Show
Seperti yang telah kita ketahui, Jakarta memang memiliki banyak sekali tempat wisata menarik modern, seperti waterpark, mall, atau yang lainnya. Namun ternyata kota ini juga memiliki tempat wisata budaya yang sangat menarik untuk dikunjungi, yaitu Museum Wayang. Museum yang satu ini terkenal akan koleksi wayangnya yang lengkap disertai dengan informasi sejarah yang tak kalah penting. Maka tak heran, jika museum satu ini tidak pernah sepi pengunjung, bahkan banyak turis asing yang berkunjung ke tempat ini untuk belajar mengenai wayang.
Bangunan museum ini pertama kali diciptakan di tahun 1640. Dimana pada awal pembuatannya dimanfaatkan sebagai gereja untuk para Belanda. Bangunan gereja tersebut pun diberi nama “De Oude Hollandsche Kerk” atau dalam bahasa Indonesia berarti Gereja Lama Belanda. Lalu di tahun 1732, bangunan gereja itu mengalami renovasi sekaligus berganti nama menjadi “De NieuweHollandse Kerk” atau dalam bahasa Indonesia berarti Gereja Baru Belanda. Kemudian pada tahun 1808, bangunan gereja satu ini hancur sebab terkena efek dari gempa bumi yang terjadi di tahun tersebut. Uniknya lagi, bangunan dari gedung tersebut merupakan bangunan tertinggi pertama yang ada di kota Jakarta, sehingga rentan mengalami kerusakan berat karena terjadinya gempa tersebut. Lalu pihak Belanda pun mulai membangun kembali gedung tersebut di atas reruntuhan bangunan itu sendiri di tahun 1912. Serta pada tahun yang sama bangunan tersebut dijadikan sebagai Museum Batavia. Kemudian di tahun 1975, gedung tersebut diresmikan oleh gubernur Jakarta yang bernama Bapak Ali Sadikin dengan nama Museum Wayang Jakarta. Setelah peresmian tersebut, kawasan museum juga mengalami beberapa perpindahan lokasi. Dimana yang pada awalnya berada di sisi Timur Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah) dipindahkan ke bagian Barat. situs: thecolourofindonesia.Meskipun museum wayang ini menempati gedung tua dengan usia ratusan tahun, penampilan dari desain interior museum juga telah banyak mengalami sentuhan modernisasi untuk menepis beberapa kesan suram pada rakyat dulu. Hal tersebut juga bertujuan untuk menarik minat pengunjung supaya mau berkunjung ke museum wayang satu ini. Dari masa ke masa, Museum Wayang nampak melakukan ekspansi ke gedung yang berada di sebelahnya. Hal itu dapat kita lihat dari bangunannya bernuansa modern. Gedung satu ini juga telah dilengkapi dengan adanya lift guna memudahkan kaum difabel maupun pengunjung lanjut usia yang berkunjung di dalam gedung. Koleksi MuseumBerikut ini adalah beberapa koleksi yang tersimpan di dalam Museum Wayang, antara lain: 1. Wayang Kulit Surakartainstagram: @yunantaSalah satu koleksi yang menarik berupa wayang kulit asal surakarta bernama lakon Bima Sena. Bima Sena merupakan seorang tokoh protagonis yang ada dalam wiracarita Maha Barata. Bima Sena ini mempunyai sifat ynag selalu kasar serta terlihat sangat menakutkan untuk musuhnya. Bima ini juga merupakan seorang putra dari Dewi Kunti, atau juga dikenal sebagai salah satu tokoh Pandawa yang paling kuat. Baca: Museum MACAN 2. Wayang Kulit Betawiinstagram: @novansalis123Beberapa koleksi wayang kulit betawi diantaranya adalah tokoh lakon layaknya gatot kaca dan juga hanoman. Lakon Hanoman atau yang terkenal dengan sebutan Anoman merupakan salah satu tokoh protagonis yang ada di dalam wiracarita Ramayana. Anoman ini adalah salah satu dewa yang ada di kepercayaan agama Hindu. Anoman ini merupakan seekor kera putih yang merupakan putra dari Batara Bayu dengan Anjani serta saudara dari Subali dan Sugriwa. Sedangkan untuk lakon Gatot Kaca sendiri adalah tokoh yang ada di dalam wiracarita Mahabharata yang merupakan putra dari Bimasena atau Werkudara dari keluarga Pandawa. Tokoh Gatot Kaca ini juga mempunyai julukan terkenal yaitu ”otot kawat tulang besi” sebab ia memiliki kesaktian yang sangat dahsyat. Dimana ia mampu terbang di atas angkasa tanpa memakai sayap. 