni, memaafkan utangnya seluruhnya atau sebagiannya. Allah -Ta'ālā- berfirman, "Dan jika (orang berutang itu) dalam kesulitan, maka berilah tenggang waktu sampai dia memperoleh kelapangan. Dan jika kamu menyedekahkan, itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui."

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Sinhala Uyghur Kurdi Hausa Portugis Sawahili

Tampilkan Terjemahan

...


Page 6

عن أبي هريرة رضي الله عنه مرفوعاً: «من صَام رمضان إيِمَانًا واحْتِسَابًا، غُفِر له ما تَقدَّم من ذَنْبِه».
[صحيح] - [متفق عليه]
المزيــد ...

...

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan secara marfū': "Siapa yang berpuasa Ramadan dengan iman dan mengharap keridaan Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu."
Hadis sahih - Muttafaq 'alaih

Uraian

Makna hadis: Sesungguhnya orang yang berpuasa wajib pada bulan Ramadan karena dorongan iman kepada Allah, membenarkan janji-Nya, serta mengharapkan pahala Allah dan keridaan-Nya, bukan karena ria dan sumah, maka diampuni dosanya yang telah berlalu.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Orang Vietnam Sinhala Uyghur Kurdi Hausa Portugis Malayalam Telugu Sawahili Tamil Burma Jerman

Tampilkan Terjemahan

...


Page 7

عن أبي أمامة رضي الله عنه مرفوعاً: «مَنْ صام يومًا في سَبِيل الله جَعل الله بينه وبَيْن النِّار خَنْدَقًا كما بين السماء والأرض».
[صحيح] - [رواه الترمذي]
المزيــد ...

...

Dari Abu Umāmah -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū', "Siapa melakukan puasa satu hari di jalan Allah, pasti Allah menjadikan diantara dirinya dan api neraka satu parit yang luasnya seperti antara langit dan bumi."
Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Tirmiżi

Uraian

Siapa yang berpuasa satu hari di jalan Allah dengan cita mendapatkan pahala dari Allah -Ta'ālā-, "niscaya Allah menjadikan satu parit antara dirinya dengan neraka," yakni, tabir yang kokoh dan penghalang yang jauh dengan jarak yang membentang, ukurannya, "sejauh antara langit dengan bumi." Yakni, jarak lima ratus tahun. Sebagaimana dalam hadis Al-Abbās bin Abdil Muṭṭalib -raḍiyallāhu 'anhu-, ia berkata, "Kami sedang berada di sisi Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, beliau bersabda, "Tahukah kalian jarak antara langit dengan bumi?" Kami jawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Beliau bersabda, "Jarak antara keduanya sejauh perjalanan lima ratus tahun."

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Uyghur Hausa

Tampilkan Terjemahan

...


Page 8

عن أبي موسى الأشعري - رضي الله عنه- قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : «من صلى البَرْدَيْنِ دخل الجنة».
[صحيح] - [متفق عليه]
المزيــد ...

...

Dari Abu Musa Al-Asy'ari -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Siapa melaksanakan dua salat yang dingin (Subuh dan Asar) niscaya masuk surga."
Hadis sahih - Muttafaq 'alaih

Uraian

Makna hadis: Menjaga kedua salat ini merupakan sebab masuk surga. Maksudnya kedua salat ini ialah salat Subuh dan Asar. Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh sabda Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dalam hadis Jarir, "salat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya" Di dalam riwayat Muslim ditambahkan, "Yaitu Asar dan Fajar," lantas Jarir membaca, "Dan ia memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya." Keduanya dinamakan 'Dua salat yang dingin' karena keduanya ditunaikan di permulaan dan akhir siang, yaitu dua tepi siang saat udara sejuk dan terik panas hilang. Banyak sekali hadis yang menunjukkan keutamaan dua salat ini, diantaranya hadis yang diriwayatkan oleh 'Imārah bin Ru`aibah dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, "Tidak akan masuk neraka orang yang melaksanakan salat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya" HR. Muslim (634). Segi pengkhususan disebutkannya salat ini karena waktu Subuh merupakan saat nikmat tidur dan saat Asar ketika sibuk menuntaskan pekerjaan-pekerjaan siang hari dan perdagangannya. Dengan melaksanakan kedua salat ini maka menunjukkan bersihnya jiwa orang tersebut dari kemalasan dan adanya kecintaan kepada ibadah, dengan demikian ia akan melaksanakan semua salat yang lainnya. Sebab, jika ia sudah memelihara kedua salat ini, niscaya ia akan sangat menjaga salat yang lainnya. Membatasi penyebutan dua salat ini tidak menunjukkan bahwa dengan melaksanakan kedua salat ini tanpa melaksanakan salat yang lainnya sudah cukup untuk mendapatkan pahala, karena hal ini bertentangan dengan nas. Sabda Nabi -'alaihiṣṣalatā was salām-, "Siapa melaksanakan dua salat dingin", maksudnya melaksanakan kedua salat ini sesuai yang diperintahkan, yaitu menunaikannya pada waktunya. Jika termasuk orang yang wajib berjemaah, seperti para lelaki, maka hendaknya ia menunaikan kedua salat ini secara berjama'ah. Sebab, salat berjemaah itu wajib dan tidak dihalalkan bagi seseorang untuk meninggalkan salat berjemaah di masjid padahal ia mampu.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Orang Vietnam Sinhala Uyghur Kurdi Hausa Portugis Sawahili

Tampilkan Terjemahan

...


