Nama ilmiah spesies menganut sistem nomenklatur binomial Apa yang maksud dengan sistem nomenklatur binomial?

Binomial nomenklatur atau dikenal dengan sistem tata nama ganda merupakan suatu sistem tata nama ilmiah bagi semua makhluk hidup yang ditemukan oleh Carolus Linnaeus dan terdiri dari 2 kata.

Apa yang dimaksud dengan nomenklatur binomial dan jelaskan manfaatnya?

binomial Nomenklatur adalah sistem yang digunakan untuk mengidentifikasi semua organisme di Bumi, dari gajah sampai pada ganggang. Sebuah nama binomial atau ilmiah mengidentifikasi organisme dengan genus dan spesies, memastikan bahwa semua orang mengerti organisme mana yang sedang dibahas.

Apa tujuan binomial nomenklatur?

Binomial nomenklatur atau sistem tata nama ganda merupakan pemberian nama takson yang digunakan untuk mengidentifikasi nama organisme. Dengan menerapkan tatanama binomial nomenklatur tersebut bertujuan agar semua orang di seluruh dunia tahu mengenai makhluk hidup yang dimaksud, sehingga tidak bingung.

Bagaimana aturan sistem binomial nomenklatur?

Terdapat beberapa aturan dalam penulisan nama ilmiah menggunakan sistem binomial nomenklatur, diantaranya : Nama ilmiah setiap makhluk hidup terdiri dari dua kata atau lebih. Kata pertama menunjukkan nama genus (marga), sedangkan kata kedua menunjukkan spesies (jenis).

Siapa ilmuwan yang menemukan kaidah binomial nomenklatur?

Pada 1735, Carolus Linnaeus menciptakan Binomial Nomenclature, disebut juga Binominal Nomenklatur, Nomenklatur Biner, atau sistem penamaan dua istilah. Binomial Nomenklatur digunakan ahli taksonomi untuk memberi nama atau mengidentifikasi spesies organisme tertentu.

Binomial nomenklatur adalah siapa tokohnya?

Penamaan dan Klasifikasi Pada tahun 1735 pula, Carolus Linnaeus menemukan sebuah sistem penamaan organisme/ makhluk hidup, sistem ini dikenal dengan nama Binominal Nomenclature.

Apa manfaat dari pemberian nama suatu organisme?

Jawaban: untuk memudahkan pengelompokan dari mahluk hidup berdasarkan dari kingdom, genus, class, ordo, dll. dan mempermudah untuk mempelajari tentang mahluk hidup.

Bagaimana penggunaan sistem binomial nomenklatur dalam ilmu biologi?

Binomial Numenklatur atau sistem tata nama ganda adalah kaidah penamaan makhluk hidup secara universal. Dimana, merupakan aturan penamaan baku bagi semua organisme atau makhluk hidup yang terdiri dari dua kata (binomial berarti dua nama) dari sistem taksonomi (biologi) dengan mengambil nama genus dan nama spesies.

Bagaimana aturan penulisan nama ilmiah makhluk hidup berdasarkan sistem tata nama ganda binominal nomenklatur sertakan dengan contoh?

Aturan penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan nama (“epitet” dari epithet) genus di awal dan nama (“epitet”) spesies mengikutinya. Contoh: Panthera tigris; Panthera adalah nama genus, sedangkan tigris adalah nama spesiesnya.

Aturan penulisan nama ilmiah dalam biologi atau sering disebut sebagai binomial nomenklatur merupakan cara penamaan makhluk hidup dalam bahasa ilmiah. Aturan penulisan nama ilmiah ini sudah menjadi kesepakatan dunia internasional. Sistem penulisan nama ilmiah makhluk hidup binomial nomenclature (sistem tata nama ganda) ditemukan oleh Carolus Linnaeus, dengan nama asli Carl von Linne. Jasanya dalam ilmu pengetahuan ini membuatnya dikenal dengan sebutan Bapak Taksonomi Modern.

Tujuan dari pemberian nama ilmiah untuk makhluk hidup adalah untuk memudahkan pengenalan makhluk hidup. Penamaan binomial (binomial nomenklatur) juga dapat memudahkan dalam determinasi/menentukan dan memastikan jenis makhluk hidup. Cara penulisan nama ilmiah makhluk hidup dapat memudahkan manusia mengenali kelompok suatu makhluk hidup. Sehingga, seseorang dapat lebih mudah dalam mempelajarinya.