3. Wayang Figurinstagram: @atussadiah_inaSelain wayang kulit di atas, museum ini juga menyimpan beberapa wayang figur yang terkenal seperti Soekarno serta Si Pitung. Wayang satu ini dibuat dengan tujuan guna mendorong rasa nasionalisme serta membakar semangat para pengunjung yang datang ke museum. Baca: Museum Bank Indonesia 4. Wayang Kulit Palembanginstagram: @d_prischillaUntuk tokoh wayang kulit palembang yang juga menjadi koleksi di dalam museum ini yaitu Baladewa. Baladewa adalah saudara dari Prabu Kresna. Prabu Baladewa ini semasa mudanya memiliki nama Kakrasana, yang merupakan seorang putra dari Prabu Basudewa yang merupakan raja negara Mandura. 5. Koleksi Pajanganinstagram: @d_prischillaBerbagai koleksi di atas telah tersebar di beberapa koridor yang ada di dalam gedung museum wayang. Di bagian lantai dua gedung juga banyak tersedia koleksi wayang golek, yang berupa wayang tiga dimensi asal dari tanah parahyangan. Sedangkan untuk lantai bawah sebelum kalian naik tangga juga terdapat koleksi wayang revolusi dimana mengambil figur yang terbagi menjadi beberapa bagian seperti:
Sedangkan untuk jalan menurun ke arah lantai satu juga terdapat lorong dimana dindingnya juga telah dihiasi dengan beragam koleksi wayang, topeng, serta lukisan wayang yang menggunakan media kaca. Disana lantai satu ini kalian juga bisa membeli cinderamata untuk keluarga. Toko cinderamata ini menjual beragam jenis pajangan berupa wayang golek serta wayang kulit. Harganya yang ditawarkan juga sangat kompetitif dengan range yang paling murah adalah gantungan kunci serta pembatas buku yang berbentuk wayang kulit dengan ukuran yang sangat kecil. 6. Koleksi lainnyainstagram: @d_prischillaDari berbagai Wayang Golek, Wayang Kulit, Wayang Kaca, Topeng, Wayang Seng, Lukisan serta Boneka yang juga didatangkan dari negara lain seperti:
Tak hanya itu saja, di dalam museum ini juga terdapat koleksi berupa alat musik tradisional layaknya gamelan. Sampai sekarang, museum wayang ini telah mempunyai koleksi lebih dari 5.000 buah wayang. Dan dari berbagai koleksi tersebut didominasi dengan koleksi wayang dari dalam negeri yang sangat unik dan menarik seperti di atas. Baca: Museum Taman Prasasti Kegiatan Menarikinstagram: @iceuecaBerikut ini adalah beberapa kegiatan menarik yang kerap diselenggarakan di area Museum Wayang, antara lain:
Fasilitas
LokasiMuseum Wayang berada di alamat: Jalan Pintu Besar Utara No.27 Pinangsia, RT.3/RW.6, Kota Tua, Kec. Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia, 11110. RuteBerikut ini adalah beberapa rute yang dapat kalian gunakan untuk mencapai lokasi wisata, antara lain: 1. Kendaraan PribadiBerangkat dari Monas Monas – Medan Merdeka Barat – Majapahit – Harmoni – Gajah Mada – Pintu Besar Selatan – Pintu Besar Utara – Kota Tua. Berangkat dari Cawang Cawang – DI Panjaitan – Gerbang Tol Kebon Nanas – Tol Dalam Kota – Exit Gedong Panjang – Gedong Panjang – Kopi – Roa Malaka Utara – Kalibesar Barat – Kalibesar Timur – Kota Tua – Museum Wayang. Berangkat dari Grogol Grogol – Kyai Tapa – Roxy – Hasyim Asyhari – Gajah Mada – Pintu Besar Selatan – Pintu Besar Utara – Kota Tua. Berangkat dari Cempaka Putih Cempaka Putih – Yos Sudarso – Gerbang Tol Sunter – Tol Dalam Kota – Exit Gedong Panjang – Gedong Panjang – Kopi – Roa Malaka Utara – Kalibesar Barat – Kalibesar Timur – Kota Tua – Museum Wayang. 2. Kendaraan UmumBandara Sukarno-Hatta