Page 9

عن عقبة بن عامر رضي الله عنه مرفوعاً: «مَنْ عُلِّمَ الرَّمْيَ، ثم تَرَكَه، فليس مِنَّا، أو فقد عَصَى».
[صحيح] - [رواه مسلم]
المزيــد ...

...

Dari 'Uqbah bin 'Āmir -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū', "Siapa yang telah diajari memanah lalu meninggalkannya, maka ia bukan golongan kami, atau dia telah bermaksiat."
Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Muslim

Uraian

Makna hadis: Orang yang sudah belajar memanah dengan anak panah dan hal yang serupa adalah memanah dengan alat-alat jihad yang modern, lalu meninggalkannya dan mengabaikannya, "maka ia bukan golongan kami," yakni, tidak termasuk orang yang mengikuti petunjuk dan sunnah kami. "atau dia telah bermaksiat." Ini adalah keraguan dari perawi, apakah Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, " maka ia bukan golongan kami, atau dia telah bermaksiat."

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Orang Vietnam Uyghur Hausa

Tampilkan Terjemahan

...


Page 10

عن معاذ رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: «مَنْ قاتل في سَبِيل الله من رَجُل مُسْلم فُوَاقَ نَاقَة، وجَبَتْ له الجنة، ومن جُرح جُرْحًا في سَبِيل الله أو نُكِبَ نَكْبَةً فإنها تَجِيء يوم القيامة كَأَغزَرِ ما كانت: لونُها الزَّعْفَرَانُ، وريُحها كالمِسك».
[صحيح] - [رواه أبو داود وأحمد والترمذي والنسائي وابن ماجه والدارمي]
المزيــد ...

...

Dari Mu’āż -raḍiyallāhu 'anhu-, dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, ia bersabda, “Lelaki Muslim mana saja yang berperang di jalan Allah meskipun sejenak, maka wajib baginya mendapatkan surga, dan siapa yang terluka di jalan Allah atau dia mendapatkan suatu musibah, maka luka tersebut akan datang kepadanya pada hari kiamat dengan mengeluarkan darah yang banyak: warnanya seperti warna za’farān dan wanginya seperti wangi minyak kasturi."
Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Ibnu Mājah

Uraian

Tidaklah seorang Muslim berperang di jalan Allah meskipun waktunya sebentar seperti waktu atau tempo di antara dua perahan susu -yaitu; jeda waktu antara unta diperah susunya kemudian dibiarkan untuk menyusui anaknya, kemudian pemerah kembali memerahnya untuk yang kedua kalinya-, melainkan telah wajib baginya surga. Dan barangsiapa yang mendapat musibah di jalan Allah -Ta’ālā- seperti jika dia jatuh dari kudanya lalu ia terluka, terkena sabetan pedang atau selain itu meskipun sedikit, maka ia akan datang pada hari kiamat sedangkan lukanya mengalirkan darah dengan deras, namun warnanya seperti warna za’farān dan tercium darinya aroma yang sangat wangi yaitu wangi minyak kasturi.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Uyghur Kurdi Hausa

Tampilkan Terjemahan

...


Page 11

عن جابر رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: «من قال: سُبحان الله وبِحَمْدِه، غُرِسَتْ له نَخْلة في الجنة».
[صحيح] - [رواه الترمذي بزيادة: (العظيم)، وهذا لفظ الطبراني]
المزيــد ...

...

Dari Jabir -raḍiyallāhu 'anhu-, dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, beliau bersabda, "Siapa yang mengucapkan 'Subḥānallāh Wabiḥamdihi' (Mahasuci Allah dan segala puji milik-Nya), niscaya ditanam satu pohon kurma baginya di surga."
Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Tirmiżi

Uraian

Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda bahwa siapa yang bertasbih kepada Allah lalu mengucapkan, "Subḥānallāh Wabiḥamdihi (Maha Suci Allah dan segala puji milik-Nya), niscaya ditanam satu pohon kurma baginya di surga untuk setiap tasbih yang diucapkannya.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Kurdi Hausa

Tampilkan Terjemahan

...


Page 12

عن أبي هريرة رضي الله عنه مرفوعاً: «من قام ليلة القَدْر إيمَانا واحْتِسَابًا غُفِر له ما تَقدم من ذَنْبِه».
[صحيح] - [متفق عليه]
المزيــد ...

...