Nama ilmiah spesies menganut sistem nomenklatur binomial Apa yang maksud dengan sistem nomenklatur binomial?

Baca Juga: Klasifikasi Makhluk Hidup

Simak ulasan lebih lanjut terkait aturan penulisan nama ilmiah – binomial nomenklatur pada bahasan di bawah.

Table of Contents

Aturan Penulisan Nama Ilmiah (Binomial Nomenklatur)

Dalam ilmu biologi, nama hewan atau tumbuhan yang ada di sekitar sobat idschool memiliki nama ilmiah. Seperti yang telah disinggung sedikit di atas, bahwa penulisan nama ilmiah ini digunakan untuk mempermudah dalam mengenali jenis spesies dari suatu makhluk hidup. Contoh nama ilmiah makhluk hidup adalah Oryza sativa, Ficus benyamina, Panthera leo, dan lain sebagainya. Nama – nama tersebut terlihat asing bali sobat idschool. Namun, sebenarnya sobat idschool mungkin tidak asing dengan jenis spesies makhluk hidup tersebut.

Nama ilmiah spesies menganut sistem nomenklatur binomial Apa yang maksud dengan sistem nomenklatur binomial?

Bagaimana cara penulisan nama ilmiah makhluk hidup? Tentu saja sobat idschool dapat mengikuti aturan penulisan nama ilmiah makhluk hidup atau yang biasa disebut binomial nomenklatur.

Berikut ini adalah daftar aturan penulisan nama ilmiah makhluk hidup – binomial nomenklatur.

  1. Nama species terdiri atas 2 kata:kata pertama merupakan nama genus

    kata kedua merupakan penunjuk spesies

  2. Huruf pertama penunjuk nama genus ditulis huruf besar
  3. Huruf pertama penunjuk spesies digunakan huruf kecil
  4. Nama spesies menggunakan bahasa latin
  5. Ditulis dengan garis bawah, cetak miring, atau huruf tebal
  6. Nama spesies harus ditulis berbeda dengan huruf – huruf lainnya
  7. Jika nama spesies tumbuhan terdiri atas lebih dari 2 kata, kata kedua dan berikutnya harus digabung.
  8. Jika nama species hewan terdiri atas 3 kata, kata ketiga tsb bukan nama spesies.
  9. Nama spesies juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut.

Kenali nama ilmiah makhluk hidup melalui beberapa contoh nama ilmiah tumbuhan dan hewan pada contoh penulisan nama ilmiah di bawah.

Baca Juga: Klasifikasi Protista

Contoh Penulisan Nama Ilmiah Tumbuhan

Beberapa penulisan nama ilmiah untuk tumbuhan terdaftar sebagai berikut.

  1. Asem – Tamarindus indica
  2. Bayam – Amaranthus hybridus
  3. Beringin – Ficus benjamina
  4. Cocor Bebek – Kalanchoe pinnata
  5. Damar – Podocarpus damara
  6. Eceng Gondok – Eichornia crassipes
  7. Jambu Biji – Psidium guajava
  8. Jambu Monyet – Anacardium occidentale
  9. Jagung – Zea mays
  10. Jeruk Keprok – Citrus nobilis
  11. Jeruk Nipis – Citrus aurantifolia
  12. Kacang Tanah – Arachis hypogea
  13. Kentang – Solanum tuberosum
  14. Kopi – Coffea arabica
  15. Kunyit – Curcuma domestica
  16. Lada – Piper Nigrum
  17. Mangga – Mangifera indica
  18. Melinjo – Gnetum gnemon
  19. Padi – Oryza sativa
  20. Rambutan – Nephelium lappaceum

Contoh Penerapan Aturan Penulisan Nama Ilmiah untuk Hewan

Beberapa penulisan nama ilmiah untuk hewan adalah sebagai berikut.

  1. Angsa – Cygnus cygnus
  2. Anjing – Canis lupus
  3. Badak – Rhinoceros sondaicus
  4. Banteng – Bos sondaicus
  5. Buaya – Crocodylus porosus
  6. Cicak – Hemidactylus frenatus
  7. Elang – Henicopernis longicauda
  8. Gajah – Elephas maximus
  9. Harimau – Panthera tigris
  10. Jalak Bali – Leucopsar rothschildi
  11. Ikan Mas – Cyprinus carpio
  12. Ikan Mujahir – Tilapia mossambica
  13. Kadal – Mabouya multifasciata
  14. Komodo – Varanus komodoensis
  15. Kucing – Felis domesticus
  16. Marmut – Cavia cobaya
  17. Orangutan – Pongo pygmaeus
  18. Singa – Panthera leo
  19. Trenggiling – Manis javanica

Demikianlah ulasan materi terkait aturan penulisan nama ilmiah – binomial nomenklatur. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat.