Bandara Halim Perdana Kusumah
Stasiun Gambir
Stasiun Jatinegara
Stasiun Kota
Stasiun/ Terminal Pasar Minggu
Stasiun/ Terminal Pasar Senen
Stasiun Tanah Abang
Terminal Blok M
Terminal Grogol
Terminal Kalideres
Terminal Kampung Melayu
Terminal Kampung Rambutan
Terminal Lebak Bulus
Terminal Manggarai
Terminal Pinang Ranti
Terminal Pulo Gadung
Terminal Pulo Gebang
Terminal Ragunan
Terminal Rawamangun
Terminal/ Pelabuhan Tanjung Priok
Balaraja
Bandung
Bekasi
Bogor
Ciawi
Cibinong – Stasiun Cibinong
Cibinong – Terminal Cibinong
Cikarang – Stasiun Cikarang
Cikarang – Terminal Cikarang
Ciledug
Cileungsi
Ciputat
Depok
Jati Asih
Merak
Parung
Serpong
Tangerang
Jam OperasionalMuseum Wayang buka setiap harinya (Senin – Minggu) mulai dari pukul 09.00-15.00 WIB. Harga Tiket Masuk
Tips
Pertanyaan yang Sering DitanyakanDimana alamat Museum Wayang? Museum Wayang terletak di kota Jakarta Barat, tepatnya berada di alamat: Jalan Pintu Besar Utara No.27 Pinangsia, RT.3/RW.6, Kota Tua, Kec. Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11110. Fasilitas apa saja yang ada di Museum Wayang? Museum Wayang memiliki fasilitas penunjang yang sangat lengkap untuk para wisatawan, diantaranya mulai dari koleksi museum, area parkir, mushola, hingga toko cinderamata yang berhubungan dengan pewayangan. Jam buka Museum Wayang? Museum Wayang buka setiap harinya (Senin – Minggu) mulai dari pukul 09.00-15.00 WIB. Berapa harga tiket masuk Museum Wayang? Untuk kalian yang hendak berkunjung ke Museum Wayang akan dikenakan biaya masuk sebesar Rp5.000 untuk dewasa, Rp3.000 untuk kaum pelajar, serta Rp2.000 untuk anak – anak. Koleksi dari Museum Wayang? Museum Wayang memiliki koleksi wayang yang lengkap (Wayang Golek, Wayang Kulit, Wayang Kaca, Topeng, Wayang Seng, Lukisan serta Boneka) dari dalam dan luar negeri lengkap dengan informasi sejarah yang tidak kalah penting. Museum Wayang buka hari apa?Jam Operasional Museum Wayang
Museum Wayang tutup setiap hari Senin. Berdasarkan informasi dari akun Instagram Museum Wayang, berikut jam buka Museum Wayang di Jakarta. Jam buka: Pukul 09.00-15.00 WIB.
Berapa harga masuk ke Museum Wayang?Harga Tiket Masuk Museum Wayang
Untuk menikmati sajian koleksi menarik yang ada di Museum Wayang, anda cukup membayar harga tiket masuk Rp.5.000/orang. Jadi selain rekomended juga bisa anda nikmati dengan biaya murah meriah. Biaya tambahan yang harus anda keluarkan sendiri yaitu ketika berkunjung dengan kendaraan.
Museum Fatahillah buka jam berapa?Jam Operasional Museum
Akan beroperasi di hari Selasa hingga Minggu dari pukul 09.00 sampai 15.00 WIB. Museum tidak beroperasi pada hari libur nasional.
Apa saja yang ada di Museum Wayang?Koleksinya yang terkenal antara lain Wayang Kulit, Wayang Golek, Wayang Beber, Wayang Klitik, Wayang Revolusi, Wayang Suket/mainan, Lukisan, Topeng, Boneka, Patung Kayu dan Gamelan. Museum Wayang Jakarta memiliki sejarah yang unik. Lantaran museum ini awalnya bukan bangunan museum, tapi sebuah gereja.
|