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan secara marfū': "Siapa yang mengerjakan salat malam pada Lailatulkadar dengan iman dan mengharap keridaan Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu."
Hadis sahih - Muttafaq 'alaih

Uraian

Hadis ini mengemukakan tentang keutamaan salat malam di saat Lailatulkadar dan anjuran untuk melaksanakannya. Siapa yang mendapatkan taufik untuk melaksanakan salat pada Lailatulkadar atas dorongan keimanan pada wujud dan keutamaan yang dibawanya, serta mengharapkan pahala Allah -Ta'ālā-, tanpa berniat ria, sumah (ingin tenar), dan niat-niat lainnya yang merusak keikhlasan dan pahala, maka diampuni semua dosa-dosa kecilnya. Adapun dosa-dosa besar, maka ia harus dihapus dengan tobat yang sebenarnya jika berkaitan dengan hak Allah -Ta'ālā-, sedangkan jika berkaitan dengan hak manusia, maka dia wajib bertobat kepada Allah -Ta'ālā- dan melepaskan diri dari keterkaitan dengan pemilik hak tersebut.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Sinhala Kurdi Hausa Portugis Malayalam Telugu Sawahili Tamil Burma Jerman

Tampilkan Terjemahan

...


Page 13

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : «من يُرِدِ الله به خيرا يُصِبْ مِنه».
[صحيح] - [رواه البخاري]
المزيــد ...

...

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Siapa yang yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, Dia akan memberinya musibah."
Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Bukhari

Uraian

Jika Allah menghendaki kebaikan untuk hamba-Nya, maka Dia akan menguji mereka terkait diri, harta, dan anak-anak mereka; agar itu semua menjadi sebab penghapus dosa-dosa dan pengangkat derajat mereka. Jika orang yang berakal mencermati dampak positif musibah yang terjadi maka dia akan mendapati itu merupakan kebaikan di dunia dan akhirat. Dampak positifnya di dunia ialah karena menyebabkan seseorang kembali kepada Allah -Ta'ālā- dengan berdoa, ketundukan, serta memperlihatkan kebutuhan kepada-Nya. Adapun di akhirat, tidak lain karena hal itu akan menghapuskan dosa dan mengangkat derajatnya. Allah -Ta'ālā- berfirman, “Dan sungguh Kami akan menguji kalian dengan sedikit rasa takut, rasa lapar, serta kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan, dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang bersabar.” Namun hadis yang bersifat mutlak ini dibatasi maknanya oleh hadis-hadis lain yang menunjukkan bahwa yang dimaksud adalah orang yang dikehendaki oleh Allah akan mendapatkan kebaikan, hendaklah ia bersabar dan mengharap pahala ketika Allah memberinya musibah dan ujian. Adapun jika ia tidak bersabar, maka mungkin saja seseorang ditimpa banyak ujian, namun sama sekali tidak ada kebaikan padanya, dan Allah tidak mengingingkan kebaikan untuknya. Orang-orang kafir juga mendapatkan banyak musibah, namun mereka tetap dalam kekufuran hingga mati. Mereka itu -tidak diragukan lagi- bahwa Allah tidak menginginkan kebaikan untuk mereka.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Orang Vietnam Sinhala Uyghur Kurdi Hausa Portugis Malayalam Telugu Sawahili Tamil Burma Jerman

Tampilkan Terjemahan

...


Page 14

عن عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما قال: مرَّ علينا رسول الله صلى الله عليه وسلم ونحن نُعالج خُصًّا لنا، فقال: «ما هذا؟» فقلنا: قد وَهَى، فنحن نُصلحه، فقال: «ما أرى الأمر إلا أَعْجَل من ذلك».
[صحيح] - [راوه أبو داود والترمذي وابن ماجه]
المزيــد ...

...

Dari Abdullah bin Amr bin Al-'Āṣ -raḍiyallāhu 'anhumā-, ia berkata, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- pernah lewat saat kami sedang merenovasi gubug kami. Lalu beliau bertanya, "Apa ini?" Kami menjawab, "Ia sudah rusak, maka kami memperbaikinya." Beliau berkata, "Aku tidak melihat urusan ini (maut) melainkan lebih cepat dari itu (renovasi).”
Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Ibnu Mājah

Uraian

Makna hadis: Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- pernah lewat di dekat 'Amr bin Al-'Āṣ saat ia sedang merenovasi bagian rumahnya yang rusak atau saat ia sedang bekerja untuk mengokohkannya. Dalam riwayat Abu Daud, “Sementara aku sedang menambal dindingku dengan tanah liat.” Lalu beliau bersabda, “Aku tidak melihat urusan ini (maut) melainkan lebih cepat dari itu (renovasi). Maksudnya adalah bahwa ajal itu lebih dekat dari waktu yang engkau gunakan untuk merenovasi rumahmu karena takut roboh sebelum engkau mati, bahkan bisa jadi engkau mati sebelum ia roboh. Maka memperbaiki amalmu lebih utama daripada memperbaiki rumahmu. Tampaknya usaha (‘Amr bin Al-'Āṣ) memperbaikinya belumlah mendesak, bahkan mungkin didorong oleh keinginan untuk memperkokohnya, atau timbul dari keinginan untuk mempercantiknya. Kemudian Rasulullah menjelaskan kepadanya bahwa menyibukkan diri dengan urusan akhirat jauh lebih utama daripada menyibukkan diri dengan sesuatu yang tidak bermanfaat di akhirat.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Orang Vietnam Sinhala Uyghur Kurdi Hausa

Tampilkan Terjemahan

...