Baca Juga: Peran Virus dalam Kehidupan

Halo, Sobat Zenius! Sadar nggak sih, di bumi ini tuh ada sekitar 8,7 juta jenis hewan dan tumbuhan? Wah, nggak kebayang kan banyaknya? Dari jumlah sebanyak itu, ternyata baru ada 1,8 juta aja yang udah diidentifikasi, itu pun 1 jutanya merupakan serangga.

Kalau elo nggak percaya, elo bisa lihat di lingkungan sekitar. Ternyata, kucing pun ada banyak jenisnya, mulai dari kucing domestik, kucing bengal, dan kucing hutan. Trus gimana cara ngebedain penyebutannya? 

Dalam sains, ada metode tersendiri nih biar kita bisa tahu mana kucing domestik, mana kucing bengal, dan kucing-kucing jenis lainnya. Nama metode ini adalah binomial nomenklatur. 

Berkat adanya binomial nomenklatur, kucing domestik jadi punya nama Felis catus. Nama ini ngebedain dia dari kucing hutan yang disebut Felis chaus, dan kucing bengal yang disebut Felis bengalensis.

Sebenarnya gimana sih aturan penamaan binomial nomenklatur? Boleh nggak ya kita bikin nama ilmiah sendiri? Nah, pada artikel kali ini, elo bakal belajar soal pengertian binomial nomenklatur, tujuan, dan aturan penulisannya.

Tapi sebelum itu, elo perlu belajar dulu nih tentang sistem klasifikasi dan taksonomi makhluk hidup. Yuk, simak! 

Kenalan Dulu Yuk, sama Klasifikasi Makhluk Hidup!

Supaya kita bisa kasih nama hewan atau tumbuhan pakai metode binomial nomenklatur, terlebih dahulu elo harus ngerti dulu nih klasifikasi mereka menurut sains. 

Kenapa organisme yang udah kita temuin harus diklasifikasikan? Tentunya biar ada keteraturan dalam pengkategorian kehidupan, memahami hubungan kekerabatan tiap organisme, sampai menyadari peran organisme dalam ekosistem. Misal kalo dia hilang, ekosistemnya bakal terganggu.

Salah satu metode klasifikasi adalah Whittaker’s Five Kingdom. Metode ini mengelompokkan makhluk hidup menurut morfologi alias ciri fisiknya ke dalam 5 kingdom:

  • Monera: Organisme sel tunggal dan prokariotik, misalnya bakteri.
  • Protista: Selnya eukariot, tapi mayoritas masih dalam bentuk sel tunggal. Meskipun demikian dia punya alat gerak dan selnya lebih kompleks, misalnya euglena.
  • Fungi: Sudah multiseluler, eukariot, tapi tidak punya jaringan, semua strukturnya terdiri dari hifa/benang jamur.
  • Plantae (tumbuhan): Ditandai dengan adanya klorofil.
  • Animalia (hewan): Punya alat gerak aktif dan merupakan organisme multiseluler.

Pada perkembangannya, klasifikasi ini berubah. Sekarang, metode klasifikasi yang dipakai adalah Woese’s Three Domain System yang menggunakan kode genetik atau biasa disebut filogenetik. 

Metode ini membagi organisme menjadi 3 domain besar, dengan memecah monera menjadi 3 kingdom: 

  1. Archaea: Organisme dengan susunan sel seperti bakteri tapi berbeda secara kimiawi dan biasa tinggal di area suhu tinggi atau air laut.
  2. Bacteria (bakteri)
  3. Eukarya: Selnya bersifat eukariotik alias punya nukleus).

Kalau dibagi jadi 3 domain, trus kingdom-kingdom selain Monera ke mana? Jangan khawatir, kingdom-kingdom itu udah dimasukin ke domain Eukarya kok. Jadi, domain Eukarya berisi kingdom Protista, Plantae, Animalia, dan Fungi. 

Nama ilmiah spesies menganut sistem nomenklatur binomial Apa yang maksud dengan sistem nomenklatur binomial?
Three domain system (Arsip Zenius)

Nah, dari semua klasifikasi di atas, pada dasarnya semua organisme di atas punya nenek moyang berupa sel yang sama. Dalam bahasa Inggris, kita bisa sebut sel ini LUCA (Last Universal Common Ancestor). Tapi, berkat adanya klasifikasi, kita bisa lihat hubungan kekerabatan mereka.