Page 15

عن البراء بن عازب رضي الله عنه مرفوعاً: «المسلمُ إذا سُئِلَ في القَبْرِ يَشْهَدُ أَنْ لا إلهَ إلا اللهُ، وأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، فذلك قولُهُ تعالى: (يُثَبِّتُ اللهُ الذِينَ آمَنُوا بالقَوْلِ الثَّابِتِ في الحَيَاةِ الدُّنْيَا وفي الآخِرَةِ) [إبراهيم: 27]».
[صحيح] - [متفق عليه]
المزيــد ...

...

Dari Al-Barrā` bin 'Āzib -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfū', "Seorang muslim apabila ditanya di kubur, tentu dia bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang haq selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah. Itulah (makna) firman Allah -Ta'ālā-, "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan di dunia dan di akhirat." (QS. Ibrāhīm: 27)
Hadis sahih - Muttafaq 'alaih

Uraian

Seorang mukmin akan ditanya di dalam kuburnya. Ia ditanya oleh dua malaikat yang diberi tugas untuk itu. Keduanya adalah Munkar dan Nakir. Lantas orang mukmin itu bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang haq selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah. Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Inilah perkataan yang teguh dimana Allah -Ta'ālā- berfirman, "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan di dunia dan di akhirat." (QS. Ibrāhīm: 27)

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Sinhala Kurdi Hausa Portugis Sawahili

Tampilkan Terjemahan

...


Page 16

عن عائشة رضي الله عنها كان رسولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَأْكُلُ طَعَامًا في سِتَّةٍ مِنْ أَصْحَابِهِ، فَجَاءَ أَعْرَابِيٌّ، فَأَكَلَهُ بِلُقْمَتَيْنِ، فقال رسولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : «أَمَا إِنَّهُ لَوْ سَمَّى لَكَفَاكُمْ».
[صحيح] - [رواه الترمذي وابن ماجه وأحمد]
المزيــد ...

...

Dari Aisyah -raḍiyallāhu 'anhā- bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- menyantap satu makanan bersama enam orang sahabatnya. Lantas datanglah seorang Arab Baduwi lalu makan dua suap. Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Andai saja ia menyebut nama Allah, niscaya makanan tersebut cukup untuk kalian semua."
Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Ibnu Mājah

Uraian

Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- makan bersama enam orang sahabatnya. Tiba-tiba datang orang Arab baduwi dan bergabung dengan mereka ikut menyantap makanan yang tersisa sebanyak dua suap. Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Andai saja ia menyebut nama Allah, niscaya makanan tersebut cukup untuk kalian semua." Tetapi dia tidak menyebut nama Allah dan langsung menyantap makanan yang tersisa seluruhnya sebanyak dua suap dan tidak cukup untuknya. Ini merupakan dalil bahwa apabila seseorang tidak menyebut nama Allah (saat makan), maka dicabutlah keberkahan dari makanannya.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Orang Vietnam Uyghur Kurdi Hausa

Tampilkan Terjemahan

...


Page 17

عن عمر بن الخطاب وابنه عبد الله وأبي هريرة رضي الله عنهم مرفوعاً: «أُمِرْتُ أن أقاتل الناس حتى يشهدوا أن لا إله إلا الله وأن محمدًا رسول الله، ويُقيموا الصلاة، ويُؤتوا الزكاة، فإذا فعلوا ذلك عصموا مني دماءَهم وأموالَهم إلا بحق الإسلام وحسابُهم على الله تعالى ».
[صحيح] - [متفق عليها. حديث عبد الله بن عمر بن الخطاب -رضي الله عنه-: رواه البخاري (1/ 14 رقم25)، ومسلم (1/ 53 رقم22). حديث عمر بن الخطاب -رضي الله عنه-: رواه البخاري (2/ 105 رقم1399) (9/ 15 رقم6924) (9/ 93 رقم7284)، ومسلم (1/ 51 رقم20). حديث أبي هريرة -رضي الله عنه-: رواه البخاري (4/ 48 رقم2946)، ومسلم (1/ 52 رقم21)]
المزيــد ...

...

Dari Umar bin Al-Khaṭṭāb dan putranya Abdullah dan Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhum- secara marfū', "Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan salat, dan menunaikan zakat. Apabila mereka melakukan hal itu, maka mereka terjaga dariku darahnya dan hartanya kecuali dengan hak Islam dan perhitungan mereka kembali pada Allah -Ta'ālā-."
Hadis sahih - Muttafaq 'alaih dengan seluruh riwayat-riwayatnya

Uraian

Sesungguhnya Allah -Ta'ālā- memerintahkan kita agar memerangi orang-orang musyrikin sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada yang disembah dengan benar kecuali Allah Yang Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, bersaksi bahwa Muhammad pembawa risalah, dan beramal sesuai dengan konsekuensi persaksian itu seperti menjaga salat lima waktu, zakat ketika sudah wajib. Apabila mereka telah melaksanakan berbagai rukun ini disertai dengan apa yang telah diwajibkan kepada mereka, maka mereka telah terjaga dan darahnya tak boleh ditumpahkan, serta harta-harta mereka dijaga dengan masuknya Islam, kecuali dengan hak Islam, yaitu pelanggaran dari seseorang di mana syariat Islam menetapkan untuk menghukumnya, berupa kisas atau hukuman (had) atau lainnya. Siapa yang melaksanakan apa yang diperintahkan Allah, maka dia orang mukmin. Siapa yang melaksanakan apa yang diperintahkan Allah karena melindungi diri dan khawatir terhadap harta dan darahnya, maka dia orang munafik. Allah mengetahui apa yang dia sembunyikan sehingga Dia akan menghisabnya.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Sinhala Kurdi Hausa Portugis Sawahili

Tampilkan Terjemahan

...


Page 18

عن وَحْشِيِّ بنِ حَرْبٍ رضي الله عنه : أَنَّ أصحابَ رسولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم قالوا: يا رسولَ اللهِ، إِنَّا نَأْكُلُ ولا نَشْبَعُ؟ قال: «فَلَعَلَّكُمْ تَفْتَرِقُونَ» قالوا: نعم، قال:«فَاجْتَمِعُوا على طَعَامِكُمْ،واذْكُرُوا اسمَ اللهِ، يُبَارَكْ لَكُمْ فِيهِ».
[حسن] - [رواه أبو داود وابن ماجه وأحمد]
المزيــد ...

...

Dari Waḥsyi bin Ḥarb -raḍiyallāhu 'anhu- bahwa para sahabat Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- berkata, "Wahai Rasulullah, kami makan namun tidak merasa kenyang." Beliau bersabda, "Mungkin kalian berpisah-pisah." Mereka menjawab, "Ya." Beliau bersabda, "Berkumpullah pada makanan kalian dan sebutlah nama Allah, pasti Allah memberkahi kalian pada makanan tersebut."
Hadis hasan - Diriwayatkan oleh Ibnu Mājah

Uraian

Para sahabat mengabarkan kepada Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bahwa mereka makan namun tidak merasa kenyang. Lantas Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- memberitahu mereka bahwa hal itu pasti karena beberapa faktor, diantaranya makan secara terpisah-pisah. Sesungguhnya hal ini menjadi sebab dicabutnya keberkahan, karena dengan terpisah-pisah mengharuskan setiap orang memiliki wadah khusus sehingga makanan pun terbagi-bagi dan keberkahan tercabut. Bisa juga karena tidak membaca basamalah saat makan. Ketika seseorang tidak mengucapkan basmalah saat makan, maka setan ikut makan bersamanya dan tercabutlah keberkahan dari makanannya.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Orang Vietnam Uyghur Kurdi Hausa

Tampilkan Terjemahan

...


Page 19

عن عبد الله ابن عباس رضي الله عنهما مرفوعاً: «إن الله تَجَاوزَ لِي عن أمتي الخطأَ والنِّسْيانَ وما اسْتُكْرِهُوا عليه».
[صحيح لطرقه] - [رواه ابن ماجه]
المزيــد ...

...

Dari Abdullah bin Abbas -raḍiyallāhu 'anhuma- secara marfū', "Sesungguhnya Allah mengampuni beberapa kesalahan umatku dikarenakan keliru, lupa, dan karena dipaksa."
Sahih dengan jalan-jalan periwayatan dan syahid-syahidnya - Diriwayatkan oleh Ibnu Mājah

Uraian

Di antara rahmat Allah -Ta'ālā- kepada umat ini ialah mengampuni dosa karena kekeliruan. Yaitu kemaksiatan yang dilakukan dengan tidak sengaja, lupa melaksanakan berbagai kewajiban atau mengerjakan hal-hal yang diharamkan. Hanya saja jika selanjutnya ia ingat akan kewajiban tersebut, maka ia harus mengerjakannya. Demikian juga berbagai kejahatan dan kemaksiatan yang dilakukan karena dipaksa. Allah -Ta'ālā- berfirman, "Dan Dia tidak menjadikan kesukaran bagimu dalam beragama."

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Sinhala Uyghur Kurdi Hausa Portugis Sawahili

Tampilkan Terjemahan

...


Page 20

عن أنس بن مالك رضي الله عنه مرفوعاً: إن الله عز وجل تابع الوحي على رسول الله صلى الله عليه وسلم قبل وفاته حتَّى تُوُفِّيَ أكثر ما كان الوحي.
[صحيح] - [متفق عليه]
المزيــد ...

...

Dari Anas bin Malik -raḍiyallāhu 'anhu- secara marfu, "Sesungguhnya Allah -'Azza wa Jalla- menurunkan wahyu secara berturut-turut kepada Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- sebelum wafatnya hingga beliau tutup usia dengan wahyu yang sangat banyak."
Hadis sahih - Muttafaq 'alaih

Uraian

Allah -'Azza wa Jalla- banyak menurunkan wahyu kepada Rasulullah-ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- sebelum wafatnya hingga syariat sempurna sampai Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- wafat pada saat banyak-banyaknya wahyu turun.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Uyghur Hausa

Tampilkan Terjemahan

...