Baca Juga: Ciri dan Klasifikasi Lengkap Makhluk Hidup 

Apa itu Binomial Nomenklatur?

Setelah tahu klasifikasi dan taksonomi organisme, sekarang kita bakal bahas topik utama kita, yakni binomial nomenklatur. Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan binomial nomenklatur? 

Binomial nomenklatur adalah sistem penamaan hewan dan tumbuhan menggunakan dua kata, yang merujuk pada genus untuk kata pertama, dan spesies pada kata kedua. Genus dan spesies itu apa? 

Jadi, setelah kita mengklasifikasikan makhluk hidup pakai three domain system tadi, kita kelompokkan lagi secara berjenjang dengan kategori sebagai berikut:

Merujuk ke Three Domain System tadi, kita kenal ada 3 kingdom, yakni Archaea, Bacteria, dan Eukarya.

Kingdom merupakan klasifikasi lebih lanjut dari organisme-organisme yang ada di suatu domain. Saat ini, kita mengenal adanya 5 kingdom, yakni Animalia, Plantae, Fungi, Protista, dan Monera.

Kingdom Animalia dan Plantae dibagi lagi nih ke dalam pengelompokan lebih spesifik, yang namanya filum (untuk hewan) dan divisi (untuk tumbuhan).

Di dalam filum dan divisi ada apa aja? Elo bisa lihat di tabel berikut:

Nama ilmiah spesies menganut sistem nomenklatur binomial Apa yang maksud dengan sistem nomenklatur binomial?
Tabel anggota divisi dan filum dalam binomial nomenklatur

Kelas merupakan penyusun dari filum maupun divisi. Misalnya elo ngambil filum Chordata, nah di dalam filum itu tuh ada kelas hewan-hewan bertulang belakang (vertebrata) seperti mamalia, aves, reptil, dan ikan. Ada juga nih kelas hewan yang tidak bertulang belakang (invertebrata) seperti protozoa dan mollusca.

Ordo merupakan tingkatan takson di bawah kelas. Kita ambil contoh mamalia, nah dalam mamalia ada 8 ordo, yakni Marsupialia, primata, karnivora, Insectivora, Monotremata, Chiroptera, Rodentia, dan Lroboscidae.

Di bawah ordo, ada takson famili. Tentunya, takson ini merupakan pecahan dari salah satu ordo yang udah gue sebutin tadi. Kita ambil contoh karnivora, ya. Dalam karnivora, ada 12 famili, di antaranya ada Ursidae (beruang-beruangan), Canidae (anjing dan spesies yang serupa), Felidae (kucing-kucingan), dan sebagainya. 

Genus merupakan takson di bawah famili yang nantinya bakal dipakai buat penamaan binomial nomenklatur. Kita ambil contoh famili Ursidae. Nah, dalam famili tersebut ternyata ada beruang (genus Ursus) dan panda (genus Ailuropoda). 

Spesies merupakan takson paling bawah sekaligus paling spesifik. Contohnya adalah Ursus americanus yang merupakan bagian dari genus Ursus. Spesies punya ciri khas bisa saling kawin dan menghasilkan keturunan. 

Setelah elo tahu urutan takson-takson, yuk, simak aturan penulisan binomial nomenklatur!

Baca Juga: Klasifikasi Lengkap Kingdom Animalia

Aturan Binomial Nomenklatur

Cara penulisan binomial nomenklatur yang benar adalah dengan menggunakan dua kata. Kata pertama pada sistem binomial nomenklatur menunjukkan nama genus, sedangkan kata kedua merupakan nama spesies.

Selain itu, ada beberapa aturan yang harus diperhatikan:

  1. Huruf pertama pada genus menggunakan huruf kapital, sedangkan huruf pertama pada nama spesies menggunakan huruf kecil.
  2. Nama ilmiah yang digunakan harus merupakan bahasa Latin atau bahasa non-Latin namun ditulis seperti bahasa Latin. Misalnya, Durio zibethinus (durian).
  3. Jika diketik dengan komputer, maka kedua kata tersebut harus ditulis miring (italic) dan apabila ditulis tangan maka harus digarisbawahi.
  4. Jika nama spesiesnya terdiri dari 2 kata, maka kata kedua dan selanjutnya dapat digabung atau diberi tanda strip (-). Contoh binomial nomenklaturnya adalah pada nama bunga sepatu, yakni Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis.
  5. Jika ingin mencantumkan nama penemu hewan atau tumbuhan tersebut, maka harus diletakkan di belakang nama spesies baik dalam bentuk nama singkatan atau bisa juga secara lengkap. Syaratnya, nama tersebut tidak dicetak miring, tidak digarisbawahi, dan ditulis dengan awalan huruf kapital.