Klasifikasi
Tampilan lengkap...
  • Hadis: Suatu hari ketika kami bermajelis bersama Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, tiba-tiba muncul seorang laki-laki yang memakai pakaian yang sangat putih dan rambutnya hitam pekat, tidak tampak tanda-tanda bekas perjalanan padanya dan tidak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya
  • Hadis: "Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku menjadikannya haram atas kamu sekalian, maka janganlah kamu sekalian saling menzalimi. Wahai hamba-hamba-Ku, kamu sekalian itu sesat, kecuali yang Ku-beri petunjuk, maka mintalah petunjuk kepada-ku, niscaya Aku akan memberikannya kepada kalian."
  • Hadis: Sesungguhnya Allah membiarkan orang yang zalim. Namun, apabila Allah telah menghukumnya, Dia tidak akan melepaskannya.
  • Hadis: Wahyu benar-benar turun kepada Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- di pagi hari yang dingin, kemudian dahi beliau bercucuran keringat.
  • Hadis: Terkadang datang kepadaku seperti suara gemerincing lonceng dan cara ini yang paling berat bagiku, lalu terhenti dan aku sudah memahami apa yang disampaikan. Dan terkadang datang Malaikat menyerupai seorang laki-laki lalu berbicara kepadaku maka aku pun mengerti apa yang diucapkannya.
  • Hadis: Dahulu Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- jika diturunkan kepadanya wahyu maka beliau gemetar dan rona wajahnya berubah.
  • Hadis: Dahulu Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- menanggung kepayahan dalam menerima Al-Qur`ān dan beliau menggerakkan kedua bibirnya (membacanya secara cepat).


Page 21

عن جَبَلَةَ بنِ سُحَيْمٍ، قال: أَصَابَنَا عَامُ سَنَةٍ مع ابنِ الزبيرِ؛ فَرُزِقْنَا تمرًا، وكان عبدُ اللهِ بنُ عمرَ رضي الله عنهما يَمُرُّ بنا ونحن نَأْكُلُ، فيقول: لا تُقَارِنُوا، فإنَّ النبيَّ صلى الله عليه وسلم نهى عن القِرَانِ، ثم يقولُ: إلا أَنْ يَسْتَأْذِنَ الرجلُ أَخَاهُ.
[صحيح] - [متفق عليه]
المزيــد ...

...

Dari Jabalah bin Suḥaim, ia berkata, "Kami ditimpa tahun paceklik bersama Ibnu Az-Zubair, kemudian kami diberi rezeki kurma. Saat itu Abdullah bin Umar -raḍiyallāhu 'anhumā- melewati kami yang sedang makan, lalu ia berkata, "Janganlah kalian mengumpulkannya (makan dua biji sekaligus), karena Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- melarang mengumpulkan makanan (di mulut)!" Selanjutnya ia berkata, "Kecuali orang tersebut meminta izin kepada saudaranya."
Hadis sahih - Muttafaq 'alaih

Uraian

Dari Jabalah bin Suḥaim, ia berkata, "Kami ditimpa tahun paceklik bersama Ibnu Az-Zubair -raḍiyallāhu 'anhumā-, lalu dia memberi kami kurma. Saat itu Ibnu Umar -raḍiyallāhu 'anhumā- melewati kami yang sedang makan. Ia mengabarkan kepada kami bahwa Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- melarang seseorang mengumpulkan antara dua biji kurma atau makanan lain yang biasa dimakan satu demi satu apabila makan bersama jemaah, kecuali seizin para sahabatnya. Sesuatu yang sudah biasa dimakan satu demi satu seperti kurma, jika engkau bersama satu jemaah, maka engkau tidak boleh sekaligus memakan dua butir kurma dalam satu suapan, karena hal ini merugikan saudara-saudaramu yang ada bersamamu. Engkau tidak boleh makan lebih banyak dari mereka, kecuali apabila minta izin dan engkau katakan, "Apakah kalian mengizinkanku untuk makan dua biji kurma sekaligus?" Jika mereka mengizinkanmu, maka tidak masalah." Catatan: Dalam Sahih Al-Bukhari disebutkan, "Farazaqana" dengan empat fatḥah, dan yang melakukannya adalah Ibnu Az-Zubair. Artinya dia memberi kami. Dalam riwayat Al-Baihaqi disebutkan, "Faruziqnā" dengan bentuk pasif dan ditafsirkan bahwa yang memberi rezeki adalah Allah -Ta'ālā-.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Uyghur Kurdi Hausa

Tampilkan Terjemahan

...


Page 22

عن النعمان بن بشير رضي الله عنهما قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: «إن أَهْوَنَ أهل النار عذابا يوم القيامة لرجل يوضع في أَخْمَصِ قدميه جمرتان يغلي منهما دماغه ما يرى أن أحدا أشد منه عذابا وإنه لَأَهْوَنُهُم عذابا».
[صحيح] - [متفق عليه]
المزيــد ...

...

Dari An-Nu'mān bin Basyir -raḍiyallāhu 'anhumā-, ia berkata, Saya mendengar Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Sesungguhnya siksa ahli neraka yang paling ringan pada hari kiamat ialah orang yang di bawah kedua tumitnya diletakkan dua bara api yang dapat mendidihkan otaknya. Sedangkan ia beranggapan bahwa tidak ada seorang pun yang lebih berat siksaannya daripada dirinya, padahal itu adalah siksaan yang paling ringan bagi ahli neraka."
Hadis sahih - Muttafaq 'alaih

Uraian

Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- menjelaskan bahwa penghuni neraka yang paling ringan azabnya pada hari kiamat adalah orang yang di bawah kedua tumitnya diletakkan dua bara api yang dapat mendidihkan otaknya. Sedangkan ia merasa bahwa tidak ada seorang pun yang lebih berat siksaannya daripada dirinya, padahal itu siksa yang paling ringan. Andai dia melihat siksa orang lain, pasti hal itu akan ringan baginya dan merasa terhibur. Hanya saja ia melihat bahwa dialah orang yang paling berat siksaannya. Saat itulah dia merasa gelisah dan bertambah musibahnya.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Sinhala Kurdi Portugis Sawahili

Tampilkan Terjemahan

...


Page 23

عن أنس بن مالك رضي الله عنه أَنَّ رسولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم أُتِيَ بِلَبَنٍ قد شِيبَ بماءٍ، وعن يمينهِ أَعْرَابِيٌّ، وعن يَسَارِه أبو بكرٍ رضي الله عنه فَشَرِبَ، ثم أَعْطَى الأَعْرَابِيَّ، وقال: «الأَيْمَنَ فَالأَيْمَنَ».
[صحيح] - [متفق عليه]
المزيــد ...

...

Dari Anas bin Mālik -raḍiyallāhu 'anhu-, bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- diberi segelas susu yang telah dicampur dengan air. Di sebelah kanan beliau ada seorang Arab Baduwi, dan di sebelah kirinya ada Abu Bakar -raḍiyallāhu 'anhu-, maka beliau minumnya kemudian memberikan susu itu kepada orang Arab Baduwi. Beliau bersabda, "Dahulukan yang kanan seterusnya ke kanan!"
Hadis sahih - Muttafaq 'alaih

Uraian

Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- diberi susu yang sudah dicampur air. Di sebelah kanan beliau ada seorang lelaki Arab Baduwi dan di sebelah kiri beliau ada Abu Bakar. Lantas Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- meminumnya kemudian menyerahkannya kepada orang Arab Baduwi itu. Orang itu mengambil wadah dan meminumnya, padahal Abu Bakar lebih utama dari orang tersebut. Hanya saja Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- lebih mengutamakannya, karena ia berada di sebelah kanannya. Beliau bersabda, "Dahulukan yang kanan seterusnya ke kanan!" Yakni, dahulukan dan berikanlah kepada orang yang berada di sebelah kanan dan begitu seterusnya ke kanan.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Uyghur Kurdi

Tampilkan Terjemahan

...


Page 24

عن جابرٍ رضي الله عنه : أَنَّ رسولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم دَخَلَ يومَ فَتْحِ مَكَّةَ وعليه عِمَامَةٌ سَوْدَاءُ. عن أبي سعيدٍ عمرو بنِ حُرَيْثٍ رضي الله عنه قال: كَأَنِّي أَنْظُرُ إلى رسولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم وعليه عِمَامَةٌ سَوْدَاءُ، قَدْ أَرْخَى طَرَفَيْهَا بَيْنَ كَتِفَيْهِ. في رواية: أَنَّ رسولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم خَطَبَ النَّاسَ، وعليه عِمَامَةٌ سَوْدَاءُ.
[صحيح] - [رواه مسلم بروايتيه]
المزيــد ...

...

Dari Jābir -raḍiyallāhu 'anhu-, "Sesungguhnya Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- masuk (ke Mekkah) pada hari penaklukan kota Makkah dengan mengenakan sorban hitam." Dari Abu Sa'īd Amru bin Ḥuraiṡ -raḍiyallāhu 'anhu-, ia berkata, "Seolah-olah aku masih melihat Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- mengenakan sorban hitam. Beliau menjulurkan kedua ujungnya di antara kedua pundaknya." Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- berkhotbah di hadapan orang-orang dengan mengenakan sorban hitam.
Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Muslim dengan dua riwayatnya

Uraian

Dalam hadis Jābir -raḍiyallāhu 'anhu-, bahwa Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- masuk (ke Mekkah) pada tahun pembebasan kota Mekkah dengan mengenakan sorban hitam." Di dalam hadis ini terdapat isyarat bolehnya mengenakan pakaian hitam. Dalam riwayat lain disebutkan bahwa "beliau berkhotbah kepada orang-orang dengan mengenakan sorban hitam," meskipun sorban putih lebih afdal, sebagaimana disebutkan dalam hadis sahih, "Sebaik-baik pakaian kalian yang putih." Adapun memakai sorban hitam dalam hadis adalah untuk menunjukkan hukumnya boleh. Sedangkan ucapan Amru bin Ḥuraiṡ dalam hadis lain, "Seolah-olah aku masih melihat Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- mengenakan sorban hitam. Beliau menjulurkan kedua ujungnya diantara kedua pundaknya." Ini menunjukkan dibolehkannya sorban berwarna hitam dan dijulurkan di antara dua pundak.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Kurdi Hausa

Tampilkan Terjemahan

...