Tujuan Binomial Nomenklatur

Sebagai tambahan informasi, pencetus binomial nomenklatur adalah Carrolus Linnaeus pada tahun 1735. Adapun tujuan dari pembuatan metode ini bisa elo lihat pada gambar berikut:

Nama ilmiah spesies menganut sistem nomenklatur binomial Apa yang maksud dengan sistem nomenklatur binomial?
Tujuan binomial nomenklatur

Baca Juga: Ciri dan Klasifikasi Lengkap Kingdom Plantae

Contoh Soal

Setelah nyimak pembahasan di atas, tentu kurang menantang rasanya kalau elo nggak coba ngerjain contoh soal binomial nomenklatur. Nah, coba deh elo pecahin 2 soal yang gue kasih di bawah ini:

  1. Pada contoh di bawah ini, penulisan binomial nomenklatur yang benar adalah…

A. Crocodylus porosus, Mangifera Indica

B. Evodia suaveolens, Musa paradisiaca L.

C. Anoa quarlesi, Oryza Sativa, 

D. Amorphpophallus-titanium,Tectona grandis

Jawaban: B

Pembahasan:

Jawaban dari soal di atas adalah opsi B. Kok bisa? Soalnya nama-nama ilmiah di opsi B udah memenuhi aturan-aturan penulisan yang udah gue jabarin di atas. Penulisan Evodia suaveolons memenuhi aturan nama genus ditulis kapital, spesies dengan huruf kecil. 

Sedangkan penulisan Musa paradisiaca L. juga ditulis dengan format serupa ditambah dengan singkatan “L” dari “Linn”, merujuk ke nama ahli botani yang mengklasifikasikan spesies pisang, Carl Linnaeus.

2. Berikut ini yang bukan merupakan ketentuan sistem binomial nomenklatur adalah…

A. Harus diketik menggunakan komputer dengan format huruf miring atau digaris bawahi.

B. Kata pertama diawali dengan huruf kapital dan kata kedua diawali dengan huruf kapital dan kata kedua diawali dengan huruf kecil.

C. Jika nama spesiesnya terdiri dari 2 kata, maka kata kedua dan selanjutnya dapat digabung atau diberi tanda strip (-). 

D. Kata pertama merupakan nama genus sedangkan kata kedua merupakan penunjuk jenis.

Jawaban: A

Pembahasan:

Yang bukan merupakan ketentuan sistem binomial nomenklatur adalah opsi A karena penulisan binomial nomenklatur dapat menggunakan tulisan tangan namun dengan syarat harus digarisbawahi dan tidak dalam huruf miring.

Itu tadi penjelasan dari gue terkait apa itu binomial nomenklatur, aturan, contoh, dan cara penulisannya. Elo juga bisa simak materi ini dalam bentuk video dengan cara klik banner di bawah ini

Nama ilmiah spesies menganut sistem nomenklatur binomial Apa yang maksud dengan sistem nomenklatur binomial?

Oh iya, gue juga mau ajak elo buat belajar biologi dengan lebih mendalam bareng tutor berpengalaman yang cara ngajarnya asyik banget. Caranya gampang banget, elo cukup download aplikasi Zenius, trus pilih paket belajarnya di sini. Nantinya, elo juga bakal dapet banyak contoh soal latihan biar jadi makin jago. Yuk, gabung sekarang!

Klasifikasi Makhluk Hidup (Biologi SMA Kelas 10)

Biar makin mantap lagi, Zenius punya beberapa paket belajar yang bisa lo pilih sesuai kebutuhan lo. Di sini lo nggak cuman mereview materi aja, tetapi juga ada latihan soal untuk mengukur pemahaman lo. Yuk langsung aja klik banner di bawah ini!

Nama ilmiah spesies menganut sistem nomenklatur binomial Apa yang maksud dengan sistem nomenklatur binomial?

Ditulis oleh Ardalena Romantika, bagian dari Kampus Merdeka

Editor: Selli Nisrina Faradila