Page 25

وعن سالم بن عبد الله بن عمر بن الخطاب رضي الله عنهم عن أبيه: أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: « نِعْمَ الرَّجُلُ عبد الله، لو كان يُصلِّي من الليل» قال سالم: فكان عبد الله بعد ذلك لا يَنامُ من الليل إلا قليلًا.
[صحيح] - [متفق عليه]
المزيــد ...

...

Dari Sālim bin Abdillah bin Umar bin Al-Khaṭṭāb -raḍiyallāhu 'anhumā- dari bapaknya bahwa Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Sebaik-baik orang adalah Abdullah, seandainya dia shalat di sebagian malam." Sālim berkata, "Sejak saat itu, Abdullah tidak tidur di malam hari kecuali sedikit."
Hadis sahih - Muttafaq 'alaih

Uraian

Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- mengabarkan bahwa Abdullah bin Umar adalah seorang lelaki saleh dan beliau menganjurkannya untuk melaksanakan shalat malam. Sejak itu, Abdullah -raḍiyallāhu 'anhu- tidak tidur di malam hari kecuali sedikit.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Kurdi Hausa

Tampilkan Terjemahan

...


Page 26

عن عائشة رضي الله عنها قالت: قال لي رسول الله صلى الله عليه وسلم : «هذا جِبْرِيلُ يَقْرَأُ عليك السَّلام» قالت: قلت: وعليه السلام ورحمة الله وبركاته. وهكذا وقع في بعض روايات الصحيحين: «وبركاته» وفي بعضها بحذفها، وزيادة الثقة مقبولة.
[صحيح] - [متفق عليه]
المزيــد ...

...

Dari Aisyah -raḍiyallāhu 'anhā-, ia berkata, "Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda kepadaku, 'Ini Jibril menyampaikan salam kepadamu.' Aku berkata, "Wa'alaihissalām Waraḥmatullāhi Wabarakātuh (Semoga atasnya keselamatan, Rahmat Allah dan berkah-Nya)," Demikianlah terdapat di beberapa riwayat Aṣ-Ṣaḥiḥain (Bukhari dan Muslim), "Wabarakātuh", dan di sebagian riwayat yang lain dengan membuang kata itu, dan tambahan periwayat terpercaya bisa diterima.
Hadis sahih - Muttafaq 'alaih

Uraian

Aisyah -raḍiyallāhu 'anhā- mengabarkan kepada kita bahwa Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda kepadanya, "Wahai Aisyah, ini Jibril menyampaikan salam kepadamu." Di dalam satu riwayat, "Memberikan salam kepadamu," yakni, mempersembahkan salam kepadamu dan menghormatimu dengan salam penghormatan Islam. Aisyah berkata, "Wa'alaihissalām Waraḥmatullāhi Wabarakātuh (Semoga atasnya keselamatan, Rahmat Allah, dan berkah-Nya)," Selanjutnya termasuk sunnah, apabila menyampaikan salam dari seseorang, maka hendaknya dibalas dengan ucapan, "Wa'alaihissalām Waraḥmatullāhi Wabarakātuh," berdasarkan makna literal hadis Aisyah -raḍiyallāhu 'anhā-. Jika orang tersebut mengucapkan, "Alaika wa 'alaihissalām atau 'Alaihi wa Alaikassalām Waraḥmatullāhi Wabarakātuh," maka ini baik, karena orang yang menyampaikan salam tersebut adalah orang baik. Karena orang yang menyampaikan salam itu telah berbuat baik, maka engkau membalasnya dengan mendoakannya. Tetapi yang menjadi pertanyaan, apakah engkau wajib atau tidak menyampaikan pesan, jika seseorang berkata, "Sampaikan salamku kepada si A?" Para ulama merincinya dan mengatakan, "Jika engkau memandang harus menyampaikan salam itu kepadanya, maka engkau berkewajiban melakukannya. Sebab, Allah berfirman, "Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada orang yang berhak menerimanya," (QS. An-Nisa" 58) Sekarang engkau menanggung amanat tersebut. Adapun jika orang itu mengatakan, "Sampaikan salamku kepada si fulan," dan engkau diam atau engkau mengatakan kepadanya sebagai contoh, "Jika aku ingat," dan sebagainya, maka hal ini tidak menjadi keharusan kecuali apabila engkau ingat. Saat itulah engkau diharuskan untuk menyampaikan salam kepadanya, jika engkau ingat. Hanya saja sebaiknya seseorang tidak membebani orang lain dengan hal ini. Sebab, mungkin saja ia merasa kesusahan, tetapi hendaknya ia mengucapkan, "Sampaikan salamku kepada orang yang menanyakanku." Ini baik. Adapun jika ia harus menanggungnya, maka ini tidak ada gunanya karena ia terkadang sungkan kepadamu lalu berkata, "Ya, aku akan sampaikan salammu," kemudian ia lupa atau rentang waktunya lama dan sebagainya.

Terjemahan: Inggris Prancis Spanyol Turki Urdu Bosnia Rusia Bengali China Persia Tagalog Indian Orang Vietnam Sinhala Kurdi Hausa

Tampilkan Terjemahan

...